Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89825 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Barkah Syamnova Yudhistira
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2607
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Makridakis, Spyros G.
Jakarta: Binarupa Aksara, 1994
658.403 55 MAK m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1991
TA15
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hantizen
"Rangkaian alat kolom gelembung pancaran (Jet Bubble Column) merupakan perpaduan antara proses absorpsi dan adsorpsi untuk mereduksi kandungan gas CO2. Kolom gelembung pancaran merupakan salah satu alat yang berfungsi sebagai media perpindahan massa antara fasa gas dan fasa cair. Aplikasi alat ini guna membantu menurunkan emisi gas CO2 ke lingkungan sekitar.
Penelitian ini mempelajari studi hidrodinamika dan laju reaksi penyerapan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi operasi optimum pada serangkaian alat tersebut melalui studi hidrodinamika dan menentukan kapasitas daya serap absorber dan adsorber gas CO2 melalui studi laju reaksi penyerapan. Alat yang dipergunakan berupa kolom adsorber dan serangkain kolom absorber (Jet Bubble Column) dengan masing-masing tinggi kolom sebesar 100cm dan diameter kolom sebesar 11cm. Kolom adsorber berisi karbon aktif berukuran sekitar 100 mesh sebanyak 1000 gram, sedangkan kolom absorber berisi larutan KOH 0,05M sebanyak 8 liter. Sampel yang dipakai berupa gas CO2 dari dry ice.
Pada eksperimen gas CO2 dialirkan ke dalam kolom adsorpsi. Sebelum masuk ke kolom adsorpsi dan sesudah melewati kolom adsorpsi, sampel gas CO2 diambil dengan syringe. Gas CO2 keluaran dari kolom tersebut dialirkan ke kolom absorber. Gas CO2 dalam udara akan terhisap melalui kepala nozzle dan masuk kedalam kolom Jet Bubble Column. Untuk pengukuran perubahan konsentrasi larutan KOH didalam kolom dilakukan dengan pengamatan terhadap perubahan warna. Sampel gas CO2 keluaran dari kolom absorber diambil juga dengan syringe. Sampel gas CO2 tersebut lalu dianalisa dengan Kromatograpi Gas(GC). Percobaan ini dilakukan dengan memvariasikan pada ukuran diameter nozzle(Dn=7,2mm; 9,3mm; dan 12,1mm) dan laju alir volumetrik cairan(QL). Data yang didapat dari eksperimen diolah sampai mendapatkan kondisi operasi optimum alat tersebut.
Dalam eksperimen laju alir volumetrik cairan divariasikan dari 13,25 hingga 25,8 liter/menit dan variasi diameter nozzle, memberikan variasi pada laju volumetric penyerapan absorber dari 0,767 hingga 3,233L/men sedangkan variasi pada laju volumetrik penyerapan adsorber dari 0,2572 hingga 1,3020 L/men. Persentase laju volumetrik absorber sebesar 86,51% sedangkan untuk laju volumetrik adsorber sebesar 13,49% pada kondisi Dn=7,2mm dan QL=19,02L/men. Kapasitas daya serap absorber terbaik sebesar 0,2603gram CO2/(gramKOH.menit) pada Dn=7,2mm dan QL=19,07L/men, sedangkan kapasitas daya serap adsorber sebesar 23,05x10-4 gramCO2/(gram karbon aktif.menit) pada Dn=12,1mm dan QL=25,8L/men."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49729
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Permata Sari
"Dalam pengujian hipotesis berganda, dilakukan pengujian lebih dari
satu hipotesis, yang diuji pada satu waktu secara simultan. Apabila masingmasing
pengujian dalam suatu family hipotesis mempunyai probabilitas
melakukan kesalahan tipe 1, maka secara keseluruhan pada pengujian
hipotesis berganda akan terjadi penggandaan probabilitas kesalahan tipe 1.
Probabilitas melakukan kesalahan tipe1 pada pengujian hipotesis berganda
akan semakin membesar seiring dengan meningkatnya jumlah pengujian.
Untuk mengatasi hal itu, ada beberapa cara untuk mengukur kesalahan tipe1
dalam family hipotesis diantaranya Family Wise Error Rate (FWER), False
Discovery Rate (FDR), dan positif False Discovery Rate (pFDR). Untuk
mengontrol kesalahan tersebut, diperlukan suatu metode sedemikian
sehingga probabilitas kesalahan tipe 1 keseluruhan ≤ α. Pada tugas akhir ini,
akan dibahas metode - metode pengujian untuk hipotesis berganda yaitu
metode Bonferroni yang merupakan salah satu metode untuk FWER, metode
Benjamin-Hochberg untuk FDR yang memperbaiki Metode Bonferroni dan
metode Storey untuk pFDR yang memperbaiki Metode Benjamin-Hochberg.
Kata kunci : family hipotesis, kesalahan tipe 1, pengujian hipotesis berganda
ix + 65 hlm.; lamp
Bibliografi: 7 (1995-2003)"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27809
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam pengujian hipotesis berganda, dilakukan pengujian lebih dari
satu hipotesis, yang diuji pada satu waktu secara simultan. Apabila masingmasing
pengujian dalam suatu family hipotesis mempunyai probabilitas
melakukan kesalahan tipe 1, maka secara keseluruhan pada pengujian
hipotesis berganda akan terjadi penggandaan probabilitas kesalahan tipe 1.
