Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96910 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Saraswati
"Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab terbesar tingginya angka kematian di suatu negara termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas. Metode data mining digunakan dalam penelitian ini karena data mengenai kecelakaan berjumlah besar dan bersifat heterogen. K-means clustering digunakan untuk mengatasi heterogenitas data dengan mengelompokkan kasus kecelakaan yang sama karakteristiknya. Kemudian bayesian network digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas pada setiap cluster. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas pada setiap cluster berbeda-beda

Traffic accident is one of the major causes of the mortality rate in countries, including Indonesia. Thus, research is needed to determine factors that affect the traffic accidents injury severity. Data mining is used in this study because the traffic accidents data are massive and heterogeneous. K-means clustering is used to divides heterogeneous data of accidents into several homogenous classes or clusters. Then bayesian network is used to analyze the factors that affect the traffic accidents injury severity in each cluster. Based on this research, the factors that affect the traffic accidents injury severity in each cluster is different."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Angela Olivia
"Transportasi merupakan sarana yang dipergunakan untuk melakukan perpindahan manusia maupun barang. Transportasi darat menjadi transportasi yang paling banyak digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Selain memberikan keuntungan bagi kehidupan, disisi lain transportasi juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya, bilamana terjadi kecelakaan lalu lintas yang dapat menimbulkan konsekuensi serius pada kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor risiko kecelakaan (faktor manusia, kendaraan, dan lingkungan) dengan kejadian kecelakaan lalu lintas di Kota Administrasi Jakarta Timur pada tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan metode kuantitatif dan pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Hasil dari penelitian ini adalah pengemudi yang terlibat kejadian kecelakaan lalu lintas mayoritas mengalami cedera/luka dan gambaran distribusinya didominasi oleh kelompok usia ≤ 35 tahun, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan tinggi, memiliki pekerjaan, mengalami kecelakaan akibat perilaku lengah dan kondisi jalan berlubang. Terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian kecelakaan lalu lintas dengan faktor manusia, yaitu pendidikan dan kecepatan tinggi. Dimana pengemudi dengan pendidikan tinggi lebih berisiko 62,7 kali untuk mengalami kecelakaan lalu lintas dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah dan pengemudi yang berkendara dengan kecepatan tinggi lebih berisiko 0,04 kali mengalami kecelakaan lalu lintas dibandingkan dengan yang berkendara dalam kecepatan rendah. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian kecelakaan lalu lintas dengan faktor kendaraan dan faktor lingkungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor manusia memiliki peran penting dalam terjadinya kecelakaan.

Transportation is a tool used to carry out the movement of people and goods. Land transportation is the most widely used transportation by humans in everyday life. In addition to providing benefits for life, on the other hand transportation can also have a negative impact on its users, if a traffic accident occurs which then has serious consequences for public health. The purpose of this study was to analyze the relationship between accident risk factors (human, vehicle, and environmental factors) and traffic accidents in the Administrative City of East Jakarta in 2023. The research design used was a cross-sectional with quantitative methods and simple random sampling technique. The results of this study are that the majority of drivers involved in traffic accidents experience injuries and the distribution is dominated by the age group ≤ 35 years, male, highly educated, has a job, has accidents due to negligent behavior and potholes potholes on the road. There is a significant relationship between traffic accidents and human factors, namely education and high speed. Where drivers with higher education are 62.7 times more at risk of experiencing traffic accidents than those with low education and drivers who drive at high speeds are 0.04 times more at risk of experiencing traffic accidents than those who drive at low speeds. There is no significant relationship between traffic accidents and vehicle and environmental factors. The conclusion of this study is that the human factor has an important role in the occurrence of accidents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Risfiandi
