Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16816 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA3041
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy K. Mudjtabar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Migrasi eskalator penduduk muda berpendidikan tinggi memiliki peran signifikan dalam formasi sumber daya manusia di suatu wilayah (stok dan kualitas) yang selanjutnya menentukan potensi perkembangan ekonomi suatu wilayah. Kota Sorong yang secara historis telah menjadi salah satu daerah tujuan utama migrasi internal di Indonesia, juga berpeluang untuk mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia di wilayahnya seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk migran berpendidikan tinggi yang masuk ke Kota Sorong. Buku Migrasi Eskalator ke Kota Sorong merupakan bagian tidak terpisahkan dari upaya kajian ‘Mobilitas Penduduk dan Peningkatan Daya Saing Penduduk’ yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kependudukan – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2K – LIPI) selama tahun 2015-2019. Temuan penelitian menunjukkan bahwa prospek pengembangan karier, amenitas lingkungan sekitar, dan jaringan sosial merupakan motivasi utama dalam perpindahan tenaga kerja berpendidikan tinggi ke Kota Sorong. Dalam situasi seperti ini, Kota Sorong diasumsikan sebagai escalator region dalam akselerasi karir para migran di pasar tenaga kerja. Para migran berpendidikan tinggi di kota ini juga telah berhasil melakukan optimalisasi return of human capital seiring dengan perkembangan karir mereka di Sorong. Sayangnya, konsekuensi positif migran berpendidikan tinggi terhadap pembangunan sumber daya manusia di kota ini belum dapat dicermati secara langsung. Hal ini ditengarai akibat minimnya interaksi sosial antara kelompok penduduk pendatang dan masyarakat loka"
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2019
304.6 MIG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nona Siska Noviyanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasri Bachtiar
"Usaha meringkas pemikiran ekonomi mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi migrasi merupakan suatu hal yang tidak mudah. Seringkali ditemui resiko dimana hal-hal yang relevan untuk dianalisa terabaikan. Hal ini memungkinkan karena aspek-aspek yang mempengaruhi kemungkinan orang untuk pindah tidak hanya ditentukan oleh faktor ekonomi saja, namun juga ditentukan oleh faktor-faktor non ekonomi. Demikian pula, migrasi tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh perbedaan potensi ekonomi daerah asal dan tujuan saja, tetapi terutama ditentukan oleh persepsi individu terhadap perbedaan tersebut dan kondisi lingkungan social ekonomi rumah tangga.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisa faktor-faktor apa yang mempengaruhi kemungkinan orang untuk pindah dari Kabupaten ke Kotamadya di Propinsi Sumatera Banat. Dalam hal ini, faktor faktor yang mempengaruhi kemungkinan pindah akan dilihat dari karakteristik individu calon migran itu sendiri, lingkungan sosial ekonomi rumah tangga dan perbedaan potensi ekonomi daerah asal dan tujuan.
Secara teoritis dapat dikemukakan bahwa lingkungan daerah mempengaruhi kemungkinan seseorang untuk pindah melalui perbedaan potensi sosial ekonomi daerah asal dan tujuan. Perbedaan potensi sosial ekonomi daerah asal dan daerah tujuan mempengaruhi keinginan seseorang untuk pindah melalui persepsinya terhadap kondisi tersebut. Persepsi ini akan positif bila harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik tinggi di daerah tujuan. Seseorang akan memutuskan untuk pindah ke daerah atau lapangan kerja tertentu bila memberikan penghasilan yang lebih tinggi dari keadaan sebelumnya. Seandainya lapangan kerja yang akan dimasuki oleh calon migran tersebut adalah sektor industri di daerah perkotaan, maka calon migran akan pindah dari sektor pertanian di daerah pedesaan ke sektor industri di daerah perkotaan. Oleh karena itu, variabel-variabel seperti proporsi nilai tambah sektor pertanian dan sektor industri serta pendapatan regional per-kapita merupakan variabel-variabel daerah yang mempengaruhi kemungkinan seseorang untuk pindah.
