Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134506 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Rakhmat
"Beralihnya sistem nilai tukar rupiah dari sistem mengambang terkendali (managed floating exchange rate system) ke sistem nilai tukar mengambang penuh (floating exchange rate system) sejak Agustus 1997 dan pelaksanaan kebijakan inflation targeting sejak tahun 2000, telah menimbulkan berbagai perubahan pada perilaku dan hubungan antar variabel ekonomi moneter di Indonesia. Salah satu yang mendasar adalah perilaku pergerakan nilai tukar dan pengaruhnya terhadap inflasi (exchange rate pass through). Pertanyaan mendasar dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh nilai tukar terhadap inflasi baik yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Whole Price Indeks (WPI)? Apakah penerapan floating exchange rate system telah memperbesar exchange rare pass through? Apakah penerapan inflation targeting framework berdampak pada penurunan exchange rate pass through ?
Dengan menggunakan analisis Vector Autoregression (VAR) dari model rantai distribusi harga (price distribution chain) yang dikembangkan oleh McCharthy (2000) dan Belaisch (2003), penelitian ini menganalisis besarnya pass through nilai tukar terhadap tingkat inflasi untuk periode Januari 1993 sampai dengan Desember 2003 dan implikasi dari perubahan rejim nilai tukar dan penerapan inflation targeting framework terhadap exchange rate pass through. Hasil impuls respons function (IRF) dapat digunakan untuk melacak respons saat ini dan masa depan setiap variabel analisis akibat shock nilai tukar. Sedangkan hasil analisis variance decomposition digunakan untuk memprediksi kontribusi prosentase varians setiap variabel terhadap shock pada nilai tukar.
Hasil analisis VAR menunjukkan bahwa : (1) Pengaruh depresiasi nilai tukar terhadap tingkat inflasi selama periode Januari 1993 sampai dengan Desember 2003 yang diukur dengan IHK tidak cukup besar jika dibandingkan dengan WPI. Hal ini membuktikan bahwa pengaruh langsung (direct effect) nilai tukar terhadap tingkat inflasi ditransmisikan melalui harga barang impor atau barang perdagangan, (2) Perubahan rejim nilai tukar dari managed floating rate menjadi free floating rate menunjukkan hasil pass through nilai tukar terhadap tingkat inflasi yang semakin besar, (3) Pada periode penerapan inflation targeting framework, pengaruh depresiasi nilai tukar rupiah terhadap tingkat inflasi mengalami penurunan sangat signifikan, sebagaimana ditunjukkan oleh hasil estimasi pass through yang relatif lebih rendah dari periode kebijakan free floating rate tanpa target inflasi yang jelas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayatun Nisa
"Penelitian ini melihat pengaruh kebijakan Quantitative Easing yang diberlakukan oleh negara maju melalui bank sentralnya yaitu FED dan Non FED (yang merupakan penjumlahan BOE dan BOJ) terhadap variabel-variabel makroekonomi Indonesia yaitu cadangan devisa, IHSG, inflasi, M2, dan nilai tukar nominal melalui jalur aliran modal masuk. Penelitian ini mengggunakan data bulanan dengan periode Januari 2009 hingga Maret 2014. Metode estimasi yang digunakan adalah VARX.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya kebijakan yang diberlakukan oleh FED dan non- FED mempengaruhi aliran modal masuk Indonesia. Selanjutnya aliran modal masuk tersebut memberikan pengaruh terhadap terbesar terhadap inflasi, M2, nilai tukar nominal. Implikasi kebijakan yang dapat dilakukan yaitu koordinasi kebijakan sebagai antisipasi kebijakan QE negara maju. Selain itu pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang tepat sehingga dapat menjaga stabilitas makroekonomi dalam negeri dan menunjang iklim investasi yang baik. Kepemilikan cadangan devisa juga penting untuk menjaga stabilitas ekonomi.

