Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4180 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2002
TA813
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rahman Hakim
"Terdepositnya parafin wax dalam minyak mentah dapat menimbulkan gangguan dalam proses produksi minyak mentah, terutama ketika transportasi dalam pipa saluran. Kristal wax ini mengendap di dalam pipa dan akan menghalangi aliran minyak mentah, untuk itu perlu adanya penanganan serius untuk mencarikan solusi atas masalah ini. Salah satu cara penanganan pengendapan wax adalah dengan menambahkan aditif berupa pour point depressant ke dalam minyak mentah. Pada penelitian kali ini, diseleksi 23 jenis pour point depressant (PPD) yang berasal dari berbagai supplier bahan kimia dan diujikan kemampuannya menurunkan pour point dari minyak mentah fraksi berat dari Cilacap. Hasil seleksi didapatkan satu aditif terbaik yaitu dengan kode L, dan dikarakterisasi dengan GCMS dan FTIR didapatkan senyawa campuran alkanol rantai panjang dan naphthalene. Dengan penambahan 5000μL/L, aditif ini mampu menurunkan pour point sampel minyak mentah sebesar 6oC dan dengan penambahan 10000μL/L, mampu menurunkan sebesar 9oC. Untuk mengetahui bagaimana aditif PPD tersebut berinteraksi dengan wax, dilakukan studi dengan mengujinya lewat instrumentasi XRD (X-Ray Diffraction) yang menghasilkan intensitas peak XRD yang menurun seiring penambahan dosis PPD dan instrumentasi CPM (Cross Polarized Microscopy) memperlihatkan bahwa setelah penambahan PPD, wax yang terbentuk saat suhu 30oC lebih sedikit. Kesimpulan didapati bahwa PPD jenis ini mampu teradsorpsi di permukaan wax sehingga menghambat proses kristalisasi wax.

The precipitation of paraffinic wax in the crude oil causes a serious problem to the production process of oils, especially in the process of transportation in the pipelines. The deposition of wax in the pipeline trapped out the oil and inhibit the oil to flow. A serious treatment must be applied to solve this problems. One of the method is the addition of additives into the crudes. The additives are named as pour point depressants (PPD). In this research, 1 of the best from 23 pour point depressant additives that come from some chemical suppliers, was selected. The selection is based on their performance to depress the initial pour point of the Cilacap’s heavy crude oil. The PPD with L code was known having the best performance on the crude. This PPD was characterized by FTIR and GCMS, hence obtained the information about this PPD, it is consist of long chain of alkanol and naphthalene. With the dosage of 5000μL/L, this PPD can decrease the pour point as much as 6oC from the initial point, and with the dosage of 10000μL/L, this PPD can decrease as much as 9oC. In order to know how can this type of PPD interact with the wax, studied had been done with XRD (X-Ray Diffraction) and CPM (Cross Polarized Microscopy) instrumentation. The increasing dosage of PPD in wax caused the peak intensity of wax in XRD decrease. CPM instrumentation showed that after the addition of PPD, the wax precipated from crude oil decrease significantly on the temperature of 30oC. In conclusion, this type of PPD can interfere the wax crystal growth by adsorption, the adsorption takes place on the surface of wax crystal.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Purnami
"Pada penelitian ini dilakukan studi pemanfaatan gliseril di-asetil monorisinoleat sebagai aditif penurun titik awan biodiesel. Pembuatan gliseril di-asetil monorisinoleat dilakukan dengan memodifikasi minyak castor yang asam lemaknya berupa asam risinoleat dengan gliserol untuk memperpendek rantai karbon dan asetat sebagai pemodifikasi rantai bercabang. