Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58752 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2402
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2387
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Najib Khaidar
"ABSTRAK
Salah satu proses produksi yang penting di industri semen adalah proses
pembakaran klinker di rotary kiln unit. Proses pembakaran cli rotary kiln ini
merupakan proses produksi yang paling menentukan dalam rangkaian alur proses
procluksi untuk menghasilkan semen. Tujuan dari proses pembakaran di rotary kiln ini
adalah untuk menghasilkan produk klinker yang apabila dicampur dengan gips,
barulah menjadi semen. Dalam proses pembakaran di rotary kiln unit ini setidaknya
dibutuhkan Kalor pembalcaran sebesar i 50.000_O00 Koa]/jam, dan memiliki intensitas
kalor yang dikandung oleh produk klinker sebesar :t 700 Kcal/Kg-klinker (konsumsi
energi spesilik).
Dalam proses pembakaran klinker di rotary kiln sering kali dijurnpai kondisi
dimana konsumsi energi spesifiknya kadangkala kecil dan kadangkala besar, atau
elisiensi pembakarannya kadangkala kecil dan kadangkala besar. Kondisi semacam ini
teljadi akibat tidak seimbangnya pengaturan pemakaian energi dalam proses produksi.
Untuk kasus di rotary kiln unit ini, energi utama yang menjadi masukan adalah Kalor
Pembakaran dari Bahan Balcar. Besamya kalor pembakaran ini sebanding dengan laju
aliran bahan bakar masuk ke dalam kiln. Fungsi utama dari proses pembalcaran yang
ada di rotary kiln ini adalah untuk membakar dan membentuk material menjadi produk
klinker. Besarnya kalor yang dibilttlhkan untuk pembakaran dan pembentukan ini
sebanding dengan . besarnya massa material yang masuk ke dalam kiln. Dengan
demikian besarnya pemakaian batu bara sebanding dengan besamya pemasulcan raw
malaria! yang akan dibakar.
Pada kondisi di lapangan seringkali dijumpai suatu keadaan pada proses
pembakaran di mana pemkaian bahan bakar lebih besar dibandingkan dengan
pemasukan bahan balcu, akibatnya kalor yang disuplai oleh pembalcaran bahan bakar
menjadi banyak yang terbuang ke gas buang, dinding kiln, dan kehilangan kalor yang
tidak teramati. Oleh karena itu perlu adanya suatu analisis optimasi terhadap
pemakaian bahan bakar yang dihubungkan dengan pemasukan bahan baku
agar diperoleh kondisi proses dengan eisiensi yang tinggi. Untuk analisis tersebut
perlu adanya suatu studi optimasi berdasarkan metode Heat Balance yang mengacu
pada kondisi operasi sehingga diperoleh tingkat penghematan energi.

"
1996
S36564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ilham Fauzi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas identifikasi sistem kiln semen dengan Jaringan Syaraf Tiruan (JST), yang meliputi penentuan parameter yang dibutuhkan untuk pemodelan sistem tersebut, dan perancangan JST yang digunakan untuk identifikasi tersebut. Dalam tesis ini digunakan struktur Multi-Layer Feedforward Network yang terdiri dari lapisan masukan, lapisan keluaran dan 2 buah lapisan tersembunyi. Data diperoleh dari kiln semen yang sebenarnya yaitu dari Pabrik Tuban-II PT. Semen Gresik (Persero) tbk., kemudian data tersebut digunakan untuk melatih JST. Untuk melakukan identifikasi menggunakan model masukan-keluaran dengan struktur serial-paralel dan pelatihan JST tersebut menggunakan algoritma Error Back Propagation. Hasil identifikasi selanjutnya disimulasikan dan dibandingkan dengan plant yang sebenarnya.

