Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171325 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dedi Supriyatnataris
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T41414
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pattianakotta, Lusia Atilda
"Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan rujukan kasus kegawatdaruratan oleh bidan desa ke puskesmas PONED di Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menyarankan kepada puskesmas PONED yaitu memperbaiki manajemen program agar lebih baik yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemantauan dan pengendalian serta penilaian. Sedangkan saran untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah selain memperbaiki manajemen program juga mengembangkan puskesmas rawat inap yang telah memenuhi persyaratan menjadi puskesmas PONED sehubungan dengan Maluku Tengah merupakan daerah kepulauan yang mempunyai tantangan terbesar yaitu keadaan alam dan letak geografi yang tidak mendukung.

This study uses cross-sectional design that aims to determine factors - factors related to the reference case of emergency by the midwife to the health center in Central Maluku District PONED. The study was a quantitative study. The results suggest that health centers improve the management PONED the program for the better that includes planning, organizing, mobilization, monitoring and control and assessment. As for advice to the Central Maluku District Health Office in addition to improving the management of the program is also developing inpatient centers that have met the requirements of a health center with respect PONED Central Maluku archipelago is an area that has the biggest challenge is the natural and geographical circumstances that does not support."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Kurniasari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian rujukan persalinan di tiga puskesmas PONED (Pituruh, Loano, Bragolan) ke RSUD Kabupaten Purworejo tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 kasus rujukan (82,28%) tidak sesuai untuk dirujuk dan 14 kasus rujukan (17,72%) sesuai dirujuk. Ketidaksesuaian rujukan dipengaruhi oleh ketersediaan dan kesiapan fasilitas serta kompetensi bidan. Bidan berpengetahuan rendah mempunyai
peluang lebih besar dalam penulisan rujukan tidak sesuai. Sebanyak 25 kasus rujukan (67,57%) yang tidak sesuai dirujuk pada kelompok bidan yang pengetahuannya rendah, dan sebanyak 12 kasus rujukan (32,43%) yang tidak sesuai dirujuk pada kelompok bidan yang berpengetahuan tinggi.