This study aims to see the impact of quantitative easing (QE) policy which implemented by some of developed countries through their central bank, which are FED and non-FED (the sum of QE policy from BOE and BOJ) on Indonesian macroeconomics whicch are foreign reserves, IHSG, inflation, M2, and nominal exchange rate. The study is using monthly data since January 2009 until March 2014 with VARX estimation method.
The estimation shows that QE policy which implemented by FED an non-FED have significant impact on capital inflow to Indonesia. The capital inflow also have the biggest impact on inflation, M2, and nominal exchange rate. The results of this paper could be relevant to the ongoing policy discussion regarding to anticipation of QE policy. Besides, government also need to implement the correct policy to stabilizes Indonesian macroeconomics and support good investment climate. An adequate foreign reserves also important to stabilizes the economy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T45951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Rudi Purwono
"Perubahan (kenaikan) harga minyak internasional mempunyai dampak ekonomi yang besar pada negara pengimpor minyak ncto. Untuk melihat pengaruh perubahan harga minyak internasional pada perekonomian domestik maka diperlukan model yang mampu menangkap perilaku pelaku ekonomi yang mempunyai ekspektasi terhadap setiap perubahan. Sementara model makro ekonometri struktural tidak dapat digunakan untuk pembentukan kebijakan karena mengandung Lucas Critique. Disertasi ini menganalisis pengaruh perubahan harga minyak internasional pada variabel makroekonomi dan respon kebijakan moneter di Indonesia dengan menggunakan model Dynamic Stochastic General Equilibrium, Model makroekonomi ini adalah berdasarkan mikroekonomi dalam New Keynesian tradition. Model memasukan minyak untuk konsumsi rumah tangga dan faktor input dalam produksi, Parameter dalam model diestimasi melalui metode Bayesian dengan teknik simulasi Markov Chain Monte Carlo (MCMC). Metode ini mengkombinasikan prior information dan data historis. Parameter estimasi menunjukkan karakteristik perekonomian Indonesia. Perilaku rumah tangga dipengaruhi oleh cukup tingginya tingkat habit persistence dalam konsumsi, rendahnya clastisitas penawaran tenaga kerja, rendahnya elastisitas substitusi konsumsi produk minyak dan produk non-minyak, dan rendahnya elastisitas substitusi konsumsi barang-barang domestik dan barang-barang luar negeri. Produsen Iebih sering melakukan pengaturan harga ulang dibanding pengaturan kembali upah optimal dengan tingkat penyesuaian terhadap inflasi periode lalu untuk upah lebih besar daripada harga. Elastisitas substitusi tenaga kerja dan minyak dalam produksi dan elastisitas permintaan barang domestik kc luar negeri mempunyai nilai yang rendah. Selanjutnya, respon kebijakan moneter berupa interest rate reaction function (Taylor rule) menghasilkan parameter estimasi yang sesuai dengan Strategi kebijakan Bank Indonesia. Walaupun penelitian ini memiliki keterbatasan, model ini masih mampu memberikan simulasi impulse response untuk menjelaskan perilaku dinamis perekonomian dan menggambarkan mekanisme transmisi pengaruh perubahan harga minyak internasional di Indonesia.

The change (increase) of intcmational oil price causes immense economic impact to net oil-importer countries. In order to observe the influence ofthe change of international oil price in domestic economy, it is necessary to use a model which can contain the behavior of the agents who have expectation to every change. However, the model of structural macro econometric cannot be applied to construct policy for thc reason that it contains Lucas Critique. This dissertation analyzes the influence of the change of international oil price to the variables macroeconomic and the response of the monetaiy policy in Indonesia, using the model of Dynamic Stochastic General Equilibrium. This macroeconomic model is based on the microeconomic foundation in New Keynesian tradition, The model includes oil for household consumption and input factor in production, The parameter in the model is estimated by using Bayesian method with Markov Chain Monte Carlo (MCMC) simulation techniquc. This method combines prior information and historical data. Estimation parameter describes the characteristics of Indonesia's economy. The household behavior is affected by the moderately high level of habit persistence in consumption, the low elasticity of labor supply, the low elasticity of substitution between oil and non-oil consumption goods, and the low elasticity of substitution between domestic and Foreign consumption goods. Producers tend to instantaneously make pricing adjustment more fiequent than making wage re-optimizadon by way of amendment amount to the past inflation period for wage higher than price. The elasticity of substitution between labor and oil in production, and the elasticity of demands for domestic goods hom foreign countries are low. Subsequently, the response of the monetary policy in form of interest rate reaction function (Taylor rule) results the estimation parameter which is suitable to the policy strategy from Bank Indonesia. Despite the imperfection of this study, the model can still give impulse response simulation to explain dynamic behaviour of economy and to illustrate the transmission mechanism for the influence of the change of international oil price in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
D960
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alethea Yuwanda Murtiningrum
"Dalam penelitian ini akan dibahas analisis pengaruh kebijakan moneter terhadap inflasi regional di Indonesia yang tidak simetri. Penelitian ini mengkaji apakah pengaruh kebijakan moneter yang tercerminkan melalui suku bunga kebijakan, akan direspons secara tidak simetris terhadap pergerakan tingkat inflasi regional di Indonesia. Sesuai dengan Kajian Regional yang dilakukan oleh Bank Indonesia, regional di Indonesia akan dibagai menjadi 5 wilayah utama yaitu, Wilayah Sumatera, Wilayah Jawa, Wilayah Kalimantan, Wilayah Bali-Nusa Tenggara (Balinustra), dan Wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua). Dengan menggunakan model structural vector autoregressive (SVAR) akan dijelaskan bahwa respons laju inflasi regional bersifat asimteris terhadap suku bunga kebijakan yang ditetapkan. Hasilnya menunjukan bahwa saat terjadi gangguan pada kebijakan moneter, tingkat harga di Wilayah Balinustra, dan Sulampua langsung merespons gangguan tersebut secara negatif di periode awal.

This paper will discuss the response of monetary policies on regional inflation in Indonesia. This research examines whether monetary policy that reflected through policy interest rates, will be responsded asymmetrically to movements in regional inflation in Indonesia. Based on the Regional Research that conducted by Bank Indonesia, regional in Indonesia will be divided into 5 (five) main regions, namely Sumatra Region, Java Region, Kalimantan Region, Bali-Nusa Tenggara Region (Balinustra), and Sulawesi-Maluku-Papua Region (Sulampua). Using the structural vector autoregressive (SVAR) model, it will be explained that the response of the regional inflation rate is asymmetrical to the policy interest rates set. The results show that when there is a shock in monetary policy, the price level in the Balinustra, and Sulampua Region immediately responsds to the shock negatively in the initial period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"By developing a long-run macro structural model,the structural cointegrating vector autoregression (VAR),the optimality principle of monetary policy response in Indonesia is formulated...."
BEMP 10:4 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>