Lingkungan sosial ekonomi rumah tangga mempengaruhi kemungkinan seseorang untuk pindah melalui rekasinya terhadap kondisi sosial ekonomi rumah tangga dimana individu itu berada. Kondisi sosial ekonomi rumah tangga ini di samping dapat dilihat dari status pemilikan tanah seperti yang telah dikemukakan oleh Suharso (1976) juga dapat dilihat dari jumlah anggota rumah tangga dan pendapatan rata rata. Semakin banyak jumlah anggota rumah tangga akan menyebabkan semakin berkurangnya keinginan untuk pindah. Hal ini memungkinkan karena individu (kepala rumah tangga) tidak berani mengambil resiko untuk pindah. Sedangkan makin tinggi pendapatan rata-rata di tempat tujuan akan mendorong keinginan individu untuk pindah. dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraannya. Oleh karena itu, variabel-variabel seperti jumlah anggota rumah tangga dan pendapatan rata rata merupakan variabel lingkungan sosial ekonomi rumah tangga yang mempengaruhi kemungkinan eseorang untuk pindah.
Meskipun lingkungan sosial ekonomi rumah tangga dan perbedaan potensi ekonomi daerah asal dan tujuan mempengaruhi kemungkinan orang pindah, namun semuanya itu tergantung kepada individu dari calon migran itu sendiri. Oleh karena itu, karakteristik umur dan pendidikan merupakan faktor-faktor utama yang mempengaruhi kemungkinan pindah, setelah itu baru ditentukan ke arah mana perpindahan tersebut dilakukan.
Hasil temuan emperis membuktikan bahwa migrasi dari Kabupaten ke Kotamadya di Sumatera Barat umumnya bersifat selektif, baik dilihat dari umur maupun pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Kedua hal ini sangat mempengaruhi respon seseorang untuk pindah melalui reaksinya terhadap kondisi sosial ekonomi rumah tangga dan daerah dimana ia berada. Secara umum dapat dikemukakan bahwa perpindahan tersebut dilakukan oleh orang orang relatif muda dan mempunyai tingkat pendidikan relatif tinggi. Keadaan ini tidak jauh berbeda dengan pola migrasi yang terjadi pada beberapa Propinsi lainnya di Indonesia.
Indikasi tersebut memperlihatkan bahwa efek dari migrasi dari Kabupaten ke Kotamadya akan menurunkan mutu modal manusia di daerah Kabupaten. Sebaliknya, efek migrasi ini akan meningkatkan mutu modal manusia yang ada di Kotamadya. Kedua hal ini pada gilirannya akan menyebabkan makin tingginya jurang perbedaan antara kualitas manusia antar daerah di Propinsi Sumatera Barat.
Hubungan antara pendidikan dan migrasi memperlihatkan bahwa orang orang yang berpendidikan tinggi mempunyai kemungkinan untuk pindah yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang-orang yang tidak sekolah dan orang-orang yang tidak tamat sekolah dasar (SD). Hasil pengujian emperis memperlihatkan bahwa kemungkinan orang untuk pindah pada jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang-orang yang tidak sekolah dan orang-orang yang tidak tamat SD. Seandainya tingkat pendidikan tersebut dilihat dari lamanya sekolah, maka (orang-orang yang sekolah selama lebih dari 6 tahun mempunyai kemungkinan untuk pindah yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang-orang yang sekolah kurang dari 6 tahun.
Hubungan yang negatif antara rasio pendapatan daerah Kabupaten relatif terhadap pendapatan di Kotamadya terhadap kemungkinan pindah memperlihatkan bahwa para migran sangat respon terhadap perbedaan pendapatan ini. Bagaimanapun juga, hubungan tersebut sangat tergantung kepada umur dan tingkat pendidikan yang ditamatkan. Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa tingkat pendidikan dan umur seseorang mempengaruhi evaluasinya terhadap perkembangan ekonomi baik di daerah asal maupun di daerah tujuan. Untuk para migran yang relatif muda dan mempunyai tingkat pendidikan yang relatif tinggi mempunyai respon yang relatif berbeda dengan orang orang yang ralatif tua dan mempunyai tingkat pendidikan yang rendah. Dengan kata lain, respon untuk pindah karena adanya perbedaan pendapatan ini mungkin berbeda antara umur dan pendidikan pada kelompok masyarakat tertentu.