ABSTRACT
This study aims to see the appropriateness of childbirth referrals by midwives in PONED health centers (Pituruh, Loano, and Bragolan) to Purworejo General Hospital in 2013. The result of the study shows that there were 69 inappropriate childbirth referral cases (82,28%) and 14 appropriate ones (17,72%). The referral delivery inappropriateness is influenced by the facility availability and readiness and midwives competence. Low knowledgeable
midwives have bigger chance in making inappropriate references. Furthermore, 25 inappropriate referral cases (67,57%) are made by low knowledgeable midwives and 12 inappropriate ones are referred by high knowledgeable midwives.
"
Universitas Indonesia, 2014
S53760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafleziani
"Penyakit tuberkulosis paru (TB paru) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia diperkirakan terdapat 8 juta penduduk dunia terserang TB paru dengan kematian 3 juta pertahun (WHO,1993). D negara-negara berkembang, 25% dari kematian merupakan kematian yang dspat dicegah. Diperkirakan 95% penderita TB paru berada di negara-negara berkembang WHO mencanangkan kedaruratan global untuk penyakit TB paru pada tahun 1993, karena diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi Pitman TB.(Profil Departemen Kesehatan, 1999). Ditahun 1990 yang lalu, dikawasan Asia Tenggara telah muncul 3,1 juta penderita baru TB paru dan terjadi lebih dari 1 juta kematian akibat penyakit ini. Ditahun 2000 diseluruh dunia muncul lebih dari 10,2 juta penderita TB paru serta 3,5 juta kematian (Aditama 1999).
Di Indonesia hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahuu 1995 menunjukkan bahwa TB paru menrpakan penyebab kematian nomor 3 (10,9%) setelah penyakit kardiovaskuler (14,3%) dan penyakit saluran pernapasan (16%) pada semua golongan usia dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi. Secara nasional saat ini diperkirakan setiap tahun terjadi penularan 500.000 kasus TB paru dan 175.000 kasus diantaranya meninggal dunia. Hampir 70% penderita TB paru adalah penduduk yang berusia produktif (kelompok umur 15 - 54 tahun), terutama mereka yang berasal dari kalangan sosial ekonomi lemah. (Abednego, 1996).
Angka kesakitan penderita TB paru hasil Tahan Asam Positif (BTA+) yang berumur besar dari 15 tahun di Indonesia per 100.000 penduduk dari tahun 1993 sampai dengan 1997 cenderumg normal, yaitu 90 per 100.000 penduduk pada tahun. 1993 menjadi 34,3 per 100.000 penduduk pada tahun 1996, tetapi meningkat kembali menjadi 53,1 per 100.000 penduduk pada tahun 1997. (Departemen Kesehatan., 1999). Pada Propinsi Sumatera Barat, angka kesakitan penderita TB pare BTA+ tahun 1999/2000 adalah 33,2 per 100.000 penduduk, sedangkan pada Kabupaten Pesisir Selatan 33,7 per 100.000 penduduk.
Pola kematian meenurut penyebab kematian rawat inap di RSU M.Zein Painan (Kota Kabupaten), merupakan urutan pertama (16,2%) dari penyakit yang ada untuk semua umur. Sampai saat ini program penanggulangan TB paru dengan strategi Directly Observed Treatment .Shortcourse (DOTS) artinya pengawasan langsung menelan obat jangka pendek setiap hari, belum menjangkau seluruh puskesmas . Pelaksanaan di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, DOTS baru 36% dengan angka kesembuhan 87%. Sebelum strategi DOTS (1969-1994) cakupan penemuan TB paru sebesar 56% dengan angka kesembuhan masih rendah yaitu 40-46%. (Departemen Kesehatan, 1998).
Di Propinsi Sumatera Barat dari tahun 1999/2000 didapatkan penemuan tersangka TB paru deugan manisfetasi klinik yang diperiksa dahaknya sebanyak 0,6% dari jumlah penduduk yang berumur diatas 15 tahun. Sedangkan di Kabupaten Pesisir Selatan didapat angka penemuan tersangka yang diperiksa dahaknya 0,2 %, dibandingkan dengan Kabupaten Padang Pariamam 0,8% dan Kabupaten Agam 1,6%, penemuan tersangka TB paru di Kabupaten Pesisir Selatan masih rendah. Target untuk penemuan tersangka TB paru adalah 10% dari jumlah penduduk yang berumur diatas 15 tahun, realisasi di. Pesisir Selatan 0,2 %. Kemudian dibandingkan dengam tahun 1998/1999 terdapat penurunan penemuan tersangka TB paru sebanyak 50% dibandingkan dengan realisasi tahun 1999/2000. Penemuan tersangka TB paru yang diperiksa dahaknya di puskesmas merupakan salah satu rujukan dari paramedis pustu dan unit kesehatan lainnya dalam hal ini yang lebih berperan dalam rujukan penemuan tersangka TB paru ini adalah paramedis pustu?"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zaim
"Angka kematian bayi dan angka kematian ibu di Kalimantan Barat masih tinggi, karena cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan masih rendah. Cakupan pertolongan persalinan di Kabupaten Sanggau paling rendah dari Kabupaten dan Kota lainnya di Kalimantan Barat, kemungkinan karena kinerja bidan PTT di desa masih rendah.
Tujuan penelitian ini untuk mengelahui gambaran kinerja bidan PTT di desa dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tersebut meliputi: status perkawinan, pelatihan, lama kerja, tempat tinggal, supervisi, jumlah dukun bayi dan dukungan pemerintah desa di Kabupaten Sanggau tahun 1999.
Metode penelitian dengan rancangan potong lintang dan sample seluruh populasi sebanyak 137 responden. Pengumpulan data dilakukan wawancara langsung. Analisis data dengan univariat, bivariat menggunakan chi Kuadrat dan multivariat menggunakan Regresi Logistik.
Hasil penelitian kinerja bidan PTT di desa relatif rendah, dimana cakupan pertolongan persalinan S 27% dari target sebesar 50,1%. Variabel yang terbukti bermakna adalah pelatihan, lama kerja dan supervisi. Pelatihan memberikan kontribusi relatif dominan terhadap peningkatan kerja bidan PTT di desa.
Disarankan adanya kebijakan pelatihan, meneruskan perpanjangan kontrak kerja dan kewenangan pengangkatan bidan PTT atau PNS oleh pemerintah daerah. Adanya program perencanaan prioritas pelatihan, penempatan dan kemandirian bidan PTT serta supervisi. Selanjutnya agar diadakan penelitian jenis latihan dan supervisi yang efektif dan efisien serta lama kerja yang dapat meningkatkan kinerja.

