Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170959 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilham Ramdani
"Pemodelan tentang watermist sebagai suatu pengendali asap dan pengurangan panas pada refuge floor dilakukan pada suatu model kompartemen berukuran 60 cm x 60 cm x 120 cm menggunakan penskalaan 1:10 dengan ukuran ruangan sebenarnya. Tinggi kompartemen tersebut dibagi menjadi 3 bagian sehingga masing-masing bagian memiliki tinggi 40 cm, di mana bagian pertama adalah lantai yang terbakar, bagian kedua adalah refuge floor dan bagian ketiga merupakan lantai biasa. Refuge floor secara umum adalah lokasi di sebuah bangunan yang dirancang untuk menampung penghuni selama kebakaran berlangsung jika evakuasi keluar bangunan berkemungkinan tidak aman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem tirai kabut air terhadap obskurasi asap dan distribusi temperatur dalam kebakaran kompartemen. Penggunaan sistem kabut tirai air dalam penelitian ini tidak memadamkan api secara langsung dengan menyemprotkan kabut air ke dalam nyala api akan tetapi hanya sebagai tirai air yang ditempatkan jauh dari sumber api.
Sumber kebakaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa stick es krim (cribs). Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh penggunaan kabut air dalam suatu kebakaran kompartemen seperti: perbandingan nilai optical density asap dan temperatur ruangan. Variasi data dilakukan dengan pengukuran nilai optical density asap dan temperatur ruangan sebelum dan sesudah pengaktifan kabut air.

Modeling on water mist systems as a controller of smoke and reduction of heat in fires performed on a refuge floor model with the size of compartment is 60 cm x 60 cm x 400 cm with scaling 1: 10 with actual size room. High compartment is divided into 3 sections so that each section has a height of 40 cm, where the first part is the burning floor, the second part is the refuge floor and the third part is an ordinary floor. Generally refuge floor is a location in a building designed to hold occupants during a fires if evacuation is not likely to exit the building safely.
This study aims to determine the extent of influence of water mist curtain system to the density of smoke and temperature distribution in compartment fire. The application of water mist system in this study does not directly extinguish the fire by spraying water mist into the flame but only as a water curtain which is placed away from sources of ignition.
Fire source used in this study is ice cream sticks (cribs). Comparison of smoke optical density and the room temperature will be conducted to determine the effectiveness of water mist curtains. Variation data was done by measuring the optical density of smoke and the room temperature before and after application of water mist system. Experimental data will produce a graph density of smoke and distribution of temperature compartement on conditions with and without activation of water mist curtains.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zilvan Bey
"Pembangunan bangunan gedung bertingkat tinggi dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang sangat drastis, dimana ketinggian bangunan gedung tersebut saat ini sudah melebihi 200 meter. Tanpa adanya instalasi dan pemeliharaan yang baik bangunan gedung bertingkat tinggi akan sangat rawan terhadap bahaya kebakaran. Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah aspek keselamatan bagi seluruh penghuni apabila bangunan gedung tersebut mengalami kebakaran. Oleh karena itu, salah satu alternative untuk mencapai tujuan keselamatan penghuni tersebut pada bangunan yang sangat tinggi adalah dengan menyediakan Refuge Floor yang bertindak sebagai tempat singgah sementara bagi penghuni yang tidak dapat melakukan evakuasi total. Namun salah satu permasalahan pada refuge floor ini adalah masuknya asap bila terjadi kebakaran pada lantai dibawah refuge floor. yang akan menggangu pernafasan dan pengelihatan bagi para penghuni yang singgah. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat menanggulangi masuknya asap kedalam refuge floor tersebut, dimana salah satu cara tersebut adalah dengan memberikan sebuah kanopi tepat pada lantai refuge floor. yang berfungsi sebagai penghalang asap yang bergerak menuju refuge floor.

