Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180460 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shinta Nataya Paramesti
"Konsumsi air minum dengan kandungan ion fluorida yang tinggi (≥ 4 ppm) dapat meningkatkan risiko kelumpuhan akibat kerapuhan tulang. Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian potensi adsorpsi kitosan-Pr dalam defluoridasi air minum secara batch. Penelitian ini mencangkup sintesis kitosan-Pr dengan metode impregnasi dan presipitasi, pengujian adsorpsi ion fluorida serta desorpsinya secara batch. Pengaruh waktu kontak, jumlah adsorben dan anion kompetitor diuji melalui variasinya dalam uji adsorpsi. Konsentrasi loading Pr3+ diuji untuk mencapai pemenuhan standar kandungan ion fluorida dalam air minum (1,5 ppm). Kadar ion fluorida diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 570 nm dengan metode SPADNS (sodium 2-(parasulfophenylazo)-1,8-dihydroxy-3,6-naphtalene disulfonate). Efisiensi adsorpsi terbaik (92,77%) yang diperoleh kitosan-Pr hasil presipitasi dengan konsentrasi loading Pr3+ 6,86%wt sebanyak 10 g pada waktu kontak 60 menit dan kapasitas adsorpsi sebesar 0,039 mg/g ini telah memenuhi standar Permenkes RI mengenai kadar fluorida dalam air minum dengan kadar fluorida akhir sebesar 1,446 ppm. Kitosan-Pr sesuai dengan model isoterm Langmuir dengan kinetika adsorpsi mengikuti pseudo orde kedua. Adsorben terbaik dikarakterisasi dengan FTIR, SEM-EDX dan XRD. Kondisi terbaik regenerasi kitosan-Pr diperoleh dengan menggunakan larutan NaOH (1:10) konsentrasi 0,1 M pada suhu agitasi 50°C.

Drinking water consumption with high flouride levels (≥ 4 ppm) could increased risk for bone fractures. In this study, adsorption potential of chitosan-Pr was investigated for defluoridation of drinking water in batch system. This study present synthesis of chitosan-Pr using impregnation and precipitation methods, fluoride ions adsorption experiments and its desorption using batch technique. Effects of contact time, adsorbent quantity and anion competitors were caried out by each variation in adsorption experimental study. Loading Pr3+ concentration was investigated to fulfill the standard of fluoride ions in drinking water (1,5 ppm). Fluoride ion concentration was investigated using spectrophotometer UV-Vis at 570 nm wavelength appropriate with SPADNS (sodium 2-(parasulfophenylazo)-1,8-dihydroxy-3,6-naphtalene disulfonate) method. The best adsorption efficiency (92,77%) of chitosan-Pr which obtained from precipitation method with loading Pr3+ concentration 6,86%wt, 10 g of weight at 60 minutes contact time and 0,039 mg/g of adsorption capacity was qualified with Permenkes RI standard of fluoride concentration in drinking water with 1,446 ppm as final fluoride concentration. Chitosan-Pr fit with Langmuir isoterm model and pseudo second order for its adsorption kinetics. The best adsorbent was characterized with FTIR, SEM-EDX and XRD, whereas its best regeneration operation was suggested by using 0,1 M NaOH (1:10) at agitation 50°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gefin Yesya
"Kelebihan kandungan ion fluorida dalam air berpotensi mencemari badan air terutama apabila badan air tersebut digunakan sebagai bahan baku air minum. Dengan mengkonsumsi air minum yang memiliki kandungan ion fluorida berlebih dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan seperti fluorosis gigi dan tulang. Pada penelitian ini, kitosan telah dimodifikasi dengan penambahan praseodimium (Pr3+) sebagai adsorben untuk menyerap ion fluorida dalam air minum. Penambahan praseodimium bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyerapan ion fluorida oleh kitosan.
