Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3879 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trockij, Lev D.
"In den ersten zwei Monaten des Jahres 1917 war Rußland noch Romanowsche Monarchie. Acht Monate später standen bereits die Bolschewiki am Ruder, über die zu Beginn des jahres nur wenige etwas gewußt hatten und deren Führer im Augenblick der Machtübernahme noch unter Anklage des Landesverrats standen ..."
Berlin: Fischer, 1931
K 947.084 TRO g
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Moscow: Foreign Languages Publishing House, 1960
947 OUT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Batalden, Stephen K.
Cambridge : Cambridge University Press, 2015
220.59 BAT r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kollmann, Nancy Shields
"Being an empire is inseparable from modern Russian identity and historical experience: the Russian empire was founded in the early modern era and endures in large part today. The Russian Empire 1450-1801 surveys how Russias many subject areas were conquered and how the empire was governed. It considers the Russian empire a Eurasian empire, characterized by a politics of difference: the rulers and their elites at the center defined the states needs minimally (control over defense, taxation and mobilization of resources, criminal law) and otherwise tolerated local religions, languages, cultures, elites, and institutions. The center related to communities and religions vertically, according each a modicum of rights and autonomies but not allowing horizontal connections across social, ethnic, confessional, or other groups potentially with common interest. This book gives detailed attention to the major ethnic and religious groups as it surveys strategies of governance, centralized bureaucracy, military reform, judicial system, tolerance of difference. It pays particular attention to the dissemination of a supranational ideology of political legitimacy in a variety of media, particularly symbolic, such as public ritual, painting, architecture, and urban planning."
Oxford: Oxford University Press, 2017
e20469766
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sternberg, Fritz
"Buku ini berisi mengenai perjalanan revolusi yang terjadi di Rusia sejak masa kekaisaran. Pada buku ini dimuat kebijakan pemerintah Uni Soviet terhadap hubungan dengan negara Eropa Barat, Asia, dan Yugoslavia."
New York: The John Day, 1953
947.084 1 STE e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Galeotti, Mark
"Buku ini berisi mengenai kepemimpinan Mikhail Gorbachev selama memimpin Uni Soviet serta kebijakan politik dan ekonomi yang dia ambil."
New York: St. Martins Press, 1997
947.0854 GAL g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kowalski, Ronald
"Buku ini menjelaskan mengenai sejarah revolusi Rusia yang terjadi pada 1917-1921. Buku ini menjelaskan penyebab revolusi, bagaimana revolusi terjadi, dan dampak dari revolusi."
London: Routledge, 1997
947.084 KOW r (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Puspito R.E.S. Utami
"ABSTRAK
Wilayah Utara Jepang yang sesungguhnya meliputi Pulau Shimushu, Kepulauan Kuril, Pulau Sakhalin, Pulau Uruppu, Pulau Etorofu, Pulau Shikotan kemudian Pulau Taraku, Pulau Shibotsu, Pulau Yuri, Pulau Suisho dan Pulau Akiyuri yang tergabung menjadi satu dalam Kepulauan Habomai. Namun yang menjadi wilayah Utara Jepang dalam karya tuns says adalah 4 buah pulau yang diperdebatkan antara Jepang dan Uni Soviet, yaitu Pulau Etorofu, Pulau Kunashiri, Pulau Shikotan, dan Kepulauan Habomai (Lihat peta I).
Khusus untuk Kepulauan Kuril, orang Soviet menyebutnya dengan Little Kuriles atau Si Kecil Kuril. Sedangkan orang Jepang menyebut Kepulauan Kuril dengan Cisima. Nama Kuril sendiri berasal dari bahasa Rusia yaitu Koerich yang artinya mengeluarkan asap atau gunung-gunung yang berasap.

"
1985
S13805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Zon
"
ABSTRAK
Etnonasionalisme merupakan suatu nasionalisme yang berbentuk kelompok solidaritas atau rasa komunitas yang berdasarkan etnisitas, merujuk pada perasaan subyektif yang memisahkan satu kelompok tertentu dari kelompok-kelompok lain, Faktor etnonasionalisme mempunyai peran penting dalam sejarah Rusia dan Uni Soviet. Sejarah menunjukkan bahwa Uni Soviet merupakan wujud ekspansi dan kolonisasi Rusia yang panjang selama berabad-abad, Heterogenitas budaya etnis itu tidak mendapatkan posisi yang wajar dalam konfigurasi Uni Soviet, sementara budaya Rusia terlalu dominan karena proses rusifikasi.
Kebijakan etnonasionalisme dari Lenin hingga Gorbachev menunjukkan pendekatan yang berbeda-beda. Lenin memberikan fondasi penyatuan bangsa-bangsa itu dengan konsep sliyanie (fusi) dan sblizhenie (pengerucutan) dalam kerangka tujuan jangka panjang sosialisme. Sikap Lenin sendiri berubah-ubah sebelum dan setelah Revolusi yang akhirnya menunjukkan pendekatan yang pragmatis. Kebijakan etnonasional Stalin cenderung tidak memberi ruang bagi pengembangan budaya etnis, sebaliknya Rusia sentris.
Gorbachev yang lahir pasca Revolusi, tidak mempunyai perhatian yang dalam terhadap faktor etnonasionalisme sehingga tidak mempunyai visi terhadap penanganan etnonasional Uni Soviet. Reformasi Gorbachev yaitu perestroika dan glastnost lebih merupakan impian ketimbang agenda yang sistematis. Keberhasilan glastnost dan kegagalan perestroika telah membawa Uni Soviet pada fase krisis berikutnya yaitu semakin melemahnya pusat dan semakin meningkatnya tuntutan--tuntutan merdeka dan pemisahan diri. Secara khusus, glastnost telah membangunkan raksasa etnonasionalisme yang tidur sehingga menjelma dalam bentuk gerakan-_gerakan etnonasionalis di hampir seluruh republik. Setelah bubarnya Partai Komunis Uni Soviet, organ yang selama ini menjaga integritas Uni Soviet, maka kebangkitan gerakan-gerakan etnonasionalis semakin tidak dapat dibendung. Konflik-konflik etnik horizontal pun semakin membesar. Semua dinamika itu akhirnya membawa Uni Soviet pada disintegrasi karena tidak ada kekuatan yang mampu membendung gerakan-_gerakan etnonasionalis menuntut pemisahan diri dan merdeka.
Faktor etnonasionalisme menjadi faktor yang penting dalam menelaah proses disintegrasi Uni Soviet. Pernyataan kedaulatan negara-negara bagian bekas Uni Soviet menjadi negara merdeka menunjukan sentimen etnonasionalis yang kental yang tidak sanggup lagi ditahan pemerintahan pusat (Moskow) sehingga puncaknya terjadi disintegrasi. Gerakan etnonasionalis itu merupakan puncak dari ekspresi kultural republik-republik yang tertindas.
"
1997
S14914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>