Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Budi Permana
2007
TA695
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Handayani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan metode pembayaran selalu di implementasikan sebagai suatu bentuk nyata pada setiap dekade. Pada saat ini tiket isi ulang adalah bentuk metode pembayaran yang sangat populer yang juga digunakan dalam bisnis seperti pada sektor hiburan dan transportasi. Tiket isi ulang pada sektor transportasi dapat diimplementasikan dengan menggunakan kartu pintar, biasanya menggunakan kartu pintar tanpa kontak. Kartu pintar memberikan keuntungan kepada penumpang dan juga pemilik bisnis. Kartu pintar, disebut sebagai tamper resistant security devices, adalah suatu teknologi chip VLSI yang berfungsi bukan hanya untuk menyimpan data tetapi dapat memproses suatu informasi dan mengontrol secara internal suatu algoritma kriptografi sehingga cocok digunakan untuk pengecekan identitas, pembayaran dan pengembangan suatu sistim keamanan secara logika dan elektronik. Untuk merancang sistem ini dibutuhkan suatu program aplikasi, dalam hal ini yang digunakan adalah java card, sementara program aplikasi yang dibuat berdasarkan bahasa pemrograman java. Java card dapat disebut sebagai sebuah kartu pintar yang dapat menjalankan program-program java. Tantangan terbesar dari disain teknologi Java card adalah menyelaraskan sistem software java di dalam kartu pintar dengan keterbatasan ruang untuk aplikasi. Solusinya adalah dengan hanya mendukung sebuah subset dari fitur-fitur java dan untuk mengaplikasikan sebuah model terpisah untuk diimplementasikan ke java virtual machine (JVM).

The development of payment method is always implementing from one into another real form every decade. Nowadays, refill ticket is a very popular form of payment method which is also widely used in business such as entertainment and transportation sectors. Refill ticket on transportation sector can be implemented by using smartcard, usually use the contactless smart card. It gives benefits to both passenger and transport owner. Smart card that usually called as tamper resistant security devices, is a VLSI chip technology which is used not only for saving data but can process information and control a cryptography algorithm. Thus, it's usually fits for identity checking, payment and development of a security system. For designing this system an application program is needed. The java card application is used, as well as the application program that was also made base on java. Java card can is a smart card that can run java programs. The biggest challenge in designing the java card technology is combining the java system software in the smart card with limited space for application. The solution is to support a subset of java features and to apply a separated model of the implementation in to java virtual machine (JVM)."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa Ayu Angelina
"Smart campus telah menjadi salah satu tren teknologi yang diterapkan di berbagai universitas. Salah satu layanan yang dihasilkan dari smart campus adalah layanan berbasis lokasi (LBS) yang dapat digunakan untuk berbagai kegunaan, seperti navigasi indoor. Implementasi LBS memerlukan teknologi indoor positioning system (IPS) agar dapat menentukan posisi seseorang secara akurat dalam lingkup suatu gedung atau ruangan (indoor). Salah satu metode yang populer digunakan dalam IPS adalah fingerprinting dengan teknik mengukur received signal strength indicator (RSSI) dan menggunakan teknologi penunjang Wi-Fi. Metode fingerprinting terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data fingerprint (tahap offline) dan prediksi (tahap online). Proses pengumpulan fingerprint untuk tahap offline memiliki overhead yang sangat tinggi. Pada penelitian ini, tim penulis mengemukakan IPS berbasis semi-autonomous fingerprint collection untuk mengatasi overhead yang sangat tinggi tersebut dengan menerapkan konsep smart campus. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa IPS yang dikembangkan dapat mengurangi overhead pengumpulan fingerprint manual sebanyak 550.550 data fingerprint, dengan tingkat accuracy IPS sebesar 52%. Dengan data training yang lebih banyak dan bervariasi yang digunakan untuk melatih model machine learning, hasil eksperimen menunjukkan bahwa performa IPS semi-autonomous fingerprint collection mampu bersaing dengan IPS manual fingerprint collection.