Dari hasil karakterisasi FTIR diketahui keberadaan praseodimium yang berikatan dengan gugus aktif pada kitosan dan hasil SEM-EDX juga membuktikan adanya praseodimium yang terikat pada permukaan kitosan. Proses adsorpsi dilakukan dengan menggunakan larutan ion fluorida 20 mg/L pada pH 7. Kondisi optimum untuk loading praseodimium dalam kitosan diperoleh pada konsentrasi praseodimium sebesar 1 g/L dengan efisiensi adsorpsi ion fluorida sebesar 72% dan kapasitas adsorpsi 7,2 mg/g. Pada uji adsorpsi diperoleh waktu kontak optimum antara adsorbat dengan adsorben berlangsung selama 60 menit dengan jumlah adsorben yang ditambahkan sebesar 0,1 g. Adanya anion kompetitor seperti Cl-, NO3 -,CO3 2- dan SO4 2- menyebabkan menurunnya efisiensi penyerapan ion fluorida menjadi 68,65%, 64,75%, 33,50% dan 58,70%. Model isoterm adsorpsi yang sesuai adalah isoterm Langmuir dan kinetika adsorpsi mengikuti pseudo orde kedua.

Excess content of fluoride ion in water potentially polluted the water bodies especially if water bodies are used as raw material for drinking water. Consuming drinking water that contains excess fluoride ion can cause a wide range of health problems such as dental fluorosis and bone. In this study, chitosan has been modified by the addition of praseodymium (Pr3+) as an adsorbent to absorb fluoride ions in drinking water. The addition of praseodymium aims to improve the performance of fluoride ion uptake by chitosan.
The result from FTIR characterization, note the presence of praseodymium binds to the active group on chitosan and SEM-EDX results also prove the existence of praseodymium on the surface of chitosan. Adsorption process is done using fluoride ion solution 20 mg/L at pH 7. The optimum conditions for loading of praseodymium on chitosan obtained at concentrations of praseodymium 1 g/L for efficiency adsorption of fluoride ion by 72% and the adsorption capacity of 7.2 mg/g. In the adsorption test obtained the optimum contact time between adsorbate with adsorbent lasted for 60 minutes with the amount of adsorbent was added at 0.1 g. Presence of competitor anions such as Cl-, NO3 -,CO3 2- dan SO4 2- were caused decrease in the efficiency adsorption of fluoride ion to be 68.65%, 64.75%, 33.50% and 58.70%. The bestfit adsorption model adsorption isotherms are Langmuir isotherm and the adsorption kinetics followed pseudo second order.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43423
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Estiqomah
"Infrastruktur memiliki peranan penting dalam meningkatkan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Infrastruktur air minum dan sanitasi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang dapat dapat memperbaiki kondisi kesehatan, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan perlindungan lingkungan. Adanya kesenjangan antar wilayah maka dibutuhkan adanya pemetaan infrastruktur sehingga dapat mengetahui prioritas pembangunan. Indikator penilaian didapatkan dengan studi literatur. Pemetaan infrastruktur didapatkan dengan kuesioner yang diolah dengan metode AHP.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan peringkat kota sebagai berikut; Surabaya, Banda Aceh, Banjarmasin, Denpasar, Medan, Yogyakarta, Jakarta, Mamuju, Palembang, Makassar, Mataram, Pontianak, Jayapura, Jambi, Bandung, Padang, Semarang, Serang, Ternate, Bengkulu, Manokwari, Pangkal Pinang, Kendari, Palangkaraya, Bandar Lampung, Samarinda, Pekanbaru, Gorontalo, Tanjung Pinang, Kupang, Ambon, Manado.

Infrastructures have important roles in escalating and preserving rapid economic growth. Drinking water and sanitation infrastructure are basic human needs which can mend heatlh condition, increase quality of life and provide environment protection. Nevertheless, there are disparities in drinking water and sanitation infrastructure in Indonesia. Therefore, the need for mapping drinking water and sanitation infastructure is expected to determine the pattern of development and improvement of future drinking water and sanitaion infrastructure. Literature studies are used as sources for scoring selected indicators. The weight of each indicators is acquired by questionaires.
