Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10278 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ricky Sanggita Dewi
"ABSTRAK
Rancang Bangun Performa Alat Uji Radiator digunakan untuk mengetahui
radiator bekerja dengan baik atau tidak Dimana, radiator diletakkan diantara sensor
temperatur bagian inlet dan sensor temperatur bagian outlet. Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui performa radiator dimana cara mengetahui performa radiator
tersebut dapat digunakan dengan persamaan hukum asas Black. Dmana dalam
percobaan tersebut nilai yang diketahui adalah debit aliran air, serta selisih suhu pada
bagian inlet radiator dan bagian outlet radiator"
2007
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2008
TA1006
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Segal Hidajat
"Gangguan produktivitas kerja pada kalangan pekerja akibat masalah kesehatan dapat berupa absenteisme dan presenteisme. Kuesioner World Health Organization-Health and Work Performance Questionnaire (WHO-HPQ) merupakan kuesioner lapor mandiri yang dibuat untuk menilai dampak yang dihadapi oleh pemberi kerja akibat penurunan produktivitas kerja yang disebabkan oleh presenteisme, absenteisme, dan cedera/kecelakaan akibat kerja. Studi ini bertujuan untuk melakukan validasi dan reliabilitas dari kuesioner WHO-HPQ bahasa Indonesia versi pendek. Adaptasi transkultural dilakukan dengan adaptasi transkultural dan uji reliabilitas terhadap kuesioner WHO-HPQ versi pendek. Proses adaptasi transkultural dilakukan melalui berbagai tahap termasuk penerjemahan, peninjauan ahli, pretesting dan wawancara kognitif, dan pengujian kuesioner versi final serta dokumentasi. Penilaian validitas pertanyaan menggunakan nilai inter-item correlation dengan minimal nilai 0.2 dan untuk uji reliabilitas, nilai Cronbach alpha dengan minimal nilai 0.7. Kuesioner WHO-HPQ bahasa Indonesia versi pendek telah valid dalam bahasa Indonesia baik pada bagian absenteime dan presentasi. Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s alpha 0.328 untuk item bagian absenteisme dan 0.878 pada bagian presenteisme. Kuesioner WHO-HPQ bahasa Indonesia versi pendek dapat digunakan sebagai alat identifikasi absenteisme dan presenteisme pada pekerja di Indonesia.

Reduction of work productivity among workers due to health problems can take in the form of absenteeism and/or presenteeism. The World Health Organization-Health and Work Performance Questionnaire (WHO-HPQ) is a self-report questionnaire instrument was created to assess the cost faced by employers due to decreased efficiency caused by presenteeism, absenteeism, and work-related accidents/injuries. This study aims to carry out validity and reliability of the short Indonesian version of the WHO-HPQ questionnaire. We conducted transcultural adaptation and reliability testing the short version of WHO-HPQ questionnaire. This method employs multiple phases including translation, experts review, pretesting and cognitive interviewing, testing the final version and documentation. In order to determine if a question item is valid, item-correlation value must be greater than 0.2, and for the reliability, internal consistency with Cronbach's alpha value must exceed a minimum threshold of 0.7. The short version of the WHO-HPQ questionnaire is valid in Indonesian version, for the absenteeism and presenteeism aspects. The results of the reliability test showed a Cronbach's alpha value of 0.328 for the absenteeism section and 0.878 for the presenteeism section. The short Indonesian version of the WHO-HPQ can be used as a tool to identify absenteeism and presenteeism among workers in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanita Adriana
"Telah dibuat alat ukur efisiensi lampu pijar berbasis mikrokontroler. Alat ukur ini mengimplementasikan prinsip dasar fotometri. Sistem ini menggunakan sensor cahaya (OPT101) untuk mengukur nilai intensitas lampu serta dilengkapi pengendalian posisi sensor tersebut ke sumber cahaya (lampu pijar), selain itu juga terdapat pengendali daya lampu (tegangan AC - Alternating Current) yang dapat diatur melaluli program kendali dan monitoring efisiensi lampu pijar menggunakan software LabVIEW. Pembacaan daya listrik menggunakan sensor arus (CSLW6B1) dan pengkondisi sinyal precision rectifier (sebagai pembaca tegangan).
