Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tito Agistha Nanda Pratama
"Mahasiswa merupakan pekerjaan yang membutuhkan banyak sumber daya mental. Beban kerja mental dipengaruhi oleh banyak faktor, yang salah satunya adalah faktor lingkungan. Dalam rangka mengoptimalkan beban kerja mental pada mahasiswa, khususnya mahasiswa pria, penelitian ini ingin mengetahui signifikansi dari faktor suhu, pencahayaan, dan intensias suara musik klasik terhadap beban kerja mental, yang terdiri dari akurasi dan waktu, serta detak jantung rata-rata dan maksimal dalam pengerjaan tugas numerik. Selain itu, penelitian ini juga mencari kombinasi suhu, pencahayaan, dan intensitas suara musik klasik yang optimal terhadap beban kerja mental dan kenyamanan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak ada faktor utama yang signifikan terhadap empat faktor beban kerja mental yang diukur, namun interaksi faktor berpengaruh signifikan terhadap akurasi dan waktu. Kombinasi optimal yang didapatkan berbeda-beda tergantung sudut pandang keluaran yang ingin didapatkan.

Student is a job that needs much mental resources. Mental workload is affected by many factors, that one of it is environmental factor. In order to optimize mental workload to student, especially male student, this research tend to find signification from temperature, illumination, and classical music sound intensity factor to mental workload, which are accuracy and time, and also average and maximum heart rate in doing numerical task. Beside of that, this research also tends to find temperature, illumination, and classical music sound intensity optimal combination to mental workload and comfort.
Result from this research shows that there are no main factors that significant to four factors of mental workload that measured, but factors interaction are significant to accuracy and time. Acquired optimal combination are vary depend on view of output that want to be achieved.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Ariadi
"Seiring berkembangnya teknologi, sumber daya mental manusia semakin banyak digunakan di berbagai pekerjaan. Mahasiswa merupakan salah satu aktivitas yang banyak menggunakan sumber daya mental. Faktor cahaya, suhu, intensitas musik merupakan faktor desain lingkungan yang ditemui di pekerjaan dalam ruangan. Analisis pengaruh ketiga faktor tersebut digunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap beban kerja mental manusia, khususnya pada mahasiswa wanita. Penelitian ini menggunakan metode DOE dan 2 level factorial design. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hanya faktor utama suhu yang berpengaruh signifikan terhadap akurasi. Untuk kombinasi optimal, suhu 25oC dan cahaya 300 lux memberikan nilai terbaik di penelitian ini.

As the development of technology, human mental resources are increasingly used in a variety of jobs and activities. Students are one of the activity that use a lot of mental resources. Environmental factors like illumination, temperature, sound intensity of the music is some factors in the design of the work environment that can be found when we work indoor. Analysis the optimal combination of these three factors used to see it’s effect on human mental workload and the optimal combination of these three factors, especially in the female college students. This study uses the Design of Experiment and the 2-level factorial design. The result of this research show that only temperature significance to accuracy. For the optimal combination, temperature 25oC and illumination 300 lux give the best result on this research."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Dirganta Asyrof
"Futsal adalah salah satu jenis perrmainan sepak bola. Saat ini , futsal menjadi sangat populer di seluruh dunia. Dalam permainan futsal, mengoper bola merupakan aktivitas yang penting. Namun, banyak terjadi ketidakakuratan ketika pemain futsal mengoper bola terhadap target yang dituju. Untuk itu, mengetahui analisis biomekanik dan faktor yang berpengaruh terhadap keakuratan target ketika pemain futsal mengoper bola menjadi hal yang penting.
Tujuan dalam studi ini adalah untuk memperoleh analisis biomekanik, mengetahui faktor yang mempengaruhi keakuratan target ketika pemain futsal mengoper bola berdasarkan penggunaan kaki dan jarak operan, serta memperoleh kombinasi optimal antara kedua faktor tersebut. Eksperimen ini dilakukan dengan partisipasi 10 pria dari Tim Futsal Teknik Industri Universitas Indonesia. Masing – masing responden memiliki berat (63 ± 13,19) kg dan tinggi (172 ± 6,23) cm.
Penelitian ini di rancang dengan menggunakan two-way factorial design. Tiap responden mengoper bola terhadap target yang dituju dengan empat kondisi yang berbeda berdasarkan faktor penggunaan kaki (kaki bagian dalam dan punggung kaki) serta jarak operan (2 meter dan 3 meter dari target). Platform 1 pada AMTI Biomechanics Force Platforms BP400600HF digunakan untuk mengumpulkan data kinematik berupa Ground Reaction Force (GRF) dan Required Coefficient of Friction (RCOF).
Hasil menunjukkan bahwa faktor jarak berpengaruh signifikan terhadap keakuratan target dengan p-value = 0.001 dan interaksi antara faktor penggunaan kaki dan jarak juga berpengaruh signifikan terhadap GRF yang dihasilkan dengan p-value = 0.005. Kombinasi optimal antara kedua faktor tersebut ketika kondisi menggunakan kaki bagian dalam dengan jarak operan sejauh 2 meter yang menghasilkan persentase keakuratan sebesar (91 ± 7)%.

