Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93809 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Qadarini
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA2522
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Irawan
"Daerah panasbumi Gunung Pancar terletak di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Ditinjau dari geologi daerah Gunung Pancar ini diduga memiliki prospek panasbumi ditandai dengan keberadaan manifestasi permukaan berupa pemunculan mata air panas dan daerah alterasi yang penyebarannya mengikuti pola patahan/sesar. Untuk memperjelas pendugaan tersebut telah dilakukan survei geofisika dengan menggunakan metode gravitasi dan didukung oleh data geologi dan geokimia. Hasil interpretasi terpadu dapat mengindikasikan struktur bawah tanah dan sistem geothermal dengan zona upflow yang diperkirakan berada di sekitar mata air Kawah Merah dengan aliran outflow menuju manifestasi mata air Kawah Hitam. Kontras rapat massa yang terlihat sebagai kontur positif dan kontur negatif dari anomali sisa gravitasi diinterpretasikan sebagai struktur sesar yang dapat mengontrol sirkulasi fluida panas naik ke permukaan menjadi manifestasi permukaan. Pengukuran temperatur reservoir dilakukan secara langsung dengan menggunakan termometer. Temperatur manifestasi permukaan mata air Kawah Merah yang terukur adalah 70°C dengan PH 7. Daerah panasbumi ini cukup prospek untuk dikembangkan lebih lanjut.

Geothermal area at Mt. Pancar is located in Bogor, West Java Province. From a geological point of view, Mt. Pancar is suspected to have a geothermal prospect, indicated by surface manifestation such as hot spring and alteration zone which is spreading following strike fault pattern. To enhance the idea,a geophysical survey using gravity method cobined by geological and geochemical data has been done. The combined interpretation result can indicated the suspected structural layers underground and a geothermal system with an upflow zone suspected around Kawah Merah hotspring and an outflow zone towards Kawah Hitam hotspring manifestation. Density contrast found as a positive and a negative contour from residual anomaly are intepreted as a fault structure which may control hot fluids circulation moving up towards surface to become surface manifestation. Temperature at surface manifestation in Kawah Merah hot spring is 70°C with 7 PH. This geothermal area is prospectful to be developed furthermore."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S29256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garindia Grandis
"Gunung Pancar merupakan daerah yang memiliki potensi panas bumi yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Potensi panas bumi pada daerah tersebut dibuktikan dengan keberadaan manifestasi permukaan seperti mata air panas dan batuan alterasi. Hal tersebut merupakan indikasi adanya suatu aktivitas panas bumi aktif pada daerah tersebut yang menarik untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem panas bumi Gunung Pancar dengan menggunakan metode analisis geokimia air manifestasi berupa analisis anion, kation, isotop, survei geologi berupa data struktur geologi, litologi, dan geomorfologi serta data pendukung geofisika berupa data MT dan gravity, sehingga didapat gambaran umum sistem panas bumi yang utuh direpresentasikan melalui model konseptual. Gunung Pancar tersusun atas Formasi Jatiluhur berumur Miosen Awal didominasi oleh batuan lanau hingga lempung kemudian terdapat batuan yang lebih muda berumur Miosen Tengah yaitu berupa batuan andesit hasil aktivitas vulkanisme Gunung Pancar. Gunung Pancar memiliki ketinggian 850 mdpl termasuk ke dalam sistem panas bumi relief tinggi. Terdapat tiga titik manifestasi berupa mata air panas yaitu Kawah Merah, Kawah Hitam dan Kawah Putih, keberadaan manifestasi tersebut dikontrol oleh adanya struktur patahan berupa sesar mendatar dengan arah N 195oE/77o dan ditemukan manifestasi berupa alterasi batuan tipe argilik. Kawah Merah memilki tipe air klorida-sulfat, temperatur air 67oC, pH 7,0. Pada Kawah Hitam tipe air merupakan tipe sulfat, temperatur air sebesar 51,8 oC, pH 7,04-8,0. Tipe air pada Kawah Putih adalah tipe air sulfat, temperatur permukaan sebesar 49 oC. Ketiga manifestasi tersebut berada pada zona outflow sistem panas bumi Gunung Pancar. Hasil perhitungan geotermometer silika didapatkan temperatur reservoir berkisar antara 113,5 oC hingga 118,4 oC. Dikategorikan sebagai sistem panas bumi temperatur rendah. Analisis isotop stabil 18O dan 2D menunjukkan sumber air sistem panas bumi Gunung Pancar berasal dari air meteorik.

