Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166694 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Eka Agus Subekti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2938
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rustaman
"Congestion pricing adalah sistem pentarifan yang menerapkan reduksi tarif berdasarkan kondisi kongesti pada jaringan. Jika user melakukan hubungan pada saat jaringan sibuk maka tarif yang ditawarkan akan lebih mahal dari pada kondisi jaringan tidak sibuk. Konsistensi dan fairness dari tarif dengan model congestion pricing dipengaruhi dengan adanya bursty atau kongesti yang terus bertambah naik yang pada akhirnya terjadi cells loss. Kondisi seperti ini menyebabkan turunya QoS. Untuk membatasi kondisi bursty dan kongesti, salah satu alternatifnya diterapkan sistem kontrol trafik dengan menggunakan mekanisme ambang batas (threshold). Apabila jaringan mencapai tingkat kongesti sama dengan nilai ambang batas, maka semua sel prioritas rendah mulai dibuang atau diberhentikan pengirimannya. Dengan demikian bursty yang terjadi dapat dibatasi pada daerah ambang batas.
Pada simulasi dengan menerapkan nilai ambang batas 75% dan 90%, tingkat kongesti maksimum masing-masing diperoleh 80% dan 95%. Untuk kedua nilai ini, tidak terjadi cells loss ratio. Ada tiga metoda dalam perhitungan tingkat kongesti yaitu Average of Congestion (AoC), Dynamic of Congestion (DoC) dan First of Congestion (FoC). Perhitungan tingkat kongesti yang didasarkan pada hasil perhitungan rata-rata dan dinamik, menunjukkan hasil yang relatif sama. Walaupun demikian, cara perhitungan dinamik relatif lebih kompleks dibanding dengan cara perhitungan rata-rata. Untuk perhitungan tingkat kongesti berdasarkan first of congestion, memiliki fluktuasi tingkat kongesti yang sangat berbeda dalam kurun waktu yang relatif singkat (60 detik per call). Model perhitungan tingkat kongesti dengan menggunakan nilai rata-rata dalam satu call, merupakan alternatif terbaik untuk diterapkan dalam sistem congestion pricing.

Congestion pricing is tariffs system using tariff reduction based on congestion level in the network. If user make calls in busy hour, they will be charged more than if they make it in outside busy hour. The bursty continuous increasing which can cause cell loss will influence consistency and fairness of congestion model. This condition will decrease the QoS (Quality of Service). Traffic control system with threshold mechanism is one of the alternatives to control bursty and congestion in the network. If the congestion level reaches the threshold value then all cells with lower priority will be discard. With this mechanism, bursty level can be limited around the threshold value.
In the simulation using 75% and 90% of threshold value, the result in term of maximum congestion level is 80% and 95%. For both levels, it is guaranteed that there will be no cell loss. There are three congestion level calculation methods: Average of Congestion (AoC), Dynamic of Congestion (DoC), and First of Congestion (FoC). The result of congestion level calculation, based on average and dynamic methods is relatively the same. However dynamic method is relatively more complex than average method. Congestion calculations used on first of congestion methods have a contrast fluctuation of congestion level in short period (60 second per call). Consequently, calculation on average value of congestion is a better alternative to implement in congestion pricing system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
Tpdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Setiawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA3013
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA3390
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Teknologi Asynchronouos Transfer Mode (ATM) dikembangkan untuk
mengintegrasikan berbagai bentuk pelayanan komunikasi. Salah satu jenis pelayanan
komunikasi yang berkembang saat adalah jenis pelayanan data. Pelayanan ini di
dalam ATM dikategorikan kepada jenis layanan available Bit Rate (ABR).
Skema Phantom dan ERICA mempakan bagim dari mekanisme pengelolaan
kongesti (congestion managemenr) pada jatingan ATM. Sehingga diharapkan dengan
diterapkannya mekanisme pengelolaan kongesn pagia ATM akan diperoleh
kinexja jaringan yang optimum yang akan menguntungka.n operator jaringan ATM
dan pengguna layanan ATM itu, khususnya pengguna layanan ABR.
Dalam penulisan ini dibandingkan performansi dari kedua skema kontrol
kongesti diatas. Performansi tersebut meliputi fairness, utilisasi link, throughput, dan
panjang antrian. Untuk melihat performansi yang dilakukan oleh skema Phaniom dan
ERICA terhadap layanan ABR, dilakukan sebuah simulasi dengan menggunakan
sebuah simulator jaringan yaitu ATB/I/HFC Network Simularor yang dikembangkan
oleh NIST (National Institute of Standards and Technology). Simulator ini dibuat
dalam bahasa C dan dijalankan pada X Window Sysrem yang berbasis pada UNIX.
Sebuah topologi jaringan didesain untuk menganalisis perfonnansi kontrol kongesti
ERICA pada trafik ABR dalam jaringan ATM.
Setelah mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil simulasi
ditunjukkan bahwa untuk skema Phantom memiliki keunggulan dalam hal fairness
dan panjang antrian, sedangkan skema ERICA memiliki keunggulan dalam hal
utilisasi link dan throughput."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Broadbrand Integrated Service Digital Network (B-ISDN) merupakan infrastruktur layanan kecepatan tinggi untuk mendukung kecepatan aplikasi komunikasi suara, data, video dan aplikasi lain. Model kedatangan trafik yang digunakan adalah model markuv termodulasi proces pission ( Markov modulated possion process/MMPP)."
384 JURTEL 10:2 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muriawan Djati Nugraha
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3412
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>