Hubungan yang negatif antara jumlah anggota rumah tangga dan migrasi memperlihatkan bahwa para migran sangat respon terhadap keadaan jumlah anggota rumah tangga . Hasil pengujian emperis memperlihatkan bahwa jumlah anggota rumah tangga mampu menahan keinginan untuk pindah. Indikasi ini memperlihatkan bahwa bagi migran yang berstatus kepala keluarga mereka tidak berani mengambil resiko untuk pindah karena tanggung jawab terhadap anggota rumah tangga lainnya (istri dan anak anak).
Indikasi diatas memperlihatkan bahwa bagaimanapun juga keadaan jumlah anggota rumah tangga juga mempengaruhi evaluasi seseorang terhadap kemungkinan untuk pindah, disamping faktor-faktor lainnya. Hal ini ditunjang pula oleh kondisi social budaya mayarakat minang yang cendrung untuk berpindah dan perpindahan ini tidak hanya dilakukan untuk menghindari ketergantungan kepada anggota rumah tangga yang bekerja tapi juga untuk meningkatkan taraf hidup keluarga secara keseiuruhan. Hal ini diperlihatkan pula oleh hasil temuan dimana pendapatan rata-rata yang diproduksi dari pengeluaran di daerah tujuan mendorong orang untuk pindah. Dengan kata lain makin tinggi pendapatan di daerah tujuan Akan mendorong kemungkinan orang untuk pindah ke daerah tersebut. "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deninda Firmanda Putri
"Penelitian ini membahas tentang perpanjangan konflik yang terjadi antara dua negara pecah belah yaitu Rusia dengan Ukraina. Dengan invasi yang dilakukan sejak tahun 2014, dan penyerangan kembali yang dilakukan pada tahun 2022, hal ini menyebabkan adanya krisis internasional yang disebabkan oleh Rusia. Dengan negara-negara lain menjadi aktor yang terdampak, mulai dari kenaikan harga energi, pertambahan pengungsi , maka nerbagai upaya dilakukan terutama oleh kawasan Barat, untuk dapat meredakan perselisihan ini dan juga untuk melemahkan kekuatan Rusia dalam penyerangan yang dilakukan terhadap Ukraina. Salah satu upayanya adalah memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia. Mulai dari embargo ekspor impor, pembatasan transaksi perdagangan dan juga pemboikotan industri Rusia di negara-negara kawasan Barat. Dengan sanksi yang bertubi diberikan oleh banyak negara dari kawasan Barat, hal ini membuat Rusia juga melakukan pertahanan serta penyerangan balik sebagai respons Rusia menerima sanksi tersebut. Penelitian ini dibatasi dalam periode waktu 10 tahun terakhir, yaitu 2013 hingga 2023 dengan lingkup spasial Rusia, Uni Eropa dan juga Asia. Teori yang digunakan adalah Regional Security Complex melalui perspektif konstruktivisme dan membahas bagaimana pola geostrategi dan geopolitik Rusia berpengaruh dalam menjalankan kepentingannya untuk melakukan counter terhadap sanksi-sanksi yang diberikan kepada Rusia. Menggunakan metode analisis kualitatif studi kasus, penelitian ini berisi respons yang diberikan Rusia atas sanksi yang diberlakukan oleh kawasan Barat. Mulai dari perubahan geopolitik dan geostrategi Rusia, dan juga alasan Rusia melakukan alternatif kerjasama dengan negara-negara non-barat secara multisektoral, mulai dari bidang yang esensial hingga bidang-bidang yang bersifat low politics.

