Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128656 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Verawati Santa Veronika
"Masalah penjadwalan yang sering ditemukan ialah masalah penjadwalan dengan model Flow-shop. Kerumitan dalam masalah penjadwalan ini disebabkan karena dihasilkannya sejumlah besar produk yang berbeda, dengan due-date yang berbeda sehingga terdapat berbagai alternatif jadwal yang mungkin. Tidak jarang jadwal produksi yang sudah dibuat oleh perusahaan tidak dapat dipenuhi dengan dengan baik, dikarenakan adanya keterbatasan, seperti perencanaan kapasitas yang kurang baik, keterlambatan material dan adanya perubahan permintaan konsumen yang juga menyebabkan perubahan jadwal produksi. Untuk itulah adanya penjadwalan yang optimal sangatlah diperlukan dalam sistem produksi di perusahaan. PT Komatsu Indonesia merupakan perusahan yang memproduksi alat-alat berat seperti bull dozer, excavator, dump truck dan sebagainya Waktu produksi rata-rata 1 alat berat adalah kurang lebih 1 bulan. Lamanya waktu pembuatan produk ini menuntut perusahaan untuk merancang sebuah sistem penjadwalan yang efektif dan efisien agar seluruh permintaan dapat dipenuhi tepat waktu dengan meminimalisasi inventori. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode yang menghasilkan sebuah sistem penjadwalan yang lebih baik, tidak rumit dan dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat. Karena kompleksnya masalah penjadwalan produksi, maka solusi penyelesaian terhadap masalah ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan meta-heuristik yaitu metode algoritma genetika. Algoritma genetika diinspirasi dari proses evolusi Darwin, yaitu suatu prosedur pencarian solusi yang alami berdasarkan pada metode optimasi. Fungsi tujuan dari permasalahan ini ialah meminimalkan total tardiness (keterlambatan posistif) seluruh job. Hasil penjadwalan produksi yang diperoleh melalui algoritma genetika menghasilkan total tardiness seluruh job sebesar 154,680 menit dan jumlah job yang terlambat (tardy jobs) adalah 23 job. Jadi jika dibandingkan dengan jadwal produksi yang lama, maka terjadi penurunan total tardiness yaitu sebesar 73.85% dan pengurangan tardy jobs sebesar 43.9%.

The scheduling problem which is often found is the problem of scheduling with the Flow-Shop model. The complication in this scheduling problem is caused by the yielding of a large amount of different products with different due-date so that many possible alternative schedules may exist. The company often cannot meet the production schedule that has been made by the company itself due to the lack of good capacity planning, the delay of material supply, and change of consumer's demands which can also cause some changes to the production schedule. Therefore, optimal scheduling is so needed for a better company's production system. PT Komatsu Indonesia is a company, which produces heavy equipments like bulldozers, excavators, dump trucks, et cetera. The average production time of heavy equipment is more or less one month. The long duration of the making of heavy equipment makes it a must for the company to design an efficient and effective scheduling system in order to fulfill the whole demands on schedule by minimizing inventory. Hence, a method that results in a better, uncomplicated, and feasible scheduling system is necessary. Due to the complicated production schedule, the solution to this problem is by applying a meta-heuristic approach, which is a genetic algorithm method. Genetic algorithm is inspired by Darwin's evolution process that is a procedure to seek a natural solution based on optimization method. The objective function of this problem is to minimize total tardiness of all jobs. The production scheduling result that is obtained from the genetic algorithm produces total tardiness of all jobs of 154,680 minutes and the number of tardy jobs are 23 jobs. Thus, in comparison with the existing production schedule, there is a reduction of total tardiness of about 73.85 % and reduction of tardy jobs of 43.9%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John Martono
