Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Binawan Parluhutan Fernando
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA2641
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Saraswati
"Pengguna komunikasi memerlukan sistem komunikasi yang efektif digunakan kapanpun, dimanapun dan di semua media yang diinginkan. Sistem komunikasi tersebut lebih efektif dilakukan oleh jaringan tanpa kabel dengan memanfaatkan teknologi radio over fiber (ROF). Sistem jaringan ROF yang banyak digunakan adalah jaringan RF yang menggunakan serat optik mode tunggal. Untuk itu diperlukan divais laser semikonduktor yang mempunyai noise dan distorsi rendah pada frekuensi tinggi. Pada penelitian ini dilakukan studi mengenai teknologi informasi, ROF dan laser semikonduktor. Kemudian dirancang secara optimal laser yang sesuai aplikasi ROF yaitu laser Surface Emitting Distributed Feedback (SEDFB).
Pemodelan dimulai dari pemilihan material yang sesuai dengan aplikasi yang diinginkan, penentuan indeks bias dan ketebalan dari setiap lapisan penyusunnya, sampai optimalisasi parameter-parameter kerjanya, seperti confinement factor ( ??), far field, dan arus ambang. Dibutuhkan optimalisasi tebal lapisan di daerah aktif dan lapisan separated confinement heterostructure (SCH) pada laser yang menyeluruh agar tidak menurunkan kinerja parameter lain. Dari hasil simulasi didapat struktur ridge SEDFB menghasilkan operasi single mode 1550 nm dengan optical confinement factor 0,186, sudut keluaran cahaya (far field divergence) 450, optical loss 0,003 cm-1, interval grating duty cycle antara 0,5-0,.6 dan loss permukaan 24 cm-1 dan efisiensi struktur yang menghasilkan single lobe sebesar 41,78%.

Present consumers need reliable and cost effective communication system that can support anytime, anywhere, and anymedia they want. Communication system will be effective with wireless using radio over fiber (ROF) technology. Link ROF system is most common RF transmission uses single mode optic fiber. That purpose, it needs semiconductor laser device which low noise dan low distortion at high frequencies. This Research study information technology, ROF and semiconductor laser. Then, optimum laser design due to ROF application in surface emitting distributed feedback (SEDFB) laser.
Start modeling from material selection due to application it want, determined refractive index and determined thin composition layer, also work parameter optimum is confinement factor ( ??), far field, dan threshold current. This structure need optimum layer thin in active region and separated confinement heterostructure (SCH) layer for other work parameter do not breakdown. The simulation yielded ridge SEDFB structure which optical confinement factor 0,186, far field divergence 450, optical loss 0,003 cm-1, grating duty cycle interval0,5-0,.6, surface loss 24 cm-1 dan output efisiency laser of single lobe 41,78%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Binawan Parluhutan Fernando
"Terapi Fotodinamik banyak digunakan dalam penyembuhan penyakit kanker. Dengan menginjeksikan cahaya laser dengan panjang gelombang 635 nm ke tubuh pasien yang telah diberikan photosensitizer drug maka cahaya laser tersebut akan mengaktifkan photosensitizer drug yang selanjutnya bereaksi dengan cara membunuh sel-sel kanker. Laser Semikonduktor sebagai sumber cahaya injeksi mulai banyak digunakan dalam terapi fotodinamik karena keunggulannya dibanding jenis laser yang lain terutama dari segi ukuran dan harga yang lebih murah. Dalam skripsi ini dilakukan simulasi dan perancangan laser semikonduktor yang sesuai dengan aplikasi terapi fotodinamik, diantaranya memiliki sudut divergensi far field yang besar dan daya keluaran yang bersifat single mode. Sudut divergensi far field yang besar mengindikasikan luasnya area penyinaran sehingga menambah tingkat efisiensi terapi penyinaran, sedangkan daya keluaran yang bersifat single mode dibutuhkan untuk menjamin tingkat keselamatan pasien karena tubuh (kulit, sel-sel danjaringan tubuh) bersifat sensitif terhadap sinar laser. Dari hasil simulasi didapat ketebalan optimal lapisan SCH 0,176 _m, lapisan cladding 0,85 _m, lebar maksimum lateral single mode daerah ridge 1,262 _m dan interval grating duty cycle (0,5-0,.6). Struktur ini menghasilkan nilai optical confinement factor 2,35 %, sudut keluaran cahaya (far field divergence) 45,1_, optical loss 0,01 cm-1 dan loss permukaan 21 cm-1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Khansa Atikah Hidayat