This research aims to explore the aspirations and mechanisms of Ukrainian refugee arrivals in the Nordic region. The war has led to a massive migration of Ukrainian citizens to various European countries, but the focus of this study is on the reasons why Ukrainian refugees migrate to the Nordic region. The prolonged conflict between Russia and Ukraine, starting in 2014 and escalating into war in February 2022, has complex and significant impacts on various aspects. One of the resulting impacts is the migration issue of Ukrainian communities, which is the central theme of this research. The research methodology employs exploratory qualitative methods through observation and literature review to illustrate the reality and complexity of the Ukrainian migration issue and the influence of their aspirations in the Nordic region. The theoretical framework includes the Social Integration Theory and the concept of Transnational Connections. The key findings of this research indicate that the aspirations of Ukrainian refugees to migrate to the Nordic region are influenced by both mechanical and organic solidarity. They aspire to migrate to the Nordic countries due to the support provided by these nations amidst the challenges faced by refugees. Transnational connections, whether through social networks, community organizations, or volunteer networks already established in the Nordic region, play a crucial role in providing support and information to Ukrainian refugees."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Gerak mobilitas penduduk dari suatu daerah ke daerah lain timbul akibat
adanya perbedaan antar dua atau lebih propinsi yang terjadi secara alami
maupun karena aktivitas manusia seperti lingkungan alam, sosial, kemajuan
ekonomi, tingkat kesejahteraan, keamanan dan sebagainya. Sejak masa
Kemerdekaan hingga tahun 2005, DKI Jakarta merupakan merupakan daerah
penerima migran masuk terbesar di Indonesia. Daya tarik DKI Jakarta sebagai
tujuan migrasi tidak terlepas dari faktor sosial ekonomi Berkaitan dengan hal
tersebut, maka permasalahan yang dikemukakan adalah kecenderungan migrasi
masuk ke Provinsi DKI Jakarta dilihat dari faktor pendorong daerah asal. Metode
yang digunakan adalah analisis spasial dengan membuat peta tiap variabel
kemudian mengkorelasi informasi pada peta arus migrasi. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa presentase individu cenderung tinggi menuju Provinsi DKI
Jakarta terlihat pada daerah asal yang memiliki memiliki jarak yang semakin dekat,
kepadatan penduduk tinggi, kepadatan penduduk petani tinggi, kesempatan kerja
rendah, tingkat pengangguran rendah, tingkat industrialisasi rendah dan PDRB Per
Kapita rendah. Selain itu juga memperlihatkan lebih tingginya penduduk
perempuan yang melakukan migrasi.
Kata Kunci : migrasi, jarak, faktor pendorong.
Ix+66 halaman;3 gambar;6 grafik;8 peta;13 tabel;11 lampiran
Bibliografi :29 ( 1981-2006)"
Universitas Indonesia, 2007
S34026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaharuddin
"Dalam era teknologi digital saat ini telah terjadi konvergensi dalam media penyiaran (broadcasting), media telekomunikasi dan media teknologi informasi. Perkembangan teknologi bidang penyiaran TV saat ini sedang beralih (migrasi) dari sistem analog ke sistem penyiaran digital karena sistem penyiaran TV digital dapat memberikan keuntungan lebih dibandingkan dengan sistem analog yaitu kualitas gambar dan suara yang lebih baik, lebih tahan terhadap gangguan interferensi, tersedianya layanan-layanan baru yang bersifat interaktif pemanfaatan spektrum frekuensi yang lebih efesien serta kemampuan SFN (Single Frequency Network).
Bagi pemerintah sebagai regulator, penerapan sistem penyiaran TV digitalakan dapat meninggkatkan efesiensi penggunaan spektrum frekuensi, dimana 1 (satu) kanal TV analog dapat menyalurkan 4-8 program siaran TV digital, sehingga dapat menampung lebih banyak penyelenggara TV baru, dengan demikian sebagian spektrum penyiaran yang ada dapat dimanfaatkan untuk dinas (service) lain yang akhirnya akan meningkatkan penerimaan negara dalam bentuk Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi.
Penerapan sistem penyiaran TV digital juga berdampak secara finasial dengan adanya pengeluaran tambahan bagi penyelenggara TV yang ada untuk menyediakan perangkat digital, sedangkan bagi masyarakat diperlukan perangkat penerima TV digital baru atau Set-Top-Box yang dapat mengkonversi sinyal digital ke sinyal analog. Dalam pelaksanaan migrasi sistem penyiaran TV analog ke sistem penyiaran TV digital diperlukan strategi kebijakan pemerintah yang tepat agar penerapan sistem penyiaran digital di Indonesia dapat berjalan dengan mulus.
