Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74635 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA2303
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Rosyiana Fitri
"Kenyamanan dan keamanan berkendara dapat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi kendali. Anti-Lock Breaking System (ABS) merupakan salah satu sistem keamanan yang menjaga kestabilan slip roda untuk menghindari terjadinya kecelakaan saat pengereman yang darurat. Dalam merancang sistem ABS yang baik, simulasi Hardware in the Loop (HILS) sangat diperlukan untuk mencegah resiko pengujian. Akan tetapi,untuk memastikan algoritma pengendalian, proses Processor in the Loop Simulation (PILS) perlu dilakukan terlebih dahulu. Penelitian ini akan berfokus pada pengujian pengendali prediktif pada sistem ABS menggunakan metode PILS dan komunikasi CAN.

Vehicle comfortability and driving security could be effected by the upturn of control system technology. Anti Lock Breaking System (ABS) is one of security system whose purpose is to keep wheel slip stable, concerning any accident from a sudden breaking. In furtherance, Hardware in The Loop Simulation (HILS) would give the best result and refain any risk on ABS design process. However, to ensure the control algorithm, Processor in The Loop Simulation (PILS) is needed to conduct first. The research was focused on implementation of predictive control in ABS with PILS approach using CAN communication.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Barmen Daniel
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S28322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Hari Purwanto
"
ABSTRAK
Pada skripsi ini dibahas perancangan perangkat lunak Burst Processor Unit dengan menggunakan debugger AVSIM 51. Debugger AVSIM51 berfungsi sebagai perangkat lunak pensimulasi mikrokontroler versi MCS51, salah satunya adalah mikrokontroler 8031. Pengujian perangkat lunak fidak perlu menggunakan perangkat keras karena metode yang praktis dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak simulasi ini.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Assembler versi MCS51 yang merupakan bahasa tingkat rendah yang harus dapat dimengerti oleh mesin. Burst Processor Unit melayani pelanggan yang ingin mengadakan hubungan telekomunikesi dengan pelanggan lain dengan mengolah sinyal kontrol yang diterima dan dikirim oleh modul ini.
"
1997
S39428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi M.J. Purnomo
"Multitasking is one of the most challenging issues in the automation industry which is highly depen-ded on the embedded system. There are two methods to perform multitasking in embedded system: RTOS and primitive interrupt. The main purpose of this research is to compare the performance of R-TOS with primitive method while concurrently undertaking multiple tasks. The system, which is able to perform various tasks, has been built to evaluate the performance of both methods. There are four tasks introduced in the system: servo task, sensor task, LED task, and LCD task. The performance of each method is indicated by the success rate of the sensor task detection. Sensor task detection will be compared with the true value which is calculated and measured manually during observation time. Observation time was varied after several iterations and the data of the iteration are recorded for both RTOS and primitive interrupt methods. The results of the conducted experiments have shown that, RTOS is more accurate than interrupt method. However, the data variance of the primitive interrupt method is narrower than RTOS. Therefore, to choose a better method, an optimization is needed to be done and each product has its own standard.
Multitasking adalah salah satu tantangan besar dalam industri otomasi yang sangat bergantung pada embedded system. Untuk melakukan multitasking pada embedded system, terdapat dua metode utama, yaitu RTOS dan primitive interrupt. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kinerja metode RTOS dengan primitive interrupt ketika mengerjakan banyak pekerjaan secara ber-samaan. Sistem yang mengerjakan beragam pekerjaan dibuat untuk mengevaluasi kinerja dari kedua metode. Terdapat empat pekerjaan yang diberikan kepada sistem, motor servo, sensor ultrasonik, LED, dan LCD. Kinerja dari metode diindikasi oleh keberhasilan sensor ultrasonik untuk mendeteksi objek yang bergerak. Hasil deteksi sensor ultrasonik akan dibandingkan dengan nilai sebenarnya yang diperoleh dari perhitungan dan pengukuran manual selama waktu pengamatan. Waktu pengamatan akan diubah setelah dilakukan iterasi dan data dari setiap iterasi akan dicatat untuk metode RTOS dan metode primitive interrupt. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan, RTOS lebih akurat apabila dibandingkan dengan metode primitive interrupt. Akan tetapi, varian nilai dari primitive interrupt lebih sempit dibanding dengan RTOS. Oleh karena itu, untuk menentukan metode yang lebih baik, optimisasi perlu dilakukan karena setiap produk mempunyai standar masing-masing."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Thurber, Kenneth J.