"Dalam era globalisasi ini, di mana persaingan sangat ketat, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menjalankan proses bisnisnya dengan efisien dan efektif egar dapat tetap bertahan. Proses aliran material merupakan salah satu hal yang sangat pentiag bagi perusahwm manufuktur dahan menjalenkaa opemsional.aya. Oleh karena itu, untuk mendapatkaa proses aliran material yang efektif dan efisien. setiap risiko yang mungkin teljadi hams ditangani dengan cepat dan tepat. Dalam hal ini, anallsis risiko diperluksn untuk dopa! mengidentifikasi dan menangani risiko yang ada agar tidak merugikaa perusahwm. Failure Mode anti F/fect Analysis (FMEA) merupakan salah satu metode dahan meiakuksn analisis risiko yang seriog digunuksn. Dengan metode ini, risiko-risiko yang poteosial teljadi dapat diukur nilainya dahan hentuk Risk Priority Number sehingga pi.bak perusahwm dapat menentukan prioritas terlmdap tindakan yang uksn diambil berdasarkan nilai tersebut. PT Komatsu lodooesia yang bergerak dalam bidang manufuktur alat-alat bera1 dan komponen-komponennya, saat ini lebih dominan mengganuksn swnber daya manusia di dalam proses aliran material sepertl penerimaan, iospeksi, penyiropanan, dan pengeluaran material. Hal ini tentu saja uksn menimhnlksn risiko akibat human error pada perusahwm. Berdasauksn basil anallsis risiko, didapatkan sembilan risiko pada proses aliran material daJam Material Control and Supply PT Komatsu lodonesia SIIategi penanganan tiap risiko dibuat untuk meminimalkan kerugian atau babaya yang ditimbulkan risiko itu terlmdap perusahwm. Dengan adanya strategi-strategi itu, proses aliran material daJam perusahwm akan menjadi lebib efektif dan efisien sehlngga bal ini uksn meningksakan keuotungan dan daya saing bagi perusahwm.

in this globalization era, where the competition is very tight, e&>b company was forced to run its business processes effectively and efficiently in order to continue to exist. Matetial flow process is one of the most important things for the manufucturlng companies in doing their operational. Thus, to achieve the effective and efficient material flow process, the potential risks that might occur must be managed irmnediately and properly. In this ease, risk analysis is required to identify and control the hazards that imperil the corporate. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) is one of the risk analysis tools that often to be used. By way of FMEA, the potemial risk could be measured in Risk Priority Number (RPN) therefore the company could ptioritize tbe actions should be taken against tbe risk based on that value. Nowadays, PT Komatsu Indonesia as the heavy equipment manufucturing company, using more Innnan resource in marerial flow process such as receivins, verification, storage., and issuing. Cerminly, this will provoke tbe potential risk ceused by human error to organization. Derived from risk analysis, there are nine potential risks in marerial flow process at the Material Control and Supply PT Komatsu Indonesia. The strategies against them were mede to mitigate tbe effects that bad caused to tha company. Through those strategies, the effective and efficient marerial flow process will be achieved. These positively increase beoefits and competitive advantages for the company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Yartin Thalasa
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penulisan cross sectional yang bersifat deskriptif. Penulis melakukan penyebaran kuesioner pada kelompok pekerja yang berisiko terserang penyakit kardiovaskular. Kuesioner berisikan pertanyaan yang berhubungan dengan variabel yang diteliti, yaitu konsumsi makanan, kebiasaan merokok, aktivitas fisik dan stres.
Hasil yang menunjukkan presentase yang besar yaitu terdapat pada konsumsi lemak berlebih dan kurangnya aktivitas fisik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pekerja mengadopsi gaya hidup yang kurang sehat, yaitu dengan mengkonsumsi lemak berlebih dan kurangnya aktivitas fisik. Dengan demikian, kedua faktor risiko ini merupakan faktor yang paling dominan di kalangan pekerja yang berisiko di PT Komatsu Indonesia (Cakung, Jakarta) tahun 2012, yang dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap timbulnya penyakit kardiovaskular.

This research is a quantitative research with a cross sectional descriptive design. Authors conducted questionnaire on the deployment of workers at risk for cardiovascular diseases. The questionnaire contained questions related to the studied variable, that is food intake, smoking habit, physical activity and stress.
