Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
TA3859
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heli Charisma Berlianta
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006
332.45 HEL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Kemenady
"Dengan perkembangan pasar uang yang pesat, banyak pihak
yang berusaha mengambil keuntungan sesaat dari selisih kurs suatu mata uang yang sedang bergejolak relatif terhadap mata uang yang lain. Pengamatan terhadap kurs mata uang di pasar uang dapat dilakukan setiap detik melalui media telekomunikasi, misalnya Reuter, Telerate.
Gejolak kurs mata uang terutama disebabkan oleh bebera
pa faktor, yaitu persepsi pedagang valas dan adanya berita perubahan ekonomi, politik, bahkan perang. Faktor-faktor ini akan membuat kurs suatu mata uang bergejolak untuk jangka waktu yang pendek atau bahkan untuk jangka waktu yang panjang, bila diikuti oleh perubahan fundamental ekonomi.
Berdasarkan pengamatan langaung yang dilakukan di
beberapa pusat perdagangan valas di Jakarta, studi ini mengadakan analiasa data nilai tukar valas selama tahun 1990 untuk empat mata uang yang dipasarkan di pasar uang dunia, yaitu: CRF (Swiss France), GBP (Pound Sterling), DM (Mark German), dan Yen, semuanya relatif terhadap USD (US Dollar). Pengamatan didasarkan atas harga tukar valas saat pasar dibuka (opening Market) setiap hari. Dari analisa data dilakukan secara kualitatif atas dasar pengamatan bulanan dengan meninjau aspek umum, teknis, dan fundamental yang menentukan kurs valas. Pendekatan moving average dilakukan dalam beberapa tingkat.
Dari analisa diketahui bahwa pada saat moving average
tingkat 3 dan 7 bertemu maka akan diikuti oleh pembalikan arah dan nilai kurs valas. Pembelian atau penujalan suatu valuta asing dilakukan berdasarkan jenis mata uang yang dimiliki pada saat teradi pembalikan arah, sehingga dapat diperoleh keuntungan. Tingkat 3 dan 7 dipilih karena kurva moving average tingkat 3 biasanya berperilaku serupa denga kurva nilai tukar valas yang sebenarnya. Sedangkan kurva moving average tingkat 7 merupakan bentuk penghalusan kurva nilai tukar valas yang lebih cenderung mendahului arah kurva ke garis horisontal. Kedua kombinasi moving average? tingkat 3 dan 7 merupakan kombinasi yang baik untuk melihat kecenderungan kurva nilai tukar dalam kurun waktu satu minggu.
Selanjutnya, andaikan kedua kurva moving average
tingkat 3 dan 7 sejajar dengan kurva nilai tukar sebenarnya pada umumnya arah gerakan nilai tukar akan terus searah sampai suatu saat bila kedua kurva moving average saling mendekat dan berpotongan maka akan terjadi pembalikan arah. Jikalau kedua kurva moving average saling berpotongan satu dengan yang lain dalam waktu yang singkat, saat-saat tersebut kurang menguntungkan untuk mengadakan transaksi, baik untuk membeli ataupun menjual. Keadaan pasar yang stabil dengan kurva moving average yang tidak terlalu berfluktuasi dalam waktu beberapa hari, merupakan keadaan yang baik untuk memasuki pasar. Tindakan membeli atau menjual tergantung jenis mata uang yang dimiliki atau mata uang yang hendak dibeli.
Hasil temuan di atas tentu masih perlu dilengkapi lagi
dengan pengujian lebih lanjut dalam praktek sehingga model ekspektasi dan temuan ini dapat lebih akurat untuk menentukan ekspektasi kurs suatu mata uang.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yoopi Abimanyu
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004
330.01 YOO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
TB M. Abrar Kautsar
"Nilai transaksi perdagangan pada pasar valuta asing di seluruh dunia mencapai 3 Trilliun US Dollar setiap harinya. Dengan latar belakang seperti ini, wajar jika dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memprediksi nilai kurs valuta asing dengan akurat. Dalam tugas akhir ini akan digunakan algoritma memetika untuk memprediksi kurs valuta asing. Algoritma memetika merupakan gabungan dari algoritma genetika dengan algoritma pencarian lokal. Model regresi yang digunakan yaitu model autoregressive, dimana untuk memprediksi nilai kurs pada hari ke n+1 digunakan data n hari sebelumnya.
