Ditemukan 115059 dokumen yang sesuai dengan query
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
TA3092
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA3353
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38115
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Chairunnas Weratno
"Listrik saluran transmisi memiliki rencana perlindungan beberapa yang digunakan untuk menangani setiap kegagalan yang mungkin atau kondisi seluruh sistem. Ada banyak masalah yang mungkin terjadi pada saluran transmisi listrik Salah satu masalah adalah memiliki beban tidak seimbang yaitu fase setiap berurusan dengan beban yang tidak sama baik dalam besarnya atau sudut satu sama lain. Akibatnya beban tidak seimbang akan menghasilkan arus urutan yang tidak perlu negatif yang pada akhirnya akan menyebabkan banyak masalah Karena efek ini sistem transmisi perlu memiliki semacam mekanisme atau rencana yang akan mencegah kegagalan sistem.
Salah satu cara untuk mengurangi arus urutan negatif ditarik oleh ketidakseimbangan beban tersebut untuk menyuntikkan lain urutan negatif arus dari sumber lain yang memiliki besar yang sama dengan salah satu yang diproduksi oleh beban. Dengan demikian suatu Vector Space Shunt Pulse Width Modulation Controlled Inverter digunakan untuk menghasilkan arus ini Inverter ini kemudian akan terhubung ke saluran transmisi bersama dengan generator. Mudah-mudahan inverter mencegah urutan negatif saat ini menjadi merusak rotor generator.
Dalam proyek ini SVPWM inverter akan dipelajari secara mendalam serta penjelasan tentang bagaimana inverter ini bekerja dalam saluran transmisi Semua model termasuk saluran transmisi beban tidak seimbang dan SVPWM inverter akan dimodelkan dan disimulasikan dalam MATLAB Simulink.
Power transmission line has several protection plans that are used to deal with any possible failure or condition throughout the system. There are many problems that may occur in the power transmission line. One of the problems is having an unbalanced load, i.e. each phase is dealing with load that is not equal in either magnitude or angle with each other. As a result, the unbalanced load will produce an unnecessary negative sequence current that will eventually causing many problems. Due to this effect, the transmission system needs to have some sort of mechanism or plan that will prevent the system failure. One of the ways to reduce this negative sequence current drawn by the unbalanced load is to inject another negative sequence current from another source that has the same magnitude with the one that is produce by the load. Thus, a Space Vector Controlled Shunt Pulse Width Modulation Inverter is used to produce this current. This inverter will then be plugged into the transmission line along with the generator. Hopefully, the inverter prevents the negative sequence current into damaging the rotor in the generator. In this project, SVPWM inverter will be studied in depth as well as the explanation of how this inverter works in the transmission line. All models, including the transmission line, unbalanced load, and SVPWM inverter are going to be modelled and simulated in MATLAB/Simulink."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43536
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sumanto
Yogjakarta: Andi, 1991
621.313 SUM m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Abdul Kadir
Jakarta: Djambatan, 1980
621.313 ABD m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mablekos, Van E.
New York: Harper and Row, 1980
621.30142 MAB e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yamayee, Zia A.
New York: John Wiley & Sons, 1994
621.319 YAM e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Fransiscus Lungan
"Pengolahan air asam tambang dengan metode aktif dilakukan pada kolam pengendapan oleh PT. X. Metode aktif merupakan sistem pengolahan menggunakan bahan kimia alkali untuk menetralkan keasaman air dan mengendapkan padatan tersuspensi. PT. X menggunakan pompa celup dan pompa horizontal, serta pompa pendorong untuk mengeluarkan akumulasi endapan padatan tersuspensi dalam bentuk lumpur di dasar kolam pengendapan. Ketersediaan kinerja pompa celup berada di kisaran < 70%. Hal ini mendorong penulis untuk meninjau kembali nilai hambatan sistem dan titik efisiensi terbaik pompa. Untuk desain debit sebesar 390 m3/jam, nilai head yang dibutuhkan sistem pemompaan kolam BT05 dan kolam BT06 secara berurutan yaitu 34.8255 m dan 139.305 m. Pengurangan jam kerja pompa celup dari 10 jam non stop menjadi 4 jam – 1 jam standby sebanyak 2 siklus, diharapkan dapat mengatasi masalah kelebihan panas yang menjadi penyebab ketersediaan kinerja rendah. Selanjutnya optimasi sistem pemompaan dilakukan dengan perbandingan kombinasi pompa pada masing-masing kolam. Hasil terbaik diperoleh pada pompa celup yang dirangkai seri dengan pompa pendorong pada kolam BT06 dan pompa lumpur horizontal pada kolam BT05. Skema ini menghasilkan total debit lumpur sebesar 880 m3/jam dengan konsentrasi volume 20%. BBM diesel yang dibutuhkan sebesar 136 L/jam, dengan biaya energi sebesar Rp. 1.496.000 per jam, dan potensi penghematan untuk biaya energi per tahun sebesar 3%.
