Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89012 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
PATRA 7:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuni Laksmiranti M.
"ABSTRAK
Penelitian mengenai Peranan Militer Dalam Menyelesaikan Pergolakan di Surakarta, tujuannya untuk mengetahui bagaimana situasi pergolakan di Surakarta tahun 1948 - 1949 pada waktu meng_hadapi musuh dari dalam ( komunis ) maupun dari luar ( Belanda ). Pengumpulan data dilakukan melalui kepustakaan, berupa buku-buku, Surat kabar dan majalah. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, di dalam pergolakan di Surakarta pada tahun 1943 - 1949 terdapat beberapa peristiwa penting. Tahun 1948 pasukan Divisi ranembahan Senopati melawan Divisi Siliwangi yang dapat dikatakan perang saudara, selain itu pemerintah melawan komunis dimana komunis menyusup kedalam militer. Tahun 1949 pemerintah RI menghadapi musuh.dari luar ( Belanda ). Dengan adanya insiden - insiden tersebut militer menjamin keamanan dan keselamatan rakyat Surakarta. Dengan demikian terlihat bagaimana peranan militer dalam menyelesaikan pergolakan, khususnya di Surakarta pada tahun tahun 1948-1949."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azril Hasan
"Latar belakang: Pengetahuan tentang merokok dan sikap terhadap kebiasaan merokok akan menentukan apakah seorang pelajar SMP berperilaku merokok atau tidak. Pengetahuan yang tinggi dan sikap bail( akan menurunkan kekerapan perilaku merokok pada pelajar SMP.
Tujuan: Menetapkan kekerapan merokok pada pelajar SMP di Surakarta serta mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku pelajar SMP yang berhubungan dengan merokok. Ra nc a n ga n : Cross-sectional
Metodologi : Sampel penelitian adalah pelajar SMP se-Surakarta, menggunakan cara two stage cluster sampling oleh Center for Disease Control and Preventive (CDC) Atlanta. Alat ukur adalah kuesioner balcu dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS). Analisis statistik menggunakan regresi logistik, tingkat kepercayaan 95%, oc=0,05
Hasil: Kekerapan merokok pelajar SMP di Surakarta sebesar 16%, berdasar jenis kelamin 30,2% pelajar laki-laki dan 3,1% perempuan. Usia pertamakali merokok z 10 tahun sebesar 36,9%, pelajar paling banyak merokok < 1 batang per hari (45,8%). Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang merokok dan perilaku merokok. Terdapat hubungan antara sikap merokok dan perilaku merokok.
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada pelajar SMP di Surakarta."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarno
Djakarta: Departemen Penerangan R.I., 1960
992.07 S 436
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Mastepe, 1979
959.80355 KEL s (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Daryono Setiawan
"Pada tanggal 19 Desember 1948, tentara Belanda melancarkan Agresi Militernya yang ke dua dan menduduki Ibukota RI Yogyakarta. Serangan Belanda dilancarkan dari udara dan berbagai arah, dari arah Banyumas, Semarang, Laut Jawa (pendaratan marinir). Sedangkan dari arah timur serangan dilancarkan dari Mojokerto dan Malang. Selama Perang Kemerdekaan II Karesidenan Surakarta ditetapkan menjadi wilayah Wehrkreise I dibawah komandan Brigade 5 Letkol Slamet Riyadi dan Wehrkreise I dibagi menjadi enam sub Wehrkreise (SWK) yaitu: SWK 100, 102, 103, 104, 105, 106. SWK 100 di bawah pimpinan Mayor Suradji, SWK 101 di bawah pimpinan Mayor