Gunung Pancar is located in Bogor Regency, West Java and with potential geothermal prospect. Geothermal potential in the area is proven by the presence of surface manifestations such as hot springs and surface alteration. The purpose of this study is to determine the Gunung Pancar geothermal system by integrating 3G data (water geochemical analysis-anion, cation, and isotope analysis, structural, lithological and geomorphological data and supporting MT and gravity secondary data). Gunung Pancar consists of Jatiluhur Formation of the Early Miocene age dominated by silt rock and clay where the youngest lithology is andesite as the product of volcanism activity from Middle Miocene. Gunung Pancar lies at 850 mdpl indicating a high-relief geothermal system. The presence of three surface manifestations of Kawah Merah, Kawah Hitam and Kawah Putih, is controlled by the presence of fault structures in the form of strike slip fault with N 195oE/770 direction. Kawah Merah is sulphate-chloride water manifestation, with temperature 67oC, pH 7.0. Kawah Hitam is sulphate water, with temperature 51.8 oC, pH 7.04-8.0. Kawah Putih is sulphate water, surface temperature 49 oC. The three manifestations are located in the outflow zone of Gunung Pancar geothermal system. Silica geothermometry calculation reveals that reservoir temperatures range from 113,5-118,4 oC. Gunung Pancar can be categorized as a low temperature geothermal system. Stable isotope analysis 18O and 2D shows that the water source of Gunung Pancar geothermal system originates from meteoric water. A conceptual model of Gunung Pancar geothermal system is successfully constructed based on the integration of data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Raka Pratama
"Daerah Gunung Pancar merupakan daerah prospek geotermal yang didominasi oleh batuan sedimen, batuan beku berumur kuartener dan intrusi andesit. Sistem geotermal pada daerah ini ditandai dengan keberadaan manifestasi outflow berupa hotsprings yang memiliki temperatur berkisar 45-66°C. Dari data geokimia yang ada, reservoir pada daerah ini diperkirakan memiliki temperatur sekitar 180-215°C sehingga diklasifikasikan sebagai sistem geotermal dengan suhu yang rendah hingga menengah. Penelitan ini menggunakan metode magnetik untuk mengidentifikasi batuan yang mengalami demagnetisasi akibat terjadi proses alterasi hidrotermal yang diasosiasikan dengan batuan reservoir pada sistem geotermal.Dari data magnetik, dilakukan koreksi data dengan koreksi IGRF dan koreksi diurnal untuk menhasilkan peta kontur anomali magnetik total yang bersifat dipol. Proses reduction to pole (RTP) dan upward continuation dengan ketinggian sebesar 50 m, 100 m, dan 250 m untuk melihat nilai anomali rendah akibat demagnetisasi. Pemodelan secara forward 2 dimensi menunjukkan reservoir memiliki suseptibilitas yang rendah dengan nilai 0.000013 cgs pada kedalaman 500-1400 m di bawah permukaan laut. Kemudian, pemodelan secara inversi 3 dimensi menunjukan nilai suseptibilitas sekitar -0.003 hingga 0.035 cgs sebagai reservoir yang berada pada kedalaman 500-1300 m di bawah permukaan laut. Hasil pemodelan forward 2 dimensi dan inversi 3 dimensi dikorelasikan dengan model inversi 3 dimensi data AMT dan forward 2 dimensi data gravity. Dari hasil interpretasi terpadu, reservoir terletak di sekitar zona outflow pada kedalaman 500-1300 m di bawah permukaan laut.

