Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171968 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ledi Khalidannisa
"Pada proyek konstruksi breakwater sebagai komponen pembangunan di Pelabuhan Kalibaru metode penjadwalannya masih konvensional, yaitu dengan menggunakan kurva-S. Sementara, metode yang sesuai untuk pekerjaan repetitive seperti breakwater ini adalah linear scheduling. Dalam perkembangannya, linear scheduling method diteliti dengan berbagai pendekatan, salah satunya adalah pendekatan varying production rates (LSMVPR). Metode LSMVPR ini merupakan metode linear scheduling dengan mengembangkan kerangka untuk mengaplikasikan production rates dari sebuah pekerjaan. Pada penelitian ini ditemukan terdapat 9 faktor dominan dalam membuat model persamaan produktivitas breakwater di Pelabuhan Kalibaru. Sehingga dari model tersebut, kita dapat mengetahui kapan dan dimana variasi produktivitas tersebut terjadi, agar dapat lebih akurat dalam memprediksi jadwal kedepannya.

The scheduling method which is used for breakwater construction project as a buliding component in Port of Kalibaru is still convensional which is use S-Curve. While the relevan scheduling method for repetitive work such as breakwater is linier scheduling. Furthermore, liniear scheduling is researched by many approach. One of them is varying production rates (LSMVPR). This LSMVPR is scheduling method of liniear sheduling that developing framework to implement production rates from any work activity, so that LSMVPR to be a method that could be defining a productivity variation of a scheduling. In this research has found 9 dominant factor that we can develop productivity model at breakwater construction project in Port of kalibaru. So, using the model, we can know that when and where the variance in production rates has accoured, in order to more accurate predicted the schedule.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"Breakwater merupakan linear construction projects dengan repetitive work activities. Metode linear scheduling dengan genetic algorithm diaplikasikan pada pembangunan breakwater Pelabuhan Kalibaru. Dalam penelitian dilakukan dua analisa, yaitu analisa produktivitas dan biaya serta least cost scheduling genetic algorithm. Hasil optimasi peningkatan produktivitas setiap pekerjaan, akan meningkatkan biaya, dan mengurangi durasi. Hasil optimasi didapatkan durasi 231 hari dengan biaya Rp. 246,550,908,434 dengan penghematan durasi 288 hari dan biaya tambahan Rp. 145,958,232,320. Analisa least cost scheduling dengan genetic algorithm didapatkan durasi dan biaya optimal yaitu 410 hari dengan biaya Rp. 112,221,641,972. Hal ini menghemat biaya sebesar Rp. 3,266,034,920 dan menghemat durasi sebesar 108 hari.

Breakwater is a linear construction project with repetitive work activities. Linear scheduling method with genetic algorithm was applied to breakwater construction of Kalibaru Port. This study conducted two analyzes, which consists of the productivity and cost analysis functions as well as functions of least cost scheduling genetic algorithm. The optimization results with an increase in the productivity of each job, will increase costs, and reduce the duration of the work. The selection of the best productivity results best duration is 231 days with total cost of Rp. 246,550,908,434 with saving of 288 days and additional cost of Rp. 145,958,232,320. Analysis of least cost scheduling combined with genetic algorithm is obtained optimal duration and cost of 410 days at a cost of Rp. 112,221,641,972. This saves the cost of Rp. 3,266,034,920 and saves time by 108 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Novalrio
"ABSTRAK
Penerapan Linear Scheduling Method (LSM) dilakukan pada proyek dengan kegiatan berulang/repetitif, seperi pembangunan breakwater Pelabuhan Kalibaru. Pendekatan digunakan dalam penelitian ini adalah Stochastic Linear Scheduling Method yang merupakan integrasi LSM dengan mengedepankan data fakta produktivitas dan penerapan simulasi komputer. Simulasi prediksi dari data produktivitas antar aktivitas menggunakan perangkat lunak Crystal ball dengan berbagai metode dengan hasil grafik perkiraan kinerja akan datang pada masing-masing aktivitas. Selanjutnya, akan dihasilkan grafik dari LSM sesuai dengan perkiraan akan datang, sehingga dapat ditentukan seberapa jauh pergeseran penjadwalan proyek breakwater pada masing-masing aktivitas dari penjadwalan eksisting dengan prediksi penjadwalan akan datang.