Over the few decades the development of high-rise buildings has increased dramatically, in which the height of the building is over 200 meters. Without proper installation and maintenance a high-rise building will be very vulnerable to fire. One of the key aspects that needed attention is the occupant's safety during fire. One alternative is to establish a refuge floor that would act as a temporary safe heaven for occupants that could not do a total evacuation in a high-rise building. However, the issue with refuge floors is, because it's open spaced, Smoke that came from the burning floor right below the refuge floor could easily enter the refuge floor, which would disturb the occupant's breathing and sight. Because of this, there needs to be a system that could prevent smoke from entering the refuge floor, in which one of the ways is to give a canopy to the refuge floor that would act as an obstruction for the smoke that is moving towards the refuge floor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Anastasia
"Bahaya kebakaran menjadi salah satu aspek keselamatan yang harus diperhatikan dalam mendesain dan mendirikan bangunan. Jika terjadi kebakaran, kerugian bukan hanya dari sisi materiilnya saja, melainkan juga dari segi sisi nonmateriil, seperti cedera, cacat, bahkan kematian. Pada penelitian pemodelan ini, simulasi dibuat dengan software FDS (NIST), sistem tirai kabut air dengan skala laboratorium dibuat untuk mempelajari pengaruhnya terhadap perubahan distribusi temperatur ruangan, yaitu ruangan yang tidak menggunakan kabut air dan menggunakan kabut air.
Dari hasil pemodelan, adanya tirai kabut air mempengaruhi persebaran panas yang terjadi di dalam ruangan. Selain itu, pemilihan single mesh dengan 3 (tiga) ukuran grid yang berbeda dalam input dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap keakuratan hasil output dari parameter-parameter yang akan diukur. Beberapa variabel di atas, selain berpengaruh terhadap perubahan temperatur di dalam ruangan, juga berpengaruh terhadap aliran asap yang berasal dari pool fire.

Fire hazard is one of the aspects that has to be considered when designing and constructing buildings. Fire, will not only result in material losses but also immaterial losses, such as injury, disability or even death. In this modelling, the simulation software created by FDS (NIST), a laboratorium scale room was made to study the effect of water mist curtain system. In this case we compare 2 rooms, one room with water mist curtain and the second room without water mist curtain.
From the modeling results, we will see that the existance of water curtain affects the heat flow in the compartment. The reason of the selection of a single mesh with 3 (three) different grid sizes when inputting the data for the simulation, is to study and determine the accuracy of the output parameter. Some of the variables input above, are not only affecting the change of the room temperature, but also affecting the flow of smoke from the pool fire in the compartment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50892
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Susanto
"Penelitian tentang sistem kabut air sebagai suatu pengendali asap dan pengurangan panas pada kebakaran dilakukan pada suatu model kompartemen berukuran 50 cm x 50 cm x 100 cm menggunakan penskalaan 1 : 6 dengan ukuran ruangan sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem tirai kabut air terhadap densitas asap dan distribusi temperatur dalam kebakaran kompartemen. Penggunaan sistem kabut air dalam penelitian ini tidak memadamkan api secara langsung dengan menyemprotkan kabut air ke dalam nyala api akan tetapi hanya sebagai tirai air yang ditempatkan jauh dari sumber api. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah bensin premium sebanyak 8 ml yang ditempatkan pada suatu wadah dengan diameter 6.3 cm dengan tinggi 4.3 cm.
Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh penggunaan kabut air dalam suatu kebakaran kompartemen seperti: perbandingan nilai optical density asap dan temperatur ruangan. Variasi data dilakukan dengan pengukuran nilai optical density asap dan temperatur ruangan sebelum dan sesudah pengaktifan kabut air. Data eksperimen akan menghasilkan suatu grafik optical density asap dan distribusi temperatur ruangan pada kondisi dengan dan tanpa pengaktifan tirai kabut air. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Fire Dynamics Simulator (FDS. Ver. 5.0) kemudian membandingkan hasil simulasi dengan data yang di dapat dari hasil eksperimen.

Research on water mist systems as a controller of smoke and reduction of heat in fires performed on a compartment model with the size of compartment is 50 cm x 50 cm x 100 cm with scaling 1: 6 with actual size room. This study aims to determine the extent of influence of water mist curtain system to the density of smoke and heat distribution in compartment fire. The aplication of water mist system in this study does not directly extinguish the fire by spraying water mist into the flame but only as a water curtain which is placed away from sources of ignition. The fuel, which is being used as much as 8 ml of premium (gasoline) in this study, is placed in a container with a diameter of 6.3 cm with 4.3 cm height.
Comparison of smoke optical density and the room temperature will be conducted to determine the effectiveness of water mist curtains. Variation data was done by measuring the optical density of smoke and the room temperature before and after application of water mist system. Experimental data will produce a graph density of smoke and distribution of temperature compartement on conditions with and without activation of water mist curtains. Simulation was performed using Fire Dynamics Simulator (FDS. Ver. 5.0) and then the simulation results are compared with data obtained from the experimental results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Refaldo Fanther
"Penelitian tentang pengaruh pemberian tekanan (presurisasi) terhadap opasitas asap pada ruang tangga kebakaran di gedung bertingkat tinggi dilakukan pada suatu model gedung bertingkat dengan sistem presurisasi berukuran 70 cm x 65 cm x 200 cm menggunakan skala 1:20 dibandingkan dengan desain gedung bertingkat tinggi yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari jumlah pintu terbuka di dalam ruang tangga bertekanan terhadap opasitas asap di gedung bertingkat tinggi. Penggunaan tekanan melalui pemberian suplai udara di dalam ruang tangga kebakaran adalah sebagai salah satu bentuk sistem pengendalian asap yang beertujuan untuk mencegah asap memasuki ruang tangga pada saat kebakaran. Penggunaan presurisasi pada ruang tangga juga disimulasikan dengan desain gedung yang sebenarnya, menggunakan Fire Dynamic Simulator (FDS Ver. 5.0). Data yang diperoleh melalui eksperimen pada model akan dibandingkan dengan hasil analisis yang dilakukan pada simulasi. Hasil dari penelitian ini adalah sistem ruang tangga kebakaran terbukti menurunkan tingkat opasitas asap, sehingga dapat diaplikasikan untuk mencegah asap kebakaran pada gedung bertingkat tinggi.