Lexington: Lexington Books, 1979
621.381 9 THU d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"ANALYSIS STRESS OF SUBMARINE PIPELINE AT SETURIAN OFFSHORE. analysis of piping submarine system has been done. Analyse taken is external load influence analysis to pipe system strength of under sea...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni
"Latar Belakang: Sampai saat ini tingkat penyakit gigi dan mulut di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 57,6% dari total populasi dan penyakit karies mencapai 88,8% dari jumlah tersebut. Terdapat beberapa metode untuk mendeteksi karies, dan salah satu metode yang paling sering digunakan adalah kombinasi pemeriksaan klinis dan pemeriksaan radiografis. Akan tetapi, lesi karies dini sering kali tidak terdeteksi. Saat ini computed radiography memiliki kelebihan yaitu dapat meningkatkan kualitas gambaran radiografik dengan menggunakan imaging tools berupa filter, yang diharapkan dapat meningkatkan akurasi deteksi lesi karies dini. Tujuan: Penelitian ini membandingkan akurasi gambaran radiografik tanpa filter dan penggunaan beberapa filter dalam digital imaging processor untuk deteksi lesi karies dini. Metode: Penelitian dilakukan dengan desain laboratorik eksperimental dengan metode uji diagnostik. Penelitian ini menggunakan lima set model gigi posterior, terdiri dari 16 gigi dengan 42 permukaan tidak memiliki karies, dan 36 permukaan dengan simulasi karies dini buatan. Data primer berupa gambaran radiografik tanpa filter dan menggunakan filter yang diperoleh dengan menggunakan digital imaging processor yaitu sistem storage phosphor plate Vistascan©. Seluruh gambaran radiografik tanpa filter, filter fine, caries 1, caries 2 dan HD (High Diagnostic) dinilai oleh tiga orang pengamat yang menyatakan ada atau tidak ada lesi karies dini. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik paired T-test, didapatkan hasil gambaran filter HD dan fine memiliki nilai sensitivitas yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan gambaran tanpa filter (p < 0,05). Gambaran filter caries 1 dan caries 2 tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan gambaran tanpa filter. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada spesifisitas antara gambaran sebelum dan sesudah penggunaan filter. Nilai akurasi keseluruhan antara gambaran tanpa filter dan gambaran dengan filter meningkat secara signifikan hanya pada gambaran filter HD (p < 0,05). Kesimpulan: Gambaran filter HD menunjukkan nilai sensitivitas, spesifisitas, dan akurasi keseluruhan tertinggi diantara gambaran filter-filter yang ada dalam sistem Vistascan maupun gambaran tanpa filter. filter HD juga merupakan satu-satunya filter yang memiliki nilai akurasi keseluruhan lebih tinggi secara signifikan dibandingkan gambaran tanpa filter.

Background: Until now, record of 57.6% of the total population in Indonesia has oral diseases, with caries lesion problems amounting to 88.8% of these diseases. This can be interpreted as caries being highly prevalent in Indonesia. There are some methods to detect caries lesion, with one of the most popular method being combined clinical and radiographic examination. Nevertheless, early caries lesion is frequently undetected. Computed radiography offers the privilege of original image quality enhancement through imaging tools such as filters and is expected to increase the accuracy of early caries lesion detection. Objective: The aim of this study was to compare the accuracy of original radiographic images, and images which have been enhanced with specific filters on digital imaging processor for detection of early caries lesion. Methods: The type of research conducted was laboratory experiment research with diagnostic test methods. This research used 5 working model, containing 16 tooth with research 42 tooth surfaces were sound, and 36 had early caries lesions. Primary data were used in the form of radiographic images in several filters made by Vistascan storage phosphor plate system. All of the radiographic images were assessed by 3 observers who recorded the presence or absence of early caries lesions. Results: Using statistical paired T-test, the sensitivity of HD and fine filter images were significantly higher than the non-filter images (p < 0.05). The caries 1 and caries 2 images did not differ significantly than the original images. There is no significant difference between the specificity of original filter images and filter enhanced images. The overall accuracy between original filter images and filter enhanced images increased significantly only on HD filter (p < 0.05). Conclusion: HD filter showed the highest sensitivity, specificity, and overall accuracy from all other filters and the original images. Furthermore, HD filter is the only filter modalities that had significantly higher overall accuracy than the original images. Therefore, there is a significant increase in accuracy from the original images and filter enhanced images."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>