ABSTRACT
Application of Linear Scheduling Method (LSM) was performed on projects with repetitive activities, are like Kalibaru Port breakwater construction. The approach used in this study is the Stochastic Linear Scheduling Method which is an LSM with the advanced integration of data facts and the application of computer simulation productivity. Simulation predictions of productivity data between activities using Crystal Ball software with a variety of methods to estimate the performance results chart will come in each activity. Furthermore, the graph will be generated according to the estimates of the LSM will come, so it can be determined how far the accuracy of scheduling breakwater project in each of the activities with the existing scheduling scheduling predictions will come."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Muhammad Adam
"ABSTRAK
Breakwater merupakan proyek linear construction projects dengan tipe pekerjaan
berulang (repetitive work activities), namun di Indonesia penjadwalan untuk
pekerjaan repetitive project masih menggunakan penjadwalan konvensional,
khususnya pada proyek breakwater pelabuhan Kalibaru Jakarta. Metode linear
scheduling dengan singularity function diaplikasikan pada pembangunan
breakwater Pelabuhan Kalibaru mengingat metode tersebut mempunyai banyak
kelebihan. Dalam penelitian ini dilakukan analisa terhadap jadwal pelaksanaan
rencana yang memiliki durasi pekerjaan yaitu 485 hari serta terhadap nilai buffer
antar kegiatan. Hasil analisa dengan singularity function menyimpulkan dengan
mengoptimalkan nilai buffer antar kegiatan dapat mengurangi durasi pekerjaan.
Hasil optimal yang didapat adalah durasi pekerjaan 274 hari.

ABSTRACT
Breakwater is a linear construction project with repetitive work activities, but in
Indonesia scheduling for repetitive projects are still using conventional
scheduling, especially in the construction of breakwater project in Kalibaru
Jakarta. Linear scheduling method with singularity function is applied in the
construction of breakwater at the Port of Kalibaru considering the method has
many advantages. In this research, an analysis of the plan implementation
schedule which has duration of 485 days, and an analysis to the value of the buffer
between activities. The results of the singularity function analysis conclude by
optimizing the value of buffers between activities can reduce the duration of the
work. Optimal results are obtained work duration is 274 days."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Syafridhal
"ABSTRAK
Breakwater adalah bangunan penahan gelombang yang memiliki karakteristik pekerjaan yang bersifat repetitif dalam volume yang besar. Karakteristik dari proyek ini menuntut perencana untuk membuat suatu metode perencanaan penjadwalan yang berbeda dari bentuk metode biasa seperti CPM dan bar chart, dimana metode ini tidak cocok untuk penjadwalan pekerjaan yang repetitif. Metode penjadwalan yang cocok untuk digunakan dalam pembangunan proyek yang bersifat repetitif ialah metode penjadwalan linier. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan metode penjadwalan linier dengan pendekatan multi-objective genetic optimization menggunakan software Evolver pada pembangunan breakwater di Pelabuhan Kalibaru. Pengoptimalisasian ditinjau dari segi jumlah tim pekerja dan total interupsi pekerjaan yang akan meminimalisasikan total durasi dan biaya proyek. Setelah dilakukan pengaplikasian dengan menggunakan metode ini, terjadi penurunan durasi sebesar 31,79% dan penurunan biaya sebesar 3,04%. Metode ini dapat digunakan dalam pengaplikasian dan pengoptimalisasian pembangunan breakwater di Pelabuhan Kalibaru.

ABSTRACT
Breakwater is a wave barrier building which has the characteristic of repetitive work in large volume of activities. Characteristics of this project requires planners to make a method of scheduling that is different from the usual form of scheduling method such as CPM and bar chart, where this method is not suitable for scheduling repetitive work. The scheduling method that suitable for repetitive construction project is linear scheduling method.This study aims to apply the linear scheduling method with multi-objective genetic optimization approach using Evolver software in breakwater Kalibaru Port construction. Optimizing in terms number of crew and total work interuption that will minimize total project duration and cost. After the application of this method, there is a decrease in duration of 31,79% and an impairment charge of 3,04%. This method can be used in application and optimization breakwater Kalibaru Port construction."
2014
S56036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Prasetya
"Pelabuhan Makassar merupakan pelabuhan terbesar di kawasan Indonesia Timur dan permasalahan yang terjadi saat ini adalah bangunan pemecah gelombang yang tersusun dari batu pecah mengalami longsor yang menyebabkan limpasan gelombang yang dapat mengganggu operasional pelabuhan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan rehabilitasi dengan mengganti armor pada struktur tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas dari penggantian armor dalam proyek rehabilitasi ini sehingga dapat mengembalikan kembali fungsi bangunan pemecah gelombang yang dibangun pada tahun 1939. Hasil penelitian ini menunjukkan gelombang di pelabuhan Makassar dibangkitkan oleh energi angin dari arah Barat Daya, Barat dan Barat Laut dengan tinggi gelombang signifikan adalah 2,15 meter. Bangunan pemecah gelombang yang direncanakan adalah tipe sisi miring menggunakan armor a-jack panjang = 1,2 m dengan dua alternatif kondisi, tanpa limpasan gelombang elevasi = 6 m dan dengan limpasan gelombang elevasi 4,3 m. Sehingga pada akhirnya penelitian ini memberikan informasi bangunan pemecah gelombang yang direncanakan efektif meredam gelombang dan melindungi pelabuhan terhadap gelombang rencana yang datang.