Probabilitas melakukan kesalahan tipe1 pada pengujian hipotesis berganda
akan semakin membesar seiring dengan meningkatnya jumlah pengujian.
Untuk mengatasi hal itu, ada beberapa cara untuk mengukur kesalahan tipe1
dalam family hipotesis diantaranya Family Wise Error Rate (FWER), False
Discovery Rate (FDR), dan positif False Discovery Rate (pFDR). Untuk
mengontrol kesalahan tersebut, diperlukan suatu metode sedemikian
sehingga probabilitas kesalahan tipe 1 keseluruhan ≤ α. Pada tugas akhir ini,
akan dibahas metode - metode pengujian untuk hipotesis berganda yaitu
metode Bonferroni yang merupakan salah satu metode untuk FWER, metode
Benjamin-Hochberg untuk FDR yang memperbaiki Metode Bonferroni dan
metode Storey untuk pFDR yang memperbaiki Metode Benjamin-Hochberg."
Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Adrianto
"Arus dari beban harmonik pada umumnya akan menyebabkan panas tambahan, kegagalan isolasi, kegagalan operasi, dan lain-lain. Salah satu cara untuk mengatasi masalah harmonik ini ialah dengan memberikan filter pasif pada beban sumber harmonik (beban non linear) tersebut. Dengan menggunakan filter pasif ini, maka diharapkan dapat meredam distorsi harmonik sampai mencapai batas toleransi yang diizinkan sehingga sistem tenaga listrik dapat tetap bekerja dengan baik.
Tujuan dari penulisan ini ialah untuk membahas penanggulangan harmonic dengan menggunakan single tuned filter untuk mereduksi harmonik dan perbaikan faktor daya dari beban non linear. Optimalisasi dari penempatan filter pasif pada sistem distribusi akan dianalisis sehingga di dapat hasil filterisasi yang maksimal dan efisien baik untuk perbaikan rugi-rugi dayanya maupun perbaikan harmoniknya.
Metodologi penelitian yang digunakan dari penulisan ini dimulai dengan studi literatur mengenai perancangan filter pasif sehingga bisa diimplementasikan pada beban non linear yang akan di filterisasi. Berikutnya, hasil rancangan dari filter disimulasikan pada program ETAP Power Station 4.0.0. yang kemudian dianalisis unjuk kerjanya untuk memberikan saran terbaik pada perusahaan yang dijadikan obyek penelitian. Perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian ialah PT. X. Perusahaan ini merupakan industri peleburan baja terbesar di Jawa Timur dengan hasil produksi berupa billet dan wire rod sebagai produk akhir. Data diambil dengan menggunakan peralatan pengukur harmonik dan energi.

Current from the harmonic load causes many effects including extra heat, isolation failure, and operation failure. One of the solutions to solve this problem is by using passive filter at the source of the harmonic load. Using this passive filter, harmonic distortion is expected to decrease until the limit of tolerance so that the power system can work properly.
The purpose of this research is to demonstrate the optimalization of placing a passive filter in a power system to achieve the most efficient and maximum filterazation. This, in turn, results in reduced harmonic current and consequently also reducing the losses. This paper studies ways on how to reduce harmonics and improve power factor by using single tuned notch filter.
The research methodology used in this work begins with a literary review of a passive filter design so it can be implemented to non linear load. The result of the filter design will then be simulated into the ETAP Power Station 4.0.0 from which the output will be analyzed and therefore enable us to give the best advice for the company whose data is being used. The company used as the research object is PT. X, the biggest steel company in East Java, which primarily produce billet and wire rod as the final products. The data were collected by using power and harmonic analyzer equipment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40424
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahayu
"Kompos sebagai media biocover merupakan salah satu opsi untuk mengurangi gas metana pada landfill. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik kompos UPS Hanggar 4 dan pengaruh pemadatan terhadap penyisihan metana oleh kompos. Penelitian dilakukan secara batch selama 35 hari dengan variasi pemadatan 750, 800, 850 dan 900 kg/m3. Ketinggian media 80 cm dan menggunakan artificial gas dengan komposisi 50% metana dan 50% CO2.
Hasil penelitian menunjukkan kompos memiliki karakteristik yang tidak memenuhi kriteria sebagai kompos matang sesuai dengan SNI 19-7030-2004 dan media biocover. Namun, pre-treatment dapat meningkatkan kualitas kompos. Pemadatan 900 kg/m3 memiliki kemampuan penyisihan dan kapasitas eliminasi metana tertinggi yaitu 98,31%±3,6% dan 13,98±4,32 g/m3/jam.

Compost as biocover media is one of the options to reduce methane on landfill. The purpose of this study is to determine the characteristic of compost UPS Hanggar 4 and the effect of compaction on the elimination of methane by compost. This study was conducted in batches for 35 days with variation of compaction: 750, 800, 850, and 900 kg/m3. The height of medium is 80 cm and utilizing artificial gas with a composition of 50% each for methane and CO2.
The results showed compost has characteristics that do not meet the criteria as mature compost in accordance with SNI 19-7030-2004 and biocover requirement. However, pretreatment can improve the quality of compost. Compaction of 900 kg/m3 has the highest removal efficiency and elimination capacity which is 98,31%±3,6% and 13,98±4,32 g/m3/hour, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>