"Konsistensi kecepatan kendaraan berperan krusial dalam menjaga keselamatan lalu lintas, dengan batasan kecepatan yang ditetapkan bertujuan untuk mengurangi fatalitas kecelakaan. Meski pengaruh langsung batas kecepatan terhadap kecepatan kendaraan terbilang kecil, penerapannya sangat mempengaruhi perilaku pengemudi, dengan sekitar 85% pengemudi mematuhi batas kecepatan. Namun, variabel seperti volume lalu lintas, kondisi cuaca, dan urgensi perjalanan seringkali membuat pengemudi tidak konsisten dalam mematuhi batas tersebut, meningkatkan risiko kecelakaan. Di ruas Tol Mojokerto-Surabaya, data IRSMS Korlantas Polri dan Jasa Marga mencatat 193 kecelakaan dengan 101 korban meninggal antara 2018 hingga Agustus 2023, mayoritas disebabkan oleh perilaku pengemudi seperti kecepatan berlebihan. Studi ini menganalisis hubungan antara konsistensi kecepatan dan peluang kecelakaan di jalan tersebut, menyoroti masalah kecelakaan akibat pelanggaran kecepatan dan ketidak konsistenan kecepatan kendaraan di ramp off/on. Hasil menunjukkan pentingnya infrastruktur jalan tol yang memperhitungkan volume kendaraan, identifikasi blackspot kecelakaan, dan urgensi pengelolaan kecepatan sebagai kunci dalam meningkatkan keselamatan di jalan tol Surabaya-Mojokerto, menekankan perlunya perbaikan manajemen lalu lintas dan pengaturan kecepatan untuk mengurangi resiko kecelakaan fatal.

Vehicle speed consistency plays a crucial role in maintaining traffic safety, with speed limits set to reduce accident fatalities. While the direct impact of speed limits on vehicle speed is minimal, their implementation significantly influences driver behavior, with about 85% of drivers complying with speed limits. However, variables such as traffic volume, weather conditions, and travel urgency often cause drivers to be inconsistent in adhering to these limits, increasing accident risk. On the Mojokerto-Surabaya toll road, data from Traffic Corps and Jasa Marga recorded 193 accidents with 101 fatalities from 2018 to August 2023, mostly caused by driver behavior such as excessive speed. This study analyzes the relationship between speed consistency and accident probability on this road, highlighting accident issues due to speed violations and inconsistency at ramp off/on locations. Results show the importance of toll road infrastructure considering vehicle volume, identifying accident blackspots, and implementing urgent speed management as key factors in improving safety on the Surabaya-Mojokerto toll road. The findings emphasize the need for better traffic management and speed regulation to reduce fatal accident risks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhewi Mega Sari
"Skripsi ini membahas distribusi tingkat keparahan kecelakaan lalu lintas di kampus X tahun 2014-2016.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif observasional.Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah total sampling, yaitu menggunakan seluruh data kecelakaan yang terjadi di Kampus X tahun 2014-2016 dengan kriteria inklusi yaitu data kecelakaan yang tercatat lengkap dalam laporan petugas UPT PLK Kampus X yang berjumlah 156 kasus dari 291 kasus.
Hasil penelitian menyatakan 54.3 kecelakaan non-sivitaskampus, 60 adalah kecelakaan tunggal, 66 melibatkan motor, 21 terjadi diantara pukul 10.00-12.59WIB. Faktor manusia yang berkontribusi adalah 95.5 lengah, 71.8 lelah dan sisanya dipengaruhi oleh kondisi pengemudi mengantuk, tidak tertib dan kecepatan ge;40 km/jam. Sementara penggunaan APD tidak berpengaruh.Faktor kendaraan kurang berpengaruh. Faktor jalan dan lingkungan adalah 55.8 kondisi jalan yang menikung, 34.6 kondisi jalan tidak rata dan sisanya adalah kondisi jalan licin dan cuaca hujan, kondisi jalan bergelombang tidak berpengaruh.Sebanyak 78.8 korban kecelakaan mengalami luka ringan, 19.2 mengalami luka berat dan 1.9 dinyatakan meninggal.
