Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182891 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pradita Sendy Zulhita
"ABSTRACT
Asupan kalsium pada remaja berperan penting untuk memaksimalkan pertumbuhan massa tulang (peak bone mass). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor karakteristik individu (jenis kelamin dan pengetahuan gizi), pola makan (frekuensi konsumsi susu, frekuensi konsumsi sumber kalsium lainnya dan frekuensi konsumsi soft drink), aktivitas fisik dan sosial ekonomi ( uang saku, pendidikan ayah, pendidikan ibu) dengan asupan kalsium pada siswa-siswi SMP Negeri 1 Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 160 siswa-siswi kelas 8 dan data dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan sebesar 97,5% siswa mempunyai asupan kalsium kurang dan rata-rata asupan kalsium siswa adalah 364,83mg± 296,6 atau 30,4% dari AKG 2013. Aktivitas fisik dan pendidikan ayah memiliki hubungan yang signifikan dengan asupan kalsium. Disarankan untuk pihak sekolah dan Pemerintah Kota Depok melalui instansi terkait memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan kalsium dan gizi seimbang serta mempromosikan untuk minum susu 2 kali setiap hari.

ABSTRACT
Calcium intake of adolescent has important roles in maximizing the growth of peak bone mass. Thus, this research aimed to determine the relation between the characteristics of individual factors (gender and nutrition knowledge), diet (frequency of milk consumption, frequency of consumption of other sources of calcium, and frequency of consumption of soft drinks), physical activity and socio-economic (pocket money, father's education, mother's education) with calcium intake of students in SMP Negeri 1 Depok (State Junior High School 1 of Depok City). This research used a cross-sectional design with a total sample of 160 students from class 8 and the data were analyzed by chi-square test. The results showed 97.5% of students had less calcium intake and the average calcium intake of students was 364,83mg± 296,6. Physical activity and father's education have significant association with calcium intake. Thus, it is recommended for the school and Depok City Government through relevant city agencies to provide education about the importance of calcium intake and balanced nutrition and promoted to drink milk two times in everyday.
"
2014
S55567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Pebriani
"Air memiliki peranan yang penting bagi tubuh, namun seringkali menjadi hal yang dilupakan sehingga tanpa disadari banyak remaja yang mengalami dehidrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan minum air putih dan faktor lainnya dengan asupan air total pada siswa/i di SMP Negeri 1 Depok tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 dengan melibatkan 195 responden kelas 8 di SMP Negeri 1 Depok yang didapat dengan total sampling.
Variabel independen yang diambil adalah karakteristik responden (jenis kelamin dan uang jajan), status gizi, aktivitas fisik, pengetahuan gizi dan kebiasaan minum (berdasarkan waktu minum dan membawa bekal minuman ketika bepergian, kebiasaan minum air putih, berdasarkan jenis minuman yang tidak dianjurkan dan dianjurkan). Asupan air diperoleh dengan wawancara food recall 2x24 jam, variabel status gizi diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, sementara variabel lainnya diperoleh dengan pengisian kuesioner. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi-square. Sebanyak 53,3 % responden dengan asupan air total kurang dari 2000 ml/hari.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kebiasaan minum air putih merupakan satu-satunya variabel yang memiliki hubungan dengan asupan air total. Siswa/i diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan minum yang baik, selain itu, kepada pihak sekolah agar memberi dukungan maupun menyelenggarakan kegiatan bersifat edukatif dan aplikatif untuk meningkatkan asupan air sehingga dampak kekurangan air bagi tubuh dapat diminimalisir.

Water has an important role for the body, but it is often ignored by adolescents. As a result, they become dehydrated unconsciously. The purpose of this study is to find out the relationship between drinking water habits and other factors on the total water intake in Junior High School 1 Depok students in 2014. The study was conducted on April 2014. It used cross-sectional design which was involving 195 respondents of eighth grade students in Junior High School 1 Depok. All respondents were obtained by a total sampling.