Makassar Port is the largest port in eastern Indonesia. The recent problem is a breakwater which composed with rubble mound armour have slip causing wave overtopping and disrupt port operations. Therefore, rehabilitation needs to be done by replacing the armour on the breakwater structure. The purpose of this study is to the effectiveness of the armour replacement at this rehabilitation project, so it can restore the function of the breakwater built in 1939. This study shows that waves at the Port of Makassar are fully developed by the wind energy from South West, West and North West that generate significant wave height 2.15 meter. The designed breakwater is sloping type using a jack armour length 1.2 m with two alternative conditions, with wave overtopping elevation 6 m and without wave overtopping elevation 4.3 m . In the end, this study provides information on the designed breakwater effectively breaking and protecting port against the significant waves.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kholifah
"Masalah penjadwalan yang dihadapi oleh perusahaan dikarenakan belum adanya penjadwalan yang baik sehinga perbedaan jumlah pesanan pada masing-masing variasi produk menyebabkan ketidakseimbangan pengunaan mesin disertai waktu tunggu produk yang tinggi. Hal ini mengakibatkan waktu penyelesaian produksi menjadi cukup panjang dan dapat menghambat proses perencanaan pemenuhan kebutuhan produksi untuk minggu selanjutnya, serta menyebabkan efisiensi produksi menjadi rendah. Proses penjadwalan produksi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Pemrograman Linier Integer Campuran dengan tujuan untuk menentukan jadwal produksi yang memiliki makespan yang optimal yang diselesaikan dengan algoritma Branch and Bound.
Hasil penyelesaian secara komputasi menggunakan LINGO 11.0 dari penjadwalan yang dilakukan menghasilkan urutan pengerjaan produk yang optimal dari kedua tahapan produksi dengan eaktu penyelesaian produksi sebesar 195,05 jam. Penurutan waktu penyelesaian produksi ini membantu perusahaan untuk mengurangi jumlah work in process, serta meningkatkan utilitas mesin pada kedua tahapan produksi sehingga peningkatan efisiensi produksi dapat tercapai.

In their initial implementation, there is no systematical method that used by the company to arrange their production scheduling. This condition has led to the imbalance use of the machine and high product waiting time due to the difference quantity of demand for each product. This resulted in the production completion time being quite long and could hamper the production planning process for the following week. Production scheduling process in this research is conducted by using Mixed Integer Linear Programming method with the aim to determine production scheduling that has optimal makespan which is solved by Branch and Bound algorithm.
The computational results by using LINGO 11.0 of the scheduling performed yielded the optimal product sequence of the two production stages with a total production completion time of 195.05 hours. The reducing of completion time helps the company to reduce the number of work in processes, as well as to increase the utility of the machines at both stages of production so the production efficiency can be increased.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangrukti Pinilih
"Dalam suatu proyek konstruksi, penjadwalan digunakan sebagai alat pengontrol waktu yang berguna agar proyek terlaksana secara efektif dan efisien. Kegunaan utama dari penjadwalan ini adalah untuk membuat perencanaan yang baik yang dapat digunakan sebagai pedoman yang menjelaskan pelaksanaan aktivitas pekerjaan, sesuai dengan urutan dan rentang waktu guna mendapatkan penyelesaian proyek yang optimum. Penjadwalan juga digunakan untuk mengontrol adanya rentang antara satu aktivitas pekerjaan dengan pekerjaan lain. Proyek dengana ktivitas berulang terdiri dari beberapa unit kegiatan yang sama pada lokasi yang berbeda. Proyek konstruksi seperti pembangunan jalan raya, pekerjaan pemasangan pipa utilitas, pembangunan gedung bertingkat, dan pembangunan unit komplek perumahan memiliki aktivitas berulang yang dilaksanakan pada tiap segmen. Metode penjadwalan alternatif yang dapat digunakan pada proyek dengan ciri aktivitas yang berulang adalah Linier Scheduling Method (LSM), termasuk didalamnya metode Line of Balance (LOB) dan Repetitive Scheduling Method (RSM). Penelitian penjadwalan ini dilakukan pada proyek penurapan yang dilakukan dengan pemasangan pre cast corrugated concrete sheet pile (CCSP) pada proyek pelebaran permukaan basah sungai. Pemasangan CCSP ini merupakan pekerjaan yang berulang karena terdapat 1,470 buah CCSP yang harus dipasang. Dibanding LOB dan bar chart, metode penjadwalan yang tepat untuk mendapatkan penyelesaian proyek yang optimum ditinjau dari aspek waktu dan biaya adalah RSM, karena penggunaannya yang mudah dan sederhana dalam menjelaskan jadwal kerja yang detail, disamping memperlihatkan tingkat kemajuan terencana pada lokasi manapun selama proyek dikerjakan melalui kemiringan tingkat produksi.