Faktor yang berpengaruh pada luka ringan adalah lengah, lelah, kecepatan ge;40 km/jam, dan kondisi jalan menikung.Faktor yang berpengaruh pada luka berat adalah lengah, kecepatan ge;40km/jam, dan kondisi jalan menikung.Faktor yang berpengaruh pada korban meninggal adalah lengah, tidak tertib, kecepatan ge;40km/jam dan kondisi jalan menikung. Disarankan agar petugas lebih meningkatkan pengawasan pada jalan menikung yang ada di kampus, mengawasi kecepatan kendaraan dan selalu menghimbau untuk berkendara dalam kondisi fit.

This study discusses the distribution of the severity of traffic accidents on campus X 2014 2016. This study uses an observational quantitative method. The sample used in this research is total sampling, that is using all accident data that happened in Campus X year 2014 2016 with inclusion criteria that is accident data recorded in complete report of UPT PLK Campus X officer amounted to 156 cases from 291 cases.
The result of the study stated that 54.3 of campus non campus accidents, 60 were single accidents, 66 involving motor, 21 occurred between 10.00 12.59WIB. The contributing human factor is 95.5 off guard, 71.8 tired and the rest is affected by sleepy, disorderly driver condition and speed ge 40 km h. While the use of PPE has no effect. Vehicle factors are less influential. Road and environmental factors are 55.8 curved road conditions, 34.6 uneven road conditions and the rest are slippery road conditions and rainy weather, wavyroad conditions have no effect.As many as 78.8 of casualty casualties suffered minor injuries, 19.2 were seriously injured and 1.9 were declared dead.
Factors that affect the minor injuries are careless, tired, speed ge 40 km h, and cornering road conditions. Factors affecting severe injuries are unmindful, ge 40km h speed, and cornering conditions. Factors that affect the victim died was off guard, not orderly, speed ge 40km h and cornering conditions. It is recommended that officers improve supervision on the cornering roads that are on campus, keep an eye on the speed of the vehicle and always urge to drive in a fit state.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cici Lisdiana
"Kecelakaan lalu lintas merupakan satu-satunya penyebab kematian tertinggi di dunia selain dari penyakit dan bisa menimpa siapa saja tanpa mengenal waktu kejadian baik di perkotaan maupun di pedesaan. Penelitian ini berfokus di Kabupaten Tuban yang merupakan daerah dengan kerugian materiil, jumlah kejadian dan korban kecelakaan tertinggi di Indonesia pada tahun 2016.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keparahan luka korban kecelakaan lalu lintas. Probit Binary digunakan untuk mengestimasi model ini dimana variabel bebas yang diestimasi terdiri dari variabel tipe kecelakaan, infrastruktur, jenis kendaraan dan manusia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kendaraan sepeda motor paling memengaruhi terjadinya keparahan fatal bagi korban kecelakaan. Pengemudi berusia senja memiliki peluang lebih besar mengalami keparahan yang fatal. Pada faktor infrastruktur, kondisi pencahayaan yang baik dapat mengurangi terjadinya keparahan fatal kecelakaan. Kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah dari penelitian ini berfokus pada infrastruktur pencahayaan jalan dan sosialisasi kedisiplinan terhadap pengguna jalan.

Road injuries are the one and only the most causes of death beside from the diseases in the world on 2016. Traffic accidents can happen to anyone and anytime in both of urban and rural areas. This study focuses on Tuban Regency which is the region with the highest material damage costs, the highest number of incidents and casualties in Indonesia on 2016.
The purpose of this research is analyzing the factors that influence the injury severity of traffic accident. Probit Binary are used to estimate the independent variables that consist of accident type, infrastructure, vehicle type and human variables.