Factors that Correlate with Delivery Performance of On-Contract-Basis Midwives in Village in Sanggau District West Kalimantan Year 1999 Infant Mortality and Maternal Mortality rates in West Kalimantan remain high as consequence of coverage of delivery service by health workers is still small. The coverage of delivery service in Sanggau District is the lowest one compare to other districts or cities in West Kalimantan. This may be related to low delivery performance of on-contract-basis midwives of villages in the district.
The purpose of this study was to investigate the performance of on-contractbasis midwives in villages and factors that correlate with the performance. The factors are : marital status, training, duration of work in village, residence, supervision, number of traditional birth attendant and support from the village office in Sanggau District in 1999.
The study employed a cross sectional design and the number of selected sample from the population was 137 respondents. Data were gathered by direct interviews. Data analysis was carried out by means of univariat, bivariat tests using Chi-Square and multivariat test using Logistic Regression.
The study result reveals that the delivery performance of on-contract-basis midwives in villages in the district is relatively low in which the coverage of the delivery service of S 27% of the target reached from 50.1%. It is also revealed that training, duration of work and supervision correlate significantly with the performance. Training contributes relatively dominantly to the improvement of the delivery performance of on-contract-basis midwives in the villages.
This study recommends that training policies be established, work contract be extended and recruitment of on-contract-basis midwives and state-employed midwives be authorized- to the local government. This study also recommends that there should be programs that cover training priority planning, distribution and independence of on-contract-basis midwives as well as supervision. There should also be studies focusing on effective and efficient training and supervision programs as well as on duration of work thay may lead to improvement of delivery performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T 10499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Hernawati
"Salah satu upaya untuk menurunkan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau oleh masyarakat secara luas sampai ke tingkat desa yang terpencil. Untuk mempermudah upaya tersebut dilakukan penempatan bidan di desa. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitaif dan dianalisa secara deskriptif, Bivariar, Multivariat, Uji Intertaksi, perhitungan Dampak Potensi. Penelitian dilaksanakan di 34 puskesmas 118 bidan di desa di kabupaten Bekasi.
Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan di desa dalam pelayanan Antenatal Care dan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan adalah; imbalan, kepemilikan motor, alat, dan motivasi. Faktor yang tidak berhubungan dengan kinerja bidan di desa adalah; umur, domisili, lama bekerja, kemampuan, status kepegawaian, status perkawinan, rencana kerja, supervisi, peran SPKDS, pelatihan, sikap, dan motivasi. Faktor yang paling bermakna berhubungan dengan kinerja bidan di desa adalah motivasi, sedangkan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja bidan di desa adalah imbalan. Perlu adanya peningkatan dedikasi oleh bidan di desa serta pembekalan alat bidan kit yang lengkap bagi peningkatan bidan di desa.

Highly Maternal Mortality Ratio (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) can be decreased by improving health service able to be reached by society widely until cloistered villages. This research was done by cross sectional method using a quantitative approach and descriptive analysis. Research executed in 34 public health centers, 118 village midwifes in sub-province of Bekasi.
Researches Result indicates that factors related to countryside midwife performance in Antenatal Care and Bearing Help by health officer are; reward ownership of motor, appliance, and motivation. Meanwhile, Factors which unrelated to countryside midwife performance are: age, domicile, old work, ability, officer status, marriage status, Job planning, supervision, SPKDS role, training, attitude, and motivation. Improving dedication by village midwife and providing midwifes complete kit are needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T30818
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hadian Tarzon
"Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku bidan di desa dalam melakukan rujukan kasus obstetri neonatal ke Puskesmas mampu PONED di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Penelitian dengan studi kuantitatif ini melibatkan 60 orang bidan di desa sebagai responden. Dari multivariat analisis didapatkan 3 variabel yang berhubungan secara signifikan. Variabel tersebut adalah: Pendidikan, pengetahuan tentang Puskesmas mampu PONED dan sistem rujukan, serta variabel umur. Variabel pendidikan merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya dalam penelitian ini.
Disarankan kepeda Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong untuk: 1) Memfasilitasi bidan di desa yang berpendidikan PPBCIPPBA agar meningkatkan pendidikan. 2) Menynsun Renstra dalam rangka pengembangan SDM bidan di desa terutama bidan yang berpendidikan PPBCIPPBA. 3) Meningkatkan pengetahuan bidan di desa tentang Puskesmas mampu PONED dan sistem rujukan. 4) Mengupayakan program penyegaran bagi bidan di desa yang berurnur diatas 30 tahun untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian semacam ini dengan desain kualitatif agar dapat menggali fenomena yang berkaitan dengan perilaku bidan di desa dalam melakukan rujukan kasus obstetri neonatal ke Puskesmas mampu PONED.