The independent variables were the characteristics of respondents (gender and pocket money), nutritional status, physical activity, knowledge of nutrition, and drinking habits (based on drinking time and bringing drinks in traveling; drinking water; and the kind of beverages that are recommended or not recommended). The data about the total water intake for each respondent was obtained by food recall interview within 2x24 hours, and the nutritional status data was obtained by measuring weight and height. Moreover, the other variables were obtained by means of questionnaires. Bivariate analysis used chi-square test. From 195 respondents, 53.3% of them have a total water intake less than 2000 ml/day.
Statistical tests show that only drinking water habits variable has relationship with a total water intake. The students are expected to improve the knowledge about the important of water for their body, so they will have good drinking habits. Also, the school should give supports and facilitate educated and applicable activities to increase the intake of water. As a result, the bad impacts of lack of water for the body can be minimized.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftita Rakhma Ikrima
"Kalsium merupakan zat gizi yang berperan penting dalam pertumbuhan sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan asupan kalsium berdasarkan kebiasaan sarapan, kebiasaan konsumsi susu, kebiasaan konsumsi softdrink, aktivitas fisik, jenis kelamin, pengetahuan tentang kalsium, uang saku, pendidikan ibu dan ayah serta konsumsi suplemen kalsium.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan pada 161 siswa SMA Negeri 2 Kota Depok selama bulan April 2015. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner umum, kuesioner pengetahuan, kuesioner aktivitas fisik, dan asupan kalsium diukur dengan wawancara food recall 2x24 jam. Data dianalisis dan dianalisis menggunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan 69,6% memiliki asupan kalsium kurang dengan rata-rata asupan kalsium 785,7 mg ± 295,82. Analisis bivariat menunjukkan terdapat perbedaan asupan kalsium yang signifikan berdasarkan kebiasaan sarapan, kebiasaan konsumsi susu, dan jenis kelamin. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan pihak sekolah dapat memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan kalsium, konsumsi susu, dan kebiasaan sarapan kepada siswanya.

Calcium is nutrient that has important roles in the growth. This research aimed to determine the differences of calcium intake based on breakfast habit, milk consumption, soft drink consumption, physical activity, sex, calcium knowledge, socio-economic (pocket money, mother and father's education), and calcium suplement consumption.
This research used cross sectional design with a total sample of 161 students of Senoir High School 2 Depok during April 2015. Data collection was conducted using general questionairre, PAQ-A, and calcium intake was measured by 2x24 hours food recall. The data was analyzed using Chi Square test.
The results showed that 69,6% of the students had calcium intake below 960 mg/day and the average calcium intake of students was 785,7 mg ± 295,82. Bivariate analyzes showed that there was significant diffference of calcium intake based on breakfast habit, milk consumption, and sex. Thus, it is recommended for the school to provide education about the important of calcium intake, milk consumption, and breakfast habit to the students to prevent calcium deficiency.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Anggi Vertikal
"Gizi lebih pada anak berkontribusi terhadap risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler di masa dewasanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gizi lebih. Penelitian dilakukan secara cross-sectional pada siswa kelas 4 dan 5 SD Negeri Pondokcina 1 Depok (n=122; usia 8?11 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44,3 % siswa termasuk gizi lebih. Faktor-faktor yang mempunyai hubungan bermakna dengan gizi lebih adalah aktivitas fisik (p=0,009; CI 95%), asupan energi (p=0,004; CI 95%), dan lemak (p=0,001; CI 95%). Dari hasil penelitian, diharapkan adanya perhatian mengenai asupan zat gizi (energi dan lemak) serta aktivitas fisik siswa.