ABSTRACT
This thesis discuss about system identification of cement kiln using Artificial Neural Network (ANN). The process of system identification using ANN requires to define of the input and output parameters, and to decide ANN's structure. In this thesis, the Feedforward Multi-Layer Network is used which contain input layer, output layer and two hidden layers. The data are collected from the real cement kiln at Pabrik Tuban-II PT. Semen Gresik (Persero) tbk, then good data are selected for training the ANN. In this thesis is using Serial-Parallel Structure and training algorithm is using Error Back Propagation method. The result of the identification is then simulated and compared to the real plant.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moetia Desshinta Maharani
"ABSTRAK
Proses produksi semen di Indocement Tunggal Prakarsa menggunakan bahan bakar alternatif yang terdiri dari biomass, RDF, dan limbah B3. Logam berat yang hilang dalam proses pembakaran tersebut yaitu Pb, Cd, Co, Cr, Cu dan Ni secara berturut-turut adalah sebesar78,65 , 50 , 63 , 50 , 43,93 , dan 27 .. Sedangkan, terdapat perbedaaan konsentrasi logam berat yang hilang dalam padatan dengan konsentrasi logam berat dalam gas buang. Konsentrasi logam berat yang hilang selama proses produksi untuk Pb, Cd, Co, Cr, Cu, dan Ni secara berturut-turut adalah 1,056 x 106 mg/m3, 9 x 103 mg/m3, 2,48 x 105 mg/m3, 3,3 x 104 mg/m3, 5,23 x 106 mg/m3 , dan 2,66 x 106 mg/m3. Sedangkan, untuk konsentrasi logam berat Pb, Cd, Co, Cr, Cu dan Ni dalam gas buang adalah sebesar 0,0008 mg/m3, 0,0002 mg/m3, 0,001 mg/m3, 0,0095mg/m3, 0,0148 mg/m3, 0,0212 mg/m3.

ABSTRACT
In process of cement manufacturing at Indocement Tunggal Prakarsa uses alternative fuels consisting of biomass, RDF, and hazardous waste. The heavy metals lost in such process are Pb, Cd, Co, Cr, Cu, and Ni respectively of78,65 , 50 , 63 , 50 , 43,93 , and 27 . There is a difference in the concentration of heavy metals lost in solids with heavy metal concentrations in the flue gas. The concentrations of heavy metals lost during the production process for Pb, Cd, Co, Cr, Cu, and Ni were 1,056 x 106 mg m3, 9 x 103 mg m3, 2.48 x 105 mg m3, 3,3 x 104 mg m3, 5.23 x 106 mg m3, and 2.66 x 106 mg m3. As for the concentrations of heavy metals Pb, Cd, Co, Cr, Cu and Ni in the flue gas are 0.0008 mg m3, 0.0002 mg m3, 0.001 mg m3, 0.0095mg m3, 0.0148 Mg M3, 0.0212 mg m3."
2017
S69298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Febriani
"Manajemen persediaan merupakan komponen penting dalam mendukung produksi. Pabrik harus menerapkan pengendalian persediaan untuk mencapai produktivitas yang diinginkan. Kekurangan material mengganggu produksi, sedangkan kelebihan material membuat pengeluaran melonjak. Untuk mencegah permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan bahan baku dan manajemen pengendalian persediaan pada suatu pabrik. Makalah ini membandingkan model kuantitas pesanan ekonomi klasik (EOQ) dan simulasi dan optimasi Monte Carlo dengan mempertimbangkan elemen acak. Kuantitas pesanan dan titik pemesanan ulang akan diperoleh dengan menggunakan kedua metode tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simulasi Monte Carlo menghasilkan biaya persediaan yang lebih rendah. Monte Carlo menghasilkan nilai total biaya inventory turun sebesar 36% dibandingkan biaya persediaan pada kondisi existing, dan lebih rendah 20% dibandingkan dengan penggunaan EOQ

Inventory management is an essential component in supporting production. Factories must implement inventory control to achieve the desired productivity. Material shortages disturb production, while material excess makes spending soar. To prevent these problems, this study aims to analyze raw material requirements and inventory control management at a factory. This paper compares the classic economic order quantity (EOQ) model and Monte Carlo simulation and optimization considering random elements. The order quantity and the reorder point will be obtained using both methods. The results show that the Monte Carlo simulation produces lower inventory costs. The results showed that the Monte Carlo simulation resulted in lower inventory costs. Monte Carlo resulted in total inventory costs decreased by 36% compared to inventory costs under existing conditions, and 20% lower than using EOQ"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariya Dwi Saputra
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh fasies dan diagenesis terhadap kualitas batugamping untuk bahan baku semen portland. Fasies dan diagenesis batugamping diketahui dengan analisis petrografi berdasarkan komposisi batugamping. Penentuan kualitas batugamping diketahui dengan analisis XRF (X-ray Fluorescence) untuk mengetahui kandungan senyawa CaO. Korelasi dilakukan setelah fasies dan diagenesis serta kualitas batugamping diketahui. Fasies batugamping kristalin memiliki kadar CaO lebih tinggi karena tersusun dari mineral kalsit dan minim pengotor. Lalu fasies wackestone yang memiliki kandungan CaO lebih rendah diakibatkan oleh dominasi mud supported pada fasies ini. Diagenesis batugamping berada pada Zona Marine Phreatic, Zona Burial, dan Zona Meteoric Phreatic. Hal ini diketahui dari tipe diagenesis yang ditemukan berupa sementasi, dll. Tipe diagenesis disolusi dan neomorfisme diduga mempengaruhi kualitas dari batugamping untuk bahan baku semen portland. Menggunakan acuan kualitas batugamping dari PT. Semen Padang bahwa kualitas batugamping daerah penelitian sudah memenuhi kriteria karena kandungan senyawa CaO rata-rata yaitu 52%.