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama yaitu pembuatan aditif yang dibagi menjadi dua proses yaitu transesterifikasi minyak castor dengan gliserol menghasilkan gliseril monorisinoleat dan asetilasi gliseril monorisinoleat menghasilkan gliseril di-asetil monorisinoleat. Proses transesterifikasi dilakukan pada suhu 80°C selama 3 jam, dengan variasi rasio komposisi reaktan minyak:gliserol pada 1:1, 1:2, 1:3 dan 1:4. Pemakaian katalis NaOH adalah 0,1 berat serta isopropanol sejumlah 2:1 v/b minyak castor yang direaksikan. Proses asetilasi dilakukan pada suhu 140°C selama 1 jam dengan rasio komposisi reaktan gliseril monorisinoleat : asam asetat anhidrat 1:2. Produk aditif penurun titik awan merupakan gliserol asetil risinoleat 1:2 mengandung 93 gliseril di-asetil monorisinoleat dengan karakteristik titik awan -27°C, titik tuang -27°C, densitas 0,9261 g/cm3, dan viskositas 19,23 cSt. Tahap kedua adalah pencampuran aditif penurun titik awan biodiesel yaitu gliseril di-asetil monorisinoleat dengan biodiesel sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gliseril di-asetil monorisinoleat dapat digunakan sebagai aditif penurun titik awan biodiesel dengan viskositas, densitas dan sisa karbon CCR biodiesel tetap memenuhi SNI 7182:2015 sampai dengan penambahan 20 berat aditif ke dalam biodiesel sawit dapat menurunkan titik awan sebesar 2,3°C dan menurunkan titik tuang sebesar 3°C. Sedangkan aditif penurun titik awan komersil dapat menurunkan titik awan sebesar 2°C hanya dengan penambahan 5 berat aditif ke dalam biodiesel, akan tetapi karakteristik viskositas tidak memenuhi SNI 7182:2015.

A research on the utilization of glyceril di acetyl monoricinoleat as cloud point depressant additivefor biodiesel has been carried out. Glyceril di acetyl monoricinoleat was prepared by modifying castor oil using glycerol, which function was to shorten the length of carbon chains and acetate, which function was to modify the branched chains. This research was conducted in two stages, the first stage was the lab scale production of cloud point depressant additive that consisted of two main processes namely, trans esterification of castor oil with glycerol to produce glyceril mono ricinoleic and acetylation of glyceril mono ricinoleic to produce glyceryl di acetyl monoricinoleic. Trans esterification was performed at 80 C for 3 hours, with a variation in the reactant composition at 1 1, 1 2, 1 3 and 1 4 on the ratio of castor oil glycerol. A mixture of sodium hydroxide 0.1 and isopropanol at 2 1 v b of castor oil reacted, was used as catalyst for this reaction. Furthermore, acetylation was performed at 140°C for 1 hour, using acetic acid as the reactant with composition ratio of glyceryl mono ricinoleate anhydrous acetic acid at 1 2. Cloud point depressant additive that was produced was glyceryl acetyl ricinoleic 1 2 which was formed of 93 glyceryl di acetyl mono ricinoleic having characteristics of cloud point at 27°C, pour point at 27°C, density at 0,9261 gr cm3, and viscosity at 19,23 cSt. The second stage of this research was the blending trials by mixing this additive with B20 and B100 biodiesel. The results showed that glyceryl acetyl ricinoleic can be used as a biodiesel cloud point depressant additive with the viscosity, density and carbon residu CCR of biodiesel meet the requirements of SNI 7182 2015, however it was not working effectively because the cloud point was not decreased significantly. An addition of 20 weight synthetic additive into palm oil biodiesel could only decreases its cloud point by 2,3°C and its pour point by 3°C, while the commercial cloud point depressant additive decrease the cloud point by 2°C with an addition of 5 weight commercial additive into palm biodiesel, however the viscosity characteristic of later mixture did not meet the requirements of SNI 7182 2015."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arian Dewantara
"Isolasi cair pada suatu peralatan bertegangan tinggi digunakan untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan, sehingga antar penghantar-penghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan. Kualitas isolasi cair dapat dilihat pada berbagai hal seperti tegangan tembus kapasitansi listrik, faktor daya, dan resistivitas. Minyak mineral sebagai material isolasi pada transformator bertegangan tinggi sudah memiliki spesifikasi yang mencukupi, seperti ketahanan dielektrik yang tinggi, kestabilan oksidasi yang baik, serta viskositas yang rendah. Spesifikasi seperti diatas merupakan syarat bagi suatu cairan sebagai bahan isolasi