"Kapasitas transmisi pada suatu jaringan fiber optik telah meningkat secara drastis sejak 30 tahun terakhir, seiring dengan berkembangnya teknologi EDFA and sistem WDM. Salah satu solusi untuk peningkatan kapasitas jaringan fiber optik ini ialah dengan transmisi koheren berbasis teknologi multi-level. Pada sistem ini, linewidth laser yang digunakan pada transmitter harus sempit dan memiliki phase noise yang rendah. Selain itu, sinkronisasi fasa karier pada local oscillator (LO) yang presisi juga diperlukan. Meskipun jenis laser yang memenuhi kriteria seperti frequency-stabilized fiber laser telah diusulkan, tetapi laser jenis ini harganya sangat mahal. Oleh karena itu Distributed Feedback (DFB) Laser Diode (LD) yang harganya relatif murah dipilih sebagai alternatif praktis. Namun DFB LD memiliki linewidth yang relatif lebar yakni 1 MHz, karakteristik linewidth yang relatif lebar ini merupakan suatu kelemahan jika kita menggunakannya untuk transmisi optik koheren multilevel. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk realisasi laser dengan linewidth sempit dengan menyisipkan external cavity mirror. Linewidth DFB LD berhasil berkurang dari 1 MHz menjadi 10 kHz. Selain itu skema injection locking untuk sinkronisasi fasa yang digunakan pada sisi transmitter sebagai sumber optik koheren dan pada sisi receiver sebagai LO akan diimplementasikan. Dengan skema injection locking, diperoleh sebuah sinyal IF dengan phase noise 2.5 derajat.

As a background in order to meet the increasing demand for capacity in optical communication networks, the digital coherent transmission system are becoming attractive. Since the optical phase is used, the linewidth of laser at the transmitter has to be narrow with low phase noise. Furthermore there is a need for precise carrier phase synchronization of the local oscillator. However, commersially available laser have broad linewidths. This characteristic is a drawback if we use it for multilevel coherent optical transmission. In this research, it is aimed for the realization of the narrow linewidth laser by employing an injection locking scheme for use at both the transmitter as coherent optical sources and at the receiver as LOs, so that it can be used later on wavelength division multiplexing (WDM) coherent transmission. We demonstrate linewidth narrowing of a distributed feedback (DFB) LD and low phase noise optical carrier-phase synchronization circuit, by employing an external cavity mirror, the LD linewidth was successfully reduced from 1 MHz to 10 kHz. With injection locking, we obtained an IF signal with a phase noise as low as 2.5 degrees."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M Akib Khu
"Analisis spektrokimia pada sampel besar seperti plat logam telah dilakukan dengan menggunakan sebuah ruang oakum kecil yang terhubung secara langsung dengan permukaan sampel melalui cincin berbentuk O. Teknik ini menghasilkan plasma yang dapat digunakan untuk analisis in-situ, sehingga prosedur penyiapan sampel yang relatif kurang praktis dapat diatasi. Di samping itu, dengan adanya cincin O yang menempel pada sampel, secara effektif menghalangi emisi kontinu yang tidak diinginkan dari plasma primer, sehingga meningkatkan sensitifitas deteksi dari teknik ini. Selanjutnya dalam eksperimen ini spektrum yang didapatkan dengan menggunakan sistem OMA tanpa fungsi gating masih menunjukkan sinyal latar belakang yang lebih rendah daripada yang didapatkan dengan metode LIBS (Laser induced Breakdown Spectroscopy).