Experimental work on the effect of pressurized system on optical density of smoke in a high rise building was studied using a model with the size 70 cm x 65 cm x 200 cm. This represents a scaling factor of 1:20 compared to the typical building size. This study aims to study the influence of the number of open doors in the pressurized stairwell to the optical density of smoke in the high-rise buildings. The pressurization through the provision of air supply in the stairwell is as one of smoke control systems that aim to prevent smoke from entering the stairwell during a fire. The effect of pressurization on the stairwell was also simulated with the actual building design, using the Fire Dynamic Simulator (FDS Ver. 5.0). The data obtained through experiments on the model were compared with the results of analyzes performed on the simulation. The result of this research is the pressurized stairwell system was proven to decrease optical density of smoke, therefore it can be applied to prevent smoke of fire in high rise building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43351
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarman
"Fire safety merupakan faktor penting dalam desain gedung bertingkat tinggi. Asap diakui sebagai pembunuh utama dalam situasi kebakaran. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya sistem pengendalaian asap seperti sistem pressurusasi dan exhaust. Sistem pressurized smoke stop lobby dan sitem exhaust fan diharapkan dapat mengurangi adanya korban jiwa dalam kebakaran. Faktor penting lain dalam desain safety adalah waktu deteksi asap sehingga korban dapat dievakuasi sebelum asap masuk ke tangga darurat.

Fire safety is an important factor in the design of high-rise buildings. Smoke is recognized as a major killer in fire situations. Therefore, it is necessary to have smoke control systems such as pressurized and exhaust systems. Smoke stop lobby pressurized system and theexhaust system is expected to reduce victim in fires. Another important factor in the design of safety is a smoke detection time, so that the victim can be evacuated before smoke into the emergency stairs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Stevanus
"Sebuah eksperimen sistem kabut air dengan skala laboratorium dilakukan untuk mempelajari pengaruhnya terhadap perubahan distribusi temperatur ruangan. Pendekatan yang dilakukan yaitu untuk melihat pengaruh tirai kabut air terhadap api ruangan (comparment fire). Penggunaan bahan bakar bensin sebanyak 8 ml sebagai bahan bakar untuk pool fire yang nantinya digunakan menjadi sumber panas, karena dari beberapa kali percobaan, menghasilkan durasi pembakaran rata-rata 4 menit. Selain itu pemilihan volume bahan bakar ini didasarkan dari pola perubahan temperatur ruangan yang dihasilkan, dimana tingkatan pola berkembang penuh (fully develop stage) berada pada durasi waktu _ 1 menit dari awal penyalaan. Karakteristik dari kabut air berupa besar bukaan flap, tekanan discharge, mempunyai pengaruh yang besar pada percobaan ini. Beberapa variabel di atas selain berpengaruh terhadap perubahan temperatur, juga terhadap aliran asap yang berasal dari pool fire. Dengan adanya penambahan kabut air ke dalam model ruangan, pembacaan temperatur oleh termokopel mengalami perubahan. Penambahan tirai kabut air ini juga menghasilkan pengaruh enclosure effect, yang mana akan menghambat suplai oksigen ke dalam pool fire. Perubahan pembacaan ini kemungkinan dipengaruhi oleh kabut air yang melapisi permukaan termokopel, selain juga dikarenakan oleh menguapnya sejumlah massa dari kabut air yang ikut menyerap panas dari pool fire.