Futsal is one kind of soccer game. Recently, futsal become more popular around the world. In the futsal game, passing the ball is the important activity. However, many inaccuracies when the futsal player passing the ball toward of the target. Therefore, understanding the biomechanics analysis and the factors that affect the accuracy of the target when the futsal player passing the ball is important.
The purpose of this study was to obtain the biomechanics analysis, understanding the factors that affect the accuracy of the target when futsal player passing the ball based on using the foot and the distance, and to obtain optimal combination between those factors. We performed an experiment in which 10 men from Industrial Engineering University of Indonesia futsal player to participated. Their average mass was (63 ± 13,19) kg and average height was (172 ± 6,23) cm.
The experiment was designed by using two-way factorial design. Each respondent passing the ball against to the target with four different condition based on using the foot (inside foot and instep foot) and the distance ( 2 meter and 3 meter from the target). Plaform 1 in AMTI Biomechanics Force Platforms BP400600H was used to collect the kinematics data from Ground Reaction Force (GRF) and Required Coefficient of Friction (RCOF).
The results showed that the distance factor influence significantly to the accuracy of the target with p-value = 0.001 and the interaction between those factors by using the foot and the distance also has a significant result to the GRF with p-value = 0,005. The optimal combination from those factors when futsal player passing the ball by using inside foot and the distance was 2 meter with percentage of accuracy was (91 ± 7)%.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nicko Chandra
"ABSTRAK
Kereta api sebagai moda transportasi darat yang memiiki efisiensi paling tinggi, memiliki peran penting dalam perkembangan negara Indonesia. Namun, peningkatan penumpang dan kepadatan lalu lintas perkeretaapian dapat berdampak pada tugas dari seorang pengatur perjalanan kereta api (PPKA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban kerja mental terhadap perubahan kondisi fisiologis PPKA dengan dibantu oleh simulator pelayanan kereta sederhana. Pengukuran terhadap 10 petugas PPKA dilakukan dengan menggunakan NASA-TLX, detak jantung, tekanan darah, serta waktu reaksi dengan software design tools. Hasil yang diperoleh adalah signifikansi pengaruh terjadi pada hasil subjektif namun tidak pada hasil pengukuran, serta perubahan kondisi fisiologis lebih signifikan pada jenis percobaan time on task dibanding dengan jenis percobaan task complexity.

ABSTRACT
Train, as the most efficient mode of land transportation, has an important role in the development of Indonesia. However, the increment of passenger and traffic density on the railway might have an impact on the task of a train dispatcher officers. This study aims to identify the effect of mental workload on changes of physiological conditions assisted by a simple simulator train service. Measurement against 10 officers done using NASA-TLX, heart rate, blood pressure, and reaction time with design tools software. The result showed a significant effect on subjective result and there are more significant changes in physiological conditions on the type of experiment time-on-task than the type of task-complexity experiment"
Lengkap +
2016
S63339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherena Athadi Gayo
"Distraksi dalam mengemudi merupakan kontributor utama terjadinya kecelakaan lalu lintas, dimana tugas verbal atau yang dikenal dengan percakapan ialah salah satu faktor penyebabnya. Percakapan adalah aktivitas rumit yang melibatkan pertukaran informasi verbal. Ketika tuntutan untuk mengemudi dan tugas verbal meningkat, kemampuan pengemudi untuk membagi perhatian antara tugas menurun dan menghasilkan peningkatan risiko kecelakaan mobil. Gangguan verbal yang dikenal luas adalah percakapan dengan penumpang dan melakukan panggilan telepon. Sementara penelitian ini menambahkan potensi distraksi verbal lainnya dari maraknya tren rapat daring (Online Meeting) akibat COVID-19. Korelasi dengan faktor manusia terletak pada pengaruh distraksi terhadap performa berkendara dan beban kerja mental. Penelitian ini akan berfokus pada pengemudi wanita yang terbukti secara statisik mengemudi lebih aman dibandingkan pengemudi pria. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh distraksi verbal yaitu Berbicara dengan Penumpang, Melakukan panggilan telepon, dan Rapat Daring terhadap kinerja mengemudi dan beban kerja mental pengemudi menggunakan simulator mengemudi. Metodologi yang digunakan adalah perhitungan kesalahan pengemudi untuk performa berkendara dan NASA-TLX untuk beban kerja mental, dan selanjutnya menerapkan analisis statistik untuk mendapatkan analisis yang konkrit. Dari 12 responden pengemudi wanita, hasilnya terungkap bahwa baik dalam performa berkendara maupun beban kerja mental Melakukan panggilan telepon memiliki pengaruh terbesar dan diikuti oleh Rapat Daring dengan perebedaan kecil. Sementara itu, Berbicara dengan Penumpang hanya memiliki sedikit efek tau tidak ada efeknya dibandingkan tanpa gangguan.