Sunitoyoso, SWK 102 di bawah pimpinan Mayor Soenaryo, SWK 104 di bawah pimpinan Mayor Soeharto, SWK I05 di bawah pimpinan Mayor Hartadi, dan SWK 106 di bawah pimpinan Mayor Achmadi (Tentara Pelajar/TNI Detasemen II Brigade 17). Mendengar perundingan Indonesia-Belanda terbuka kembali pada bulan April 1949, berita desas-desus akan diadakannya gencatan senjata semakin ramai yang dapat berakibat pada melemahnya semangat perjuangan karena kondisi yang tidak menentu. Untuk menghadapi segala kemungkinan selanjutnya selaku komandan SWK 106 maka Mayor Achmadi pada tanggal 25 April 1949 mengeluarkan Pedoman Rencana Masuk Kota yang menjadi pegangan bagi para komandan rayon. Kemudian pada awal Mei 1949 di Rayon II tepatnya di Dukuh Wonosido kelurahan Sidokerto diadakan rapat antara Rayon yang ada yang bertujuan untuk mengembangkan kekuatan yang ada. Keadaan yang tidak menentu tersebut berakhir dengan keluarnya instruksi Gubemur Militer Daerah Militer II KoloneI Gatot Subroto yaitu Instruksi No.16A tanggal 10 Juni 1949. Dengan instruksi tersebut maka semangat para pelajar pejuang bangkit kembali yang terbukti dengan segera dikeluarkannya perintah siasat no.447/VI/M.P2 SV/P.S 49 tanggal 26 Juni 1949 untuk mengadakan serangan_-serangan secara gerilya baik siang maupun malam. Setelah temyata kota Solo tidak dapat dipertahankan lagi, maka seluruh pelajar pejuang keluar kota menuju arah Timur ke Bekonang selanjutnya Mayor Achmadi diangkat sebagai komandan pertempuran kota Solo yang mempunyai daerah operasi terhadap kota Solo dan sekitarnya. Wilayah operasi ini kemudian disebut Sub Wehrkreise Arjuna 106 atau disingkat SWK Arjuna106. Selama perang gerilya tersebut pernah diadakan Serangan Umum (SU) I ke kota Solo pada tanggal 8 Februari 1949 yang hasilnya kurang memuaskan dan kemudian diadakan Serangan Umum (SU) II ke kota Solo pads tanggal 2 Mei 1949, yang kali ini mendapatkan hasil yang memuaskan dibandingkan SU I."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daru Waskito
"Daru Waskito, 0786040025, Jurusan-Sejarah Eakultas Sastra Universitas Indonesia, Pembentukan: Pasukan Banteng Raiders, Awal Tumbuhnya Pasukan Khusus Anti Gerilya Di Indonesia, Studi Kasus Di Jawa Tengah Tahun 1952-1956 (Dibimbing oleh: Saleh As'ad Djamhari, SS). Jawa 'Tengah seperti daerah-daerah lain di Indonesia disepanjang periode tahurn 1950-an dilanda pemberontakan yang ditimbulkan oleh gerombolan Darul Islam. Upaya untuk menumpas pemberontakan ini mengalami kesulitan karena Darul Islam dalam melakukam aksinya menerapkan taktik-gerilya. Taktik gelrilya memang tidak asing lagi bagi TNI karena mereka pernah menerapkan juga sewaktu melawan Belanda semasa perang kemerdekaan dan bergerilya dengan baik. Tetapi keberhasilan TNI dalam menerapkan taktik gerilya bukan jaminan babwa TNI juga mampu melakukana taktik anti gerilya. Justru masalah anti gerilya merupakan masalah baru bagi TNI pada masa itu. Untuk mengatasi aksi-aksi gerilya Darul Islam maka Letkol Ahmad Yani, Komandan aperasi Gerakan Banteng Nasional (operasi untuk menumpas Darul Islam) berinisiatif untuk membentuk pasukan khusus. Pasukan yang kemudian diberi nama Banteng Raiiders berfungsi sebagai pasukan penggempur yang tugasnya melakukan: pengejaran dan- penyergapan. Di dalam penerapan di lapangan ternyata pasukan khusus ini mampu mengimbangi dan sekaligus mematahkan aksi-aksi gerilya Darul Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>