Smart campus has become one of the technology trends applied in various universities. One of the services that arose due to smart campus is location-based service (LBS) which can be used for various purposes, such as indoor navigation. The implementation of LBS requires indoor positioning system (IPS) technology that determines a person's position accurately within the scope of a building or room (indoor). One of the popular methods used in IPS is fingerprinting by measuring received signal strength indicator (RSSI) and with the help of Wi-Fi technology. The fingerprinting method consists of two stages, namely the fingerprint data collection stage (offline stage) and the prediction stage (online stage). The fingerprint collection process for the offline stage has a very high overhead. In this research, the author team proposes a semi-autonomous fingerprint collection-based IPS to overcome the very high overhead using smart campus. The evaluation results show that the developed IPS can reduce the overhead of manual fingerprint collection by 550,550 fingerprint data, with an IPS accuracy level of 52%. With larger amount and more varied training data used to train the machine learning model, the experimental results show that the performance of the semi-autonomous fingerprint collection IPS can compete with the manual fingerprint collection IPS."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Immanuel Brilan Solvanto Darmawan
"Smart campus telah menjadi salah satu tren teknologi yang diterapkan di berbagai universitas. Salah satu layanan yang dihasilkan dari smart campus adalah layanan berbasis lokasi (LBS) yang dapat digunakan untuk berbagai kegunaan, seperti navigasi indoor. Implementasi LBS memerlukan teknologi indoor positioning system (IPS) agar dapat menentukan posisi seseorang secara akurat dalam lingkup suatu gedung atau ruangan (indoor). Salah satu metode yang populer digunakan dalam IPS adalah fingerprinting dengan teknik mengukur received signal strength indicator (RSSI) dan menggunakan teknologi penunjang Wi-Fi. Metode fingerprinting terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data fingerprint (tahap offline) dan prediksi (tahap online). Proses pengumpulan fingerprint untuk tahap offline memiliki overhead yang sangat tinggi. Pada penelitian ini, tim penulis mengemukakan IPS berbasis semi-autonomous fingerprint collection untuk mengatasi overhead yang sangat tinggi tersebut dengan menerapkan konsep smart campus. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa IPS yang dikembangkan dapat mengurangi overhead pengumpulan fingerprint manual sebanyak 550.550 data fingerprint, dengan tingkat accuracy IPS sebesar 52%. Dengan data training yang lebih banyak dan bervariasi yang digunakan untuk melatih model machine learning, hasil eksperimen menunjukkan bahwa performa IPS semi-autonomous fingerprint collection mampu bersaing dengan IPS manual fingerprint collection.

Smart campus has become one of the technology trends applied in various universities. One of the services that arose due to smart campus is location-based service (LBS) which can be used for various purposes, such as indoor navigation. The implementation of LBS requires indoor positioning system (IPS) technology that determines a person's position accurately within the scope of a building or room (indoor). One of the popular methods used in IPS is fingerprinting by measuring received signal strength indicator (RSSI) and with the help of Wi-Fi technology. The fingerprinting method consists of two stages, namely the fingerprint data collection stage (offline stage) and the prediction stage (online stage). The fingerprint collection process for the offline stage has a very high overhead. In this research, the author team proposes a semi-autonomous fingerprint collection-based IPS to overcome the very high overhead using smart campus. The evaluation results show that the developed IPS can reduce the overhead of manual fingerprint collection by 550,550 fingerprint data, with an IPS accuracy level of 52%. With larger amount and more varied training data used to train the machine learning model, the experimental results show that the performance of the semi-autonomous fingerprint collection IPS can compete with the manual fingerprint collection IPS."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
TA281
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Donny
"Smart Card adalah teknologi kartu yang didalamnya terdapat sebuah chip komputer. Smart Card dapat diprogram untuk menciptakan berbagai macam aplikasi dan dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan data. Smart Card memiliki protokol yang disebut Application Protocol Data Unit (APDU) untuk mengatur proses komunikasi data. Salah satu jenis Smart Card adalah JavaCard. Sesuai namanya, JavaCard memiliki basis Java sehingga pemrograman pada JavaCard menggunakan bahasa pemrograman Java. Dalam Skripsi ini dilakukan pembangunan sebuah aplikasi JavaCard yang berkaitan dengan bidang medis dan disebut Smart Health. Aplikasi ini berfungsi untuk membaca dan menulis data medis pada JavaCard. Data medis yang disimpan pada JavaCard dibagi menjadi enam kategori. Proses pembangunan aplikasi terdiri dari tiga bagian yaitu pembuatan applet JavaCard, applet connector, dan modul terminal. Applet JavaCard adalah program untuk mengatur proses pembacaan dan penulisan data medis pada JavaCard, serta untuk mengatur alokasi memori JavaCard. Applet connector berfungsi sebagai penghubung applet JavaCard dengan modul terminal. Modul terminal adalah aplikasi Graphical User Interface (GUI) yang diakses oleh pengguna. Analisa terhadap kinerja aplikasi dilakukan dengan mempertimbangkan alokasi memori JavaCard, peran APDU dalam lalu lintas data, pemrosesan data, efektitifitas penggunaan memori, dan kecepatan kerja aplikasi. Selain itu, juga dilakukan pembahasan mengenai pengembangan aplikasi di masa mendatang. Analisa ini memberi hasil bahwa kunci dari pembuatan aplikasi JavaCard terletak pada pemrograman applet JavaCard, pengaturan APDU untuk memproses operasioperasi aplikasi, dan alokasi memori.

