Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181628 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA2024
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Padang: Serikat Pekerja Semen Padang (SPSP), 2003
346.06 SER p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ranty Ferlisa
"Faktor perilaku manusia memegang peranan penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja. Cara kerja seseorang dan bagaimana orang tersebut bersungguh-sungguh melakukan pekerjaannya dengan baik, dipengaruhi oleh persepsi dari orang tersebut terhadap pekerjaannya. Bagian produksi sebagai salah satu tempat diterapkannya penggunaan alat dan mesin, menjadi tempat dengan potensi bahaya yang besar dan risiko pekerjaan yang tinggi.
Oleh karena itu, persepsi terhadap risiko K3 di bagian produksi penting untuk diidentifikasi sehingga dapat menjadi data dasar bagi perusahaan dalam rangka menciptakan budaya K3. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menggambarakan persepsi pekerja di Unit Produksi II/III terhadap risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dilihat dari variabel independen, yaitu pengetahuan pekerja, lama kerja, serta sikap pekerja terhadap variabel dependen yaitu persepsi pekerja terhadap risiko K3. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner penelitian yang terdiri dari pengisian data demografi, pertanyaan pilihan ganda, dan pernyataan sumber informasi dengan menggunakan pilihan sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan pekerja, lama kerja, dan sikap dengan persepsi pekerja terhadap risiko K3 di Unit Produksi II/III, Indarung, PT. Semen Padang tahun 2008 (= 0,05).
Saran yang diberikan oleh penulis adalah dengan pemberian reward dan punishment sebagai realisasi mendisiplinkan pekerja, pengawasan dan komukasi yang efektif, mengoptimalisasikan informasi K3 sebanyak-banyaknya dan pelatihan K3 yang reguler dan tepat sasaran, serta mempertimbangkan dan mengutamakan keberadaan Biro K3LH sebagai biro yang penting dan memiliki wewenang untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan K3LH. Selain itu untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel lain yang lebih banyak dan menggunakan instrumen penelitian yang validitas dan reliabilitasnya baik. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Ario Seno
"Partikel debu lingkungan kerja yang berukuran 0,1 - 10 p.m dapat membahayakan kesehatan, karena partikel ini di udara yang relatif lama dan akan terhirup oleh pekerja melalui saluran pernafasan, yang pada akhirnya akan menimbulkan penyakit saluran pernafasan. Adakah hubungan pajanan kadar debu inhalabel lingkungan kerja dengan timbulnya gejala penyakit saluran pernafasan, dan adakah hubungan antara variabel pengganggu dengan timbulnya gejala penyakit saluran pernafasan di bagian produksi Indarung V PT Semen Padang. Ruang Lingkup penelitian ini adalah pajanan debu inhalabel dan timbulnya gejala penyakit saluran pemafasan pekerja di bagian produksi Indarung V PT Semen Padang.
Rancangan Penelitian ini adalah observasional dan dilaksanakan secara cross sectional dan bersifat kuantitatif Lokasi Penelitian di bagian Produksi Indarung V PT. Semen Padang. Kadar debu inhalabel lingkungan kerja yang diambil sebanyak 40 sampel, diukur dengan Personal Dust Sampler, sedangkan besarnya sampel tenaga kerja sebanyak 40 orang. Kadar debu inhalabel lingkungan kerja dalam rentang minimum 1,88 mg/m3, maximum 10,46 mg/m3, rata-rata 4,25 mg/m3, standar deviasi 2,65 mg/m3. Pekerja yang terpajan melebihi nilai ambang batas sebanyak 12.5 %. Timbulnya gejala penyakit saluran pemafasan 32,5 %. Pekerja dengan gejala penyakit saluran pernafasan sebagian besar adalah pada kelompok umur < 30 tahun, pendidikan tamat SD, IMT kurang, masa kerja 10-20 tahun, tidak ikut latihan K3, kebiasaan tidak memakai alat pelindung diri, kebiasaan merokok dengan jenis rokok campuran (kretek dan Putih). Hubungan kadar debu inhalabel menunjukkan ada hubungan dengan timbulnya gejala penyakit saluran pernafasan. Karakteristik yang berhubungan dengan timbulnya gejala penyakit saluran pernafasan adalah umur, pendidikan, IMT, masa kerja, pelatihan K3, pemakaian alat pelindung diri, dan yang tidak berhubungan tempat kerja dan kebiasaan merokok.
