Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31068 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miller, Jamie C.
Bandung: Kaifa, 2003
649.1 MIL tt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Coles, Robert.
New York: Random House, 1997
155.4 COL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Netty Hartati
"Penelitian ini berusaha mengkaji tentang kecenderungan perilaku dan motif prososial anak berbakat intelektual umum dengan cara membandingkannya dengan anak tidak berbakat intelektual umum. Perilaku prososial yang diteliti menggunakan teori yang dikemukakan oleh Mussen dan kawan-kawan (1984), terdiri dari empat dimensi yaitu berbagi, membantu orang yang membutuhkan, bekerjasama dengan orang lain dan mengungkapkan simpati. Sedangkan untuk motif prososial menggunakan teori Staub (1979), yaitu "self-gain ", "beliefs" dan "empathy".
Penelitian ini menggunakan rancangan kuesioner dengan sampel sebanyak 124 orang siswa kelas 2 SMU.N. 68 dan SMU.N.70 Jakarta tahun 199611997, terdiri dari 62 orang siswa berbakat intelektual umum dan 62 orang siswa tidak berbakat intelektual umum. Pengambilan sampel menggunakan teknik purporsive sampling.
Dari sampel penelitian tersebut diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Ada perbedaan antara anak berbakat intelektual umum dengan anak tidak berbakat intelektual umum dalam perilaku prososial pads dimensi membantu. Dimana anak tidak berbakat intelektual umum memiliki kecenderungan yang lebih positif dari anak berbakat intelektual umum.
2. Perbedaan peran jenis kelamin terhadap perilaku dan motif prososial hanya terdapat pada anak tidak berbakat intelektual umum Dimana anak perempuannya memiliki kecenderungan yang lebih positif dari anak laki-lakinya.
3. Ada perbedaan antara anak perempuan berbakat intelektual umum dengan anak perempuan tidak berbakat intelektual umum dalam kualifikasi tingkat pengorbanan perilaku prososial.
4. Ada perbedaan antara anak berbakat intelektual umum dengan anak tidak berbakat intelektual umum dalam motif prososial yaitu pads motif "self-gain", dimana anak tidak berbakat intelektual umum lebih dipengaruhi oleh motif Mi.
5. Mengungkapkan rasa simpati, merupakan perilaku prososial yang lebih cenderung kearah positif dimiliki oleh anak berbakat intelektual umum.
6. Sedangkan motif prososial yang dominan mempengaiuhi anak berbakat intelektual umum adalah motif empati.
Berdasarkan ternuan penelitian tersebut, diajukan beberapa saran :
1. Perlu dilakukan pembinaan perilaku membantu dan mau berkorban untuk orang lain terhadap anak berbakat intelektual umum baik melalui jalur sekolah maupun jalur luar sekolah.
2. Sebagai penelitian lanjutan, disarankan menggunakan sampel yang lebih besar serta pengembangan variasi item pernyataan yang digunakan atau melakukan penelitian eksperimental lapangan."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovi Nur Utami
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Fokus penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana pengaruh dukungan sosial kelompok
teman sebaya terhadap perilaku anak untuk melakukan pull ups. Populasi penelitian yang dipilih yaitu para AN/ABH yang tinggal di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta dengan sampel sebanyak 90 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh dukungan sosial dari kelompok teman sebaya terhadap perilaku anak untuk melakukan pull ups di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta karena penelitian ini tidak mengukur tingkat kedekatan dan kualitas pertemanan teman sebaya.