cair yang baik yang tidak hanya berfungsi sebagai isolasi tapi juga sebagai pendingin pada alat-alat tegangan tinggi. Akan tetapi, minyak mineral sebagai material isolasi merupakan material yang tidak dapat diperbarui sehingga pada masa yang akan datang bisa habis. Selain itu, minyak mineral sebagai material merupakan bahan yang tidak dapat terurai dengan mudah sehingga membutuhkan waktu lama untuk minyak mineral terurai dengan tanah, sehingga banyak dilakukan penelitian dengan minyak yang berasal dari tanaman sebagai pengganti minyak mineral. Tanaman jarak merupakan tanaman non-pangan yang dapat ditanam dan bertumbuh dengan cukup mudah dalam berbagai jenis tanah, baik di daerah subtropis maupun daerah tropis, sehingga tanaman jarak memiliki keunggulan dapat ditanam di tanah kosong sehingga tidak mengganggu tanaman lain. Terlebih lagi, tanaman jarak tidak membutuhkan banyak pupuk untuk bertumbuh. Pada penelitian sebelumnya telah diuji minyak jarak esterifikasi sebagai alternatif isolasi cair tegangan tinggi dimana spesifikasi minyak jarak esterifikasi sebagian besar telah memenuhi standar sebagai isolasi cair. Pada penelitian kali ini akan melanjutkan penelitian sebelumnya dengan memperbaiki atau mengubah beberapa spesifikasi atau untuk lebih tepatnya titik tuang dari minyak jarak yang belum memenuhi standar agar minyak jarak dapat menggantikan minyak mineral sebagai alternatif isolasi cair. Penambahan Etanol pada minyak jarak dapat menurunkan suhu titik tuang minyak jarak secara linear dimana setiap penambahan 2 Vol% Etanol dapat menurunkan suhu titik tuang minyak jarak sebesar 6

Liquid insulation on a high voltage device is used to separate two or more conductor of electric voltage, so that between the conductors does not occur an electric jump or spark. The quality of liquid insulation can be seen in various things such as withstand breakdown, electrical capacitance, power factor, and resistivity. Mineral oil as an insulating material in high voltage transformers already has sufficient specifications, such as high dielectric resistance, good oxidation stability, and low viscosity. Specifications as above are a requirement for a liquid as a good liquid insulation material that not only functions as insulation but also as a coolant in high voltage devices. However, mineral oil as an insulating material is a material that cannot be renewed so that in the future it can be used up. In addition, mineral oil as a material is a material that cannot be decomposed easily so it takes a long time for mineral oil to decompose with soil, so there is a lot of research done with oil derived from plants as a substitute for mineral oil. Jatropha plants are non-food plants that can be planted and grow easily enough in various types of soil, both in subtropical and tropical regions, so jatropha plants have the advantage of being able to be planted on bare land so as not to disturb other plants. What's more, jatropha plants don't need a lot of fertilizer to grow. In previous studies, esterification castor oil has been tested as an alternative to high voltage liquid insulation where most esterification castor oil specifications have met the standard as liquid insulation. This research will continue the previous research by improving or changing some specifications or to be more precise the pour point of castor oil which does not meet the standards so that castor oil can replace mineral oil as an alternative to liquid insulation. The addition of ethanol to castor oil can reduce the temperature of castor oil linearly where each addition of 2 Vol% Ethanol can reduce pour point temperature of castor oil by 6"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, Dan
"Nama Dan Brown kadung identik dengan ?Da Vinci Code? dan ?Malaikat dan Iblis?, yang keduanya sangat sukses ?mengguncang? sebagian iman umat Kristen. Tapi karyanya yang satu ini jauh berbeda, bahkan tidak ada kaitannya sama sekali dengan urusan keimanan. Menurut saya, disinilah hebatnya Dan Brown ini. Kepintarannya meramu seni dan teologi, ilmu pengetahuan dan sejarah, selalu membuat pembaca tak pernah bosan dengan kejutan-kejutannya.