Overnutrition in children contribute to the risk of cardiovascular disease in adult life. The objective of this study was to determine factors associated with overnutrition. The study was conducted with cross-sectional design in 4th and 5th grades in SD Negeri Pondokcina 1 Depok (n = 122; 8-11-years old). Result of this study showed 44.3% of students were overnutrition. Factors significantly associated with overnutrition were physical activity (p = 0.009; CI 95%), energy intake (p = 0.004; CI 95%), and fat intake (p = 0.001; CI 95%). Based on this research, attention should be given more to nutrient intake (energy and fat) and physical activity of students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fenti Erlianti
"ABSTRAK
Penggunaan internet bermasalah ialah ketidakmampuan individu untuk mengontrol dirinya dalam menggunakan internet sehingga hal ini menimbulkan kesulitan dan gangguan fungsional pada dirinya. Hal ini dianggap memiliki hubungan dengan perilaku hiperaktivitas yaitu gangguan perhatian, hiperaktif, dan impulsif yang menyebabkan penurunan besar pada aktivitas hidupnya. Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah siswa-siswi SMP Pancoran Mas Kota Depok Provinsi Jawa Barat pada tahun 2017 untuk meneliti hubungan hiperaktivitas terhadap penggunaan internet bermasalah. Adapun desain studi yang digunakan ialah cross sectional pada 300 subjek yang diwawancarai dengan Strength and Difficulties Questionnaire SDQ dan Young 39;s Internet Addiction Scale. Setelah itu analisis data dilakukan dengan uji chisquare. Dari total subjek, terdapat 10,7 sunbjek yang mengalami hiperaktivitas dan 27 subjek yang mengalami penggunaan internet bermasalah. Ditemukan tidak adanya hubungan antara hiperaktivitas dengan penggunaan internet bermasalah P=0,490 . Tidak adanya hubungan antara hiperaktivitas terhadap penggunaan internet bermasalah disebabkan oleh banyak faktor. Meskipun di beberapa penelitian menyebutkan keduanya saling berhubungan secara signifikan, namun di Indonesia sendiri belum pernah ada penelitiannya dan di penelitian ini didapatkan bahwa keduanya tidak berhubungan secara signifikan.

ABSTRACT
Problematic internet use is the inability of the individual to control himself in using the internet so this causes trouble and functional disturbance in him. It is considered to have a relationship with attention problem, hyperactive, and impulsivity which causes impairment in life function. In this research, the subjects were taken on students of SMP Pancoran Mas Depok West Java Province in 2017. The study design used was cross sectional in 300 subjects interviewed with Strength and Difficulties Questionnaire SDQ and Young 39 s Internet Addiction Scale . After that the data analysis is done by chisquare test. Of the total subject, there were 10.7 experienced hyperactivity and 27 experienced problematic internet use. There is no relation between hyperactivity with problematic internet use P 0,490 . The absence of a link between the of hyperactivity in problematic internet use is caused by many factors. Although in some studies mentioned the two are interconnected significantly. There is no previous research studying this topic. In this study, it is found that there is no sighnificant relation between the two variables."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maha, Ilham Hidayat R.T.
"Internet merupakan sistem jaringan yang menyediakan berbagai layanan yang dapat diakses oleh banyak kalangan dan berbagai kelompok usia. Namun, teknologi ini sering disalahgunakan ke arah negatif dan dapat mengakibatkan kecanduan pada penggunanya. Kedua hal tersebut dapat berimplikasi terhadap penggunaan internet yang bermasalah. Angka kejadian penggunaan internet bermasalah di berbagai negara berkisar antara 0,8 -26,7 . Namun, di Indonesia belum terdapat penelitian mengenai prevalensi penggunaan internet bermasalah. Selain itu, penggunaan internet bermasalah dapat menimbulkan masalah psikososial dan fisik, terutama pada remaja. Perilaku prososial merupakan salah satu sifat sosial dasar manusia untuk membantu orang disekitarnya. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan antara masalah perilaku prososial dan penggunaan internet bermasalah pada remaja. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang dengan analisis data menggunakan uji fischer. Penelitian dilaksanakan pada enam SMP di kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok dengan jumlah sample sebanyak 300. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Kekuatan dan Kesulitan Anak untuk mengukur kekuatan perilaku prososial dan Young rsquo;s Diagnostic Questionnaire for Internet Addiction YDQ untuk mengukur Penggunaan Internet yang Bermasalah. Dari penelitian ini, diperoleh 81 subjek 27 berada pada kelompok remaja dengan penggunaan internet yang bermasalah dan 16 subjek 5,3 berada pada kelompok remaja dengan masalah perilaku prososial. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masalah perilaku prososial dengan penggunaan internet yang bermasalah p>0,05 secara statistik.Terdapatnya hubungan yang tidak signifikan antara masalah perilaku prososial terhadap penyalahgunaan internet dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang multifaktorial. Penelitian di Negara lain juga menunjukkan hasil yang berbeda-beda tergantung kondisi demografis dan sosioekonomi Negara tersebut. Faktor ini juga dapat disebabkan oleh spektrum Penggunaan internet bermasalah yang relatif luas pada YDQ, berbagai faktor risiko lain yang lebih berkontribusi terhadap munculnya penggunaan internet yang bermasalah faktor genetik, dan perkembangan perilaku prososial pada masa remaja yang bersifat datar plateau .