This research is a quantitative research with descriptive design. This research focus on how the effect of peer social support on child’s behavior to doing pull
ups. This study population are AN/ABH who stay in Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta. Sample of this research is 90 respondents. Theresults showed that there is not effect of peer social support on child’s behavior to doing pull ups at Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus Jakarta because this research did not measure the level of closeness and the quality of peer friendship.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratnayu Sitaresmi
"Tesis ini menjelaskan pemahaman anak-anak anggota Sanggar Kukuruyuk, tentang ajaran moral triguna, yang merupakan bagian dari norma masyarakat Bali yang berlandaskan ajaran agama Hindu Dharma, yang mereka terima melalui simbol dalam fabel "Katuturan Kambing Takutin Macan". Asumsi yang disusun adalah fabel, yang merupakan cerita yang mengajarkan moral dan terdiri dari wacana yang menyampaikan pesan tentang moral tersebut dengan menggunakan simbol bahasa, menjadi alat transmisi yang mewariskan ajaran moral kepada anak-anak sebagai anggota masyarakat Bali.
Pemahaman anak ini didekati dengan menggunakan pendekatan antropologi linguistik, yang dikaitkan dengan pendekatan simbolik dan kognitif. Pendekatan ini melihat bahasa sebagai sistem pemaknaan simbolik dan terdiri dari susunan konsep, yang membantu menyusun pemahaman seseorang tentang suatu rangsangan. Pemaknaan ini tidak bersifat individual, melainkan merupakan hasil pengamatan bersama dari kebudayaan yang dianut masyarakat yang menjadi tempat individu tersebut bersosialisasi.
Metode yang digunakan ialah etnografi terfokus, dengan menggunakan teknik pengumpulan data partisipasi observasi, yang didukung studi literatur, wawancara, pengamatan, serta penyebaran kuesioner, untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
Temuan-temuan penting dalam penelitian ini adalah (1) wacana dalam fabel "Katuturan Kambing Takutin Macan" merupakan bentuk penyampaian pesan tentang ajaran moral triguna, (2) penyampaian ajaran moral melalui fabel "Katuturan Kambing Takutin Macan" mengembangkan imajinasi anak, sehingga anak dapat menjelaskan sebab akibat munculnya tindakan dalam sebuah interaksi sosial.
Penyampaian fabel "Katuturan Kambing Takutin Macan" membantu anak mengembangkan imajinasi mereka tentang sifat-sifat dalam ajaran moral triguna yang mempengaruhi tindakan pelaku dalam fabel tersebut. Imajinasi ini mempengaruhi penyusunan konsep dalam pemahaman anak tentang alasan tindakan, perkiraan tentang tanggapan yang akan terjadi terhadap tindakan tersebut, penilaian mengenai tindakan, dan alasan mereka memberikan penilaian tersebut. Imajinasi ini memperkuat pemahaman mereka untuk memahami konsep awal yang ingin diwariskan penutur cerita, tetapi juga menyebabkan munculnya pemahaman yang berlawanan dengan konsep awal tersebut. Pemahaman yang berlawanan tidak disebabkan kesalahan pemahaman, melainkan disebabkan kreativitas yang dipancing oleh fabel yang mengajak mereka berkelana ke wilayah imajiner. Sehingga, meskipun terdapat pemahaman yang berlawanan, secara garis besar anak-anak tetap memahami makna pesan yang ingin disampaikan penutur cerita melalui fabel "Katuturan Kambing Takutin Macan"."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Chotimah
"Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar mahasiswa melalui penerapan model cooperative learning tipe think pair share dalam pembelajaran telaah kurikulum SMP dan SMA (TKSS) mahasiswa program studi PPKn FKIP Unsri...."
Palembang: Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sriwijaya Palembang, 2007
370 FORKE 27:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Keri
New York: Perigee , 2008
153.35 SMI h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Erviana
"Tulisan ini membahas mengenai perbandingan pemahaman, kepercayaan, dan ketaatan anak terhadap tuturan langsung dan tidak langsung 10 gugon tuhon yang berkaitan dengan adab makan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner survei. Subjek dalam penelitian ini adalah 64 anak di Kota Kediri, yang terdiri dari kelas 1, 3, dan 5 Sekolah Dasar SD . Berdasarkan penelitian, ditemukan gugon tuhon dengan tuturan tidak langsung cenderung lebih dipahami dan ditaati anak. Akan tetapi, gugon tuhon dengan tuturan langsung cenderung lebih dipercaya oleh anak. Dengan demikian gugon tuhon dengan tuturan tidak langsung cenderung lebih efektif disampaikan kepada anak dari pada tuturan langsung.

This thesis describes about comparison of children rsquo s understanding, faith, and obedience toward 10 gugon tuhon direct and indirect speech acts which are dealing with eating habit. This research uses quantitative approach. The researcher conduct a survey with questionnaire as the instrument. The participants were 64 children who lived in Kediri, East Java, which were consisted of grade 1st, 3rd, and 5th of elementary school. In addition, it is also found that gugon tuhon with indirect speech more easy to be understood and obeyed by children. However, gugon tuhon with direct speech act tends to be more believed by children. In conclusion, gugon tuhon with indirect speech act tends to be more effective delivered to the children than direct speech act.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonny Erlichta S.
"Pendidikan mengenai moral sebaiknya dilakukan sejak anak masih berusia dini (Borba, 2001). Borba (2001), mendefinisikan moral sebagai kapasitas individu dalam memahami yang benar dari yang salah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pemahaman pesan moral (kebaikan & toleransi) dalam film seri Upin & Ipin pada anak usia enam sampai delapan tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan metode wawancara untuk menggali lebih dalam mengenai gambaran pesan moral dalam film seri Upin & Ipin pada 30 partisipan anak-anak usia enam sampai delapan tahun. Disain penelitian ini adalah non-experimenal, dengan menggunakan accidental sampling sebagai metode pengambilan partisipan. Hasil penelitian ini menunjukkan pada partisipan berusia enam sampai delapan tahun dapat menangkap pesan moral (kebaikan dan toleransi), yang terdapat dalam film seri Upin & Ipin.

The education of moral for children should enact since their early age (Borba, 2001). Borba (2001), define a moral as the capacity to understand right from wrong. This research aims to see whether the moral messages (kindness and tolerance) in the movie series Upin & Ipin can be adsorp by children aged six to eight years. This research using quantitative approach and interviews to extract the message in the movie series Upin & Ipin from 30 partisipants of children aged six to eight years. This research is a non-experimental study using accidental sampling as the partisipant-taking method. This study indicate that partisipants can grasp the message of morality, in this case kindness and tolerance, on the Upin & Ipin movie series.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>