Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50099 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1997
TA911
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Jazmi Hares Putra
"Logam titanium menjadi salah satu material yang kerap digunakan dalam bidang biomedis karena memiliki sifat biokompabilitas yang baik. Kelemahan yang dimiliki pada penggunaan logam titanium sebagai material biomedis seperti implant gigi adalah tidak adanya sifat antibakteri. Penambahan zat seperti perak (Ag) yang sudah dikenal sejak lama memiliki sifat antibakteri serta tidak menimbulkan resistensi terhadap bakteri. Pada penelitian ini, pelapisan logam Ti menggunakan metode hidrotermal pada suhu 1500 C dalam larutan AgNO3 dengan variasi konsentrasi 0.001 M, 0.01 M, dan 0.1 M. Pengujian untuk mengetahui morfologi permukaan dilakukan dengan SEM, EDS. Untuk mengetahui sifat-sifat sampel setelah diberikan perlakuan hidrotermal dilakukan dengan uji kekasaran permukaan, kekerasan untuk sifat fisik dan sudut kontak, serta uji antibakteri. Hasilnya menunjukkan peningkatan kandungan Ag yang melapisi logam titanium seiring dengan peningkatan konsentrasi AgNO3 pada proses hidrotermal, sifat fisik pada sampel yang tidak berubah secara signifikan dengan nilai kekasaran permukaan (Ra) pada untreated Ti dan sampel 0.001 M, 0.01 M, dan 0.1 M berturut-turut sebesar 0.44, 0.43, 0.44, dan 0.48, dan nilai kekerasan berturut-turut sebesar 267.9, 280.5, 288.3, dan 304 serta adanya penurunan sudut kontak yang menunjukkan peningkatan sifat hidrofilik sampel dengan perubahan nilai sudut kontak sebesar 75.840, 39.850, 35.100, dan 52.780. Namun pada pengujian antibakteri tidak terbentuk zona inhibisi yang mengindikasikan sampel kecil atau tidak memiliki sifat antibakteri.

Titanium metal is one of the materials that is often used in the biomedical field because it has good biocompatibility properties. The weakness of using titanium metal as a biomedical material such as dental implants is the absence of antibacterial properties. The addition of substances such as silver (Ag) which has been known for a long time has antibacterial properties and does not cause resistance to bacteria. In this study, Ti metal was coated using the hydrothermal method at a temperature of 1500 C in AgNO3 solution with various concentrations of 0,001 M; 0,01 M; and 0,1 M. Tests to determine the surface morphology were carried out by SEM, EDS. To determine the properties of the sample after being given hydrothermal treatment, a surface roughness test, hardness for physical properties and contact angles were carried out, as well as an antibacterial test. The results showed an increase in the content of Ag that coated the titanium metal along with the increase in the concentration of AgNO3 in the hydrothermal process, the physical properties of the samples did not change significantly with the surface roughness (Ra) values in untreated Ti and samples of 0.001 M, 0.01 M, and 0.1 M in a row. respectively 0.44, 0.43, 0.44, and 0.48, and the values are 267.9, 280.5, 288.3, and 304 as well as a decrease in the contact angle which shows an increase in the hydrophilic properties of the sample with changes in the contact angle values of 75.840, 39.850, 35.100, and 52,780. However, in antibacterial testing, an inhibition zone was not formed which had a small sample or did not have antibacterial properties."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Sholih
"The general term of zone refining denotes a family of methods for controlling the distribution of soluble impurities or solutes in crystalline materials. In such methods a short molten zone travels slowly through a relatively long solid charge and, while traveling, redistributes the solutes in the charge. In this work, Zone, refining will be applied expereimentally to purify Lead (Pb). Lead (Pb) has been using in Lead Acid battery for long time. As a main active material, the purity of Lead (Pb) is very important. It's purity, directly affect to the life cycle of battery. The main purpose of this work is to obtain a phenomeon of the impuritiy compositions in Lead (Pb) after purified by zone refining. Furthermore, this experiment can obatain an alternative method to purify Lead (Pb) by Zone refining method."
Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi, 2017
600 TEK 1:14 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Produksi alkohol dari kulit pisang kepok merupakan hal baru dalam dunia industri yang menarik untuk dikembangkan, hal ini dikarenakan bahan bakunya yang memanfaatkan limbah hayati yang mudah didapat dan prosesnya mirip dengan proses pengawetan makanan. Tahapan utama produksi adalah proses hidrolisis dengan menggunakan asam dan fermentasi oleh ragi. Pemilihan asam dan ragi dilakukan dengan alasan biaya yang rendah dan faktor ketersedian bahan.
Hidrolisis adalah suatu reaksi kimia dimana air bereaksi dengan substansi/zat lain untuk membentuk dua atau lebih senyawa baru. Fementasi adalah proses konversi dari molekul gula menjadi gas karbon dioksida (CO2) dan alkohol Zat yang umum digunakan dalam melakukan hidrolisis adalah asam dan enzim, sedang fermentasi secara umum menggunakan media ragi.
Prosedur yang digunakan pada sintesis alkohol dari bahan baku kulit pisang kepok dengan mengunakan asam sebagai media hidrolisis dibedakan menjadi tiga macam yaitu prosedur 1 yang menggunakan waktu hidrolisis selama satu hari; prosedur II dengan jumlah asam yang digunakan sebanding dua kali berat sampel; dan prosedur III yang metode netralisasi sampel menggunakan basa berlebih dan sedikit asam. Asam yang digunakan untuk melakukan hidrolisis adalah larutan HCI.Fermentasi monosakarida menjadi alkohol mengunakan ragi Sacharromyces cereviceae.
Tujuan penelitian ini adalah memilih prosedur terbaik untuk pemanfaatan kulit pisang kepok menjadi alkohol ditinjau dari besarnya persentase alkohol yang dihasilkan. Tahapan utama dari ketiga prosedur yang digunakan adalah proses hidrolisis asam dan fermentasi gula menjadi alkohol.
Prosedur terbaik yang didapatkan dari penelitian ini akan memiliki pH awal fermentasi mendekati 5. Waktu optimal yang dibutuhkan ragi untuk melakukan fermentasi berkisar antara 5-6 hari sedangkan jumlah ragi optimal yang digunakan sebanyak tiga gram tiap 50 ml sampel."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Rudy Surya
"Pengembanganb ioetanol dari material lignoselulosaa dalah dengan mengkonversi seluruhp olisakariday ang ada menjadi monosakaridad enganm emanfaatkanb erbagai jenis enzim. Pada penelitian ini menggunakan metode steaming dan enzimatis. Steamingb ertujuanu ntuk menghilangkanli gnin yang dapatm enghambaat ksese nzim dalam memecah polisakarida menjadi monosakarida, sehingga menyebabkan hidrolisis tidak optimal.
Rumusan masalah dalam seminar ini antara lain, mencari waklu optimum yang diperlukan untuk melakukan hidrolisis, ukuran terbaik dari TKKS agar diperoleh glukosa terbanyak dari hasil hidrolisis, suhu optimum hidrolisis, dan yang terakhir adalah komposisi enzim yang terbaik pada saat hidrolisis.
Metode pengujian pada penelitian ini meliputi uji komposisi (uji lignin dan uji selulosa) dan uji kadar glukosa. % Glukosa tertinggi yang diperoleh dari hidrolisis enzim selobiase adalah pada kondisi suhu 50oC, pH 5 dan ukuran TKKS 63pM dengan o/o yield sebesar 6.808% dari berat kering TKKS dan untuk enzim selulase padak ondisi 37oC,p H 5 dan ukuranT KKS 63pM dengano/oyi eld sebesar1 3.693% dari 0.5 gr berat kering TKKS. Dan untuk kombinasi kedua enzim, % Glukosa tertinggi yang diperolehd ari kombinasie nzim selulased an enzim selobiased engan perbandingan2 :l yangm emberikano hy reld sebesar2 3.561% dari 0.5 g beratk ering TKKS.