Seluruh sistem ini dibawah pengendalian mikrokontroler dan hasil pengukuran dari pengolahan data akan ditampilkan pada LCD dan program kendali dan monitoring efisiensi lampu pijar menggunakan LabVIEW. Penggunaan program kendali dan monitoring efisiensi lampu pijar selain untuk mengatur daya lampu juga bertujuan menampilkan grafik yang tidak dapat ditampilkan pada LCD.

Has created incandescent lamps efficiency measure based microcontroller. This measure to implement the basic principles of photometry. The system uses a light sensor (OPT101) to measure the light intensity values as well as control the position of the sensor is fitted to the light source (incandescent bulbs), but it also contained control lamp power (voltage AC - Alternating Current) to set channeled through program control and monitoring efficiency incandescent lamps using LabVIEW software. Power readings using current sensor (CSLW6B1) and signal conditioners precision rectifier (voltage as a reader).
The entire system is under the control of the microcontroller and the measurement results of the processing of data will be displayed on the LCD and control program and monitoring the efficiency of incandescent lamps using LabVIEW. The use of program control and monitoring the efficiency of incandescent lamps in addition to set power also aims to show that the graph can not be displayed on the LCD.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem pendingin pada motor bakar sangat diperlukan untuk mencegah
terjadinya overheating. Sistem pendingin yang umum digunakan saat ini adalah
liquid cooled, dimana panas yang dihasilkan oleh mesin akan ditransfer ke suatu
fluida kerja cair. Fluida kerja cair tersebut mengalir membentuk siklus tertutup
di dalam sebuah radiator yang berfungsi sebagai alat penukar kalor ke udara. Pada
sistem liquid cooled fluida kerja yang digunakan akan sangat mempengaruhi kinerja
dari radiator, sehingga fluida kerja tersebut haruslah memiliki titik didih yang tinggi
dan koefisien perpindahan kalor yang baik. Untuk itu dibangunlah alat yang dapat
menguji koefisien perpindahan kalor konveksi dari fluida kerja yang digunakan
pada radiator. Dengan mensimulasikan sistem pendingin pada kendaraan maka
secara garis besar alat ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tempat mengalirnya
fluida kerja cair menggunakan pipa-pipa dengan siklus tertutup dan tempat
mengalirnya udara menggunakan wind tunnel dengan siklus terbuka dimana kedua
fluida tersebut akan saling menukarkan kalor pada radiator. Sebelum dapat
digunakan untuk melakukan pengujian, setelah selesai dibangun alat uji
dikarakterisasi terlebih dahulu sehingga diketahui batas pengujian yang dapat
dilakukan. Karakterisasi ini dilakukan menggunakan fluida kerja air, dimana air
merupakan fluida kerja yang umum digunakan pada radiator selain itu air akan
digunakan sebagai pembanding dalam pengujian fluida kerja lainnya. Dalam
pelaksanaannya penulis menggunakan metode P-NTU dan s-NTU untuk
mendapatkan range kerja dan tingkat keefektifitasan dari alat uji. Dari hasil
karakterisasi diperoleh bahwa alat ini dapat menguji fluida kerja dengan range
temperatur 40°C-70°C, tingkat efektifitas antara 54.3%-67.9% pada NTU 0.93-1.236.
