Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90208 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA2554
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yanto
"Tugas Akhir ini adalah membuat suatu rancangan alat pengolah air yang mengandung kekeruhan, khususnya dengan metode hidraulik. Pada penelitian ini perancangan model alatnya dibuat berdasarkan tinjauan pustaka, dimana konsep rancangannya menggunakan prinsip-prinsip dari perilaku hidraulik yaitu memanfaatkan efek-efek laminaritas dan turbulensi aliran sebagai mekanisme kerja unit pengolah kekeruhan.
Hukum-hukum hidraulika yang dimanfaatkan adalah :
  1. Aliran air dalam pipa spiral sebagai pengaduk cepat hidraulik, tujuannya adalah agar terjadi pencampuran antara larutan kimia dengan air baku, karenanya pada unit ini kondisi aliran harus turbulen sehingga destabilisasi, netralisasi dan sweep coagulation dapat berlangsung.
  2. Sludge blanket sebagai pengaduk hidraulik, yaitu memanfaatkan friction flok-flok alum sebagai pengaduk hidraulik.
  3. Pengaruh aliran lapisan-lapisan (laminae) miring sebagai mekanisme pengendapan partikel. Prinsip kerja dari unit ini, adalah di dapatkannya aliran yang tenang (laminar) melalui pengupayaan pengaliran terhadap lapisan-lapisan (laminae) sehingga pengaruh viskositas menjadi dominan dan cenderung meredam energi turbulensi.
Rancangan unit pengolahnya meliputi koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan unit filter. Perancangannya didasarkan pada asumsi, batasan dan lingkup bahasan, serta kriteria desain tertentu dari kajian literatur.
Hasil pengujian model alat dengan menggunakan variasi kekeruhan yang berbeda-beda yaitu 83, 110, 140, 168 dan 195 NTU , telah memberikan suatu data yang mengambarkan kemampuan kerja alat sebagai berikut: Prosentase penyisihan kekeruhan antara 94,28 % s/d 97,35 % sedangkan presentase penyisihan suspended solid antara 96,71 % s/d 98,91 %. Kekeruhan outlet olahan antara 3,7 NTU s/d 5,3 NTU, sedangkan untuk suspended solid olahnya antara 8 mg/l s/d 15 mg/l. Secara umum parameter olahan outlet alat berada dibawah batas maksimum yang diperbolehkan bagi peruntukan sebagai air bersih menurut peruturan Menteri kesehatan No. 416/MENKES/PER/DU 1990."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perusahaan X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi komponen-komponen elektronik dengan waktu operasi 24 jam sehari.
Untuk operasi tersebul dibuluhkan fasilitas-fasilitas pendukung atau biasa disebul "utility" yang salah satunya adalah instalasi pengolah air limbah (Waste water treatment plant), dimana air buangan dari proses produksi diolah terlebih dahulu sampai mencapai ambang batas kandungan logam berbahaya tertentu sebelum disalurkan ke saluran umum.
Oleh karena pabrik X berada dalam suatu kawasan industri dengan peraluran dan kontrol yang ketat dalam masalah air Iimbah ini. maka diperlukan pengelolaaan jadwal pemeliharaan yang baik agar instalasi selalu berada dalam kondisi yang baik, sehingga penggunaannya dapat menjadi optimal.
Untuk mencapai fungsi tersebut diperlukan suatu jadwal pemeliharaan terencana dan pelaksanaan pemeliharaan itu sendiri yang menjamin fungsi alat tetap terjaga dengan baik.
Diharapkan hasil dari jadwal pemeliharaan inslalasi air limbah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memelihara/merawat setiap peralatan-peralatan yang mendukung pada instalasi pengolah air limbah pada PT. X. sehingga instalasi tersebut selalu dapat bekerja dengan optimal."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dale, George Leonard
"Pencampuran air panas dan air dingin merupakanan proses yang diperlukan untuk mendapatkan air bertemperatur tertentu secara cepat, tepat dan otomatis. Skripsi ini bertujuan untuk mendesain pengendali PLC (Programmable Logic Controller) sistem pencampuran air panas bertemperatur 80°C dan air dingin bertemperatur 27°C, untuk memperoleh air dalam tangki pencampuran bertemperatur sesuai dengan temperatur input dalam daerah hasil 30°C sampai 70°C. Mikrokontroler A TS9C51 digunakan sebagai basis perangkat keras pengendali PLC karena faktor ketersediaan mikrokontroler dalam jumlah yang memadai. perangkat pendukung dan aturan program yang dikenal, serta portabilitas dan harga relatif murah. Pengendali yang dirancang menggunakan konsep PLC dengan mengunakan metode operasi logika terhadap nilai temperatur input untuk memperoleh nilai besar bukan kran air panas dan air dingin yang sesuai Pengendali PLC sistem pencampuran air panas dan air dingin yang dirancang pada skripsi ini dapat mempertahankan temperatur output agar sesuai dengan temperatur input dan memiliki waktu rata-rata untuk memperoleh output yang stabil dan sesuai dengan temperatur Input dalam waktu kurang dari dua menit dan error temperatur maksimum kurang dari 10%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S28282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Proses industri modern saat ini banyak menggunakan peralatan serba automatis yang berbasis pada mikroprosessor. Sampai saat ini penggunaan peralatan kontrol seperti PLC telah banyak digunakan di industri pada umumnya. Dengan banyak digunakannya PLC sebagai kontrol dari suatu sistem, maka perlu adanya media yang digunakan untuk memonitor sistem tersebut. Salah satunya dengan menggunakan komputer yang di dalamnya terdapat program untuk menjembataninya. Dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki pada PLC, maka dalam togas akhir ini penulis mencoba untuk mengembangkan suatu perangkat lunak yang mampu memanipulasi data dari komunikasi yang dilakukan antara PC dan PLC. Perancangan perangkat Iunak ini digunakan sebagai monitoring suatu simulasi kontrol pompa automatis yang didalamnya akan menampilkan operasi sistem secara visual dan alarm yang mungkin terjadi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Iman R.