Results show that a large percentage is found in excessive fat consumption and physical inactivity. From these result it can be concluded that the most workers adopt an unhealthy lifestyle by excessive fat consumption and physical inactivity. Thus, both risk factors is the most dominant factor in among the risk workers at PT Komatsu Indonesia (Cakung, Jakarta) in 2012, which can contribute greatly to the incidence of cardiovascular diseases.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rico Hardyarso
"
ABSTRAK
Dalam situasi perdagangan dan perindustrian yang mengalami kemajuan pesat Serta didukung oleh situasi persaingan yang semakin tinggi, suatu perusahaan perlu meningkatkan kualitas hasil produksinya. Dalam industri perakitan pada umumnya, dan industri perakitan alat-alat berat pada khususnya, proses pengelasan adalah proses yang utama.
dimana proses proses Iainnya cenderung telah diberikan pada sub kontraktor.
Karena proses tersebut sangat penting, diperlukan adanya pemeriksaan terhadap kualitas hasii las, untuk meningkatkan mutu hasil las dengan teknik yang Iebih baru.
Pertama-tama dilakukan analisa terhadap paramater-paremeter las yang ada. Kemudian dibuat beberapa sampel uji Iasberdasarkan analisa tersebut untuk dapat diperiksa di laboratorium.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Iaboratorium terhadap kualitas hasil pengelasan dibuat suatu kesimpulan mengenai penyebab terjadinya masalah terlepasnya Iasan pin dan rel dalam beberapa kasus.
"
1997
S36808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiel Faruqi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Implementasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)terhadap Kinerja Karyawan. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerjayang digunakan dalam penelitian ini menggunakan OHSAS 18001 dengan empat dimensi pengukuran yaitu Plan, Do, Check &Action. Kinerja Karyawandiukur dengan Dimensi Kinerja Karyawanmenurut Bernadin & Russel (1993) yaitu Kualitas Kerja, Kuantitas Kerja, Ketepatan Waktu dan Efektivitas Biaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui survei dengan sampel sebanyak 90 orang karyawan semi-direct PT. Komatsu Indonesia. Untuk mengukur pengaruh variabel SMK3 terhadap variabel Kinerja Karyawan digunakan koefisien determniasi.
Hasil analisis koefisien determinsasi menunjukan bahwa 52,7% Kinerja Karyawan semi-direct PT. Komatsu Indonesia dipengaruhi oleh Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). Pada penelitian ini ditemukan bahwa Implementasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan semi-direct PT. Komatsu Indonesia.

This study aimed to examine the effect of implementation of Health and Safety Management System on Employee Performance.OHSAS 18001 is Health and Safety Management System that used in this study by measuring four dimensions, that is Plan, Do, Check and Action. Employee Performance measured byEmployee Performance Dimensions according to Bernadin & Russel (1993)that is Quality of Work, Quantity of Work, Timeliness and Cost Effectiveness. This study used quantitative approach. Data were collected through survey. Number of sample is 90 semi-direct employees of PT. Komatsu Indonesia. To measure influence of health and safety management system on Employee Performance using the coefficient of determination analysis.