Distracted driving is a main contributor to traffic accidents, where verbal tasks or known as a conversation are one of the contributing factors. A conversation is a demanding activity that involves an exchange of verbal information. As demands for driving and verbal tasks increase, the ability of drivers to divide attention between tasks degrade and results in an increased risk of car crashes. The widely known verbal distractions are having a conversation with passengers and calling on the phone. While this study adds another verbal distraction potential from the rise of the online meeting trend due to COVID-19. The correlation with human factors lies in the effect of distraction on driving performance and mental workload. This research will focus on female drivers who are statically proven to drive safer than male drivers. Thus, the research aims to analyze the effect of verbal distractions, namely Talking with Passengers, Calling on the Phone, and Online Meeting, with respect to drivers driving performance and mental workload using a driving simulator. The methodology used is a driver errors calculation for driving performance and NASA-TLX for the mental workload, before further applying statistical analysis to have a concrete analysis. From the 12 female driver respondents, the result revealed that in both driving performance and mental workload, Calling on the Phone has the largest effect and is followed by Online Meeting with a minor gap. Meanwhile, Talking with Passengers has a small or no effect in comparison with no distraction."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raras Adita Putri
"Salah satu beban kerja yang ditemui di tempat kerja adalah beban kerja mental. Pada industri manufaktur, para pekerjanya menghadapi beban kerja mental karena memiliki tugas yang memerlukan ketelitian, fokus, dan konsentrasi yang cukup tinggi dalam bekerja untuk memenuhi berbagai macam permintaan konsumen, khususnya bagian quality control (QC). Apabila beban kerja mental yang ada terlalu tinggi, bisa saja menjadi salah satu faktor menurunnya kinerja karyawan dan akan mempengaruhi kualitas produksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat beban kerja mental, kinerja, dan melihat karakteristik pekerjaan yang dimiliki oleh karyawan Departemen Quality Control PT. X tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan melibatkan 34 karyawan QC di salah satu Industri manufaktur yang bergerak di bisnis kemasan obat – obat injeksi di Indonesia. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian kuesioner dan untuk penilaian beban kerja mental peneliti menggunakan kuesioner standar NASA TLX serta untuk penilaian kinerja menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian menunjukan Tingkat beban kerja mental karyawan Departemen Quality Control PT. X tahun 2016 yakni dari total responden yang berjumlah 34 orang, rata-rata skor beban kerja mental yang didapat yakni 77.19 dimana skor ini termasuk dalam beban kerja mental yang tinggi. Tingkat kinerja karyawan Departemen Quality Control PT. X tahun 2016 yakni nilai rata-rata skor kinerja yang didapat adalah 52.06 dengan nilai median 51.5 dengan rentang nilai 43 – 60 serta didapatkan hasil didapatkan hasil dari total 34 responden, 50 % karyawan (17 orang) memiliki kinerja yang baik.