The results show that motorcycles are the most affect the occurrence of fatal severity for casualties. Older drivers have a greater chance of experiencing a fatal severity. On infrastructure factors, good lighting conditions can reduce the occurrence of fatal injury severity. The government 39 s policy on this research focuses on road lighting infrastructure and the socialization of disciplinar on road users.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yova Tsalvina Rizka
"Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh tiga faktor risiko utama yaitu faktor manusia yang meliputi faktor sosial demografi dan faktor perilaku, kedaraan, dan lingkungan/infrastruktur. Dampak yang ditimbukan dari kecelakaan lalu lintas di Indonesia berdasarkan data Kepolisian setiap jam meyebabkan tiga orang meninggal dunia. Terdapat perbedaan angka kecelakaan lalu lintas di setiap daerah di Indonesia serta terdapat perbedaan faktor risiko penyebab kecelakaan lalu lintasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor risiko kecelakaan dengan kecelakaan lalu lintas di Kota Cilegon tahun 2017-2018. Penelitian ini ini menggunakan desain cross sectional dengan variabel independennya adalah faktor risiko kecelakaan yang meliputi faktor manusia, faktor kendaraan, dan faktor lingkungan/infrastruktur. Variabel dependennya adalalah kecelakaan lalu lintas. Data yang digunakan merupakan data sekunder terkait dengan kecelakaan lalu lintas yang didapatkan dari Polres Kota Cilegon. Pengambilan dan pemasukkan data dilakukan di Polres Kota Cilegon. Digunakan analisis data univariat dan bivariat dengan Uji Chi Square. Hasil ananlisis menunjukkan bahwa proporsi faktor jenis kelamin laki-laki memiliki presentase tertinggi yaitu sebesar 91,8% pada tahun 2017 dan 87,6% pada tahun 2018. Dari 14 variabel yang diuji, tidak ada variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kecelakaan lalu lintas di Kota Cilegon.

Traffic accidents are one of the public health problems in the world caused by three main risk factors, such as human factors which include social demographic factors and behavioral, vechile, and environmental / infrastructure factors. The impact caused by traffic accidents in Indonesia based on Police data every hour caused three deaths. There are differences in the number of traffic accidents in each region in Indonesia and there are different risk factors that cause traffic accidents. This study aims to analyze the relationship between accident risk factors and traffic accidents in Cilegon in 2017-2018. This study uses a cross sectional design with independent variables are accident risk factors which include human factors, vehicle factors, and environmental / infrastructure factors. The dependent variable is a traffic accident. The data used are secondary data related to traffic accidents obtained from Polres Cilegon. The data is collected and entried in Polres Cilegon. Data analysis is used the Kai SquareTest. The results of the analysis showed that the proportion of male gender factors had the highest percentage of 91.8% in 2017 and 87.6% in 2018. Of the 14 variables tested, there are no variables that were significantly related to traffic accidents in Cilegon. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila Puspita
"Traumatic Brain Injury merupakan penyebab kematian utama dan morbiditas pada pasien dengan trauma kepala. Dikarenakan Traumatic Brain Injury mempunyai angka prevalensi yang sangat tinggi dan mortalitas yang tinggi, maka perlu suatu alat bantu berupa cedera bagian luar (cedera scalp) untuk ketahui kemungkinan adanya traumatic brain injury yang di sebabkan oleh sebab mati pada mayat tersebut.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional analitik. Sampel dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diambil dari laporan pemeriksaan mayat pada Departemen Forensik RS Cipto Mangunkusumo yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi bejumlah 100 sampel. Data yang diambil berupa umur, jenis kelamin, cedera scalp, fraktur tulang tengkorak, perdarahan epidural, perdarahan subdural, perdarahan serebral didata dari hasil pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara cedera scalp dengan traumatic brain injury dengan nilai p sebesar 0,09. Hal ini menguatkan teorinya bahwa hanya gold standard yang bisa mendiagnosis adanya traumatic brain injury, yaitu pemeriksaan dalam pada otopsi.