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk melihat kemampuan dari algoritma memetika dalam memprediksi kurs valuta asing. Kemampuan dari algoritma memetika ini akan diukur berdasarkan persentase error yang relatif terhadap data kurs sebenarnya. Percobaan dilakukan menggunakan data kurs USD/IDR, USD/EUR, USD/GBP, USD/CHF, dan USD/JPY dari tahun 2000 sampai tahun 2007. Prediksi dilakukan dengan beberapa jenis data, yaitu data harian, mingguan, dan bulanan.
Dari hasil percobaan, disimpulkan bahwa kemampuan algoritma memetika dalam memprediksi kurs valuta asing cukup baik. Persentase error terkecil didapat dari data 5 harian dengan kurs USD/IDR sebesar 0,3852 %, sedangkan persentase error terbesar didapat dari data 6 bulanan dengan kurs USD/EUR sebesar 4,4766 %.
Kata kunci : algoritma genetika; prediksi; kurs valuta asing
x + 46 hlm.; lamp;
Bibliografi: 9 (1993 - 2007)"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S27762
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Nilai transaksi perdagangan pada pasar valuta asing di seluruh dunia mencapai 3 Trilliun US Dollar setiap harinya. Dengan latar belakang seperti ini, wajar jika dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memprediksi nilai kurs valuta asing dengan akurat. Dalam tugas akhir ini akan digunakan algoritma memetika untuk memprediksi kurs valuta asing. Algoritma memetika merupakan gabungan dari algoritma genetika dengan algoritma pencarian lokal. Model regresi yang digunakan yaitu model autoregressive, dimana untuk memprediksi nilai kurs pada hari ke n+1 digunakan data n hari sebelumnya. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk melihat
kemampuan dari algoritma memetika dalam memprediksi kurs valuta asing. Kemampuan dari algoritma memetika ini akan diukur berdasarkan persentase error yang relatif terhadap data kurs sebenarnya. Percobaan dilakukan menggunakan data kurs USD/IDR, USD/EUR, USD/GBP, USD/CHF, dan USD/JPY dari tahun 2000 sampai tahun 2007. Prediksi dilakukan dengan beberapa jenis data, yaitu data harian, mingguan, dan bulanan. Dari hasil percobaan, disimpulkan bahwa kemampuan algoritma memetika dalam memprediksi kurs valuta asing cukup baik. Persentase error terkecil didapat dari data 5 harian dengan kurs USD/IDR sebesar 0,3852 %, sedangkan
persentase error terbesar didapat dari data 6 bulanan dengan kurs USD/EUR sebesar 4,4766 %."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Achmad Chair
"ABSTRAK
Dalam masa deregulasi perbankan seperti saat ini maka
bank dituntut untuk lebih professional dalam mengelola
usahanya, mengingat semakin ketatnya persaingan mengakibatkan
kemampuan bank menghasilkan laba dapat menurun. Terutama bagi
bank?bank pemerintah yang pada masa pra deregulasi menguasai
bisnis perbankan, dengan pola kerjanya yang seller?s market
harus merombak total pola kerja tersebut menjadi buyer?s
market sesuai dengan alam deregulasi ini. Hampir semua
bank yang beroperasi menginginkan agar statusnya dapat
meningkat menjadi bank devisa. Hal tersebut tidak terlepas
dan kenyataafl bahwa transaksi devisa selama ini dapat
menyumbangkan penghasilan yang cukup besar bagi bank. Namun
transaksi devisa tersebut harus dikelola dengan baik agar
tujuannya untuk uienyumbangkan penghasilan tersebut dapat
tercapai. Perigelolaan yang tidak baik mungkin malah justru
merugikan bank, atau setidak-tidaknya laba yang dihasilkan
tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam rangka mengelola transaksi devisa tersebut tidak
dapat dipisahkan dan ?assets liability management? bank
secara keseluruhan, mengingat setiap langkah yang akan
diambil dalam transaksi devisa harus memperhatikan bagaimana
struktur pendanaan serta penggunaan dananya, ada atau
tidaknya maturity gap, serta interest sensitivity daripada
assets dan liability tersebut.