The result of this research indicates the rank of capital of provinces as follows; Surabaya, Banda Aceh, Banjarmasin, Denpasar, Medan, Yogyakarta, Jakarta, Mamuju, Palembang, Makassar, Mataram, Pontianak, Jayapura, Jambi, Bandung, Padang, Semarang, Serang, Ternate, Bengkulu, Manokwari, Pangkal Pinang, Kendari, Palangkaraya, Bandar Lampung, Samarinda, Pekanbaru, Gorontalo, Tanjung Pinang, Kupang, Ambon, Manado.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Pebriani
"Air memiliki peranan yang penting bagi tubuh, namun seringkali menjadi hal yang dilupakan sehingga tanpa disadari banyak remaja yang mengalami dehidrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan minum air putih dan faktor lainnya dengan asupan air total pada siswa/i di SMP Negeri 1 Depok tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 dengan melibatkan 195 responden kelas 8 di SMP Negeri 1 Depok yang didapat dengan total sampling.
Variabel independen yang diambil adalah karakteristik responden (jenis kelamin dan uang jajan), status gizi, aktivitas fisik, pengetahuan gizi dan kebiasaan minum (berdasarkan waktu minum dan membawa bekal minuman ketika bepergian, kebiasaan minum air putih, berdasarkan jenis minuman yang tidak dianjurkan dan dianjurkan). Asupan air diperoleh dengan wawancara food recall 2x24 jam, variabel status gizi diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, sementara variabel lainnya diperoleh dengan pengisian kuesioner. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi-square. Sebanyak 53,3 % responden dengan asupan air total kurang dari 2000 ml/hari.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kebiasaan minum air putih merupakan satu-satunya variabel yang memiliki hubungan dengan asupan air total. Siswa/i diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan minum yang baik, selain itu, kepada pihak sekolah agar memberi dukungan maupun menyelenggarakan kegiatan bersifat edukatif dan aplikatif untuk meningkatkan asupan air sehingga dampak kekurangan air bagi tubuh dapat diminimalisir.

Water has an important role for the body, but it is often ignored by adolescents. As a result, they become dehydrated unconsciously. The purpose of this study is to find out the relationship between drinking water habits and other factors on the total water intake in Junior High School 1 Depok students in 2014. The study was conducted on April 2014. It used cross-sectional design which was involving 195 respondents of eighth grade students in Junior High School 1 Depok. All respondents were obtained by a total sampling.
The independent variables were the characteristics of respondents (gender and pocket money), nutritional status, physical activity, knowledge of nutrition, and drinking habits (based on drinking time and bringing drinks in traveling; drinking water; and the kind of beverages that are recommended or not recommended). The data about the total water intake for each respondent was obtained by food recall interview within 2x24 hours, and the nutritional status data was obtained by measuring weight and height. Moreover, the other variables were obtained by means of questionnaires. Bivariate analysis used chi-square test. From 195 respondents, 53.3% of them have a total water intake less than 2000 ml/day.
Statistical tests show that only drinking water habits variable has relationship with a total water intake. The students are expected to improve the knowledge about the important of water for their body, so they will have good drinking habits. Also, the school should give supports and facilitate educated and applicable activities to increase the intake of water. As a result, the bad impacts of lack of water for the body can be minimized.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin Ahmad
"Kadar nitrat yang tinggi pada air bersih penduduk di Kelurahan Kukusan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antar parameter nitrit dan nitrat serta mengestimasi tingkat risiko kesehatan dari air bersih dan air minum penduduk. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan sampel air bersih pada 30 titik, dan wawancara serta pengukuran berat badan terhadap 41 responden. Pengambilan sampel air bersih diakukan untuk mengetahui kadar NO3-N, NO2-N, NH3, pH, Total Zat Padat terlarut (TDS), dan Daya Hantar Listrik (DHL). Jumlah responden dan sampel air bersih disesuaikan dengan data pemantauan kualitas air bersih dari Dinas Kesehatan Kota Depok Tahun 2013.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna antara sebelum dengan sesudah dimasak terhadap variabel NO3-N, pH, TDS, dan DHL (p=0,0005), terdapat korelasi yang bermakna antara pH dengan NO3-N pada air bersih (r=-0,578; p=0,001) dan air minum (r=-0,571; p=0,01), dan tingkat risiko pajanan nitrat dan nitrit dari air minum pada durasi real time (RQNO3-N = 0,113; RQNO2-N= 0,07) dan pada durasi life span (RQNO3-N= 0,178; RQNO2-N= 0,09) masih aman. Hal ini diindikasikan bahwa air minum penduduk yang berasal dari air bersih masih layak dikonsumsi karena tidak berisiko oleh pajanan nitrat dan nitrit.

