Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115130 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nuraini Puspitasari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT. Ferron Par Pharmaceuticals bertujuan agar :
1. Mahasiswa profesi Apoteker dapat melihat langsung aktivitas yang berlangsung dalam suatu industri farmasi.
2. Mahasiswa profesi Apoteker dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek yang terkait di industri farmasi terutama dalam hal penerapan CPOB di PT. Ferron Par Pharmaceuticals.
3. Mahasiswa profesi Apoteker dapat memiliki pemahaman yang mendalam mengenai peran dan tugas Apoteker di industri farmasi."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudho Prabowo
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT. Ferron Par Pharmaceuticals bertujuan agar :
a. Mahasiswa profesi Apoteker dapat melihat langsung aktivitas yang berlangsung dalam suatu industri farmasi.
b. Mahasiswa profesi Apoteker dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek yang terkait di industri farmasi terutama dalam hal penerapan CPOB di PT. Ferron Par Pharmaceuticals.
c. Mahasiswa profesi Apoteker dapat memiliki pemahaman yang mendalam mengenai peran dan tugas Apoteker di industri farmasi."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Nurul Fadilah
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT Ferron Par Pharmaceuticals Jl. Jababeka IV Blok J3 Cikarang Jawa Barat. Kegiatan Praktek Kerja Profesi ini bertujuan untuk mahasiswa profesi apoteker dapat melihat langsung aktivitas yang berlangsung dalam suatu industri farmasi, memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek yang terkait di industri farmasi terutama dalam hal penerapan CPOB di PT. Ferron Par Pharmaceuticals, dan dapat memiliki pemahaman yang mendalam mengenai peran dan tugas apoteker di industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan berjudul Implementasi Sistem Quality Risk Management di PT Ferron Par Pharmaceuticals. Tugas khusus ini bertujuan untuk untuk memahami sistem Quality Risk Management yang terdapat di PT Ferron Par Pharmaceuticals dan fungsinya dalam membatasi dan mencegah dampak kegagalan dari suatu sistem.

Apothecary Intenship at PT Ferron Par Pharmaceuticals Jl. Jababeka IV Block J3 Cikarang in West Java. Practice Activity Professionals aims to student pharmacist profession can see directly the activity that takes place in a pharmaceutical industry, gain knowledge and insight on all aspects related to the pharmaceutical industry, especially in terms of the implementation of GMP in PT. Ferron Par Pharmaceuticals, and can have a deep understanding of the role and duties of the pharmacist in the pharmaceutical industry. Given a special assignment titled Implementation of Quality Risk Management Systems at PT Ferron Par Pharmaceuticals. This special task aimed to understand the Quality Risk Management system contained in PT Ferron Par Pharmaceuticals and its function in limiting and preventing the effects of a system failure.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2150
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Rihadatul Aisy
"Pajanan kebisingan pada pekerja merupakan faktor risiko pekerjaan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja. PT. X merupakan industri komponen otomotif yang memiliki sumber kebisingan yang berasal dari proses produksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara intensitas kebisingan dengan gangguan non-auditory pada pekerja di PT. X, Cikarang, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain studi cross-sectional, dengan jumlah sampel yang diteliti sebanyak 48 pekerja. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportionate stratified random sampling. Data intensitas kebisingan diperoleh dari Dokumen UKL-UPL Bulan Desember 2019 PT. X, sedangkan data karakteristik, perilaku, dan gangguan non-auditory pada pekerja diperoleh dari hasil kuesioner. Variabel independen dalam penelitian ini adalah intensitas kebisingan di area produksi, variabel dependen adalah keluhan gangguan non-auditory, dengan karakteristik dan perilaku individu sebagai variabel confounding. Intensitas kebisingan PT. X berada di bawah NAB. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 24 pekerja (50%) mengalami keluhan gangguan non-auditory. Analisis bivariat menggunakan chi-square menunjukkan intensitas kebisingan memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan non-auditory (p value=0,019). Selain itu, variabel usia (p value=0,039), penggunaan APD (p value=0,042), dan hobi terkait bising (p value=0,021) memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan non-auditory, sedangkan variabel jenis kelamin (p value=0,182) dan masa kerja (p value=0,562) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan non-auditory pada pekerja di area mixing, preparation, dan with metal PT. X. Temuan pada penelitian ini menjadi acuan untuk meningkatkan pengendalian dan penanganan kebisingan dengan melakukan pengukuran kebisingan secara rutin, melakukan monitoring kesehatan pekerja baik auditory maupun non-auditory, dan penggunaan APD untuk pekerja yang terpajan kebisingan.

Noise exposure is an occupational risk factor that can affect the health and safety of workers. PT. X is an automotive component industry that has a noise sources from the production process. The purpose of this study was to determine the relationship between the intensity of noise exposure and non-auditory effects in workers at PT. X, Cikarang, West Java. This study used a quantitative approach and a cross-sectional study design, with a total sample of 48 workers. Sampling was done by using proportionate stratified random sampling method. Noise intensity data were collected from Environment Permit (UKL-UPL) document in December 2019 PT. X, while the data on characteristics, behavior, and non-auditory effects in workers were collected from the questionnaire. The independent variable in this study is the intensity of noise exposure, the dependent variable is non-auditory effects, with individual characteristics and behavior as confounding variables. The noise intensity of PT. X is under the noise TLV. The results showed that 24 workers (50%) experienced complaints of non-auditory effects. Bivariate analysis using chi-square shows that the intensity of noise exposure has a significant relationship with non-auditory effects (p value = 0.019). In addition, the variable age (p value = 0.039), use of PPE (p value = 0.042), and noise-related hobbies (p value = 0.021) had a significant relationship with non-auditory effects, while the gender variable (p value = 0.182) and length of work (p value = 0.562) did not have a significant relationship with non-auditory effects in workers in the areas of mixing, preparation, and with metal PT. X. The findings in this study serve as a reference for improving noise control and handling by measuring noise regularly, monitoring the health of both auditory and non-auditory workers, and using PPE for workers exposed to noise."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunanto Dani Wahyudi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
TA398
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Simanullang, Ridwan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA1937
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>