Karya akhir ini mencoba melihat bagaimana pengelolaan
transaksi devisa di Bank Negara, dikaitkafl dengan usaha untuk
meningkatkan laba dan transaksi devisa. Hal ini mengingat
berdasarkan data beberapa tahun terakhir ternyata laba dan
transaksi devisa terus menurun. Penurunan laba tersebut
selain disebabkan dan interest margin yang memang seinakin
menipis, juga karena pengelolaan yang kurang sempurna karena
peralatan untuk melakukan analisa dalam rangka pengelolaan
dana valuta asing tersebut belum dikembangkan.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Wibisono
"Kurs valuta asing (valas) berlangsung hampir tiap jam, sehingga mengakibatkan nilai aktiva dan kewajiban valas maupun mata uang domestic bank atau perusahaan juga berfluktuasi. Fluktuasi kurs tersebut merupakan salah satu risiko valas yang sangat mempengaruhi nilai bank atau perusahaan secara keseluruhan.
Untuk mengatasi risiko valas atau setidak-tidaknya mengurangi risiko valas disebut sebagai hedging valuta asing (foreign exchange hedging). Untuk melakukan hedging diperlukan langkah-langkah hedging yang strategis untuk memperoleh teknik hedging yang tepat pakai. Strategi hedging perlu ditunjang teknik-teknik hedging yang telah ada dalam pasar valas untuk menciptakan teknik hedging yang inovatif dan tepat guna.
Langkah-langkah dalam melakukan hedging valas harus memiliki patokan yang akan menjadi panduan bagi hedger (orang/tim yang melakukan hedging) atau pengambil keputusan dalam bank atau perusahaan. Langkahlangkah manajerial apakab yang ada dalam strategi hedging?"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.A. Gunawan
"Pada saat ini telah berkembang tiga pendekatan untuk menjelaskan prilaku kurs valas, yaitu: (1) pendekatan makro yang mengemukakan bahwa perubahan faktor makro ekonomi (fundamental) antar-negara yang secara langsung mendorong perubahan kurs valas, (2) pendekatan struktur mikro pasar yang mengemukakan bahwa faktor struktur mikro pasar yang menentukan perubahan kurs valas melalui informasi dan aliran pesanan, serta (3) pendekatan analisis teknikal yang memperkirakan dinamika perubahan kurs valas melalui analisis terhadap pergerakan data historis.
Dalam kenyataan praktis, para pelaku pasar secara simultan menggunakan informasi yang bersifat makro, mikro maupun historis. Oleh karena itu, dalam model ini akan dimasukkan peubah makro yang diwakili kurs berjangka satu minggu, peubah struktur mikro pasar yang diwakili jumlah tick dari kutipan (quote), dan peubah historis yang diwakili nilai kurs masalalu.
Memperhatikan bahwa data frekuensi tinggi umumnya mempunyai ciri heteroskedastik dan adanya volatility clustering, maka pada penelitian ini dipergunakan model GARCH. Disamping itu, karena pasar valas yang tidak transparan dimana beberapa peubah transaksi tak dapat diamati ditingkat pasar, maka pada penelitian ini dipergunakan beberapa peubah untuk memproxy peubah yang tak teramati tersebut, seperti misalnya kurs berjangka untuk memproxy tingkat bunga yang tak tersedia intrahari dan jumlah tick untuk memproxy kegiatan pasar (orderflow).
Analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa memang nilai historis dari peubah mempunyai pengaruh terhadap nilai peubah saat ini. Seperti misalnya perubahan imbal hasil masalalu mempunyai hubungan dengan perubahan imbal hasil kini. Demikian juga volatilitas masalalu mempunyai hubungan dengan volatilitas kini dan rentang relatif masalalu mempunyai hubungan dengan rentang relatif kini. Oleh karena itu disimpulkan perlunya menambahkan aspek historis ini secara eksplisit kedalam model Mikro-Makro (Evans & Lyons, 2002) untuk menjelaskan perubahan peubah kurs valas, terutama model determinasi kurs.
Penelitian ini mempunyai implikasi secara teoritis terhadap model hybrid yang menjelaskan tentang determinasi kurs, serta secara praktis terhadap kebijakan makro ekonomi, strategi para pelaku pasar dan kebijakan pengelolaan risiko perusahaan akibat perubahan nilai tukar valuta asing, dimana dinamika masalalu makin menjadi lebih penting.
Untuk memahami prilaku kurs secara lebih lengkap perlu dilakukan kajian lanjutan dengan menggunakan interval waktu yang lebih lama (perjam, perhari atau perminggu), jenis matauang yang lebih banyak dan pasar yang terpisah (Australia, Asia, Eropa dan Amerika) agar dapat diungkapkan prilaku pasar yang berbeda secara lebih jelas serta lengkap. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
D554
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istama Tatang Siddharta
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>