The result shows that 52.7% of semi-direct Employee Performance PT. Komatsu Indonesia influenced by the Health and Safety Management System. This study found that implementation of Health and Safety Management System (SMK3) have an influence on the performance of semi-direct employees of PT. Komatsu Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S57279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Agung Saputra
"Tanah merupakan hasil dari pelapukan batuan dalam proses geologi yang dapat digali langsung dengan peralatan penggalian. Di daerah tambang batubara ada lapisan penutup yang harus dipindahkan agar bisa mendapatkan lapisan batubara. Lapisan tanah penutup tersebut, meliputi : Top Soil, Overburden (OB) dan Interburden (IB). Untuk memindahkan material penutup digunakan alat berat Excavator untuk menggali material danDump Truck untuk memindahkan material ke area penumpukan material. Tanah mempunyai kekuatan untuk menahan beban yang ada diatasnya, untuk mengetahuinya diperlukan pengujian/pengetesan Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Pengujian/pengetesan DCP akan menghasikan nilai Cone Index (CI) dengan satuan % CBR (California Bearing Ratio). Selain data daya dukung tanah, data teknis Dump Truck Komatsu HD785-7 diperlukan pada proses analisis studi kelayakan landasan kerja dump truck Komatsu HD785-7. Penulis menerapkan metodologi Praktik Keinsyuran, yaitu merupakan prosedur standar seorang insinyur dalam melaksanakan proyek, dari perencanaan, menentukan tujuan, prosedur pengumpulan data, prosedur pengelolaan proyek, pengujian/pengetesan, analisis, rekomendasi kesimpulan dan saran. Sebagai Insinyur ada tiga komponen utama sebagai pondasi untuk menjalankan Praktik Keinsinyuran, yaitu : Profesionalisme, Kode Etik Insinyur (KEI), serta Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L).

Soil is the result of rock weathering in geological processes that can be excavated directly with excavation equipment. In the coal mining area there is overburden that must be removed in order to get the coal seam. The overburden layer includes: Top Soil, Overburden (OB) and Interburden (IB). To move the overburden material, excavators are used to excavate the material and dump trucks to move the material to the material stacking area. Soil has the strength to withstand the load that is on it, to find out it requires testing / testing the Dynamic Cone Penetrometer (DCP). DCP testing/testing will produce a Cone Index (CI) value in % CBR (California Bearing Ratio) units. In addition to soil carrying capacity data, technical data for the Dump Truck Komatsu HD785-7 is required in the feasibility study analysis process for the working foundation of the Komatsu HD785-7 dump truck. The author applies the Engineering Practice methodology, which is a standard procedure for an engineer in carrying out projects, from planning, determining objectives, data collection procedures, project management procedures, testing/testing, analysis, recommendations to conclusions and suggestions. As an Engineer there are three main components as the foundation for carrying out Engineering Practices, namely: Professionalism, Engineer Code of Ethics (KEI), and Health, Safety and Environment (K3L)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Heri Patmoko
"Sebagai konsekuensi peningkatan target produksi tambang nikel PT X yang ditetapkan di tahun 2011, maka produktifitas alat produksi harus ditingkatkan. Dalam Skripsi ini dibahas tentang penentuan langkah perbaikan yang akan dilakukan dengan terlebih dahulu mencari akar dari permasalahan rendahnya produktifitas loading equipment excavator Komatsu PC800-7 di tambang nikel PT X. Dengan menggunakan rumus OEE yang merupakan bagian dalam prinsip TPM maka six big losses yang merupakan kerugian dalam proses produksi diklasifikasikan untuk menentukan faktor-faktor OEE yaitu vailability, performance dan quality. Hasil dari perhitungan nilai OEE rata-rata adalah 41%, dianalisis untuk mendapatkan faktor yang paling berpengaruh serta mendapatkan akar permasalahan untuk yang menjadi dasar menentukan langkah perbaikan.

As a consequence of increased production targets in 2011 in the nickel mine PT X, then the productivity of production equipment must be improved. This study discusses the determination of corrective measures that will be done by first finding the roots of the problems of low productivity of loading equipment Komatsu excavator PC800-7 at PT X?s the nickel mine. Using OEE formula which is part of the principle of TPM the six big losses which is a loss in the production process are classified to determine OEE factors namely availability, performance and quality. The results of the calculation of the average value of
OEE is 41%, were analyzed to obtain the most influential factors as well as get the root causes for which the determining improvement action.
