Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127982 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan Hendro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2588
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Hendro
"Teknologi nirkabel berkembang sangat pesat dimulai dari First Generation dengan teknologi AMPS hingga Third Generation yang menggunakan teknologi WCDMA dan CDMA 2000. Teknologi yang diperkirakan menjadi penerus 3G adalah WiMAX yang menerapkan sistem Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dan Adaptive Modulation and Coding (AMC). Teknologi 3G menjanjikan mobilitas, sedangkan WiMAX menawarkan transfer rate yang tinggi. Dikarenakan sifat fisik transmisi nirkabel, multipath fading menjadi salah satu faktor penting yang menentukan performa kedua teknologi tersebut. Skripsi ini menganalisis kemampuan WiMAX yang menggunakan sistem OFDM dalam menghadapi multipath fading, dibandingkan dengan teknologi 3G yang menggunakan sistem WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access).
Hasil simulasi menunjukkan bahwa WiMAX lebih baik dari WCDMA dalam menghadapi multipath fading pada kanal transmisi yang direpresentasikan oleh gangguan AWGN dan multipath Rayleigh fading. Hasil ini sesuai dengan pernyataan Intel Corp. selaku vendor teknologi WiMAX bahwa WiMAX lebih baik daripada WCDMA dalam menangani multipath fading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stallings, William
Jakarta: Erlangga, 2007
621.382 1 STA wt I (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Kwartanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S28776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdi Hafidz
"Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat saat ini menghantarkan dunia telekomunikasi pada keadaan di mana layanan-layanan yang diberikan kepada para pengguna teknologi telekomunikasi tidak lagi terbatas hanya pada layanan suara / voice, tetapi sudah masuk kepada layanan data. Walaupun begitu, masalah kapasitas / bandwidth tetap menjadi suatu permasalahan yang timbul. Selain itu, masalah rentang jarak terakhir antara pengguna dan jaringan penyedia layanan yang sering disebut dengan 'last-mile problems' juga mengemuka. Teknologi wireless menunjukan keunggulannya untuk menanggulangi masalah- masalah tersebut. Salah satunya adalah teknologi Wireless Interoperability for Microwave Access disingkat WiMAX. WiMAX, dikenal dengan standar 802.16, dapat melakukan transfer data dengan kecepatan sekitar 70 MBps dalam radius jarak 30-50 Km untuk menyediakan akses pita lebar bagi ribuan pelanggan dari sebuah base station. Skripsi ini menjelaskan tentang pengimplementasian jaringan WiMAX pada kondisi Non Line of Sight yang dibangun oleh sebuah tim dari Departemen Elektro FTUI. Skripsi ini disusun melalui proses studi literatur, pengimplementasian di lapangan, pengambilan data, dan diakhiri dengan proses analisis. Hasil yang paling utama dari proses riset yang dijelaskan dalam skripsi ini adalah tersedianya layanan internet broadband melalui jaringan WiMAX yang telah diimplementasikan.

The growth of telecommunications technology nowadays have reached condition whereabout the services which is given to consumer no longer limited to voice service, but also have enter data services such as picture, video, internet, etc. Data delivery services even have started to take over amount of traffic service voice. Along with the increase of the services type at telecommunications world, also arise various problem. Among the problems is bandwidth problem. Data service requires much more bandwidth compared to voice service. The bandwidth itself is very dependent on transmission medium connecting network provider and end user. consumer. Hence pop out various technology and alternative on medium transmission to overcome this bandwidth problems, strarting from DSL technology, wireless, up to fiber optic. This journal will explains about WiMAX technology overview, its difference with Wi-Fi, the features and performance evaluation of wireless communication system using WiMAX within UI base station."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiko Sukma Yoga
"Untuk mengoptimalkan kinerja jaringan komunikasi bergerak maka perlu dilakukan peningkatkan kecepatan data dan kualitas layanan dari sistem komunikasi seluler. Oleh karena itu dikembangkan suatu teknologi yang merupakan pengembangan dari generasi 3G yang disebut HSDPA (High Speed Downlink Packet Access), yang mampu melayani akses data kecepatan tinggi hingga 14 Mbps dan mengurangi waktu tunda serta menambah besarnya kapasitas, yang diperoleh karena penambahan beberapa kanal baru pada layer fisik, implementasi Adaptive Modulation and Coding, Fast Scheduling dan Hybrid Automatic Repeat Request (HARQ).
Pengaruh interferensi dari pengguna lainnya, baik yang berada dalam satu sel maupun sel yang berbeda dapat menurunkan kecepatan data dan kapasitas total dari layanan. Hal ini terjadi karena pengguna menempati kanal yang lebih yang lebih sempit dari sebelumnya dalam bandwidth yang sama sehingga alokasi kanal yang tersedia terbagi dengan pengguna lain yang aktif. Oleh karena itu untuk mendapatkan kecepatan data dan kapasitas maksimum yang lebih besar dibutuhkan bandwidth yang lebih besar pula.
Implementasi dari teknologi ini diharapkan akan mereduksi biaya investasi yang selanjutnya akan menurunkan biaya layanan. Kecepatan data 14 Mbps untuk layanan HSDPA kategori 10 yang ditawarkan secara teori belum dapat dibuktikan karena keterbatasan kemampuan handset yang tersedia dan masih dalam tahap pengembangan, begitu juga dengan jaringan HSDPA belum sepenuhnya diadaptasi dan diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu diperlukan kerjasama yang baik antara operator dan vendor telekomunikasi dalam perencanaan jaringan, khususnya dalam perencanaan base station dan area cakupan yang diinginkan, sehingga teknologi tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan optimal.