"
2000
T3684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvita Ramadhina
"Titanium memiliki sifat inert dan biokompatibel sebagai bahan dasar implan tulang manusia. Namun, titanium tidak dapat menginduksi osseointegrasi yang berfungsi untuk mempercepat pemulihan tulang karena tidak memilliki sifat bioaktif sehingga dibutuhkan modifikasi permukaan titanium dengan lapisan material bioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh energi laser terhadap sifat bioaktivitas Ti-6Al-4V dengan deposisi lapisan tipis magnesium hidroksiapatit menggunakan metode Pulsed Laser Deposition (PLD) ND:YAG dengan panjang gelombang 532 nm (second harmonic). Variasi energi laser berada di energi 60 mJ, 80 mJ, dan 100 mJ. Sampel hasil coating kemudian di-annealing pada temperatur 300 ?C selama dua jam dengan heating rate 5 ?C. Tiap sampel hasil coating kemudian akan direndam dalam r-SBF (Revised Simulated Body Fluid) selama 14 hari dengan temperatur 37 ?C dalam water bath. Karakterisasi sampel hasil coating meliputi uji SEM-EDS, uji XRD, uji kemampubasahan (wettability). Dengan membandingkan uji EDS sampel hasil coating dengan energi 80 mJ memiliki rasio Ca:P tertinggi dibanding sampel lain. Perbandingan hasil tiap sampel menunjukkan semakin tinggi energi laser akan menghasilkan lapisan tipis dengan kemampubasahan lebih rendah. Selain itu, ditemukan bahwa penggunaan energi laser PLD ND:YAG (532 nm) pada energi 60 mJ, 80 mJ, dan 100 mJ tidak berpengaruh pada kristalinitas hidroksiapatit dan hasil deposisi hidroksiapatit merupakan amorf.

Titanium has inert and biocompatible properties as the base material of human bone implants. However, titanium cannot induce osseointegration which serves to accelerate bone recovery because it does not have bioactive properties so it requires modification of the titanium surface with a layer of bioactive material. This study aims to determine the effect of laser energy on the bioactivity properties of Ti-6Al-4V by deposition of a thin layer of magnesium hydroxyapatite using the Pulsed Laser Deposition (PLD) method with a wavelength of 532 nm (second harmonic) using ND: YAG laser. Laser energy variations are at energies of 60 mJ, 80 mJ, and 100 mJ. The coating sample was then annealed at 300 ?C for two hours with a heating rate of 5 ?C. Each coated sample will then be immersed in r-SBF (Revised Simulated Body Fluid) for 14 days at a temperature of 37 ?C in a water bath. Characterization of coating samples includes SEM-EDS test, XRD test, and wettability test. By comparing the EDS test, the coating sample with an energy of 80 mJ has the highest Ca:P ratio compared to other samples. A comparison of the results of each sample shows that the higher the laser energy will produce a thin layer with lower wettability. In addition, it was found that the use of ND:YAG (532 nm) PLD laser energy at energies of 60 mJ, 80 mJ, and 100 mJ had no effect on the crystallinity of hydroxyapatite and the resulting hydroxyapatite deposition was amorphous."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky
"Pelapisan hidroksiapatit dengan doping ion antibakteri pada implan logam memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan osseointegrasi dan mengurangi kolonisasi bakteri. Perlakuan panas pasca-deposisi juga berpengaruh terhadap sifat permukaan dan kristalinitas logam implan yang memengaruhi adhesi, proliferasi sel, dan sifat bioaktivitas. Penelitian ini menggunakan metode Pulsed Laser Deposition (PLD) dengan sumber laser Nd:YAG (? = 532 nm) untuk melapisi logam SS 316L dengan HA-Zn lalu dilakukan annealing pada temperatur 400°C, 500°C, dan 600°C selama 1 jam. Pengujian SEM dan AFM menunjukkan bahwa permukaan yang dihasilkan semakin seragam dengan peningkatan temperatur annealing, tetapi pada 600°C kekasaran lapisan HA-Zn cenderung meningkat akibat tumbuhnya partikel nano. Hasil XRD menunjukkan bahwa lapisan yang dideposisi pada substrat memiliki fasa amorf, dan kristalinitas meningkat setelah perlakuan annealing pada temperatur 400°C dan 600°C. Pengujian bioaktivitas dengan merendam sampel dalam larutan SBF selama 7 hari menunjukkan terbentuknya presipitat apatit pada semua lapisan, menunjukkan sifat bioaktivitas yang baik. Terdapat perbedaan morfologi apatit yang terbentuk pada temperatur annealing yang berbeda, akibat perubahan fasa. Pengujian sudut kontak menunjukkan bahwa semua lapisan memiliki sifat hidrofilik, dengan peningkatan sudut kontak akibat proses annealing pasca-deposisi. Dengan demikian, metode pelapisan ini menghasilkan lapisan HA-Zn dengan morfologi, sifat permukaan, dan sifat bioaktivitas yang diinginkan untuk aplikasi sebagai implan ortopedi.