Internet is the network system provided various service which accessible to many realms and various ages. However, this technology is frequently misused toward negatif scopes and can cause addiction for the user. Both of which have implication to problematic internet use. The prevalence of the problematic internet use in various countries before is about 0,8 26,7 . But, in Indonesia the research conducted for determining the prevalence of problematic internet use hasn rsquo t been done yet. Furthermore, problematic internet use can cause psychosocial and physical problems, mainly in adolescent. One of psychosocial problem is prosocial behavior, which is basic human social character to help people around them. Therefore, this study intends to determine the relationship between prosocial behavior and problematic internet use on adolescent. This study used cross sectional design with fischer test for analyzing the data. The research was conducted in six junior high school in Pancoran Mas Subdistrict, Depok using 300 sample. The instruments used are Strength and Difficulties Questionnaire to determine prosocial behavior disorder and Young rsquo s Diagnostic Questionnaire for Internet YDQ to determine problematic internet use. From this study, obtained 81 subjects 27 were in the adolescent with problematic internet use group and 16 subjects 5,3 were in adolescent with prosocial behavior problem. There is no significant relationship between prosocial behavior probem and internet use in adolescent statistically p 0,05 . Insignificant relationship between prosocial behavior problem and problematic internet use can be caused of multifactorial conditions. Study from another country also showed different results based on demographic and socioeconomic conditions. These factors can also be caused by the relatively wide spectrum of problematic internet use in YDQ, various risk factor which is more contributive to the problematic internet use, genetic factor, and plateau development of prosocial behavior on adolescence."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Yanci
"Obesitas adalah faktor risiko penyakit kardiovaskular. Skripsi ini merupakan penelitian dengan desain studi cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian obesitas berdasarkan asupan gizi, aktivitas fisik, dan faktor lainnya. Penelitian ini melibatkan 104 responden yang merupakan PNS di Kantor Dinas Kesehatan kota Depok. Obesitas diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh. Sebanyak 50% PNS mengalami obesitas (IMT > 25 kg/m2). Dari beberapa variabel yang diuji, terdapat perbedaan bermakna kejadian obesitas berdasarkan asupan energi, karbohidrat, dan lemak, serta kebiasaan makan di luar rumah baik pada pria maupun wanita. Setelah dikontrol oleh jenis kelamin, perbedaan tersebut hanya bermakna pada wanita. Berdasarkan hasil penelitian, PNS disarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak yang berlebihan, serta mengurangi frekuensi makan di luar rumah untuk mencegah obesitas.

