Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64826 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Anwar Mujadin
"ABSTRAK
Erbium doped fiber amplifier (EDFA) menjadi kunci utama komponen
dense wavelength division multiplexing (DWDM) dalam sistem komunikasi fiber optik.
EDFA L band relatif bekerja pada inversi populasi rendah dimana energi
absorpsi dan emisi bekerja pada level energi konvensional dengan menghasilkan penguatan positip. Pola daya laser diode pumping (LDP) menjadi bagian terpenting dalam pengaturan EDFA L band, khususnya untuk menentukan penguatan tinggi dengan noise yang rendah. Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah rangkaian elektronika menggunakan komponen high end technology dengan stabilitas dan akurasi tinggi dengan fitur: laser diode pumping (LDP), termo electric cooler (TEC) dan power meter diatas sebuah rangkaian kompak
printed circuit board (PCB) terintegrasi.
EDFA diatur pada forward pumping dengan satu buah LDP 980 nm.
Panjang EDFA yang digunakan berukuran 13.5 meter, nilai ini dipilih untuk mengefisienkan daya LDP agar didapat daya keluaran penguatan yang maksimum terhadap daya sinyal masukan minimum. Prototipe dikarakterisasi kemudian diverifikasi menggunakan analisa numerik Matlab untuk menentukan performa sistem penguatan optik EDFA secara keseluruhan.
Parameter unjuk kerja seperti gain dan noise figure (NF) dapat diperoleh dengan mengubah daya laser pompa berturut-turut 53.6 mW, 61.1 mW, 64.83 mW dan 68.25 mW dengan sinyal masukan berturut-turut -20 dBm, -15 dBm, -10 dBm dan -5 dBm. Hasil eksperimen menunjukan bahwa sinyal masukan terkecil -20 dBm dapat dikuatkan hingga diatas 3 dB dengan noise figure (NF) rata-rata dibawah 4 dB.

ABSTRACT
Erbium doped fiber amplifiers (EDFA) have become major key components for dense wavelength division multiplexing (DWDM) optical fiber communication systems.
An L-band EDFA operates in a relatively low population inversion that a
positive net gain is produced for L-band signals while energy absorption occurs at the conventional band. Therefore, pumping scheme has become major issues in L band EDFA to obtain high gain and low noise figure (NF) as well as pump power efficiency. In this research we have developed a high stability and accuracy circuit
using high end technology components, the feature such as: laser diode pumping, thermo electric cooler and power meter on a compact printed circuit board (PCB).
EDFA was regulated at forward pumping using simple single pump
structure with 980 nm pump laser and short L band EDFA. Length of EDFA is 13.5 meters were used, the purpose is to get short L band length but with efficient pumping power to get good gain output at several pumping and signal power. Prototype has characterized and verified using numerical analysis Matlab to determine performance of EDFA system overall.
The performance parameter such as gain, NF and output power was taken at
L band ITU wavelength standard with four different laser diode pumping powers of 53.6 mW, 61.1 mW, 64.83 mW and 68.25 mW respectively. A range of different input signal power ranging was used of -20 dBm, -15dBm, -10 dBm and -5 dBm respectively. Experimentally, the lowest power at -20 dBm can be amplified up to 3 dB within lowest noise figure bellow 4 dB."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29743
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sholeh Hadi Pramono
"EDFA sebagai penguat optik dapat memperkuat sinyal dalam daerah C-band dengan rentang panjang gelombang 1530-1560 nm. Ketidak rataan penguatan biasanya memunculkan masalah untuk mendapatkan karakteristik penguatan yang rata yang disebabkan oleh cross section yang tinggi pada daerah sekitar 1531 nm. Untuk mengatasi masalah ini, sejumlah metode telah diusulkan. Dalam disertasi ini suatu metode secara eksperimen untuk mendapatkan kerataan penguatan EDFA C-band telah dikembangkan. Kerataan penguatan dapat dicapai dengan mengatur variasi daya sinyal masukan dan daya pompa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang EDFA 12 m dapat menghasilkan penguatan rata-rata 20,66-25,23 dB, variasi penguatan 0,47-0,88 dB, noise figure (NF) rata-rata 4,31-4,85 dB, dan variasi NF 0,09-0,12 dB untuk daya sinyal masukan -12,7 dBm dan daya pompa 20-50 mW. Spectral hole burning rata-rata untuk 1530,33-1535,04 nm lebih besar dari 1536,61-1560,61 nm pada perubahan daya sinyal dari -22,7 dBm dan -17,7 dBm menjadi -2,7 dBm. Panjang EDFA 11 m dapat menghasilkan gain maksimum untuk daya sinyal -22,7 dBm hingga -2,7 dBm, dan daya pompa 20 mW hingga 60 mW.