"
2011
S174
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Pratiwi
"Masalah penjadwalan yang sering terjadi adalah masalah penjadwalan pada industri manufaktur yang menggunakan sistem flow shop. Kerumitan dalam penjadwalan sistem flow shop tersebut disebabkan karena pada sistem ini akan dihasilkan sejumlah besar produk yang berbeda dimana setiap produk tersebut memiliki proses manufaktur yang sama. Karena kompleksnya masalah penjadwalan produksi, maka solusi penyelesaian terhadap masalah ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metaheuristik yaitu metode algoritma differential evolution (DE). Penggunaan DE dalam penyelesaian masalah ini memiliki keuntungan karena konsepnya yang sederhana, mudah untuk digunakan, cepat dalam menghasilkan solusi (waktu komputasinya lebih kecil daripada metode lainnya), dan tangguh. Fungsi tujuan dari permasalahan ini ialah meminimalkan waktu penyelesaian (makespan) seluruh job.
Hasil penjadwalan produksi yang diperoleh melalui algoritma differential evolution setelah dilakukan iterasi sebanyak 5 kali adalah jumlah makespan yang dihasilkan sebesar 32.220 menit, dengan lama waktu run program 8.5963 detik. Hasil ini setelah dibandingkan dengan penjadwalan yang dilakukan perusahaan mengalami penurunan nilai makespan sebesar 18.6%. Sedangkan jika dibandingkan dengan hasil keluaran dengan algoritma genetik mengalami penurunan makespan sebesar 2.46% dan dapat menghasilkan keluaran 30 kali lebih cepat.

The scheduling problem which is often found is the problem of scheduling with the Flow-Shop model. The complication in this scheduling problem is caused by the yielding of a large amount of different products with the same manufacture processes so that many possible alternative schedules may exist. Therefore, optimal scheduling is so needed for a better company's production system. Due to the complicated production schedule, the solution to this problem is by applying a metaheuristic approach, which is a differential evolution (DE) algorithm. Applying DE to solve this problem has advantages because its simply concept, easy to applicate, fast to get solution (computation time is the leat among the other algorithm) and robust. The objective function in this problem is to minimize makespan of all jobs.
The result that is obtained from differential evolution algorithm after 5 iterations gives makespan 32.220 minutes, that requires 8.5963 second of computation time. Thus, in comparison with company production schedule, there is a reduction of makespan of about 18.6% and in comparison with output produced by genetic algorithm, there is a reduction of makespan of about 2.46% and can produced output 30 times faster than genetic algorithm does.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pasang surut bisnis alat berat di Indonesia sangat dinamis. Bagi Komatsu Indonesia—yang pada 2022 memasuki usia ke-40—filosofi perusahaan untuk mengedepankan kualitas dan keandalan demi kepuasan pelanggan menjadi pegangan dalam menghadapi perubahan.
Komatsu Indonesia memulai usahanya dari sekadar penjahit yang merangkai komponen-komponen yang didatangkan dari Jepang—dengan melokalkan komponen—dan kemudian berkembang menjadi perusahaan yang merupakan pemain kunci dalam strategy global principal. Konsekuensinya, perusahaan diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial, serta memberikan kontribusi bagi pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
Komatsu Indonesia percaya, tanggung jawab sosial berkelindan dengan inti bisnis. Mustahil perusahaan mengingkari tanggung jawab sosialnya. Buku ini menyuguhkan contoh-contoh terbaik yang telah dilakukan oleh Komatsu Indonesia berdasarkan nilai-nilai perusahaan. Semua ditulis oleh karyawan sendiri. Kita akan melihat, misalnya, betapa suatu teladan jauh lebih efektif bagi berjalannya roda bisnis daripada beragam peraturan dan larangan.
Kita juga bisa melihat betapa perusahaan selalu mempertimbangkan nilainilai kemanusiaan, mendorong anggotanya untuk selalu peka dan tanggap terhadap apa yang terjadi di sekitarnya, memiliki tekad yang kuat untuk bertanggung jawab atas semua yang sudah dijanjikan, tekun, gigih, pantang menyerah, serta tulus dalam bertindak."
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2022
658.152 42 EMP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>