"PLC yang dibuat berbasis mikrokontroler AT89C51. PLC ini memiliki 8 input digital (dengan kondisi aktif low), 8 output digital yang terdiri dari 16 terminal (menggunakan mechanical isolation), 8 LED indikator input untuk memonitor terminal input yang aktif / non aktif, 8 LED indikator output untuk memonitor terminal output yang aktif / non aktif, LED indikator run untuk memonitor sistem yang sedang bekerja, LED indikator program untuk memonitor sistem saat diprogram ulang, saklar pilih untuk kondisi run atau program, konektor RS232 untuk menghubungkan PLC dengan port serial komputer saat di program ulang.
Prinsip kerja PLC ini secara singkat dapat diterangkan sebagai berikut, pada mode run, terminal input akan aktif jika menerima sinyal low dan akan menyalakan indikator input sesuai dengan input yang sedang aktif. Begitu juga dengan terminal output, akan bernilai low jika diaktifkan oleh software yang sudah diprogram ke dalam peralatan dan juga menyalakan indikator output. Pada mode program, semua terminal input dan output tidal( dapat diaktifkan, pada saat diprogram PLC hams dihubungkan dengan komputer melalui konektor RS232 ke port serial komputer. Dengan bantuan software pada komputer, data yang ada pada PLC dapat dibaca (read) kemudian disimpan dikomputer dan data baru dapat ditulis ke PLC (write)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Kristiana
"Dalam tugas akhir ini dirancang dan dibuat prototype sebuah system pengontrol switching untuk proses pengontrol switching pada system komunikasi PLC (Power Line Communication). Sistem pengontrol switching tersebut menggunakan mikrokontroler sebagai pengatur proses switching. Di dalam sistem ini, mikrokontroler mengatur beberapa tugas diantaranya adalah menerima data identitas pemanggil dan yang dipanggil dari mikrokontroler pelanggan, memeriksa kanal frekuensi untuk fasa yang dipanggil, memberikan indikator status switching ke mikrokontroler pelanggan dan mengirim bit-bit ke rangkaian switching sesuai dengan kontak switching pemanggil dengan kontak switching yang dipanggil.
Pembuatan prototype sistem pengatur switching ini menggunakan implementasi dari sistem tiga fasa yang berasal dari kabel listrik dan pemakaian frekuensi carrier sebesar 300 kHz - 400 kHz dalam setiap fasa. Bandwidth yang digunakan adalah sebesar 20 kHz. Dalam perancangan ini digunakan 5 buah kanal dan 5 pelanggan dalam setiap fasa. Setiap kanal tersebut bisa digunakan oleh lima pelanggan secara bergantian. Sistem pengatur switching ini dapat menghasilkan 75 kemungkinan titik switching pelanggan. Sistem penomoran yang merupakan ID pelanggan pada perancangan ini menggunakan dua digit yang masing-masing digit merepresentasikan kode fase dan kode kanal untuk bagian pemanggil. Sedangkan untuk bagian yang dipanggil merepresentasikan kode fasa dan kode pelanggan.
Rancang bangun prototype sistem pengatur switching tersebut selanjutnya diharapkan dapat dibuat dan dikembangkan ke tahap berikutnya menjadi suatu sistem switching yang terintegrasi untuk komunikasi telepon via modem PLC.

This final project has designed a controller switching system that processed the dialing switching on the PLC communication system (Power Line Communication). Controlling switching system used a microcontroller as controller of switching process. The mikrokontroler managed many tasks namely accept the calling ID and called ID from microcontroller subscriber, checking the frequency channel of every electrical phase which is called, send a switching state indicator to microcontroller subscriber and transfer bit code to switching contact calling with called switching contact.
This construction of switching controller was consist of the three electrical phases and several carrier frequences between 300 KHz - 400 KHz of each electrical phase. Each carrier had 20 KHz bandwidth. Every electrical phase consist of 5 channels and 5 subscriber. Every channel were used by 5 subscribers one by one. The switching controller can yield the 75 switching point probability. The numbering system use 2 digit. 1 digit indicated the channel code and the other 1 digit indicated the phase code of calling subscriber or called subscriber. The number of called subscriber was consist of 1 digit of the electrical phase code and 1 digit of subscriber number.
Design of the switching system that hereafter been expected to develop to the next phase as a switching system. The switching system integrated to whole communication system thought PLC modem.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40487
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>