The Gunung Pancar area is a geothermal prospect area dominated by sedimentary rocks, quaternary igneous rocks and andesite intrusion. The geothermal system in this area is characterized by the presence of outflow manifestations in the form of hotsprings which have temperatures ranging from 45-66 °C. From existing geochemical data, the reservoir in this area is estimated to have a temperature of around 180-215 °C so that it is classified as a geothermal system with low to medium temperatures. This research uses magnetic methods to identify rocks that have demagnetized due to hydrothermal alteration processes associated with reservoir rocks in geothermal systems. From magnetic data, data correction is done with IGRF correction and diurnal correction to produce a dipole total magnetic anomaly contour map. Reduction to pole (RTP) and upward continuation processes with a height of 50 m, 100 m, and 250 m to see the low anomaly values ​​due to demagnetization. 2-dimensional forward modeling shows the reservoir has a low susceptibility with a value of 0.000013 cgs at a depth of 500-1400 m below sea level. Then, 3-dimensional inversion modeling shows the susceptibility value around -0.003 to 0.035 cgs as a reservoir at a depth of 500-1300 m below sea level. The results of 2-dimensional forward modeling and 3-dimensional inversion are correlated with the 3-dimensional inversion model of AMT data and forward 2 dimensional gravity data. From the results of integrated interpretation, the reservoir is located around the outflow zone at a depth of 500-1300 m below sea level."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jacqualine Sabrina
"Skripsi ini membahas tentang Implementasi Program Keluarga Berencana di Kecamatan Gunung Putri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif post positivis. Latar belakang masalah dalam penelitan yang penulis angkat menerangkan bahwa Indonesia termasuk Negara ke-empat dengan jumlah penduduk terbesar yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk, dan keluar. Keberadaan jumlah penduduk yang besar dapat berdampak positif dan negatif. Dari sisi positif terderapat sumber daya manusia yang besar, namun apabila tidak dapat dikendalikan menimbulkan ledakan penduduk serta kurangnya kualitas sumber daya manusia yang kompeten untuk bersaing di pasar kerja. Adapun pokok permasalahan yang ditelusuri secara dalam terjadi di Kecamatan Gunung Putri yang memiliki penduduk terbesar pendukung angka penduduk di Indonesia dan peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan yang terjadi di Kecamatan Gunung Putri dimana Pasangan Usia Subur masih kurang memahami dan ikut serta dalam pemakaian KB serta manfaat pengaturan jarak lahir dan pengatur angka kelahiran. Hasil analisis dalam penelitian ini menyatakan bahwa Implementasi Program Keluarga Berencana di Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat belum mencerminkan tujuan dalam menekan angka kependudukan untuk menciptakan keluarga kecil, berkualitas, dan sejahtera. Hal ini menimbulkan angka kependudukan melalui kelahiran tetap mengalami peningkatan setiap tahunnya. terjadi karena implementasi masih terkendala dari sisi Regulasi dan Non Regulasi. Hasil penelitian menyarankan untuk memeperhatikan dan member pemahaman disposisi implementor dan target sasaran serta menggaungkan lebih luas melalui kemajuan teknologi lewat media sosial sehingga implementasi dapat berjalan baik dan tujuan untuk menekan kelahiran, mengatur jarak kelahiran, kesehatan reproduksi untuk mencapai kualitas dan kesejahteraan keluarga dapat tercapai.

.