Sedangkan nilai koefisien perpindahan kalor konveksi yang didapatkan berbanding
lurus dengan peningkatan temperatur kerja, laju aliran fluida kerja, dan
laju aliran fluida pendingin. Namun dari ketiga faktor tersebut, kenaikan laju aliran
fluida pendingin sangat berperan dalam menaikan nilai koefisien perpindahan kalor
konveksi pada sistem pendingin yang menggunakan radiator sebagai alat penukar kalornya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurita Putri Hardiani
"Kinerja pelayanan jalan dapat dinyatakan dalam Indeks Kekasaran Permukaan atau International Roughness Index (IRI) yang dikembangkan oleh Bank Dunia. IRI merupakan parameter kekasaran yang dihitung dari jumlah kumulatif naik-turunnya permukaan arah profil memanjang pada jarak permukaan yang diukur dan digunakan untuk mengevaluasi kinerja perkerasan yang dapat dinilai dari kualitas berkendara di atas permukaan jalan. IRI dinyatakan dalam satuan meter per kilometer (m/km). Pada umumnya, jika umur jalan dan beban lalu lintas meningkat, kerusakan jalan semakin bertambah sehingga nilai IRI juga meningkat. Pada perencanaan jalan, beban lalu lintas dan tipe tanah dasar adalah faktor utama yang menentukan nilai structural number, yang merupakan angka yang digunakan untuk menentukan ketebalan lapisan perkerasan. Jalan yang dibangun sesuai kebutuhan lalu lintasnya memiliki kinerja pelayanan yang optimal selama umur layanannya. Program HDM-III (Highway Development and Management) telah diadopsi banyak negara dalam perencanaan jalan untuk memprediksi nilai IRI jaringan jalan setiap tahun selama periode analisa sehingga dapat dianalisa cara yang tepat dalam pembangunan jalan. Parameter yang digunakan pada kajian ini adalah tipe tanah dasar, curah hujan, beban lalu lintas berdasarkan klasifikasi Asphalt Institute, faktor pertumbuhan lalu lintas, dan umur layanan jalan. Parameter tersebut dinyatakan dalam angka. Korelasi antara parameter tersebut terhadap nilai IRI dianalisa untuk mendapat informasi mengenai seberapa besar parameter-parameter tersebut berpenngaruh. Hasilnya menunjukan bahwa structural number dan umur layanan jalan secara signifikan mempengaruhi nilai IRI, sementara tipe tanah dasar dan curah hujan memiliki pengaruh cukup kecil terhadap nilai IRI.

The performance of road service ability is stated by the International Roughness Index (IRI) which was developed by World Bank. IRI is used to define a characteristic of the longitudinal profile of a traveled wheeltrack and is accepted for evaluating pavement serviceability, especially its riding quality. The commonly recommended units are meters per kilometer (m/km). Generally, as the age of pavement increases, its condition deteriorates and its IRI values increases. In road planning, traffic loading and subgrade type are the main factors determining the structural number, as one of the major inputs for flexible pavement layer thickness. The road which is well-constructed has the optimum serviceability performance over its service age. The Highway Development and Management (HDM) program has been adopted by many countries in road planning for predicting their road network's IRI values over the analysis period so they can analyze the convenient way for their road construction. The parameters used in this study are subgrade type, rainfall, traffic loading (normal loading and overloading) based on Asphalt Institute classification, traffic growth, and road service age. Those parameters are assumed in numbers. The correlation of those parameters to IRI values are analyzed to get information about the more and the less affected parameters. The results show that the structural number and road service age significantly impact the roughness, while subgrade type and rainfall have little influence on the IRI values."
2008
S35307
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanz Christian
"Perkembangan teknologi menyebabkan inovasi pada bidang pendidikan dengan munculnya istilah e-learning dan learning management system sebagai platform pendukungnya. Teknologi juga membantu dalam menyelesaikan permasalahan terhadap keterbatasan yang dimiliki pada learning management system yaitu munculnya sistem mobile. Pada penelitian ini, dibentuklah sebuah aplikasi LMS berbasis mobile menggunakan framework UIKit sebagai tampilan antar muka serta Firebase sebagai backend-as-a-service. Selama proses berjalan, diterapkan pengujian berdasarkan kepuasan aplikasi di mata pengguna menggunakan usability testing, perbandingan implementasi LMS secara web dan mobile menggunakan comparative testing, serta menguji performa aplikasi berdasarkan waktu respons, alokasi memori, serta penggunaan CPU. Dari pengujian tersebut secara usability testing ditemukan beberapa kekurangan serta kebutuhan pengguna lainnya yang dapat diterapkan pada tahapan pemeliharaan aplikasi, secara comparative testing didapatkan bahwa mobile menjadi opsi yang lebih dipilih oleh pengguna LMS dengan perbandingan nilai 7:4 sebesar 50%, secara performance testing ditemukan bahwa waktu respons untuk keseluruhan fitur berada di bawah 2 detik, ditemukan juga secara alokasi memori bahwa fitur dalam menampilkan PDF mengambil memori serta penggunaan CPU terbesar dan bervariasi angkanya tergantung pada kompleksitas PDFnya.