Obesity is an independent risk factor for cardiovarcular disease. The purpose of this cross-sectional study is to identify the difference in the incidence of obesity based on dietary intake, physical activity, and some other factors. A total of 104 civil servants of Depok Health Department were included in this study. Obesity was measured using Body Mass Index. The prevalence of obesity (BMI > 25 kg/m2) was 50%. From the tested variables, there were significant differences in proportion of energy, carbohydrate, and protein intake, as well as eating out of home on the prevalence of obesity in both men and women. After controlled by sex, the differences were only significant in women, but not in men. The results suggest that civil servants to reduce energy, carbohydrate, and fat intake, as well as the frequency of eating out of home."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Widiartha
"Kebugaran kardiorespiratori terbukti memiliki hubungan dengan penyakit kardiovaskuler. Berbagai penelitian di dunia menemukan bahwa tingkat kebugaran pada anak masih berada pada level rendah. Nilai VO2max sebagai indikator kebugaran kardiorespiratori seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan status gizi, aktivitas fisik dan asupan gizi dengan nilai VO2max. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Jakarta terhadap 131 responden terdiri atas 54 laki-laki dan 77 perempuan berusia 11 - 14 tahun. Nilai VO2max diukur dengan menggunakan metode pengukuran 20 meter shuttle run test, status gizi diperoleh dari nilai IMT/U dan persen lemak tubuh, aktivitas fisik diukur dengan menggunakan modifikasi PAQ-C, dan asupan gizi diperoleh dengan pengisian kuesioner food records 2 x 24 jam. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa rata-rata nilai VO2max laki-laki (43,94 ml/kg/menit) lebih tinggi daripada nilai VO2max perempuan (38,38 ml/kg/menit). Hasil analisis bivariat dengan uji korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi menurut IMT/U, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, asupan zat besi, dan kalsium dengan nilai VO2max. Status gizi normal, aktivitas fisik secara teratur, dan asupan zat besi dan kalsium yang cukup diperlukan untuk memiliki kebugaran kardiorespiratori yang baik.

Cardiorespiratory fitness evidently had a relationship with cardiovascular disease. Various research in the world found that most children had a low fitness level. Cardiorespiratory fitness (VO2max) infected by several factors. This study aimed to determine the relationship of nutrition, physical activity and nutritional intake with VO2max. This research was a quantitative research using crosssectional research design. The study was conducted in Jakarta on 131 respondents consisted of 54 men and 77 women aged 11-14 years. VO2max values measured using the method of measuring 20 meters shuttle run test, nutritional status was obtained from the value of BAZ and percent body fat, physical activity was measured using a modified PAQ-C, and nutrient intake obtained by filling food records 2 x 24 hours questionnaire. The unvaried test results showed that the average VO2max of men (43.94 ml/kg/min) was higher than the value of VO2max women (38.38 ml/kg/min). The results of bivariate test used correlation test showed that there was a relationship between nutritional status according to BAZ, percent body fat, physical activity, intake of iron, and calcium with VO2max. Normal nutritional status, moderate physical activity, and adequate intake of iron and calcium are required for having a good cardio respiratory fitness."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Putri Oktaviany
"Overweight tidak hanya menjadi masalah di negara maju, tetapi juga di negara berkembang padahal overweight dapat menyebabkan terjadinya diabetes di kemudian hari. Menurut Riskesdas 2010, prevalensi overweight di Indonesia pada anak usia 13-15 tahun sebesar 2,5%. Asupan gizi makro memiliki pengaruh yang cukup besar dalam terjadinya overweight.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan gizi makro, aktivitas fisik, jenis kelamin, frekuensi konsumsi fast food, dan durasi tidur dengan overweight pada siswa SMPN 68 Jakarta tahun 2013.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Subjek penelitian ini adalah sebanyak 99 responden yang terdiri dari siswa-siswi kelas 7 dan 8. Mereka dipilih dengan metode multi stage random sampling. Data penelitian diperoleh dari pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan, food recall untuk asupan makanan, food frequency questionnaire untuk frekuensi konsumsi fast food, dan kuesioner untuk aktivitas fisik serta durasi tidur.
Hasil penelitian ini adalah sebanyak 35,4% responden mengalami overweight dan hasil bivariat yang menggunakan uji chi square menunjukkan hubungan yang bermakna antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan protein, dan asupan lemak dengan overweight. Perlu diberikan edukasi kepada siswa mengenai makanan yang dikonsumsi harus bergizi seimbang.

Overweight was not only become problem in developed country, but also in developing country whereas overweight can lead to diabetes later. Based on Riskesdas 2010, prevalence of overweight in Indonesia at the age of 13 – 15 years old is 2,5%. Macronutrient intake had a very important role in the process of overweight.
This research objectively investigated relationship between macronutrient intake, physical activity, gender, fast food consumption frequency, and sleep duration with overweight on junior high school students of 68 junior high school Jakarta 2013.