One kind of workload that can be encountered in the workplace is mental workload. In manufacturing industry, the employees have to face mental workload because their kind of work require them to use accuracy, focus, and high enough concentration to comply wide variety of consumer demand, particulary quality control (QC) workers. If the mental workload which exists is too high, it can be one of the factor of employee?s decreasing performance and it will affect the production quality directly . This study aimed to determine the level of employee?s mental workload, performance, and job characteristics of Quality Control Departement at PT. X in 2016. This study use cross-sectional study methods and involving 34 QC employees from one of manufacturing industry that engaged in the business of injection drug packaging in Indonesia. Datas were collected by using questionnaires and especially for mental workload assessment, used standardized questionnaire from NASA TLX and for performance appraisal used a validated questionnaire. Result from the study shows that the mental workload average score was 77.19 which is included in the high mental workload. The average score of performance was 52.06 with a median value of 51.5. As well as the result obtained, from a total of 34 respondents, 50% employees (17 people) had a good performance."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jhon Martua Malau
"Kelelahan pengemudi truk menjadi faktor risiko penting di sebagian besar kecelakaan lalu lintas. Statistik menunjukkan kelelahan pengemudi truk menyumbang sekitar 10-15% dari kecelakaan lalu lintas jalan. Kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas pada pengemudi truk yang kelelahan delapan kali lebih tinggi daripada pengemudi truk yang cukup istirahat. Menurut Badan Pusat Statistik (2019), dari tahun 2015- 2019, jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia mengalami kenaikan rata-rata 4,87 persen per tahun. Korlantas POLRI mencatat jumlah kecelakaan sepanjang 2019 sebanyak 116.411. Jumlah tersebut naik 6,59 persen dibandingkan pada tahun 2018 dengan 109.215 kejadian. Kecelakaan mobil barang menempati posisi ketiga dengan jumlah kecelakaan 5,02 persen atau sekitar 5,822 kejadian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat fatigue serta faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan fatigue pada pengemudi truk. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli – Oktober 2021 di PT.X sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang transportasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 64 pengemudi truk. Data dianalisis dengan uji statistik chi square. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 89% responden mengalami fatigue sedang dan 11% responden mengalami fatigue tinggi. Dari penelitian ini diketahui ada hubungan antara kualitas tidur, durasi kerja dan beban lingkungan kerja dengan keluhan fatigue pada pengemudi truk (p<0,05). Sedangkan faktor individu berupa usia dan kebiasaan merokok, kuantitas tidur, serta faktor beban mental berupa beban kerja, jadwal kerja diketahui tidak memiliki hubungan dengan keluhan fatigue pada pengemudi truk (p>0,05).

Fatigue is a significant factor regarding safety issues such as transportation incident. Statistics show truck driver fatigue accounts for about 10 to 15% of serious road traffic accidents. The likelihood of a traffic accident occurring in an exhausted truck driver is eight times higher than for a well rested truck driver. According to the Badan Pusat Statistik (2019), During the 2015-2019 period, the number of traffic accidents in Indonesia increased by an average of 4.87 percent per year. Korlantas POLRI recorded the number of accidents throughout 2019 as many as 116,411. The number is up 6.59 percent compared to 2018 with 109,215 events. Accidents on truck cars occupy the third position based on the type of vehicle with the number of accidents 5.02 percent or about 5,822 incidents. Therefore, this study aims to describe the level of fatigue and the factors associated with complaints of fatigue on truck drivers. This research was conducted in July – October 2021 at PT. X as a company engaged in the transportation sector. This research is a quantitative research with a cross sectional study design. The sample in this study were 64 truck drivers. The data were then analyzed by chi square statistical test. The results of the study showed that 89% of respondents experienced moderate fatigue and 11% of respondents experienced high fatigue. From this research, it is also known that there is a relationship between sleep quality, duration of work and work environment load with complaints of fatigue in machinists (p <0.05). While individual factors in the form of age and smoking habits, sleep quantity and mental burden factors in the form of workload, work schedules are known to have no relationship with fatigue complaints among drivers (p>0.05)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laetitia
"Penelitian ini berfokus pada analisis beban kerja mental pada tiga divisi penunjang sebuah pemsahaan sekuritas BUMN di Jakarta dengan menggunakan metodc pengukuran subjective rating yaitu Skala BORG CRl0. Globalisasi dan pcrdagangan bebas membuat perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komlmikasi. Scbagai salah satu pelaku dalam dunia bisnis yang terus berkembang, PT. X Securities juga terus berupaya untuk mcngoptimalkan kinerja sumber daya manusianya dengan tetap memperhatikan kenyamanan kerja karyawan. Untuk mengetahui hal tersebut dapat menggunakan metode ergonomi yaitu analisa beban kerja mental.
Kebutuhan untuk mengadakan analisis beban kerja mental di PT. X Securities didasari oleh semakin bertambahnya kemitraan perusahaan diberbagai daerah, juga dengan bertambahnya produk layanan perusahaan pada tahun 2008 lalu, pihak manajemen ingin mengetahui apakah hal ini mempengaruhi beban kcrja yang dirasakan oleh tenaga kerja yang ada; selain itu juga diketahui bahwa pihak HRD perusahaan belum berkesempatan mengadakan analisis di bidang ini sehingga hasil analisis beban kerja mental ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk dapat melakukan analisis beban kerja mental pada keselumhan divisinya.
Metode penelitian menggunakan metode kualitatill yaitu dengan menggunakan skala pengukuran mental workload BORG CRl0 dan melalui proses indepth interview untuk mendapatkan gamharan komprehensif atas beban kerja mental yang dialami para pemegang jabatan dari ketiga divisi terkait. Pengumpulan data dilakukan terhadap 2| jabatan pada divisi Finance & Accounting, tlivisi Settlement, dan divisi Information Technology (IT) dari tingkat managerial sampai dengan staff.
Dari hasil analisis, disimpulkan bahwa : I) secara keseluruhan, ketiga divisi penunjang PT. X Securities mcmiliki beban kerja mental yang dapat dikategorikan sedang, atau dapat dikatakan bahwa divisi Finance & Accounting, divisi Settlement, dan Divisi IT secara keseluruhan tenaga kcrja pada masing-masing divisinya memiliki berban kerja mental yang cukup dalam mengeljakan tugas pcketjaannya. Dapat disimpulkan juga bahwa beban kerja mental yang dirasakan para tenaga ketja pada masing-masing divisi tidak secara spesifik karena bertambahnya kemitraan dan penerapan system transaksi baru (e-trading), namun lebih rnengarah pada pelaksanaan tugas pekerjaannya secara keseluruhan. 2) terdapat kesesuaian antara mental workload yang dialami dengan urutan kepentingan persyaratan lcetja pada sebagian besar pemangku jabatan di ketiga divisi penunjang PT. X Securities.