This thesis discusses the Implementation of Family Planning Program in Gunung Putri District. This research is a qualitative post positivis research. The background of the problem in the research that the author lifted explained that Indonesia is the fourth country with the largest population that can be caused by several factors, namely birth, death, incoming migration, and exit. The existence of a large population can have a positive and negative impact. On the positive side there is great human resources, but if it can not be controlled it will cause a population explosion and lack of competent human resources to compete in the job market. The main issues that are traced deeply occur in Gunung Putri District which has the largest population supporting population in Indonesia and the researcher is interested to raise the problems that happened in Gunung Putri Subdistrict where the fertile age couple still lack understanding and participate in the use of family planning and the benefits of distance arrangement birth and birth rate regulator. The results of the analysis in this study stated that the Implementation of Family Planning Program in Gunung Putri sub-district, Bogor regency of West Java province has not yet reflected the goal of suppressing population figures to create small, qualified and prosperous families. This raises the number of population through birth still increases every year. occurs because the implementation is still constrained from the side of Regulation and Non Regulation. The results of the research suggest to memeperhatikan and member understanding of the disposition of the implementor and target targets and echo more broadly through technological advances through social media so that implementation can run well and the purpose to suppress birth, regulate the birth distance, reproductive health to achieve the quality and welfare of the family can be achieved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Kuntjoro
"Kondisi daya dukung lingkungan di sebelah utara Gunung Salak sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah sumberdaya air. Sumberdaya air merupakan bagian dari sumberdaya alam yang sangat dipengaruhi oleh faktor alami (curah hujan, jenis tanah, jenis batuan dan kemiringan lereng) dan faktor antropogenik (penggunaan lahan yang aktual)
Penampalan dari berbagai faktor tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis dan perangkat lunak Arc View 3.2 dapat memberikan informasi tentang Kemampuan Alami Sumberdaya Air dan Kondisi Daya Dukung Lingkungan Berdasarkan Kemampuan Sumberdaya Air.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan di kawasan sebelah utara Gunung Salak berdasarkan kamampuan alami sumber daya airnya dapat diklasifikasikan ke dalam tingkat sesuai dan sangat sesuai ± 28% (17,861, 978 ha) yang terletak di sebelah selatan kawasan penelitian, tingkat agak sesuai ± 55,28% (34.903,795 ha) sangat mendominasi, sedangkan kurang sesuai ± 16,424% (10.370,131 ha) dan tidak sesuai ± 5,769% (3.643 ha) terletak di utara kawasan penelitian.
Hasil dari penampalan antara Peta Kemampuan Alami Sumberdaya Air dengan Peta Penggunaan Lahan dapat dihasilkan Peta Kondisi Daya Dukung Lingkungan Berdasarkan Kemampuan Sumberdaya Air.
Berdasarkan kemampuan sumberdaya air, Daya Dukung Lingkungan di kawasan sebelah utara Gunung Salak dapat diklasifikasikan kedalam tingkat yang baik ± 31,212% (19,707,308 ha), normal ± 15,639% (9.874,869 ha), kurang baik ±16,694% (10.540,678 ha), tidak baik ± 28,929 % (18.265,868 ha) dan sangat tidak baik ±7,524% (4.750,803 ha), dari semua itu menunjukkan kondisi daya dukung lingkungan di kawasan penelitian masih baik, dimana 48,84% (29,582,177 ha) dari luas keseluruhan mempunyai tingkat kondisi yang baik dan normal serta penggunaan lahannya masih berupa hutan dan perkebunan.
Arahan dalam penggunaan lahan di kawasan penelitian adalah dengan tetap mempertahankan kawasan dengan tingkat kondisi daya dukung lingkungan yang baik dan normal sebagai kawasan lindung sedangkan tingkatan lainnya dapat mengikuti RTRW yang ada.

Environmental Carrying Capacity Condition Based On the Capability of Water Resource (Case study on North Mount Salak, Bogor, Jawa Barat)Environmental carrying capacity in North Mount Salak is dependent on many factors; one of those is the capability of water resource. Water resource is a part of nature resources that is influenced by natural factors (rain fall, soil type, rock type and slope land) and anthropogenic factors (actual land use). Result from overlay of many factors using Geographic Information System (GIS) and Arc View 3.2.software provided information on natural capability of water resource and environmental carrying capacity based on capability of water resource.
The results of this research in terms of natural capability of water resource in Northern side of Mounth Salak are classified into suitable and very suitable approximate to 28% (17861.978 ha) which are dominant in the southern side of research area, rather suitable 55,28% (34903195 ha) very dominant, low suitable 16.424% (10370.131 ha) and not suitable 5.769% (3643 ha) in the northern side of research area.
Overlay between maps of natural capability of water resource and land use produced map of environmental carrying capacity based on capability of water resource.