In the construction project, scheduling can be used to control time usage in order to make the project run effectively and efficiently. The primary advantage of a scheduling is to produce the necessary planning that can be used as a tool to determine the activities necessary to complete a project and the sequence and the period within which the activities must be completed in order to obtain optimum project completion. Scheduling can also be used to control some spacing among interrelated activities. Repetitive project consist of a number of similar or identical unit. Construction projects such as high-rise buildings, housing projects, highway construction, and pipeline construction, involve considerable repetitive construction activities that are performed at all stages of the project. An alternative scheduling method available for projects with repetitive activities is Linier Scheduling Method (LSM) that consists of Line of Balance method (LOB) and Repetitive Scheduling Method (RSM). This scheduling research is taking retaining wall project as a research object in installation of pre corrugated concrete sheet pile (CCSP) at river wet surface enlargement project. The installment of CCSP can be defined as repetitive works, because there are 1470 units of CCSP that must be installed. Compare to LOB and Bar Chart, RSM is the right scheduling method, because it serves the optimum result from price and working time aspects. In this thesis, we can see that RSM shows its simplicity to figure detailed working schedule, also shows the progress of planned project in every location during the implementation of the project through the slope of production level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Chandra Furkan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darwin Kasidi
"Dalam manajemen konstruksi, perencanaan dan penjadwalan adalah tahap yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan proyek konstruksi. Perencanaan dan pendawalan yang baik adalah panduan untuk melaksanakan pekerjaan proyek secara efektif dan efesien. Masalah yang sering terjadi di proyek konstruksi adalah penyerahan hasil proyek yang terlambat dikarenakan ketidaksesuaian antara rencana awal dengan realisasi yang ada dalam pelaksanaan proyek. Untuk menghindari keterlambatan pekerjaan, maka diperlukan adanya pengendalian proyek yang dapat mengevaluasi kinerja dan kapan diperlukan langkah perbaikan diperlukan, jika terjadi perubahan dan permasalahan terhadap rencana awal. Sehingga diperlukan metode penjadwalan dan pengendalian yang sensitive, artinya dapat mengungkapkan dan menditeksi penyimpangan sedini mungkin.
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Critical Chain Project Management dalam mencari solusi optimalisasi dan penendalian kinerja waktu pada penjadwalan proyek konstruksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada proyek Sudirman Tower dengan mengumpulkan data berupa jadwal proyek, Bill Of Quantity, Laporan Bulanan dan Laporan Mingguan. Kemudian berdasarkan data tersebut, membuat jadwal baru dengan menggunakan metode Critical Chain Project Management, yang nantinya akan dilakukan pengukur kinerja proyek dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan pengendalian dan penyelesaian akhir proyek.
Hasil dari penelitian ini, dengan menggunakan metode Critical Chain Project Management terbukti dapat mengoptimalisasi jadwal karena dapat menghilangkan waktu tunggu dengan menghilangkan waktu pengaman pada setiap pekerjaan, pada awal pelaksanaan team proyek lambat dalam memulai pekerjaan di awal proyek (Student Syndrome) dan tidak peka terhadap kinerja proyek dalam mengantsipasi keterlambatan proyek secara keseluruhan yang ditunjukan pada penetrasi buffer terhadap konsumsi buffer proyek.

In construction management, planning and scheduling are very important stage for successful of construction. A good planning and scheduling is a guidance for doing an effective and efficient performance of a project work. A gap between first plan and realization in project implementation, is a one of the problem that often occurred in construction project, that can cause a lateness in giving the project result. To avoid the work run behind the schedule, project controlling is needed, which can evaluate work, and when the fixed up step is needed, if the change and problem occurred in the first plan. That is why a sensitive method in scheduling, needed to explore and detect early deviation of the project.
This research aim to implementing the Critical Chain Project Management Method is to find an optimum solution and work time controlling in scheduling a construction project. Approach of research that used is case study method in Sudirman Tower Project, by data collection in form of project schedule, bill of quantity, Monthly Report and weekly report. Based on the data, using the Critical Chain Project management Method, creating a new project schedule, an then measured the work process, which is hope to solve the controlling and finishing problem in the project.
The result of the research, using Critical Chain Project Management proved optimized the work schedule by eliminating the waiting time and also eliminated hidden savety on every work, and can controlled the work process by anticipating the project running behind schedule, that show on buffer penetration on buffer project consumption.
"
2008
S50547
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>