Antibacterial ion doped hydroxyapatite coating on metal implants has a significant impact in increasing osseointegration and reducing bacterial colonization. Post-deposition annealing also plays a crucial role in achieving desired surface morphology, crystallinity, and bioactivity. In this study, Pulsed Laser Deposition (PLD) method using Nd:YAG laser source (? = 532 nm) was employed to coat SS 316L metal with HA-Zn, followed by annealing at temperatures of 400°C, 500°C, and 600°C for 1 hour. SEM and AFM revealed that the surface became more uniform with increasing annealing temperature. However, after annealed at 600°C, the roughness tended to increase due to the growth of nano-sized particles. XRD results showed that the deposited layer exhibited an amorphous phase, and an increase in crystallinity was observed after annealing at 400°C and 600°C. The bioactivity testing by immersing the samples in simulated body fluid (SBF) for 7 days indicated the formation of apatite precipitates on all layers, suggesting their good bioactivity properties. Morphological differences were observed in the apatite formed at different annealing temperatures, which were attributed to phase changes. The contact angle measurements demonstrated that all layers exhibited hydrophilic properties, with an increased contact angle after annealing process. In conclusion, this coating method yielded HA-Zn layers with desired morphology, surface properties, and bioactivity for orthopedic implant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Muhadiyantoro
"Fabrikasi mikro adalah sebuah teknologi yang memakai beberapa metode dalam aplikasinya. Terdapat 3 metode dalam fabrikasi mikro, yaitu proses fisik, proses kimia, dan proses biologi. Pada aplikasi untuk pemakanan material digunakan milling, chemical etching, dan biomachining sebagai metode utama dalam penelitian. Pada masing-masing metode tersebut akan dihasilkan sebuah nilai kekasaran permukaan yang akan diaplikasikan untuk membuat nilai kekasaran pada channel microfluidic menjadi tinggi, sehingga mendapatkan proses aliran yang turbulen. Penelitian ini menganalisis nilai kekasaran permukaan pada masingmasing metode. Nilai ini dibandingkan antara satu nilai dengan nilai lainnya untuk melihat nilai kekasaran permukaan terbaik dalam aplikasi mold microfluidic. Terdapat 2 metode yang dibandingkan, yaitu biomachining dan etching. Metode tersebut memiliki sebuah keunggulan dalam aplikasi kekasaran permukaan, yaitu bersifat alami dan acak karena kekasaran yang dihasilkan tidak memiliki pola yang jelas. Bahwa pada Pada metode etching dilakukan penelitian dengan membuat variasi waktu yaitu 6, 8, 10, dan 12 menit, sedangkan pada biomachining dilakukan variasi waktu 12 dan 24 jam berdasarkan penelitian sebelumnya. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat ldquo;SURFCOM rdquo; dan Mikroskop Euromex untuk melihat nilai kekasaran , kedalaman channel yang dibuat masing-masing metode, dan bentuk permukaan hasil pemakanan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil optimum untuk masing-masing metode, yaitu waktu 8 menit pada metode etching dengan nilai kekasaran permukaan Ra 2.03 m kedalaman sebesar 31.89 m dan waktu 24 jam untuk biomachining dengan nilai kekasaran yang didapatkan adalah 2.02 m dan kedalaman sebesar 43.10 m. Berdasarkan data pada nilai optimum metode tersebut, didapatkan hasil optimum dengan menggunakan etching dengan nilai kedalaman yang dihasilkan lebih kecil daripada biomachining.