Deception Point berkisah tentang penemuan kehidupan luar angkasa oleh NASA, yang ternyata adalah rekayasa. Penemuan palsu. Masalahnya pada saat yang bersamaan, masyarakat Amerika juga sedang gencar-gencarnya menyoroti kinerja NASA yang dianggap hanya menghambur-hamburkan uang rakyat. Anggaran untuk NASA memang luar biasa gede, sementara hasil temuannya selama ini dianggap tidak ada yang ?istimewa?.
Persoalan ini segera menjadi isu penting yang diangkat oleh Senator Sedgewick Sexton, rival utama Presiden AS, Zachary Herney, dalam kampanye pemilihan Presiden AS. Zach Herney memang mencalonkan diri kembali, sedangkan Sexton adalah senator yang sangat berambisi untuk menduduki Gedung Putih.
Sebagaimana lazimnya dunia perpolitikan, para kandidat berusaha mencari celah untuk menjatuhkan lawan, maka Sexton terus menerus menyoroti NASA. Tim sukses Zach Herney pun tak kalah strategi. Mereka berjuang keras menyelamatkan wajah pemerintah dengan memenangkan kembali pemilihan. Kegigihan ini juga dilatarbelakangi kekuatiran bahwa jika Sexton menjadi Presiden AS, maka NASA akan ?dijual? ke swasta. Dan jika NASA dikuasai swasta, pastilah unsur bisnisnya yang akan difokuskan, bukan penemuan ilmiah.
Pucuk dicinta ulam tiba. Di tengah-tengah kekalutan pemerintah menghadapi gempuran Sexton, seorang peneliti Kanada menemukan meteorit. Penemuan ini sungguh di luar dugaan. Masalahnya, kenapa bukan NASA yang menemukan? Maka harus ada dong yang dikorbankan. Peneliti tersebut dilenyapkan, dan NASA mengklaim meteorit itu adalah temuan NASA. Konyolnya, meteorit itupun ternyata palsu.
Tapi bicara tentang NASA pastilah bicara tentang gedung putih, pertarungan politik di AS dan intrik-intrik khas film Hollywood. Bagi penggemar sains, novel ini mungkin asik untuk dibaca karena banyak mengulas soal fosil-fosil dan unsur-unsur kimia benda-benda purbakala.
Inilah novel dimana saya menghabiskan waktu paling lama untuk membacanya. Hampir satu bulan. Selain karena tebalnya 630 halaman, bacanya juga harus nyuri-nyuri waktu *menjelang tidur saja*. Ah! Itu mah ngeles?:)
Alasan utamanya sebetulnya, ?materi? novel ini memang berat?bagi saya lho. Maklum, walau dulu mengambil jurusan IPA waktu SMA, saya paling benci pelajaran Kimia. Sementara novel ini banyak berkisah soal unsur-unsur kimia bebatuan dan fosil-fosil. Tidak seperti biasanya, kali ini saya lebih memilih menonton filmnya (jika ada) daripada harus mencerna pelajaran sains yang diberikan Brown ?..:))
Tapi minat saya terhadap intrik-intrik politik dan dunia kekuasaan terpuaskan dengan membaca novel ini. Banyak lembaga yang disebutkan di novel ini memang benar keberadaannya, seperti Delta Force, National Reconnaissance Office, Space Frontier Foundation.
Satu lagi, jika mau difilmkan, sutradaranya tidak perlu bekerja keras untuk menciptakan setiap adegan, karena Brown membuatnya sangat jelas, dan rinci. Aku pikir, novel ini siap banget jadi skenario.
Dan Brown memang jago meramu semua literatur yang diperolehnya menjadi suatu novel yang menegangkan. Tapi tak usah heran, konon dia banyak dibantu oleh istrinya, Blythe *she is an art history buff and painter*. Pantesan?.:)
------------------------------
Risensi oleh: Kalarensi Naibaho
"
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2006
813 BRO d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Furqon Affandi
[Place of publication not identified]: Jurnal Jalan Jembatan, 2011
JJJ 28:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
El-Saadawi, Nawal
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia , 1995
892.73 ELS w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
El-Saadawi, Nawal
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1989
892.73 ELS wt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Alfred M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S40635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benu Hendarto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>