Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7447 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Subhi Ahmad
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA2645
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra K. Widianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2065
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aldi Jansen
"Dalam masa sekarang ini penambahan beban Ketenagalistrikan berkembang sangat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi negara, maka dalam hal ini PT PLN (Persero) perlu lebih mengkonsentrasikan diri dan memperkuat posisinya sebagai pelaku usaha yang ditunjang dengan mempertahankan atau melakukan perluasan jaringan Transmisi maupun jaringan Distribusi 20 kV, dimana keandalan sistem tenaga listrik dari Pembangkitan sampai dengan Beban harus terjamin dan jika ada gangguan pada jaringan Transmisi maupun Distribusi maka jaringan yang terganggu saja yang padam, tidak meluas kejaringan lain. Jaringan Distribusi 20 kV di Gardu Induk Cengkareng, sebagian besar mempergunakan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang dapat mengakibatkan gangguan-gangguan seperti gangguan akibat petir, gangguan akibat binatang, atau gangguan akibat pepohonan, dimana gangguan-gangguan ini tidak dapat dihilangkan sama sekali tetapi hanya dapat memperkecil daerah pemadamannya. Salah satu parameter untuk menentukan kehandalan suplai sistem tenaga listrik adalah dengan memasang peralatan Sistem proteksi pada jaringan Distribusi (PMT 20 kV) yang ditangani dengan keahlian khusus dalam pemilihan peralatan proteksi maupun cara melakukan setting relay sehingga pemadaman akibat gangguan tidak meluas ke daerah atau jaringan lain, untuk menjaga kontinuitas pelayanan kepada pengguna dan membangun efisiensi perusahaan.

On recent years, additional electric power load improves rapidly along with the country's economic development. Therefore PT PLN (Persero) needs to concentrate and fortified its position as a business perpetrator reinforced by stabilizing or diversifying both transmission and distribution network of 20 kV, where electric power system's reliability from generator to the load should be guaranteed. If disturbances occurred on a transmission or distribution network, should the only appropriate network shut down, not the others. Twenty kilovolts distribution network of Main Station Cengkareng utilizes mostly Mid-Voltage Airduct that may causes disturbances such as lightning, animals or trees where they can't be fully eliminated but reduced on the shutdown area. One of parameters used to determine electric power system's supply is the installation of protection system devices on distribution networks (20 kV CB) being held with special skills in both choosing protection devices and proper setting relays in order to prevent shutdown spreading into another area or network, to maintain continuity of service to customers and to develop the company's efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
03 Gun s
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Rele sebagai alat pendeteksi adanya gangguan yang selanjutnya memberi perintah trip kepada pemutus tenaga (PMT). Rele digunakan pada daerah pengaman garuda induk diisi 20 kV di penyulang untuk mengatasi "
JDTEK 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhowi Purwanti
"Rele sebagai alat pendeteksi adanya gangguan yang selanjutnya memberi perintah trip kepada pemutus tenaga (PMT). Rele digunakan pada daerah pengaman Gardu Induk disisis 20 kV di Penyulang untuk mengatasi adanya gangguan hubung singkat yang terjadi karena adanya gangguan yang bersifat temporer atau permanen. Oelh karena itu pentingnya kinerja settingan koordinasi rele antara Over Current Relay (OCR) dan GFR (Ground Fault Relay) agar tidak menyebabkan kerusakan pada peralatan akibat gangguan hubung singkat terjadi. Arus gangguan hubung singkat yang terjadi di Penyulang Banteng adalah sebesar 3835,086 Ampere pada arus gangguan tiga fasa, sedangkan arus gangguan terkecil terjadi saat arus gangguan satu fasa ke tanah di saluran penyulang sebesar 231,0788 Ampere. Sedangkan set PLN didapat, arus setelan (Iset) sebesar 231,079 A dengan Tms 0,10 sedangkan untuk setelan rele diisi incoming di dapat arus setelan (Iset) sebesar 37 A dengan Tms 0,26 dari data set PLN arus setelan (Iset) disisi penyulang 241,5 A dengan Tms 0,122 dan sisi incoming arus setelan (Iset) 573,3 A. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahkan kooridnasi antara OCR dan GFR sudah cukup selektifitas dan hadnal dalam kinerja rele. Dan dari hasil perhitungan terjadi perbedaan selisih waktu kerja rele yang cukup lama dan mempengaruhi kinerja rele unutk mentripkan dalam jeda waktu 1.33 detik. BErdasarkan perhitungan tersebut semakin besar arus gangguan terjadi akan semakin lama pula waktu rele tersebut bekerja mentripkan ke PMT. Jika dibiarkan arus gangguan tersebut membesar terllau lama maka arus gangguan tersebut merusak peralatan pada transformator."
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2016
600 JDTEK 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yunus
"ABSTRAK
Dengan pernubuhan beban yang terus meningkat di kota-kota besar seperti
Jakarta, gardu induk pada jaringan distribusi mempunyai peranan yang penting sekali
dalnm melayani kebutuhan energi listrik. Peranan itu pentjng karena suatu saat perlu
dilakukan pengembangan kapasitas daya dari gardu induk tersebut untuk mencapai
tingkat keandalan sistem yang baik. Persoalan yang sering dihadapi dalam
perencanaan pengembangan gardu induk adalah penentuan kapasitas tambahan yang
diperlukan untuk pertambahan beban, penentuan besarnya rating trafo daya untuk
melayani beban awal, penentuan saat diperlukannya kapasitas trafo daya yang tepat
dan penentuan umur trafo yan diperkirakan. Sehingga pengembangan gardu induk
tersebut tidak mengurangi keandalan sistem. Oleh karena itu sistem pembebanan
ekonomis trafo daya dapat digunakan untuk melayani beban dan pertumbuhan beban
di gardu induk tersebut.
Beban puncak maksimum yang ekonomis dari suatu irafo daya adalah batas
pembebanan yang memberikan biaya investasi dan biaya rugi-rugi yang paling rendah
dalam memenuhi kebutuhan beban Kebijaksanaan pembebanan tersebut tergannmg
pada faktor-faktor : karakteristik trafo, karakteristik beban, dan pola pengembangan
gardu induk yang akan dilakukan.
Dari beberapa pilihan cara pengembangan dan besarnya biaya yang
dibutuhkan, dapat cara pengembangan gardu induk yang paling
menguntungkan ditinjau dari segi pembebanan ekonomis, umur trafo daya dan segi
pembiayaan

"
1996
S38789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>