Micro fabrication is a technology that uses multiple methods in their applications. There are three methods in the micro fabrication physical processes, chemical processes, and biological processes. In the applications of material removal, milling, chemical etching, and biomachining are used as the main method in the study. Each of these methods will produce a surface roughness value that will be applied to make the roughness value on microfluidic channel becomes high, so get turbulent flow process. This research analyze the surface roughness value of each method. These values will be compared each other to determine the best roughness value in a microfluidic mold application. There are two methods that are compared, those are biomachining and etching. This method has an advantage in the application of surface roughness, which is natural and due to the roughness generated random has no clear pattern. The research in etching method is done by making variation of time between 6, 8, 10, and 12 minutes, while in biomachining is done in 12 and 24 hours based on previous research. Data were collected by using Surfcom and Euromex Microscope to see the value of roughness, depth of channels created each method, and the surface shape ingestion results. Based on the research, the optimum result was obtained for each method, ie 8 minutes on etching method with surface roughness value Ra 2,03 m depth 31,89 m and 24 hours for biomachining with roughness value obtained is 2.02 m and Depth of 43,10 m. Based on the optimum values of these methods, the optimum value obtained by etching is smaller than biomachining."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Vanda Aryanthera Wisnu Nadia
"Masalah respirasi umum terjadi pada bayi prematur. Beberapa masalah respirasi yang dialami bayi prematur adalah kesulitan bernapas, penyakit paru-paru kronis, dan apnea. Apnea adalah kondisi ketika seseorang berhenti bernafas atau mengalami kesulitan menghirup udara melebihi 2 mL/kg. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ lain atau kematian. Oleh karena itu, pemantauan pada proses respirasi diperlukan. Namun, pemantauan respirasi di rumah sakit Indonesia, sebagian besar dilakukan secara manual dalam jangka waktu tertentu.
Dalam penelitian ini, dikembangkan rancang bangun perangkat pemantau respirasi berdasarkan refleksi cahaya untuk aplikasi inkubator bayi yang dapat beroperasi secara real-time. Perangkat ini terdiri dari sumber cahaya dengan panjanga gelombang 650 nm dan daya 5 mW, kertas reflektor, detektor, rangkaian pengkondisi sinyal, mikrokontroler Arduino UNO R3 dan juga buzzer untuk mengantisipasi situasi darurat, seperti apnea.
Perangkat diuji dengan simulator yang dapat diatur secara manual dengan mengikuti aplikasi metronome. Berdasarkan hasil, ditunjukkan bahwa error sebesar 1,99, nilai ini masih di bawah batas maksimal error untuk peralatan medis, yaitu 5. Batas tersebut berdasarkan AAMI Association for Advancement of Medical Instrument.

Respiratory problems are common in premature infants. Some of the problems of respiration experienced by premature infants are difficulty breathing, chronic lung disease, and apnea. Apnea is a condition when a person stops breathing or have difficulty in breathing the air that exceeds 2 mL kg. This disease can cause damage to other organs or death. Therefore, monitoring the premature respiratory process is needed. But in Indonesia, respiration monitoring at health centers mostly is done manually in a certain period of time.
In this research, we propose the design of respiration sensor based on laser reflection for infant incubator that can operate continuously. The device consists of a laser with wavelength 650 nm and power 5 mW, a paper reflector, detector, signal conditioning circuit, microcontroller Arduino UNO and also a buzzer for anticipating the emergency situation, such as apnea.
The device is tested with a simulator that can be set manually by following the metronome application. Based on the results, it is shown that the error is 1.99, this value is still below the maximum limit error for medical equipment, which is 5. The limit is based on AAMI Association for Advancement of Medical Instruments.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1992
621.366 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>