Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7714 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gall, Meredith D.
Rocklin, California: Prima Publishing, 1993
371.3028 GAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Shidiq
"Pokok permasalahan penelitian ini adalah soal proses difusi inovasi. Aspek yang ditelaah pada penelitian ini seputar: Latar belakang dan tujuan diadopsinya inovasi, penerimaan anggota, sistem sosial terhadap inovasi, efektivitas upaya difusi inovasi, konsekwensi adopsi inovasi, faktor-faktor yang dapat menghambat / mempencepat inovasi dan bagaimana tahapan proses difusi inovasi. Analisa dilakukan dengan memakai teori-teori: kecepatan adopsi, atribusi inovasi, keinovatifan organisasi, efektivitas komunikasi, dan konsekwensi adopsi inovasi serta teori organisasi seperti pengambilan keputusan, struktur organisasi dan gaya kepemimpinan. Disamping itu juga digunakan teori persepsi, budaya dan perubahan sosial. Dengan memakai teori-teori tersebut, proses difusi Metodologi Perkuliahan di STIA-LAN dianalisis.
Metodologi Perkuliahan adalah keterampilan dasar teknik mengajar dalam perkuliahan yang meliputi kemampuan dosen dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi perkuliahan. Metode penelitian yang digunakan adalah triangulasi dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: kuesioner, wawancara mendalam dan pengamatan langsung. Selain itu juga dikumpulkan data sekunder yang berkaitan dengan input dan output difusi Metodologi Perkuliahan di STIA-LAN yang didapat dari pihak manajemen STIA-LAN.
Dari hasil temuan penelitian didapat informasi bahwa keseluruhan dosen STIA-LAN berstatus honorer, yang berasal dari Birokrasi, Akademisi dan Praktisi. Kondisi dosen yang demikian menjadikan organisasi STIA-LAN memiliki kompleksitas yang tinggi. Kompleksitas tersebut disebabkan selain karena rendahnya pengetahuan anggota organisasi yang diukur dari spesialisasi keahlian, juga karena status semua dosen adalah honorer. Status honorer juga membuat ikatan formal antara STIA-LAN dengan para dosenya rendah. Dalam kondisi yang demikian keputusan para dosen mengadopsi Metodologi Perkuliahan lebih didasarkan atas pertimbangan pribadi seperti penilaian yang positif terhadap atribusi inovasi yang menguntungkannya dibandingkan karena keputusan otoritas. Organisasi dengan anggota ciri sistem sosial yang kompleks seperti STIA-LAN akan lebih inovatif bila dipimpin oleh orang yang bergaya kepemimpinan executive dan memiliki kepedulian terhadap perubahan organisasi. Penelitian ini membuktikan bahwa proses jalannya difusi inovasi pada organisasi tidak linier tapi selalu berinteraksi. Setelah inovasi menjadi sesuatu yang internalize bisa saja kemudian mundur ke tahap clarifying karena hilangnya faktor-faktor pendukung yang dulu ada. Seiring dengan hal tersebut, konsekwensi fungsional dan disfungsional dari inovasi akan terus berkembang."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T 7991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burns, Tom
London: Sage Publications, 2003
378.170 BUR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abuddin Nata
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
297.77 ABU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2019
001.42 GEL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abimanyu T. Alamsyah
2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Syarif Sumantri
"Buku ini membahas tentang model pembelajaran untuk anak sekolah di jenjang sekolah dasar"
Jakarta: Rajawali Press, 2016
371.3 MOH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyanto
"Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Pelatihan Keterampilan Sosial Sebagai Persiapan Program Sosialisasi. Tujuan pokok pelatihan keterampilan sosial adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial individu dan mengatasi hambatan hubungan sosial mereka.
Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui apakah pelatihan Keterampilan Sosial (Social Skill Training) dapat mengatasi hambatan hubungan sosial dalam proses sosialisasi dalam lembaga, (2) Mengetahui perubahan-perubahan yang dicapai dalam hubungan sosial anak dengan ayah, ibu, keluarga pengasuh dan teman sebayanya setelah SST, (3) Mengetahui apakah SST dapat mempersiapkan anak dalam menerima program sosialisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum SST efekfif untuk meningkatkan keterampilan sosial individu, hal ini diperoleh dari informasi catatan harian, catatan observer, catatan pelatih maupun hasil evaluasi tim pelatih setelah selesai pelatian yang pada prinsipnya mengatakan bahwa SST telah memberikan pemahaman lebih baik mengenai diri sendiri maupun dalam hubungannya dengan orang lain. SST juga efekfif untuk mengatasi hambatan hubungan sosial .kelayan, hal ini ditunjukkan oleh perbedaan skor hambatan hubungan sosial dalam semua aspek sebelum dan sesudah pelatihan, dimana skor menunjukkan kecenderungan makin kecil setelah pelatihan dan bertahan sampai periode tindak lanjut.