The development of technology has led to innovation in the field of education with the emergence of terms such as e-learning and learning management system (LMS) as supporting platforms. Technology also helps address the limitations of the LMS by introducing mobile systems. In this study, a mobile-based LMS application was developed using the UIKit framework for the user interface and Firebase as the backend-as-a-service. Throughout the process, testing was conducted based on user satisfaction using usability testing, a comparison between web and mobile LMS implementations using comparative testing, and performance testing based on response time, memory allocation, and CPU usage. From the usability testing, several deficiencies and user requirements were identified, which can be implemented during the maintenance phase. The comparative testing revealed that mobile options were preferred by LMS users with a 7:4 ratio, accounting for 50% of the responses. The performance testing showed that the response time for all features was below 2 seconds. It was also found that displaying PDFs required significant memory allocation and the CPU usage varied depending on the complexity of the PDF."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Panal
"ABSTRAK
Pelayanan transportasi di DKI Jakarta oleh angkutan umum bus cukup besar, yaitu ± 66% dari seluruh angkutan umum. Perum PPD adalah salah satu operator transpor perkotaan di DKI Jakarta dan sekitarnya. Kelancaran pelayanan bus ditunjang oleh pemeliharaan bus di depo, yaitu dengan perbaikan, perawatan untuk mempersiapkan bus Siap Guna Operasi (SGO) yang siap untuk dioperasikan.
Kesiapan menyediakan bus SGO sangat ditentukan oleh pekerja reparasi di bengkel depo bus, sehingga sangat perlu memperhatikan pekerja reparasi dan lingkungannya, agar mereka bekerja secara lebih manusiawi dengan performa yang optimal.
Bagaimana tingkat performa kerja reparasi ban di depo bus single decker Perum PPD, dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi performa kerja tersebut belum diketahui secara jelas, sehingga perlu diteliti, yang hasilnya sangat penting bagi pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan depo.
Untuk menjawab persoalan utama penelitian ini diajukan hipotesis yaitu: "Tidak ada pengaruh faktor lingkungan fisik, faktor individual, faktor lingkungan sosial keorganisasian terhadap performa kerja reparasi di depo bus single decker Perum PPD, dengan hipotesis alternatif, yaitu ada pengaruh positif".
Jenis penelitian adalah studi korelasional yang dilakukan secara cross sectional. Penelitian ini mengandung makna sistem urbane yang berciri penyempurnaan atau perbaikan. Jumlah sampel depo adalah 9 depo bus single decker di Jakarta, Depok dan Tangerang. Jumlah sampel responden adalah 54 orang. Data primer yang diperoleh melalui pengukuranpengukuran kondisi fisik, jawaban responder dan data sekunder, selanjutnya di olah dengan bantuan program komputer "Microstat". Derajat signifikansi adalah sebesar 0,05. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square, dan Regresi Berganda.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi performa kerja reparasi ban di depo bus single decker Perum PPD adalah: (1) luas ruangan kerja, (2) bekerja pagi dalam sebulan, (3) kebisingan, (4) kebiasaan-sarapan pagi, (5) pencahayaan, (6} tunjangan ASTEK, (7) temperatur, (9) kelembaban, (9) lama bekerja di depo, {10) akibat banyaknya kendaraan di depo, (11) gizi, (12) memrpunyai peran penting jika telah bekerja baik, (13) istirahat setelah satu periode kerja, (14) pandangan rekan/atasan sebagai keluarga besar depo.
Melalui analisis regresi berganda terhadap 14 faktor yang signifikan, diperoleh nilai multiple R=0,944. Selanjutnya dengan analisis varians diperoleh Fratio 6,909>F tabel,0,05=1,95 yang berarti menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha) penelitian ini.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat McCormick dan Daniel (1985:14) bahwa performa kerja di pengaruhi oleh variabel individual dan variabel situasional. Demikian pula hasil penelitian ini sejalan dengan pendapatAchmadi (1969:2) bahwa performa kerja ditentukan oleh hubungan interaktif antara beban kerja, beban tambahan dan kapasitas kerja.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bahwa pentingnya pengelola segera melakukan sinkronisasi, meningkatkan gugus kendali mutu, pembenahan dan pembangunan 1ingkungan kerja dan penyerasian lingkungan sosial keorganisasian guna memperoleh performa kerja yang lebih tinggi. Perlu pula penelitian lanjutan tentang faktor-faktor lain yang belum terungkap yang mempengaruhi performa kerja.

ABSTRACT
Factors Influencing The Work Performance In Perum PPPD (A Case Of Tire Repair At "Single Decker" Bus Depot)Transportation service in DKI Jakarta is dominated by bus about 66% from total public transport.