Traumatic Brain Injury is the leading cause of death and morbidity in the world. Due to a very high prevelance rate of traumatic brain injury, a diagnostic tool that is able to quickly identify the presence of traumatic brain injury is needed. Injuries to the scalp can be used as a diagnostic tool to determine the presence of Traumatic Brain Injury.
This study uses an analytical cross sectional study design. The sample in this research wassecondary data taken from autopsy reports to the Department of Forensic Cipto Mangunkusumo that meet the inclusion and exclusion criteria, which was 100 samples. Data taken the form of age, gender, scalp injury, brain bone fracture, epidural hemorrhage, subdural hemorrhage, cerebral hemorrhage recorded from external examination results and examination.
From this study it was found that there was no significant correlation between scalp injury with traumatic brain injury with p value of 0.09. It supported the theory that only internal autopsy can diagnose the presence of traumatic brain injury.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Kumala Dewi
"ABSTRAK
PT MEDCO E&P Indonesia merupakan sebuah industri eksplorasi dan
pengolahan minyak bumi. Dimana salah satu risiko kebakaran dan ledakan berada
pada tangki penyimpanan crude oil karena menyimpan material flammable dalam
jumlah besar. Untuk itu sebagai dasar upaya pengendalian diperlukan suatu
penilaian risiko kebakaran dan ledakan pada tangki penyimpanan ini. Penilaian
risiko ini dilakukan pada tangki penyimpanan minyak crude oil di stasiun kaji
Rimau Asset. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko kebakaran dan ledakan
pada tangki penyimpanan crude oil dengan menggunakan salah satu metode
penilaian risiko yakni Dow’s Fire and Explosion Index. Hasil penelitian
menunjukkan besar potensi kebakaran dan ledakan masuk dalam klasifikasi
tingkat intermediate dengan nilai F&EI 121, 6 untuk tangki 10.000 bbls dan
115,05 untuk tangki 5.000 bbls. Area pajanan jika terjadi kebakaran dan ledakan
adalah 39, 37 m dengan luas area pajanan 4867 m2 untuk tangki 10.000 bbls dan
35, 24 m dengan luas area pajanan 3899, 43 m2 untuk tangki 5.000 bbls. Nilai
daerah pajanan untuk masing-masing tangki adalah sebesar Rp. 1. 501.583.700
untuk tangki ABJ-407 dan ABJ-408, serta Rp. 906.937.990 untuk ABJ-406.
Faktor Kerusakan untuk tangki 10.000 bbls adalah 66 % sedangkan untuk tangki
5.000 bbls 64 %. Hal ini menyebabkan nilai kerugian dasar untuk tangki ABJ-407
dan ABJ-408 sebesar Rp. 991.045.242, serta ABJ-406 sebesar Rp. 580.440.314.
Faktor pengurang kerugian untuk semua tangki crude oil adalah 0,48, untuk itu
didapat nilai kerugian yang sebenarnya sebesar Rp.475.701. 716, 2 untuk tangki
ABJ-407 serta ABJ-408 dan Rp 278.611.350, 7 untuk ABJ-406. Untuk perkiraan
hari kerja yang hilang maka didapatkan sebanyak 6 hari untuk tangki ABJ-407
dan ABJ-408, sedangkan untuk ABJ-406 adalah 5 hari . Besar interupsi bisnis jika
terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki crude oil adalah Rp. 26.963.318.320
untuk tangki 10.000 bbls dan Rp. 11.234.715.970 untuk tangki 5.000 bbls.
Dengan melakukan pengoptimalan pengendalian risiko maka nilai potensi
kebakaran dan ledakan menjadi klasifikasi tingkat light.