Hasil uji multivariat dengan regresi logistik ditemukan bahwa variabel NAB, APD dan kebiasaan merokok yang berpeluang. untuk timbulnya gejala penyakit saluran pernafasan. Sedangkan yang berikteraksi adalah variabel NAB dan penggunaan APD. Model Persamaan Regresi Logistik Logit p(x) = - 16.497 - 0.647 * Kelompok Umur - 2.423 * Pendidikan - 2.674 * Status Gizi + 3.261 * Masa Kerja - 1946 * Latihan K3 + 5.117 * Nilai Ambang Batas + 4.859 * Pemakaian APD + 6.755 * Kebiasaan Merokok + 3.462 * APD * NAB.
Rekomendasi yang diusulkan pada rekruitment pekerja di bagian produksi minimal berpendidikan SLTA, melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan pemeriksaan kesehatan berkala. Pengenalan lapangan melalui observasi lapangan, latihan-latihan, baik latihan K3 ataupun latihan proses produksi. Perlu ditingkatkan pemantauan, penegakan peraturaan dalam penggunaan APD seperti masker. Pemantauan, pengendalian dan pemeliharaan Electrostatic Precipitator dan Wet Scrubber secara teratur dan berkesinambungan. Sesuai dengan kebijakan direksi, maka perlu dilakukan koordinasi antara K2LH, Rumah Sakit dengan atasan pekerja langsung harus dijalin untuk pembinaan pekerja dalam penggunaan APD.

Dust Related Respiratory Symptoms of Workers Employed at PT. Semen Padang Cement suspended particuled dust with size of 0,1 to 10 µm will affects workers' exposed for health of, exposed for a long period of time, will develope respiratory tracts system. Scope of this research is to identify a relationship between workers exposed and symptoms of respiratory.
Design of research was observasional and application of Cross sectional study and quantitative technical analysis. The location of this was in the production section of Indarung V PT. Semen Padang with sample size of 40 samples and using Personal Dust Sampler. The consentration of inhalabel dust was ranging from minimum 2,60 mg/m3, to a maximum of 10,46 mg/m3, mean was 5,44 mg/m3, standard deviation 2,24 mg/m3. Result of this research were 12,5 % of the sample exposed more has the threshold limit value. The symptom of respiratory tract were 32,5 % among worker employed of less than are 30 years, senior high school level, normal body mass index and 10-20 years length of services, smoking and not using personal protective equipment. The relationship between the concentration of inhalabel dust and the development of symptoms seems to be attributed by age, education, body mass index, length of services, occupational health and safety training, personal protective equipment, but there is no related with work place and smoking habits.
The result of multivariat analysis with Logistic regression showed that three variables such as threshold limit value, personal protective equipment and smoking habits have the probability of induced respiratory tract symptom. Two variables threshold Iimit value and personal protective equipment was more interacts each other in related to the development respiratory tract symptom. Logistic regression model is Logit p(x) = - 16.497 - 0.647 * age group - 2.423 * education - 2.674 * Body Mass Index + 3.261 * length of services - 3.946 * training on safety and health + 5.117 * threshold limit value + 4.859 * using protective devices + 6.755 * smoking habits + 3.462 * threshold limit value * using protective devices.