Acid mine water treatment with the active method is carried out in the settling pond by PT. X. The active method is a treatment system using alkaline chemicals to neutralize water acidity and precipitate suspended solids. PT. X uses submersible pump and horizontal pump, as well as booster pump to remove the accumulated suspended solids in the form of sludge at the bottom of the settling pond. Submersible pump performance availability is in the <70% range. This encourages the author to review the system resistance value and the best pump efficiency point. For the design discharge of 390 m3/hour, the required head values for the pumping system for the BT05 and the BT06 pond are 34.8255 m and 139.305 m, respectively. Reducing the working hours of submersible pump from 10 hours non-stop to 4 hours - 1 hour standby of 2 cycles is expected to overcome the problem of excess heat which is the cause of low performance availability. Furthermore, the optimization of the pumping system is carried out by comparing the combination of pumps in each pond. The best results were obtained for the submersible pump connected in series with the booster pump in the BT06 pond and the horizontal slurry pump in the BT05 pond. This scheme produces a total sludge discharge of 880 m3/hour with a concentration volume of 20%. Diesel fuel required is 136 L/hour, with an energy cost of Rp. 1,496,000 per hour, and potential savings of 3% annual energy costs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Robby Julian
"Daerah X merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan rasio elektrifikasi yang belum mencapai 100 (seratus) persen. Pertumbuhan penduduk dan peningkatan produk domestik bruto pada daerah X juga akan memacu pertumbuhan beban. Penyambungan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memberikan suplai tenaga listrik tambahan guna meningkatkan performa pelayanan sistem tenaga listrik daerah X. Pada penelitian ini sistem tenaga listrik daerah X dievaluasi perbandingan arus hubung singkatnya, serta tegangan dan pembebanan pada bus dengan analisis loadflow sebelum dan sesudah penyambungan PLTS dengan melakukan simulasi aliran beban dan hubung singkat. Dari hasil simulasi ditemukan bahwa penyambungan PLTS pada sistem tenaga listrik daerah X menghasilkan peningkatan nilai tegangan pada setiap bus dalam rentang yang masih sesuai dengan standard SPLN 1:1978 yaitu lebih dari 90% dan dibawah 105% nilai tegangan nominal bus, di mana nilai tegangan tertinggi terdapat pada bus 2 sebesar 67,759 kV (96,8% tegangan nominal bus) sementara nilai tegangan terendah terdapat pada bus 3 sebesar 18,253 kV (91,27% tegangan nominal bus) serta meningkatkan arus hubung singkat pada 7, 9, dan 29 dengan peningkatan tertinggi terdapat pada bus 9 sebesar 1,85% dan peningkatan terendah pada bus 29 sebesar 0,48%
Area X is one of many in Indonesia that has not yet reached 100 (a hundred) percent electrification ratio. Increment in population and gross domestic product of area X will also spur load growth rate. Connecting Solar Power Plant (PLTS in Indonesian) can help solve those setbacks by providing additional electrical power supply to enhance the performance of service in area X power system. In this study, area X power system will be evaluated in the difference it experiences before and after PLTS connection in terms of short circuit and bus voltage level as well as loading percentage using loadflow simulation. It is found from the simulation that a connection of PLTS to Area X power system causes an increase in voltage on every bus within range of tolerance of SPLN 1:1978 which is more than 90% and less than 105% of bus nominal voltage, where the highest bu voltage is on bus 2 with 67,759 kV (96,8% of bus nominal voltage) while the lowest bus voltage is on bus 3 with 18,263 kV (91,27% of bus nominal voltage), as well as increases the short circuit current on bus 7,9 dan 29 with the highest increase on bus 9 by 1,85% and the lowest increase on bus 29 by 0,48%"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library