To optimized mobile communication network an extention of data speed and quality of service of celluler communication system is need to be done. To achieved that goal, a development from the 3G generation which is called HSDPA (High Speed Downlink Packet Access), that could provide to 14 Mbps high speed data access, reduce the deduction time, and enlarging the data capacity. This is a result from the extra channel in the physical layer, the implementation of Adaptive Modulation and Coding, the implementation of Fast scheduling and also the Hybrid Automatic Repeat Request (HARQ).
Interference effect from other user within a cell or from the other cell, could slow down the data rate and the full capacity of the service. Its as a result of users using a more narrow channel than before, in the same bandwidth, which causing the canal to allocate itself to a more active user. Thus to achieved maximum speed and capacity, a wider bandwidth is needed.
The expectancy from this technology implementation is to deduct the cost of the investment, which as a result will decline the cost itself. The 14 Mbps data speed for the category 10 HSDPA theory, still can't be proven as a result of handset incapability, and also because the HSDPA network that hasn't been implemented all over Indonesia. That's why, cooperation between operator and telecommunication vendor is needed in network planning, specifically in the base station planning and the coverage area wanted, to make the technology development to be better and optimized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusak Krisnanda S.
"Cognitive radio merupakan teknologi telekomunikasi yang sedang dikembangkan dalam rangka mengatasi terbatasnya sumber daya spektrum frekuensi dan rendahnya efisiensi penggunaan spektrum yang ada. Skripsi ini membahas rancang bangun antena yang sesuai untuk aplikasi cognitive radio yang dapat bekerja pada frekuensi CDMA 1,9 GHz , WCDMA 2,1 GHz dan WiMAX 2,3 GHz untuk divais elektronik.
Rancang bangun antena terdiri dari dua antena yaitu printed monopole antenna untuk pemindai dan Z-shape slot microstrip antenna untuk reconfigurable antenna. Dua antena tersebut di fabrikasi pada substrat FR4 dengan ground yang umum pada lapisan atasnya.
Antena pemindai bertujuan sebagai pemindai spektrum dengan karakteristik pita lebar (1,0 GHz sampai 2,4 GHz). Reconfigurable antenna bertujuan untuk menghasilkan frekuensi resonansi dengan mengatur switch pada antenna yang memungkinkan antena memiliki tiga frekuensi resonansi yang berbeda.
Hasil pengukuran menunjukkan sensing antenna memiliki impedance bandwidth 1,4 GHz (VSWR ≤ 2) dengan pola radiasi yang baik jika dibandingkan dengan hasil simulasi. Sedangkan reconfigurable antenna dapat bekerja dengan baik CDMA 1,9 GHz , WCDMA 2,1 GHz dan WiMAX 2,3 GHz sebagai prediksi pada hasil simulasi.

Cognitive radio is technology that is developed as a solution for limited frequency spectrum resources and inefficiency spectrum utilization issues. This thesis discusses the design of antenna for cognitive radio applications applied into electronic device which can perform at CDMA, WCDMA and WiMAX frequency.
The design consists of two antennas, namely a printed monopole antenna for sensing and Z-shape slot microstrip antenna for reconfigurable antenna. Two antennas are fabricated on FR4 substrate with common ground on the top layer.
The sensing antenna is aimed at spectrum sensing, which has wideband characteristics (1.0 GHz to 2.4 GHz) and omnidirectional radiation pattern. The reconfigurable antenna is designed for generating the desired resonant frequency by adjusting the switch position on the antenna structure allowing for the antenna to have three different resonant frequencies.
The measurement results show that the sensing antenna has 1.4 GHz impedance bandwidth (VSWR ≤ 2) with good agreement of the radiation pattern compared to the simulation results. Moreover, reconfigurable antenna can work well at CDMA 1.9 GHz, WCDMA 2.1 GHz dan WiMAX 2.3 GHz as predicted in the simulation results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S28509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wibisono
Bandung: Informatika, 2006
621.384 GUN w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elvira Dwi Anggraeni
"Kebutuhan akses iriformasi yang cepat akan terus berkembang. Hal tersebut dipengaruhi dengan adanya kebutuhan fleksibilitas dan praduktifitas yang lebih tinggi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut setidaknya akan terpenuhi dengan munculnya sistem komunikasi generasi ke-3. Untuk menghindari masalah masalah seperti drop call, blank spot, penerimaan suara putus-putus. penerimaan sinyal yang lemah, tidak bisa sms antar operator, report sms tidak ada, maka diperluknn suatu perencanaan area cakupan yang baik.
Tugas Akhir ini membahas mengenai perencanaan area cakupan dan kapasitas sel pada UMfS berbasis WCDMA dengan menggunakan madel propagasi COST-231-Hatta dan Walfisch lkegami unluk mengatasi masalah yang terjadi. Dengan menggunakan rumus - rumus pada kedua model propagasi tersebut dan parameter - parameter pada antena mobile station dan base station maka akan didapatkan nilai path loss, radius sel dan area cakupan serta kapasitas sel yang berbeda pada setiap service yang diberikan. Nilai- nilai tersebut nantikan akan dijadikan acuan dalam membangun sebuah base station dan luas jangkauannya. Semakin besar data rate pada service maka area cakupan akan semakin kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>