Perum PPD is one operator of urban transport in DKI Jakarta and it?s surrounding. The smoothness of bus service supported by bus maintenance in depot, namely: giving service and treatment so that the bus is ready to be operated. The readiness of bus prepared by repairers in depot workshop. It is necessary to pay attention to the repairers so, that they would like to do their best.
The level of tire repair performance and some factors that influence them have not been known clearly in depot of single decker bus. The aim of this study is to obtain better understanding concerning factors to support the improvement of the depot management.
Some hypotheses to answer the main problems are "there is influence in physical environment, individual factors, and organization of the social environment to the repairer performance in depot bus single decker of Perum PPD".
This study is a correlation study implemented by "cross sectional", which is an urbane system characterized by perfection or improvement. The total sample is 9 depot buses "single decker" placed around Jakarta, Depok, and Tangeranig, and the total respondent sample is 54 persons.
Primarily data obtain from measurement condition of physical environment, in the further respondent answered analyzed by computer program "microstat". Significant degree is 0.05. Statistic tests are "Chi Square", and also "Multiple Regression".
The result of the study expresses that some factors influenced performance in depot bus "single decker" Per-um PPD are: (1) the wide used room to work, (2) working in the morning- monthly, (3) noisy, (4) in custom breakfast, (5) lightening, (6) getting ASTEK, (7) temperature, (9) dampness, (9) the duration of bus depot activity, (10) the amount vehicles in depot, (11) nutrition; (12) having important role if the repairer has worked well, (13) taking a rest after a periodic working, (14) view of friends and leader as like as a family in bus depot. By using multiple regression analysis got the value of multiple R=0.544. By using analysis of variance, its result Fratio Fratio 6,909>F tabel,0,05=1,95 that means rejected the null hypotheses (Ho), and accepted the alternative hypotheses (Ha) of this study.
The result of this study is same with the McCormick and Daniel (1955:14) opinion said that work performance had been influenced by individual and situational variables. So as the Achmadi (1999:2) opinion, which express that the work performance determined by interactive correlation among, work load, environment effect and work capacity.
Based on the conclusion of the study, suggested that it is very important as quickly as possible to manage depot in order to get more synchronization, improving quality control circle, improvement of working condition, and to get harmonize social environment in order to achieve the best performance. It is necessary to propose further study about some factors, which have not been expressed in this study.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan alat palu beton (Hammer Test) adalah salah satu pengujian yang banyak dilakukan orang untuk mengetahui mutu suatu elemen struktur beton bertulang. Pengujian dengan alat ini sangat mudah dilakukan dan bersifat tidak merusak struktur bangunan yang sedang diuji. Pada prinsipnya pengujian kuat tekan dengan menggunakan alat palu digunakan untuk mengetahui tingkat kekerasan bagian permukaan beton dan homogenitas suatu elemen struktur untuk keperluan pengendalian mutu beton di lapangan bagi perencana dan/atau pengawas pelaksanaan pekerjaan. Beberapa faktor yang akan mempengaruhi hasil analisis dari pengujian dengan menggunakan alat ini diantaranya adalah kehalusan dan kerataan permukaan bidang uji, arah tumbukan, serta jumlah titik yang diambil. Oleh karena itu untuk menambah tingkat keyakinan terhadap hasil uji dengan alat palu ini sebaiknya dilakukan juga pengujian kuat tekan dengan menggunakan alat lain (misalnya dengan kecepatan rambat pulsa atau disingkat PUNDIT. Dalam tulisan ini, akan diuraikan tentang bagaimana membandingkan hasil pengujian kuat tekan antara metoda palu beton dan PUNDIT. Berdasarkan hasil evaluasi dan pembahasan, nilai kuat tekan beton eksisting dengan menggunakan palu beton adalah identik dengan menggunakan alat PUNDIT. Pada contoh struktur pilar, nilai kuat tekan dari palu beton sebesar 339,56 kg/cm2 berada pada rentang nilai kuat tekan hasil pengujian PUNDIT (300-350) kg/cm . Pada strufaur kepala jembatan, nilai kuat tekan dari palu beton sebesar 256,55 kg/cm berada pada rentang nilai kuat tekan hasil pengujian PUNDIT (250-300) kg/cm2."
620 JTJ 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>