Development of bioethanol from lignocellulosic materials is to convert all existing polysaciharidesi nto monosaccharidebsy utilizing various types of enzyrnes.ln this itudv using Steaming and enzymatic methods. Steaming aims to remove lignin, whiih can inhibit the accesso f enzymesi n the breakdowno f polysaccharidesin to monosaccharidesth, us causingh ydrolysisi s not optimal.
Formulation of the problem in this seminar, among others, to find the optimum time required to perform the hydrolysis, the best measure of glucose TKKS order to obtain most of the resultso f hydrolysis,t he optimum temperatureh ydrolysis,a nd the last is the best composition of the enzyme during hydrolysis.
Testing methods in the study include composition test (test of lignin and cellulose test) and test glucose levels. o/olltghest Glucose obtained from the enzyrne hydrolysis selobiaseis at 50oC temperaturec onditions,p H 5 and 63pM TKKS size with theo/o yield of 6808% of dry weight for the enzyme cellulase TKKS and conditions 37 " C, pH S and 63pM TKKS sizew ith theohy ield of 13 693% of 0.5 g dry weight TKKS. And for the combination of the two enzymes, the highest% Glucose obtained from the combinationo f cellulasee nzymesa nd enzymes elobiasea 2:l which gives%y ield of 23, 5610/for om 0. 5 g dry weight TKKS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1127
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfi Rinaldi
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S30524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Asmayanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1351
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Astri Ramayanti
"ABSTRAK
Di Indonesia unsur itrium banyak terdapat di dalam pasir xenotim yang merupakan hasil samping dari usaha penambangan biji timah oleh PT. Tambang Timah di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Dalam perindustrian unsur-unsur ini juga sangat berperan karena mempunyai nilai tambah yang dapat memberikan keuntungan strategis, yaitu misalnya sebagai bahan baku dalam industri metalurgi, magnet, elektronik, keramik, superkonduktor, kaca/optik, (CRT, tabung TV, lensa karnera), tabung IR pada alat sinar laser dan lain-lain. Mengingat cukup tersedianya pasir xenotim di Indonesia dan melihat kenyataan bahwa kandungan itrium di dalam pasir xenotim dalam negeri cukup tinggi (19-20 %), Serta banyaknya kegunaan itrium, maka diperlukan penelitian untuk mendapatkan itrium dengan kemumian tinggi.
Pada penelitian ini akan digunakan metoda kromatografi kolom penukar anion basa kuat jenis Dowex I-X4, berukuran 200 - 400 mesh. Diameter kolom yang digunakan adalah 1.9 cm dengan panjang kolom yang dibuat bervariasi, yaitu 40, 70 dan 100 cm. Umpan yang digunakan adalah hasil dijesti dari pasir xenoting dengan eluen yang terdiri dari campuran methano-HNO3, dengan kecepatan alir 0,6 ml/n1eni. Analisa hasil penampungan dilakukan dengan mengambil 20 ml dari masing-masing fraksi dan dicacah dengan spektrometri pendar sinar-X selama 300 detik. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kolom yang paling panjang (100 cm) membelikan harga resolusi dan kemurnian yang paling tinggi, yang artinya menunjukkan pemisahan yang terbaik. Selain itu juga terjadi peningkatan kadar itrium dari 30,45 % (dalam umpan) menjadi 90,45 % (hasil kolom).

"
1996
S41214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>