Hubungan sosial anak dengan ayah asuh, ibu asuh, keluarga asuh dan dengan teman sebaya maupun hubungan sosial orang tua asuh dengan anak asuh, sebelum pelatihan keterampilan sosial sebagian besar mengalami permasalahan. Sesudah pelatihan jumlah tersebut cenderung mengalami penurunan, kondisi ini bertahan sampai periode tindak lanjut. Dengan kata lain setelah dilakukan pengukuran pada periode tindak lanjut hanya sebagian kecil saja responden yang mengalami permasalahan dalam hubungan sosialnya.
Pelatihan Keterampilan sosial yang dilaksanakan oleh penulis meliputi : (1) Cara-cara mengemukakan keluhan, (2) Cara-cara menuntut hak, (3) Cara-cara menolak permintaan, (4) Cara-cara menyarankan perubahan perilaku dan (5) Cara-cara meningkatkan hubungan sosial dengan orang yang berbeda status.
Evaluasi setelah pelatihan keterampilan sosial menunjukkan bahwa anak-anak menjadi lebih. terbuka, lebih memahami dirinya dan hubungannya dengan orang lain - dengan cara -yang benar. Hal ini ditunjylckan dengan tidak adanya konflik sesama kelayan maupun antara kelayan dan pengasuh pada fase-fase awal anak memasuki asrama dan ini tidak terjadi pada anak-anak angkatan sebelumnya. Disisi lain anak-anak 100% menyatakan siap mengikuti program: dan siap mengembangkan keterampilan sosialnya, informasi ini diperoleh dari lembar evaluasi setelah selesai modul janji suci oleh Dr. Clara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Mila Yunianti Guritno
"Social withdrawal pada anak merupakan faktor risiko dari gangguan psikologis, seperti kecemasan dan depresi. Anak dengan social withdrawal perlu memelajari cara membina relasi positif dengan orang lain.Tesis ini memiliki desain penelitian single casedan menerapkan bentuk intervensi social skills training (SST) untuk meningkatkan keterampilan sosial yang nantinya dapat berkontribusi terhadap kompetensi sosial anak secara umum. Partisipan penelitian adalah anak perempuan berusia sembilan tahun dengan karakteristik social withdrawal tipe conflicted shyness. Sesi terapi dilakukan sebanyak dua belas kali selama lebih kurang 60 - 90 menit setiap sesinya. Hasil dari terapi ini adalah SST efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial anak. Perubahan terlihat dari dua keterampilan sosial yang sudah baik, yaitu keterampilan melakukan percakapan dan bekerja sama. Selain itu, anak juga sudah baik dalam mengenali emosi orang lain, meminta sesuatu, mengatakan tidak, dan menentukan masalah. Anak juga mengalami penurunan, terutama pada skala withdrawn dan social problems dari alat ukur Child Behavior Checklist (CBCL).

Social withdrawal among children is a risk factor steming from psychological problems such as anxiety and depression. A child that shows social withdrawal must learn to develop positive relationships with others. This thesis uses a single case research design and applies the social skills training (SST) intervention method in order to enhance social skills that will contribute to the general competence of the child. The research participant is an nine-year old girl having social withdrawal of the conflicted shyness type. Therapy is conducted through 12, 60-90 minute sessions. The results of this therapy is an effective SST to increase the child?s social skills. Change can be seen from two improved social skills: conversation and cooperation. Furthermore, the child has shown improvement in recognizing other people?s emotions, requesting something, saying ?no,? and identifying problems. The child also experienced reduced scores, particularly on the withdrawn and social problems scale from the Child Behaviour Checklist (CBCL)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulita Patricia Semet
"Perilaku agresif pada anak merupakan faktor resiko terjadinya penolakan dari teman sebaya yang dapat menurunkan motivasi dan prestasi belajar anak di sekolah. Anak dengan perilaku agresif kurang mampu menyelesaikan masalah dengan orang lain secara positif, sehingga hubungan sosialnya pun terganggu. Tesis ini menerapkan social skills training (SST) dengan single-case design untuk meningkatkan keterampilan emosional dan sosial anak. Partisipan penelitian adalah anak perempuan usia 5 tahun 7 bulan dengan perilaku agresif. Terapi diberikan sebanyak delapan sesi yang masing-masing berlangsung kurang lebih 30-40 menit. Sesi terapi dilaksanakan dua hari sekali. Hasilnya adalah SST tidak efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial anak. Setelah diberi SST, perilaku agresif anak masih bertahan dan skornya dalam skala aggressive behavior dari alat ukur Child Behavior Checklist (CBCL) tetap berada dalam rentang yang membutuhkan perhatian klinis.

Child aggressive behavior is a risk factor in peer rejection that can lower child's motivation and academic achievement at school. Children with aggressive behavior are less capable in solving problem positively, hence disturbed relationship with others. This thesis applies social skills training (SST) with single-case design to increase child’s emotional and social skills. Subject is 5 years 7 months old girl with aggressive behavior. Eight sessions of therapy were conducted with 30-40 minutes in each session, held once in every two days. The result was SST ineffective to increase subject’s social skill. Subject’s aggressive behavior persists after SST and her score in aggressive behavior scale from Child Behavior Checklist (CBCL) remains in clinical range."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T39326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>