This research was a quantitative study with cross sectional study. Subjects for this research are 99 of 7th and 8th grade students. They were selected by multi stage random sampling method. The data of this research were obtained by antropometri measurement of weight and height, food recall for food intake, food frequency questionnaire for frequency of fast food consumption, and questionnaire for physical activity and sleep duration.
Based from the results, 35,4% respondents had overweight and from analyzes data by chi square test, there was significant relationship between energy intake, carbohydrate intake, protein intake, and fat intake with overweight. It is important to give education to students about the food that they eat should have good nutrition.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antony Azarsyah
"Gejolak emosi yang dialami oleh remaja menyebabkan mereka rentan terhadap
berbagai masalah perilaku negatif seperti menurunnya prestasi belajar, tawuran,
kenakalan remaja, putus sekolah dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif (NAPZA) hingga perilaku seks bebas. Di masa seperti sekarang ini,
dimana orangtua sibuk dalam usahanya memenuhi kebutuhan keluarga dengan
bekerja justru peran Guru di sekolah lebih besar perannya dibandingkan dengan
peran orangtua. Dengan porsi pertemuan yang lebih besar dengan murid tentu
para guru juga harus dibekali dengan pengetahuan tentang kesehatan jiwa remaja.
Tesis ini ingin mengetahui peranan Guru BK dalam penanggulangan masalah
kesehatan jiwa remaja siswa-siswi SMP Negeri di Jakarta Timur thun 2014.
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain
studi cross sectional (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah Guru
Bimbingan dan Konseling yang berdinas di SMP Negeri di Kota Administratif
Jakarta Timur. Jumlah Guru Bimbingan dan Konseling yang berdinas di SMP
Negeri di Kota Administratif Jakarta Timur sebanyak 293 orang. Sampel yang
diambil berjumlah 110 orang. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri di Kota
administrative Jakarta Timur tempat Guru BK mengajar. Analisis Bivariat
menyimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sosiodemografi Guru
BK dengan praktik Guru BK. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan praktik Guru BK dengan p value = 0,001. Tidak ada hubungan yang
signifikan antara sikap Guru BK terhadap masalah kesehatan jiwa remaja dengan
praktik Guru BK dengan p value 0,391. Hasil analisis multivariat menyimpulkan
variabel yang berhubungan bermakna dengan praktik Guru BK adalah
pengetahuan. Diketahuinya adanya hubungan yang kuat antara latar belakang
pendidikan dengan praktik, tetapi tidak signifikan yang berarti fenomena ini hanya
terjadi di sampel, tidak pada populasi

Emotions experienced by adolescents cause them vulnerable to a variety of
negative behavioral problems such as declining student achievement, brawl,
juvenile delinquency, school dropout and abuse of narcotics, psychotropic and
addictive substances (drugs) to free sex. In times like this, where busy parents in
meeting the needs of working families with precisely the role of teachers in
schools greater role than the role of a parent. With a larger portion of the meeting
with the students of course teachers should also be equipped with knowledge of
adolescent mental health. This thesis would like to know the role of Guidance And
Counseling Teacher in the response to adolescent mental health problems students
of Junior High School in East Jakarta in 2014. Design research conducted in this
research is to use cross-sectional study design. The population in this study is the
Guidance and Counseling Teacher who served in the Junior High School in East
Jakarta Administrative City. The number of the Guidance and Counseling teachers
in East Jakarta Administrative City is 293 people. Samples taken amounted to 110
people. The experiment was conducted at the Junior High School in East Jakarta
Administrative City where teachers teach. Bivariate analysis concluded there was
no significant association between sociodemographic of Guidance And
Counseling Teacher with practice. There is a significant relationship between
knowledge of the practice of Guidance And Counseling Teacher with p value =
0.001. There is no significant relationship between of Guidance And Counseling
Teacher attitudes toward adolescent mental health problems in Guidance And
Counseling Teacher practices with p value 0.391. Results of multivariate analysis
concluded that the variables significantly associated with the practice of Guidance
And Counseling Teacher is knowledge. Knowledgeable strong correlation
between educational background with practice, but not significant, which means
this phenomenon only occurs in the sample, not the population
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>