A series of water mist laboratory-scale experiments were conducted to study its effect on room temperature distribution. The approach taken is to see the effect of water mist curtain of fire occur in a room (compartment fire). The use of gasoline as much as 8 ml as fuel for the fire pool that will be used as heat sources, because of several attempts, the duration of combustion produces an average of 4 minutes. In addition, the volume of fuel selection is based from the pattern produced by room temperature changes, where the fully developed (fully develop the stage) occur at _ 1 minute duration from the initial ignition. Characteristics of water mist in the form of the opening flap, discharge pressure, has a huge effect on this experiment. Some of the variables above in addition to influence the changes in temperature, also on the flow of smoke coming from the pool fire. With the addition of water mist into the model room, the reading by the thermocouple is also changing. The addition of this water mist curtains create the enclosure effects, which will inhibit the supply of oxygen to the pool fire. Changes in reading is likely influenced by water mist that coats the surface of the thermocouple, and also due to the vaporization of a mass of water mist that absorb heat from the pool fire."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50935
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azimil Gani Alam
"Penelitian mengenai pengaruh aliran asap akibat intervensi semburan kabut air dilakukan untuk mengetahui bagaimana fenomena penurunan asap berlangsung. penelitian ini membahas pengaruh tirai kabut air tersebut dengan distribusi temperatur serta kerapatan optis asap pada ketinggian dan jarak yang berbeda untuk mengukur hasil asap pembakaran bahan bakar dalam suatu model kompartemen berukuran 2.5 m x 1.25 m x 4.25 m. Kolam Api yang berdiameter 10 cm berlangsung hidup namun tidak mencapai titik padam. Cara eksperimen adalah dengan mendapatkan data proses produksi asap tanpa adanya gangguan tirai kabut. setelah itu barulah eksperimen yang sama diulang dan diberikan intervensi kabut air dengan variasi waktu aktivasi nosel berbeda dan tekanan operasi nosel yang berbeda pula. Simulasi piranti lunak FDS dilakukan dengan mengkondisikan seperti kondisi alat eksperimen hingga hasil simulasi nanti akan dikomparasikan pada hasil eksperimen. Tren grafik yang keluar diharapkan dapat menjadi hasil utama penarik kesimpulan bahwa ada percepatan smoke downward akibat momentum dorongan nosel semburan. Dengan data kuantitatif yang ada, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kabut air sebagai pemadaman.

Research on the influence of haze caused by bursts of fog water interventions performed to determine how the phenomenon of smoke reduction takes place. this study discusses the effect of the water mist curtains the temperature distribution and the optical density of smoke at different heights and distances to measure the smoke of burning fuel results in a compartment model 2 m x 1.5 m x 4.25 m. fire doesn’t extinguished within pool fire 100 mm of diameter although its position is under the nozzle activity on 3.5 meter height. experimentation is the way to get the data production process without any interruption curtain of smoke haze. and then, the experiment going to be repeated as same as last experiment bit the situation are given within water mist intervention with time start activation and nozzle operating pressure variation. FDS simulation software has been ran as same as experimental conditions and the result of simulation will be compared among the experimental data results. trend chart that comes out is expected to be the main result of towing the conclusion that there was smoke downward acceleration due to momentum thrust nozzle bursts. with the existing quantitative data, it can be concluded that the use of water mist fire suppression is not effective because of the damage of smoke distribution as well as its height downward.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arian Dwi Putra
"Dewasa ini banyak studi yang mempelajari tentang sistem kabut air, berbagai eksperimen dilakukan dengan berbagai tujuan, seperti yang telah dilakukan oleh Jean-Marie Buchlin (2005) yang mengkaji tentang pengaruh water mist sebagai perisai panas dari tangki penimbunan bensin, Y.Gao, P.Liu, S.S.Li, dan W.K.Chow (2009) membahas tentang pengaruh water mist terhadap sebuah lingkungan yang dipengaruhi oleh pool fire, dan juga interaksi water mist terhadap pool fire yang dilakukan oleh Wang Xishi, Liao Guangxuan, Yao Bin, dan Fan Weicheng (2000).
Kajian tentang sistem tirai kabut air dalam suatu kompartemen api ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem tirai kabut air dalam menghalangi panas yang dihasilkan dari pool fire di dalam suatu ruangan. Penggunaan kabut air dalam penelitian ini tidak untuk pemadaman api secara langsung dengan menyemprotkan kabut air ke pusat nyala api melainkan sebagai penghalang panas yang berupa tirai kabut air dan diletakkan jauh dari sumber api.
Penelitian ini menggunakan suatu model kompartemen berukuran 1m x 0,5m x 0,5m yang terbuat dari Calcium Silicad sebagai tempat terjadinya kebakaran dengan salah satu sisinya yang terbuka. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah bensin premium sebanyak 8 ml yang ditempatkan pada suatu wadah dengan diameter 6.3 cm dengan tinggi 4.3 cm. Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh penggunaan kabut air dalam suatu kebakaran ruangan seperti: perbandingan nilai heat flux dan perbandingan nilai temperatur ruangan dimana variasi data dilakukan dengan melakukan pengukuran nilai heat flux dan temperatur ruangan sebelum dan sesudah pengaplikasian kabut air. Transduser heat flux yang digunakan bertipe Schmidt-Boelter yang dimanufaktur oleh Medtherm Corporation dengan no.seri 64-10SB-20.
Dari hasil pengujian penggunaan sistem kabut air dihasilkan suatu grafik temperatur dan heat flux dengan dan tanpa pengaplikasian kabut air. Data dan hasil grafik yang diperoleh dari hasil eksperimen akan dibandingkan dengan hasil simulasi dengan menggunakan FDS (Fire Dynamic Simulator) pada kondisi yang kurang lebih sama dengan eksperimen.