ABSTRACT
PT Medco E & P Indonesia is an industry of petroleum exploration and
processing. Where one of the risk of fires and explosions are on crude oil storage
tank for storing flammable materials in large quantities. So that, as the basis to
control efforts, required an assessment of risk of fire and explosion in this storage
tank. Risk assessment conducted on crude oil storage tanks at the station studied
Rimau Asset. This study aims to assess the risk of fire and explosion on a crude
oil storage tank by using one of the methods of risk assessment that is Dow's Fire
and Explosion Index. The results of this assesment show the potential of fire and
explosion clasified at intermediate level with a value of F & EI 121, 6 for tank
10,000 bbls and 115.05 for the tank of 5000 bbls. The radius of exposure if there’s
an incident of fire and explosion are 39, 37 with the Area exposure 4867 m2 for
10.000 bbls tank and 35, 24 m with the area of exposure 3899,43 m2 for 5.000
bbls crude oil tank. The exposure value for each tank was Rp. 1. 501.583.700 for
the tank and ABJ ABJ-407-408, and Rp. 906.937.990 for the ABJ-406. Damage
factor for 10,000 bbls tank is 66% while for the tank 5000 bbls of 64%. This
causes the the base maximum probable property damage for ABJ-407-408 are
Rp. 991.045.242, and ABJ-406 is Rp. 580.440.314. Loss control credit factor for
all the crude oil tanks are 0,48, so the Actual Maximum Probable Property
Damage are Rp.475.701. 716, 2 for ABJ ABJ-407-408 and Rp 278.611.350, 7
for ABJ-406. For estimates of working days lost then gained as much as 6 days
for ABJ ABJ-407 and 408 tank, whereas for the ABJ-406 is 5 days. Large
business interruption in case of fire and explosion in crude oil tank is Rp.
26,963,318,320 for 10,000 bbls tank and Rp. 11.234.715.970 for 5000 bbls tank.
By doing optimalization of risk control, so the value of potential fire and
explosion index become light classification."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Suwarto
"Perkembangan mobilitas penduduk di Jakarta menuntut Pemerintah DKI Jakarta untuk menyediakan transportasi umum masal (mass transport) yang terjangkau oleh daya bell masyarakatnya. Transportasi umum masal yang paling tepat adalah angkutan kereta api yang mampu mengangkut ribuan penumpang setiap trip. Tetapi kereta api Jabotabek hanya mampu mengangkut 2 - 4 % dari kebutuhan angkutan, sehingga sisanya ditangani oleh angkutan bus kota, dan angkutan umum lainnya. Karena angkutan bus kota non AC tidak mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat, aman dan nyaman, maka Perkembangan angkutan pribadi meningkat lebih cepat dari kendaraan angkutan umum, sehingga pada jam jam sibuk angkutan pribadi yang hanya berpenumpang 1 - 3 orang memadati 75 % ruas jalan sedangkan angkutan bus yang memiliki kapasitas rata-rata 50 orang hanya memanfatkan 18 % dari, kapasitas jalan. Hal ini yang menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas, yang bukan saja menyebabkan terjadinya pemborosan bahan bakar minyak, pemborosan waktu, tenaga dan biaya, tetapi juga menyebabkan pencemaran udara dan gangguan kesehatan bagi pengemudi, penumpang dan masyarakat di jalan.
Di samping itu sebagian besar pengusaha angkutan tidak memahami pentingnya pendekatan dari segi manusia dalam mengelola kinerja perusahaannya. Bagi pengusaha bus non AC mereka memandang bahwa pengemudi sebagai alat produksi semata, sehingga mereka menetapkan sistem setoran kepada pengemudinya setiap ship ( 8 Jam operasi ) berkisar Rp 250.000,- untuk bus regulair. Jika pengemudi tidak mampu membayar setoran, bukan saja ia tidak memperoleh penghasilan untuk keluarga tetapi dianggap berhutang yang harus dibayar pada hari berikutnya. Jika dalam waktu 3 hari berturut-turut tidak mampu membayar maka pengemudi akan menanggung akibatnya yaitu diberhentikan.