EDFA an optical amplifier can amplify signals in the C-band region with the wavelength range of 1530-1560 nm. Usually the inhomogeneous gain creates further problems to achieve flat gain characteristics due to high cross section around 1531 nm region. To overcome this problem a number of methods have been proposed. In this thesis an experimental methods to get gain flatness in the C-band EDFA have developed. Gain flatness maybe achieved by tuning the signal input powers, pump power variations.
It is shows that EDFA length 12 m can result average gain 20.66-25.23 dB, gain variation 0.47-0.88 dB, average noise figure (NF) 4.31-4.85 dB, and NF variation 0.09-0.12 dB for input signal power -12.7 dBm and pump power 20-50 mW. Average spectral hole burning of 1530.33-1535.04 nm are greater than 1536.61-1560.61 nm for changing signal power from -22.7 dBm and -17.7 dBm to -2.7 dBm. Length of EDFA 11 m can obtain maximum gain for signal power -22.7 dBm to -2.7 dBm, pump power 20 mW to 60 mW.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
D963
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, David R.
"ABSTRAK
Perataan penguatan merupakan parameter EDFAs yang sangat penting selain nilaipenguatan yang tinggi dan daerah penguatan yang lebar. Hal ini disebabkan variasi nilai penguatan pada kanal yang dikuatkan setelah mengalami redaman ASE mengakibatkan variasi nilai OSNR pula. Di mana sebagian kanal informasi dengan penguatan paling kecil akan mendapat redaman paling besar. Sehingga mengakibatkan keterbatasan bandwidth transmisi. Beberapa metode perataan
yang digunakan seperti flouride based EDFAs dan long-period fiber bragg grating merupakan solusi yang termasuk ke dalam passive equalization. Dalam skripsi ini, dilakukan perataan penguatan dengan filter akusto-optik yang dapat diatur yang termasuk ke dalam active equalization. Hasil simulasi yang diperoleh bahwa perataan penguatan untuk single-EDFAs dilakukan dengan bandwidth = 12 nm, depth = 10 dB, number of channel = 1 dan frequency = 1532 nm. Dan diperoleh variasi gain sebesar 4.14 dB bandingkan dengan variasi gain tanpa penguatan sebesar 12.48 dB. Juga berupa hasil kualitatif berupa kanal 1530, 1532, 1534, 1536, 1538 dan 1540 nm yang sebelumnya mengalami penurunan kualitas berupa signal loss atau interfered signal menjadi dapat diterima dengan baik pada receiver setelah dilakukan perataan penguatan dengan AOTF.

ABSTRACT
Gain flattening is also another important EDFA parameter beside its high gain and wide bandwidth. It is because the gain variation would also cause signal quality parameter which is OSNR. While some channels with low gain compared to the other would interfered higher by ASE and then reduce the bandwidth transmission. Several gain flattening solution have been offered such using flouride based EDFAs and fiber bragg grating which included as passive equalization. In this work, gain flattening has been made by acousto-optic tunable
filter using optiwave software. Result show that gain flattening of single EDFAs by defining the AOTF parameter with bandwidth = 12 nm, depth = 10 dB, numbers of channel = 1 and frequency = 1532. With gain variation equal to 4.14 dB when it was flatten by AOTF and 12.48 dB without AOTF. Simulation result also shows that information channels at 1530, 1532, 1534, 1536, 1538 and 1540 nm which were loss and distorted before become well received at the receiver after using AOTF."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1410
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Veda Yulindra
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S28228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Paulus H. M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA2997
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmah
"ABSTRAK
Teknik komunikasi serat optik koheren adalah suatu teknik deteksi alternatif berdasarkan pada pencampuran sinyal cahaya yang diterima dengan sinyal cahaya kontinyu yang dibangkitakn pada sisi penerima. Teknik ini mempergunakan frekuensi, amplitudo, atau fasa optikalnya dalam pengiriman sinyal modulasi.
Sensitifitas yang dicapai dengan mempergunakan penerima deteksi koheren lebih baik dibandingkan dengan penerima deteksi langsung. Seberapa banyak perbaikan yang dapat dilakukan terhadap penerima tergantung pada modulasi data dan teknik demodulasinya.
Dibahas pula mengenai pemancar dan penerima koheren serta faktor-faktor penting yang harus diperhitungkan dalam mendisainnya, terutama dalam menanggulangi masalah-masalah teknologi pada realisasi sistem.
Akhirnya, akan dijelaskan secara singkat beberapa aplikasi sistem yang dibangun berdasarkan dua keuntungan utama dari deteksi optis koheren, yaitu sensitifitas dan selektifitas penerimanya yang tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Kurniawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mersagita Prabudi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S38393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>