Dalam tesis ini akan memfokuskan pada analisa model bisnis penyelenggaraan penyiaran digital dan proses perizinannya dengan memperhatikan pengalaman? pengalaman dari beberapa negara-negara maju dan berkembang (benchmarking) dalam penerapan sistem penyiaran TV digital. Dengan menggunakan analisa kwalitatif dalam tesis ini, maka akan dihasilkan rumusan identifikasi strategi kebijakan pemerintah dalam penerapan sistem penyiaran TV digital di Indonesia khususnya dalam penentuan model bisnis penyelenggaraan penyiaran digital.

In the present digital technology era, there has been technology convergence in broadcasting, telecommunication and information technology media. Presently, the TV digital broadcasting technology development is migrating from analogue to the digital broadcasting system, because digital TV broadcasting system provides better benefits compared to analogue TV broadcasting i.e. better sound and picture quality, resistance to harmful interference, the availability of new interactive services, more efficient frequency spectrum utilization and the capability of Single Frequency Network (SFN).
As for the government, as regulator, such digital TV broadcasting system implementation will be able to improve the efficiency of frequency spectrum utilization, in which one (1) analogue TV channel can distribute 4-8 digital TV programmes, therefore it can accommodate more TV broadcasters, as a result some of broadcasting spectrum can be used for other services for the benefit of the State income in the form of the Frequency Utilization Rights Fee.
The implementation of digital broadcasting system will also affect financially as additional cost since existing TV broadcasters must provide digital equipment, whereas the public is required to purchase the new digital TV receiver equipment or Set-Top-Box which could convert digital signal to analogue during the transition period. In the implementation of migration from analogue TV broadcasting system to digital TV broadcasting system, it is necessary to have the right Government policy strategy in order to have smoothly migration implementation in Indonesia.
This paper focuses on analysis towards business model of digital broadcasting implementation and its licensing process by considering developed and developing countries' experiences (benchmarking) within the implementation of digital TV broadcasting system. With the support of qualitative Analysis made in this thesis, therefore we will have the formulation of identification strategy on government policy in the implementation of digital TV broadcasting in Indonesia particularly in decision of a business model for digital broadcasting implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24267
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: 1974
342 Uni s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Febrina
"Sementara alasan migrasi keluar dari Provinsi Sumatera Barat relatif dipahami dengan baik, sedikit diketahui siapa dan mengapa orang bermigrasi ke Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini berkontribusi untuk mengisi celah tersebut dengan meganalisis migrasi masuk ke Sumatera Barat dengan menggunakan data SUPAS 2015. Membedakan mereka yang berstatus migran pendatang di Sumatera Barat dengan migran kembali berdasarkan karakteristik individu dan karakteristik wilayah, penelitian ini menemukan bahwa migran pendatang cenderung berusia muda, menikah, dan tidak bekerja. Dalam hal karakteristik wilayah, pola migrasi masuk ke Sumatera Barat tidak berbeda dengan pola migrasi umumnya di Indonesia. Migran pendatang terutama berasal dari provinsi yang berdekatan dengan Sumatera Barat serta nilai PDRB dan UMR relatif lebih rendah dari Sumatera Barat. Mengenai alasan pindah, migran pendatang cenderung bergerak untuk alasan pekerjaan, mencari pekerjaan, pendidikan serta mengikuti keluarga.

Even though out migration from West Sumatra is relatively well understood, there are only a few of studies regarding to who and why people migrate to West Sumatra Province. This study will contribute to a gap in the West Sumatra migration literature using SUPAS 2015 data. Distinguishing those with nonreturn migrant immigrants in West Sumatra with return migrants based on individual characteristics, the study found that immigrants tend to be younger, unmarried, and unemployed. In terms of regional characteristics, the pattern of migration into West Sumatra is no different from the general pattern of migration in Indonesia. Immigrants mainly come from the province with greater distances to West Sumatra and the value of GRDP and Minimum Wage are relatively lower than West Sumatra. Regarding the reasons for migration, immigrant migrants tend to move for work, looking for work, education and following family."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T51076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>