This research is focusing on the mental workload analysis in three supporting divisions at a govemment securities company in Jakarta by using subjective rating method - Borg Scale CRIO. Globalization and fiee trade policy, supported by information technology and communication development, create rapid progress in business world. As one of the doer in this area. PT. X Securities continually strive to optimize its human nesource performances by paying attention to the comfort of their employees at work. The ergonomic method, mental workload analysis. can be used to evaluate that matter.
The need to conduct the mental work analysis at P'l`. X Securities was based on the growth of business partners in various regions/areas andthe additional service product in 2008. By this analysis, the company wanted to know whether these changes affected the workload experienced by the employees. The other reason was because the Human Resource Deparment (HRD) of the company has not had an opportunity to do the analysis. The expectation is that the result of this analysis could be used as a reference for the company to analize mental workload in every division.
The research methodology is using subjective rating, the BORG Scale CRIO and indepth interview process as qualitative method, to obtain comprehensive pictures of mental workload experienced by job holders in three supporting divisions PT. X Securities. The data was collected from 21 various positions in Finance and Accounting, Settlement and information Technology (IT) divisions ranking from managerial to staff level. Data process and analysis was done qualitatively to see the mental workload dynamic experienced in each divisions.
Based on the result, it can be summarized that: l) As a whole, the three supporting divisions of PT. X Securities have mental workload with medium category or in other words, the Finance and Accounting, Settlement and IT’s human resources experienced adequate mental workload in completing their tasks. It could bc concluded that the workload experienced by each divisions did not specifically because of the increase in numbers of partners and the implementation of new transaction (e-trading) but more on the implementation of the task overall; 2) There is confonnity between mental workload experienced and the sequence of importance with the work requirements on most of the jobholders in PT. X Securities three supporting divisions.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34155
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Karamina Alifah
"Beban kerja mental yang tinggi dapat mengakibatkan kelelahan dan penurunan konsentrasi serta performa pekerja. Penelitian dilaksanakan untuk melihat pengaruh beban kerja mental terhadap kelelahan mental. Pengukuran kelelahan mental dilaksanakan pada 10 menit awal dan akhir waktu kerja menggunakan electroencephalogram, sedangkan beban kerja mental diukur setelah pekerjaan diselesaikan dengan menggunakan kuesioner NASA-TLX.
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada gelombang alpha yang mengindikasikan adanya peningkatan kelelahan mental dan menemukan bahwa variabel absolute alpha lebih sensitif dalam melihat peningkatan gelombang alpha dibandingkan dengan relative alpha. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja mental dengan kelelahan mental walaupun kekuatannya tidak tergolong kuat.

High mental workload can lead to fatigue and further result in decreased concentration and work performance. This study is conducted to see the effects of mental workload towards mental fatigue. Mental fatigue measurement was held at the first and the last 10 minutes of the working time using electroencephalogram, while mental workload measurement was held after the work is completed using the NASA-TLX questionnaire.
Research shows that there is an increase in alpha band which indicates an increase in mental fatigue and also finds that absolute alpha is more sensitive to see the increase in alpha band compared to the relative alpha. This study proves that there is a relationship between mental workload and mental fatigue although it's not relatively strong.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>