High levels of nitrate in clean water residents of Kukusan district pose a risk to human health. This study aims to know a correlation between inter parameters nitrates and nitrites and estimate the level of health risk from exposure to clean water and drinking water residents. Data collection was carried out with clean water sampling at 30 points, and interview as well as a measurement of the weight of 41 respondents. The sampling of clean water to determine levels of NO3-N, NO2-N, NH3, pH, Total dissolved Solids (TDS) and Electrical Conductivity (DHL). Respondents and sampling of clean water were selected based on quality monitoring clean water 2013 data from Department of Health in Depok.
The results show the difference between before and after means boiled on a variable NO3-N, pH, TDS, and DHL (p=0,0005), there is significant correlation between pH with NO3-N from clean water (r=-0,578; p=0,001) and drinking water (r=-0,571; p=0,01), and the level of risk exposure to nitrates and nitrites from drinking water on real time duration (RQNO3-N = 0,113; RQNO2-N= 0,07) and life span duration (RQNO3-N= 0,178; RQNO2-N= 0,09) is still safe. This indicated that residents of the drinking water that comes from the clean water consumed is still eligible because it is not at risk by exposure to nitrate and nitrite.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatima Risha Dianty
"Terbatasnya cakupan layanan air bersih perpipaan dari PDAM menyebabkan sebagian besar masyarakat Kota Bekasi masih memanfaatkan air tanah sebagai sumber air bersih. Masalah dalam penelitian ini yaitu masyarakat cenderung mengonsumsi air tanah tanpa mengetahui kondisi, keamanan dan kualitas air tanah.Tujuan penelitian adalah menganalisis pengetahuan masyarakat terkait kualitas air tanah, hubungan antara persepsi masyarakat dengan kualitas air minum, perilaku masyarakat terkait praktik penanganan dan pengolahan air minum, serta mengevaluasi penyediaan air minum yang aman di Kelurahan Jatiluhur, Sumur Batu, dan Jatirangga, Kota Bekasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode campuran yang menggabungkan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat pengaruh signifikan kualitas air minum pada persepsi masyarakat serta tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi masyarakat dengan variasi penggunaan metode pengolahan air minum. Kesimpulan penelitian ini yaitu pemanfaatan air minum yang berasal dari air tanah perlu untuk mempertimbangkan aspek pengetahuan, persepsi, dan perilaku masyarakat.

Limited coverage of piped water service has resulted that majority of people in Bekasi City still using groundwater as main source of clean water. People tend to consume groundwater without knowing the condition, safety and quality of groundwater. The aim of this research was to analyze community knowledge regarding groundwater quality, relationship between public perceptions and drinking water quality, community behavior regarding drinking water handling and processing practices, and evaluate the provision of safe drinking water in Jatiluhur, Sumur Batu, and Jatirangga Sub-district. The research method used is mixed method. The results showed that statistically there was no significant effect of drinking water quality on public perceptions and no significant relationship between public perceptions and variation of drinking water treatment methods. The conclusion of this research is that the utilization of drinking water originating from groundwater needs to consider the aspects of knowledge, perceptions and behavior of the community."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yossi Martino
"Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 mengamanatkan tercapainya 100% hunian dengan akses air minum layak. Mencapai tujuan ini tidaklah mudah tanpa memperhatikan kebijakan transfer fiskal dan tata kelola. Studi ini mengidentifikasi hubungan transfer spesifik dan tata kelola terhadap akses air minum layak tiap kabupaten/kota di Indonesia tahun 2019-2022. Hasil regresi data panel menggunakan metode fixed effect menunjukkan DAKF Air Minum dan tata kelola yang baik berpengaruh positif dan signifikan terhadap akses air minum layak. Pada analisa subsampel, DAKF Air Minum lebih berdampak pada KTI dibanding KBI. Sementara itu, tata kelola yang baik lebih berdampak untuk KBI dibanding KTI.