Hal ini yang menyebabkan pengemudi bus non AC bukan hanya tidak disiplin terhadap peraturan lalu lintas, tetapi juga tidak memperhatikan keselamatan penumpang dan kesehatan dirinya sendiri. Oleh karena itu pengemudi selalu memperlambat kendaraan atau berhenti dipertigaan atau perempatan jalan untuk menunggu penumpang, kemudian memacu kendaraan secepat-cepatnya untuk berebut penumpang dangan kendaraan lainnya dalan satu trayek bahkan kadang-kadang dalam perusahaan yang sama. Hal ini lah yang menyebabkan timbulnya kecelakaan lalu lintas. Hal ini sangat berbeda dengan pengemudi bus PATAS -AC yang cukup disiplin karena penumpannya terbatas dan konsumennya golongan menengah, yang memerlukan keamanan dan kenyamanan sekalipun tarifnya Rp.2.300,?

The growth of Jakarta residence mobility has demanded the Municipal Government of DKI Jakarta for providing achievable mass transport for the societies. The appropriate mass transport is railways, whose capacity is thousands passengers per trip. However, since the Jabotabek railway only accommodate 2 - 4 % of the total demand for transportation services, therefore the rest of the passengers are served by city buses, and other public transportation modes. Since the non air-conditioned city buses do not provide fast, punctual, secure and safe services, it causes the growth of private cars higher than that of public transport vehicles. Hence, in the peak hours, the private cars -- with 1 - 3 passengers --- occupy 75 % of the road, in the contrary, public transportation vehicles whose capacity per bus is 50 passengers in average, occupy only around 18%. This phenomenon leads traffic jam, which does not only waste fuel, time, energy and cost, but also creates air pollution and threat the health of the drivers, passengers as well as societies on the road.
In addition, most of the transportation operators do not consider the importance of humanity approach in managing the company operation. The non air-conditioned buses' operators treat the drivers as a production mean, therefore they establish a rental fee system to their drivers with the amount of Rp 250,000,- for one shift (i.e. 8 hours operation) per regular bus. If the drivers can not pay the rental fee on that day, it means they do not only earn money for their family, but they also shoulder the debt which have to be paid on the day after. If it happens for 3 days at a stretch, the drivers will be fired.
It causes the non air-conditioned buses' drivers do not only obey the traffic regulations, but they also do not care of the passengers safety and their own health as well. Therefore, the drivers always slow their buses down or stop at three-way intersections or intersections to wait for passengers, and afterwards they drive as fast as possible in order to seize the passengers of other buses in the same line, even sometimes in the same company. It can be said that these driving habits evoke accidents. On the other hand, these habits are not conducted by the air-conditioned buses' drivers, since their passengers are limited and most of them are from middle-class societies, who are willing to pay Rp 2,300,- for security and comfortability. A traffic accident is an unpredicted and unintentionally incident on the road, which involves vehicles with or without other road users resulted in human victims or property loss. In general, traffic accident is caused by 3 (three) factors, namely driver, vehicle, and road. The three factors are influenced by the environment.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metta Kartika
"Skripsi ini membahas gambaran kecelakaan lalu lintas, faktor penyebab kecelakaan, serta faktor penyebab yang berhubungan dengan kejadian meninggal akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di Depok dengan menggunakan data laporan kecelakaan dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dicatat dan dilaporkan oleh Laka Lantas Polres Metro Depok selama tahun 2008. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan menyebabkan kecelakaan, sehingga saran yang diberikan adalah agar Polres Depok memperketat pengawasan pembuatan SIM serta melakukan pembinaan dan sosialisasi safety riding kepada kelompok masyarakat yang sering mengalami kecelakaan.

This research explain about road accident, causes factor, and causes factor related death which result by motorcycle road accident in Depok using accident report and investigation which recorded and reported by Laka Lantas Polres Metro Depok during 2008. This research use quantitative study and cross sectional design.
The analysis conclude that human factor is dominant factor that cause motorcycle accident, so the recommendation to prevent this problem is Polres Metro Depok had better to more discipline in making SIM and make socialization program about safety riding for community who often had been accident.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>