Based on the capability of water resource, environmental carrying capacity on North Mount Salak areas are classified into 5 categories, i.e. good category 31.212% (19707.308 ha), normal 15.639% (9874.869 ha), less good 16.694% (10540.678 ha), not good 28.929% (18265.868 ha) and very poor 7.524% (4750.803%), all of those parameters indicate that environmental carrying capacity in research location mostly in good condition, where 48.84% (29582.177 ha) from all areas are in good and normal levels condition.
The suggestions for land use in the research in term of its carrying capacity area are to maintain good and normal level as protected areas, while for good and normal levels can follow the existing RTRW."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 11174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Wibisono
"Arah kebijakan Indonesia sejak tahun 1967 adalah untuk memperoleh modal sebagai penggerak pembangunan ekonomi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Berbagai kebijakan khususnya tentang tentang Pertambangan dan pengelolaan kawasan hutan dimaksudkan untuk mendorong masuknya investasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Peneiitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa kesenjangan perencanaan kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah daerah dalam pemanfaatan Iahan secara otimal di wilayah hutan lindung Gunung Salak dengan keinginan penduduk yang bermukim di dalamnya, serta memilih alternatif kebijakan melalui analisis kemungkinan strategi dan langkah-Iangkah yang dllakukan oleh pemerintah.
Dengan menggunakan metode analisis yang diolah dengan AHP, hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian terhadap masalah yang timbul dalam pengelolaan Iahan di kawasan hutan lindung menjadi prioritas utama daiam strategi pemerintah, sebagai upaya dalam mencapai sasaran yaitu menjamin terjaganya kawasan hutan lindung Gunung Salak.
Sementara bagi masyarakat, strategi penting untuk menjamin kehidupan yang layak adalah dengan memprioritaskan kepastian hak kepemilikan atas lahan yang yang berada di kawasan hutan lindung. Hal tersebut terkait dengan kesejahteraan hidup yang diharapkan secara berkesinambungan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T16969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Anisa Nuraini Swadesi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran mengenai kondisi precarity pekerja pengrajin sepatu. Kondisi precarity mereka menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana mereka membuat keputusan untuk memilih berkesimpung dalan industri ini dengan berbagai kepentingannya, serta strategi apa saja yang akan mereka lakukan untuk dapat terus bertahan dalam industri sepatu.Secara teoritis, penelitian ini berangkat dari pandangan Anna Tsing 2015:20 tentang kondisi precarity yang mengatakan bahwa precarity penuh dengan ketidakpastian, namun dibalik semua itu precarity dapat dijadikan sebagai pegangan hidup yang memungkinkan. Penelitian dilakukan bengkel sepatu d rsquo;Arcadia Treasure, di kampung Sanding, desa Bojongnangka, kecamatan Gunung Putri, kabupaten Bogor dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang mengandalkan pengamatan terlibat, wawancara mendalam, dan studi pustaka.Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pekerja sepatu tersebut memiliki cara bertahan dengan melakukan hubungan sosial. Hubungan sosial ini dapat dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan: kesamaan tempat belajar, kecocokan pertemanan, hubungan kekerabatan, asal daerah, dan generasi. Hubungan sosial tersebut dipelihara dan dikembangkan melalui pengalaman personal yang mereka alami.

ABSTRACT
This research intends to describe the precarity condition of the shoe workers. Their precarious conditions raise questions about how they decide to engage into this industry with several of their interest, also how they manage their way to overcome this condition so that they could survive.Theoritically, this research was inspired from Anna Tsing 2015 20 perspective on precarity, that seems as something vulnerable and full of uncertainty but takes it as something possible to maintain. This case takes place in a workshop shoe of d rsquo Arcadia Treasure in Sanding, Bojongnangka, Gunung Putri, Bogor, West Java, using qualitative approach that relies on participant observation, in depth interviews, and literature studies.The result shows that the shoe workers have ways to survive their problems with doing social relation. The social relation contains in various types based on the place they learn, friendship, kinship, origin, and generation. These social relationships are nurtured and developed through the personal experience they experience"
2017
T47855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>