This thesis discusses the effect of facies and diagenesis on the quality of limestone as raw material for portland cement. Limestone facies and diagenesis are known by petrographic analysis based on limestone composition. Determination of the quality of limestone is known by XRF (X-ray Fluorescence) analysis to determine the content of CaO compounds. Correlation was carried out after the facies and diagenesis as well as the quality of the limestone were known. The crystalline limestone facies has a higher CaO content because it is composed of the mineral calcite and has minimal impurities. Then the wackestone facies which has a lower CaO content is caused by the dominance of mud supported in this facies. Limestone diagenesis is in the Marine Phreatic Zone, Burial Zone, and Meteoric Phreatic Zone. This is known from the type of diagenesis found in the form of cementation, etc. The type of dissolution diagenesis and neomorphism is thought to affect the quality of limestone as raw material for portland cement. Using limestone quality reference from PT. Semen Padang that the quality of the limestone in the study area met the criteria because the average content of the CaO compound was 52%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wu, Yuan-Li
New York: Crane,Russak and Company, 1973
622 Yua r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Permatasari
"Kebutuhan energi listrik dan ketergantungan sumber energi batubara, sedangkan proses pembakaran batubara tidak terbakar habis sehingga menghasilkan limbah berupa fly ash. Kegiatan pemanfaatan limbah fly ash di industri semen dapat berpotensi menimbulkan dampak lingkungan berupa pencemaran udara. Oleh sebab itu, diperlukan konsep keberlanjutan pemanfaatan limbah fly ash sebagai alternatif bahan baku di industri semen. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi dampak lingkungan pada pemanfaatan limbah fly ash menjadi semen, menganalisis manfaat finansial bagi industri semen, dan menentukan alternatif keberlanjutan pemanfaatan limbah fly ash berdasarkan konsep produksi bersih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan metode AHP. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi partikulat pada kegiatan pemanfaatan limbah fly ash di tidak melebihi baku mutu namun berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dengan sebaran periode 24 jam sebesar 219 µg/m3, sedangkan periode tahunan tertinggi sebesar 67,2 µg/m3. Pemanfaatan limbah fly ash dapat mengurangi penggunaan bahan baku gypsum dan trass hingga 3,2 %. Manfaat finansial yang diterima industri semen adalah efisiensi biaya material sebesar Rp6.052.872.369,02 pada tahun 2018 dan Rp32.730.142.087,09 pada tahun 2022. Konsep produksi bersih sebagai alternatif keberlanjutan pemanfaatan limbah fly ash di industri semen PT ABC adalah dengan menerapkan recycle partikulat yang ditangkap oleh DC dan EP.

The demand for electrical energy and dependence on coal energy sources, while the coal combustion process does not burn out, resulting in waste in the form of fly ash. The utilization of fly ash waste in the cement industry can potentially cause environmental impacts in the form of air pollution. Therefore, the concept of sustainability of fly ash waste utilization as an alternative raw material in the cement industry is needed. The objectives of this study are to analyze the potential environmental impacts on the utilization of fly ash waste into cement, analyze the financial benefits for the cement industry, and determine alternative sustainability of fly ash waste utilization based on the concept of clean production. The research method used is quantitative method with AHP method. The results showed that particulate concentrations in fly ash waste utilization activities did not exceed quality standards but had the potential to cause environmental impacts with a 24-hour period distribution of 219 µg/m3, while the highest annual period was 67.2 µg/m3. Utilization of fly ash waste can reduce the use of gypsum and trass raw materials by up to 3.2%. The financial benefits received by the cement industry are material cost efficiency of Rp6,052,872,369.02 in 2018 and Rp32,730,142,087.09 in 2022. The concept of clean production as an alternative to the sustainability of fly ash waste utilization in the cement industry of PT ABC is to implement the recycle of particulates captured by DC and EP."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>