The National Medium-Term Development Plan for 2020-2024 aims to provide 100% of residents with access to safe drinking water. Attaining this goal is difficult without focusing on fiscal transfer policy and good governance. This study explores the relationship between specific transfer and good governance on access to safe drinking water in each district/city in Indonesia during 2019-2022. The regression of panel data using the fixed-effect method shows that specific-purpose capital grants for drinking water and good governance significantly have a positive impact on access to safe drinking water. In subsample analysis, specific-purpose capital grant for drinkinater has a higher impact in Eastern Indonesia. Meanwhile, good governance has a higher impact in Western Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko M. Hartono
Jakarta: UI-Press, 2013
PGB 0340
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Tirta Dharma,
551 AM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mursidi
"Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. tidak ada satupun mahluk hidup termasuk manusia dapat bidup tanpa air, Air yang baik dan sehat adalah air yang teiah memenuhi persyaratan kesehatan baik fisikimia, biologi maupun radioaktivitas, sesuai dengan persyaratan kualitas air minum Kepmenkes nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, Kualitas air minum parameter kimla kromium heksavalen dan arsen di kelurahan Karanganyar telah melebihi persyaratan kualits air minum Kepmenkes tersebut.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perkiraan risiko kesehatan akibat pajanan logam kromiun heksavalen dan arsen dalam air minum. Penelitian ini dilakukan terhadap penduduk Karanganyar yang menggunakan sarana air bersih sumur gali sebagai sumber air minum sebanyak 200 orang, dan pemeriksaan sampel air minum sebanyak 32 sampel.
Hasil penelitian didapatkan bahwa persentase responden yang mempunyai risiko penyakit non kanker akibat pajanan kromium heksavalen (RQ !) sedangkan persentase responden yang telah me!ampaui batas risiko penyakit non kanker akibat pajanan arsen (RQ> I) sebesar 59%.Besar risiko kanker akibat pajanan arsen rata­ rata pada responden sehesar 1,5 per !0.000 penduduk. Konsentrasi krornium heksava!en terbukti mempunyai huhungan dengan risiko kesehatan (p < 0,05) dengan nilai r = 0,927 dan hubungannya sangat kuat Konsentrasi arsen juga mempunyai hubungan dengan risiko kesehatan (p < 0,05) dengan nilai r = 0,936 dan hubungannya sangat kuat.
Kandungan kromium heksavalen dan arsen merupakan risk agent yang mempunyai hubungan sangat kuat dengan risiko kesehatan. maka perlu kirnnya dilakukan pemantauan dan pengendaiian terhadap risk agent tersebut dengan melakukan perbaikan dan penyedirum air minum yang haik dan sebat. Pemerintah daerah sudah seharusnya melalui dinas terkait untuk melakukan perencanaan program penyediaan dan perbalkan kualitas air, agar masyarakat terhindar dari risiko kesehatan akibat air minum yang tidak sehat.

Water is 1ife source for human, no creature including human could Jife without water. Good and healthy water is fulfilling health prerequirement whether physical, chemical. biology or radioactivity, according to water quality prerequirement of Kepmenkes number 9071MENKES/SKN1Ii2002. Chemical parameter of water quality of chromium heksavalen and arsenic at Kalanganyar chief of village has surpassing surpassing water quality prerequirement of Kepmenkes.
Research objective is to identity consequance of health risk measurement from chronium heksavalen metal exposure and arsenic in drinking water. This research performed to Kalanganyar residence that using hygiene well medium as drinking water source of 200 people, and drinking water sample examination of 32 samples.
Research result ob!ained that respondent percen!age, which has non-cancer disease risk because of chromium heksavalen exposure (RQ>l) as much as 16%, while Ii respondent percentage that has surpassing limitation of non cancer of arsenic exposure (RQ>I) as much as 59%. Cancer risk mte because of arsenic exposure averagely in respondent is 1.5 per 10,000 residences. Concentration of chromium heksava!en sho\ved has a relation with health risk (p < 0.05) with r-value = 0.927 and the relation is very strong. Concentration of arsenic also showed has a relation with health risk (p < 0.05) with r-value = 0.936 and the relation is very strong.
Substances of chromium heksavalen and arsenic is risk agent that has strong relation with health risk, therefore require to performed monitoring and controlling toward risk agent by performing maintenance and providing good and healthy drinking water. Regency government through related department of providing and maintaining water quality. so that public avoided from health risk of unhealthy drinking water.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T31654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>