This study uses cross-S functional design which aims to get a prediction and the factors which related with behavior of the village midwives in to performing referral obstetric neonatal cases to health center services capable of BEONS in Lebong District Bengkulu. This quantitative study involved 60 the village midwife as respondents . From multivariate analysis found that 3 variables related to the significance. These variables are:education, knowledge about health center services capable of BEONS and referral systems, and age variable. Education variable Is the most dominant variable which related in this study.
Recommended to the Health Office Lebong district to: 1) Facilitate the village midwife educated PPBCIPPBA to improve education. 2) Develop a Strategic Plan in the context of human resource development, especially midwives who has education of PPBCIPPBA to improve it. 3) Increased knowledge of the village midwives in to health center service are able BEONS and referral systems. 4) Strive refresher program for the village midwives aged above 30 years to avoid the boredom of work. For further research is recommended to do this kind of research with a qualitative design to explore phenomena related to the village midwives behavior in performing referral obstetric neonatal cases to health center services capable of BEONS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prastyani
"Tesis ini membahas rujukan kasus kegawatdaruratan Obstetri Neonatal oleh Bidan Desa ke Puskesmas mampu PONED di Kabupaten Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil Penelitian menyarankan bahwa setiap bidan desa harus tinggal di desa dan mendapatkan pelatihan APN dan PPGDON; puskesmas harus membuat sosialisasi dan pembinaan khusus untuk kegiatan PONED; Dinas Kesehatan harus memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) khusus untuk petugas PONED melalui mutasi dan promosi yang tepat; memenuhi kebutuhan sarana dan pembinaan terjadwal secara rutin; membuat penilaian kinerja Puskesmas mampu PONED sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan PONED di Kabupaten Bogor; memberikan bantuan biaya transportasi kepada masyarakat miskin yang akan dirujuk.

The focus of this study is the referral case of an obstetric and neonatal emergency by villagel midwives to the PONED preliminary health Center in Bogor District. This research is a qualitative study. This study results come up with some suggestions. Every midwife need to stay in the rural district and get the training PPGDON and training APN; PHC should make some socialization and coaching program related to PONED activities; Health Department in Bogor must fulfill the need of PONED human resources by some mutation and promotion; in addition, the supervision facility and observation need to be scheduled regulary; some indicator of success have to be developed in order to measure the PONED performance effectively; besides, the cost of transportation also should be allocated to protect the poor.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30848
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rumita Kadarisman
"Tesis ini membahas tentang kelayakan rujukan oleh bidan Puskesmas Poned Kota di RSUD Pirngadi Medan Tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh kasus rujukan yang dirujuk ke RSUD Pirngadi berjumlah 136 kasus rujukan, dan dilengkapi dengan informasi dari 17 orang bidan di 6 Puskesmas Poned. Data primer diambil dengan wawancara menggunakan kuesioner, daftar ceklist dan data sekunder menggunakan data rekam medis RSUD Pirngadi Medan. Ada 75,7% kasus rujukan persalinan yang layak dirujuk dan 24,3% kasus rujukan persalinan yang tidak layak dirujuk.

This study analyzed the referral feasibility by Poned Health Centres midwives in Pirngadi Medan Hospital in 2012. This is a quantitative research using cross sectional design. Sample in this study are all referral cases referred to Pirngadi Hospital 136 cases and supplemented by information from 17 midwives in 6 Poned Health Centre. Data used a questionnaire, checklist, and medical record. There were 75,7% of the cases referred to decent referral and 24,3% of cases referral is not feasible referenced."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>