Smart Card is a card technology that has an embedded microprocessor inside the card. It can be programmed to create application, perform task, and store information. Smart Card has a protocol called Application Protocol Data Unit (APDU), used to control data communication process. JavaCard is a kind of Smart Card. In conjuction with its name, JavaCard is a Java based Smart Card and uses Java programming language to create JavaCard application. In this work, a JavaCard application called Smart Health has been developed. This application has two functions. First, to read medical records from JavaCard and second, to write medical records into the JavaCard. Medical record which will be saved in the JavaCard was split into six categories. Smart Health application has three main parts, JavaCard applet, connector applet, and terminal module. JavaCard applet is a program to control the reading and writing process on JavaCard and also controls JavaCard memory allocation. Connector applet is an interface program to connect the JavaCard applet with the terminal module. Terminal module is a Graphical User Interface (GUI) module. User interacts with the Smart Card application using this module. Performance analysis of this application focuses on the JavaCard memory allocation, APDU role on data traffic, data process, memory optimalization, and application speed. In addition we also analyze further development of this Smart Health application. The result of the analysis shows that JavaCard applet programming, APDU arrangement to process operation, and memory allocation are the keys to build a JavaCard application."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40500
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA583
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA677
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ben Hadi Pratama
"Isu keamanan ruangan pada gedung perkantoran penting diperhatikan karena pentingnya fungsi masing-masing ruangan. Smart Door-Lock System berbasis Bluetooth dan Fingerprint merupakan sebuah sistem keamanan cerdas berbasis otentikasi pengguna dengan memanfaatkan fitur fingerprint scanner pada smartphone Android yang digunakan untuk membuka kunci pada suatu ruangan. Aplikasi Android 'Bluetooth DoorLock' memiliki fungsi fingerprint scanner, device pairing dan door lock. Perangkat keras yang digunakan adalah Arduino, modul Bluetooth, serta aktuator berupa solenoid door lock.
Hasil uji coba implementasi sistem menunjukkan bahwa rata-rata waktu respon pada jarak ideal tanpa penghalang adalah sebesar 0.268 detik, sedangkan dengan penghalang berupa tembok beton adalah sebesar 0.507 detik. Rata-rata respon pengguna terhadap fungsionalitas sistem, fitur aplikasi, serta tampilan aplikasi berturut-turut adalah 82.96, 79.06, dan 83.28.

The issue of room security in the office building is important to note. Bluetooth and Fingerprint based Smart Door Lock System is an intelligent user based authentication security system by utilizing the fingerprint scanner feature on Android smartphones used to unlock a room. The Bluetooth DoorLock Android app has a fingerprint scanner, pairing device and door lock functions. The hardware used is Arduino, Bluetooth module, and an actuator in the form of solenoid door lock.
The results of the system rsquo s implementation test shows that the average response time at the ideal distance without a barrier is 0.268 seconds, while with a barrier of concrete wall is 0.507 seconds. Average user response to system functionality, app features, and app display are 82.96 , 79.06 , and 83.28 respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>