In this recent years, a lot of study performed to know about water mist system, varied experiments with various objective are done, like Jean ?Marie Buchlin (2005) who studied about thermal shielding by spray water curtain to a storage tank fire, Y.Gao, P.Liu, S.S.Li, dan W.K.Chow (2009) studied about the effect of water mist to an evironment iduced by pool fire, and interaction of water mist to a pool fire by Wang Xishi, Liao Guangxuan, Yao Bin, dan Fan Weicheng (2000).
A study about water mist curtain in a compartment fire is performed to know about the enclosure effect of the water mist curtain to suppress the heat from a pool fire in a compartment. In this research the water mist system isn?t designed to extinguish the fire directly by spraying it to the center of the fire but it is designed to be a barrier for the heat from the fire and it is placed far from the fire source.
We used a compartment fire model (1m x 0,5m x 0,5m) that is made from Calcium Silicad as a place of fire case with one opened side. The fuel that is used in this research is gasoline with 8 mL of volume and the pool diameter is 6,3 cm and 4,3 cm height. The heat flux and the distribution of temperature are measured in condition before and after using watermist system. Heat flux transducer in this experiment is Schmidt-Boelter type manufactured by Medtherm Corporation with serial number 64-10SB-20.
The result of the experiment shows a graphic of heat flux and temperature. The data and the graphic obtained are compared with the result from FDS (Fire Dynamic Simulator) with the same condition of the experiment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1105
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Achmad
"Kebanyakan perencana struktur bangunan cenderung memodelkan struktur atas dengan menganggap pondasi sebagai sistem yang sangat kaku sehingga pada umumnya menghasilkan respon struktur yang lebih konservatif, sementara perencana pondasi memodelkan pondasi tanpa mempertimbangkan pengaruh dari struktur atas. Kenyataannya, struktur atas dan struktur bawah saling berinteraksi tergantung pada kekakuan dari kedua sistem struktur ini.
Penelitian ini membahas tentang pengaruh jenis perletakan struktur bangunan yaitu perletakan jepit, sendi, dan fleksibel terhadap karakteristik dinamik struktur, respon seismik struktur serta berat tulangan yagn diperlukan oleh komponen utama struktur dengan bantuan software ETABS 9.7. Sistem struktur atas menggunakan sistem ganda yang merupakan kombinasi sistem dinding geser dan sistem struktur portal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinding geser pada tingkat-tingkat bawah bangunan dengan perletakan jepit atau sendi menghasilkan gaya geser dan berat tulangan yang lebih besar (overdesign) dibandingkan terhadap bangunan dengan perletakan fleksibel, sebaliknya struktur portal pada tingkat-tingkat bawah bangunan akan menghasilkan gaya geser dan berat tulangan yang lebih kecil (underdesign).

In modeling the upper structure, most of the building structure engineers tend to assume the foundationas a very rigid systemthat produces more conservative structural responses while in modeling the foundation, the foundation modeled without considering the effect of the upper structure. In fact, upper and lower structures are interacting depend on the stiffness of both the upper and lower structures system.
This research discusses the influence of the type of building structures supports namely fixed support, hinged support and flexible support to the dynamic characteristics of the structure, the seismic response of the structure and the weight of the reinforcement needed by the main structure`s components using ETABS 9.7.The upper structure use a dual system which is a combination of shearwall system and the frame system.
The results show that the shearwall at the lower levels of fixed support building or hinged support buildingprovide larger shear force and heavier reinforcement (overdesign)compared to the flexible support building. Otherwise, the frame structuresat lower levels of the building providesmaller shear force and lighter reinforcement (underdesign).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>