This research suggested that for new employees in the production section of PT Semen Padang should have minimum senior high school, preemployment and periodical medical examination, occupational health and safety training, production processes training, enforcement of personal protective equipment Control tecimologi by using Electrostatic Precipitator and Wet Scrubber to monitor dust emmission and maintenance of its. The clear management policies accountability related to the Occupational safety health and environment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Depok: Cirus, 2002
338.925 8 POL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Patria Okti
"Data dan informasi ketenagakerjaan Depnaker menuliskan bahwa dari 189.607 perusahaan di Indonesia yang wajib lapor ketenagakerjaan terdapat 1.240 jumlah kasus kecelakaan kerja yang terjadi selama tahun 2006. Dari jumlah kasus tersebut tercatat 56 kasus berakibat cacat dan 15 kasus berakibat meninggal dunia. Angka kecelakaan kerja mengalami peningkatan drastis dari tahun sebelumnya. Dengan jumlah 189.607 perusahaan yang wajib lapor ketenagakerjaan terdapat 65.474 kasus kecelakaan kerja, 5.326 kasus diantaranya berakibat cacat dan 1.451 kasus berakibat meninggal dunia (http://www.nakertrans.go.id/pusdatinnaker).
Kasus kecelakaan kerja juga terjadi di Unit Produksi IV PT. Semen Padang tahun 2007. Berdasarkan data kecelakaan kerja yang dilaporkan di biro Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan Hidup (K3LH) PT. Semen Padang tahun 2005 ? 2007 terjadi 62 kasus. Dari 62 kasus kecelakaan kerja yang terjadi, 10 di antaranya terjadi di Unit Produksi IV atau 16,13% kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Semen Padang terjadi di Unit Produksi IV. Dari 10 kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Unit Produksi IV PT. Semen Padang selama periode 2005 ? 2007, 20% (2 kasus) berasal dari unsafe condition (kondisi tidak selamat) dan 80% (8 kasus) berasal dari unsafe action (tindakan tidak selamat). 5 kasus kecelakaan kerja di Unit Produksi IV terjadi selama tahun 2007, 40% (2 kasus) diantaranya berasal dari unsafe condition (kondisi tidak selamat) dan 60% (3 kasus) berasal dari unsafe action (tindakan tidak selamat). Dengan karakteristik bahaya kecelakaan adalah terkena pecahan timah panas, terkena lentingan peralatan (rantai dan kunci), tertimpa benda kerja dan kecelakaan lalu lintas dalam wilayah kerja.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metoda Fault Tree Analysis (FTA) yang merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian kualitatif untuk menganalisis data sekunder dan data primer yang ada sehingga mengetahui akar penyebab kecelakaan kerja di Unit Produksi IV PT. Semen Padang Tahun 2007. Data sekunder yang digunakan adalah data kecelakaan kerja dan lembar identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko. Data primer diperoleh dari hasil wawancara tak berstuktur dengan ketua tim Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan Hidup (K3LH) Unit Produksi IV dan observasi lapangan. Untuk mengetahui factor penyebab kecelakaan kerja, data yang di peroleh dibandingkan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 84/BW/1998.
Berdasarkan kronologis kejadian kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Unit Produksi IV PT. Semen dan dibandingkan dengan SK Ditjen Binawas No. Kep. 84/84/1998, diperoleh faktor ? faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja di Unit Produksi IV PT. Semen Padang Tahun 2007 yaitu pekerjaan dilakukan tanpa alat pengaman, penggunaan bahan yang tidak seharusnya, penggunaan bahan yang berbeda dari biasanya, pengaturan prosedur yang tidak aman, penggunaan peralatan yang tidak seharusnya, kecacatan/ketidaksempurnaan pada area kerja, pekerja membuat pengaman tidak berfungsi, melalaikan APD, bekerja pada objek yang berbahaya, membuat prses tidak aman, kejadian berbahaya lainnya dan factor lainnya. B erdasarkan analisis kecelakaan kerja yang dilakukan pada penelitian ini , maka penerapan metoda FTA perlu dipertimbangkan sebagai bahan tambahan untuk mengambil keputusan dan membuat laporan kejadian kecelakaan kerja sehingga diketahui akar penyebab kegagalan (fault) yang menyebabkan kerugian (loss).
Berdasarkan hasil dari metoda FTA yang dilakukan peneliti, disarankan kepada pihak manajemen untuk memperbaharui lembar identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko di Unit Produksi IV PT. Semen Padang. Karena Lembar identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko tidak mencantukan jenis APD yang harusnya digunakan oleh pekerja. Dan memberikan training atau pelatihan bagi pekerja tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara berkala."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1987
TA3894
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>