Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15983 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pasaribu, Sutrisno
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penghitungan terhadap jumlah sel, kapasitansi sel, dan absorbansi sel, serta melihat hubungan diantara ketiganya. Penghitungan jumlah sel menggunakan kamar hitung Improved Neubauer; penghitungan kapasitansi sel menggunakan kapasitometer; dan penghitungan absorbansi sel menggunakan spektrofotometer. Melalui penelitian ini, dapat dibuktikan bahwa jumlah sel berbanding lurus dengan waktu, harga kapasitansi sel, dan absorbansi sel. Hal menarik dari penelitian ini adalah dapat ditentukan perkiraan harga kapasitansi per sel Chlorella sp. yakni sebesar ±1,208 pF yang berasal dari kapasitansi rata-rata dibagi perkiraan jumlah sel Chlorella sp.

The purposes of this research are to calculate the number of cells, the capacitance of cells, the absorbance of cells, and to know the relations among them. Calculation of cells? numbers uses the Counting Chamber of Improved Neubauer; calculation of cells? capacitance uses capacitometer; and calculation of cells? absorbance uses spectrophotometer. The result of this research shows that cells? number is equal with cells? capacitance and cells? absorbance. The interesting of this research is can be predicted the values of capacitance per cells based on divide between the mean of cells? capacitance and the prediction of cells? number is about ±1,208 pF."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Prasetyo
"Metode penghitungan dan pertumbuhan sel mikroaga dengan kapasitor plat sejajar terbukti dapat dilakukan. Karakteristik sel mikroalga hidup dan mati dapat diamati dengan memberikan fungsi frekuensi pada kapasitor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kurva pertumbuhan, nilai kapasitansi satu unit sel dan perbedaan kapasitansi sel hidup dan mati pada Scenedesmus sp. dan Chlorella vulgaris. Metode yang digunakan adalah membandingkan nilai kapasitansi terhadap absorbansi dari spektrofotometer dan perhitungan jumlah sel menggunakan Neubauer chamber. Karakteristik sel hidup dan mati diamati dengan pemberian fungsi frekuensi menggunakan alat LCR meter.
Hasil analisis perbandingan nilai kapasitansi terhadap absorbansi dan perhitungan jumlah sel menunjukkan tingkat kelinearan yang tinggi, sehingga hasil kurva pertumbuhan dapat merepresentasikan kondisi sebenarnya. Pada rentang frekuensi 50 kHz sampai 1 MHz, frekuensi 900 kHz pada Scenedesmus sp. dan frekuensi 50 kHz pada Chlorella vulgaris merupakan frekuensi dengan tingkat pengkarakteristik yang cukup baik karena memberikan nilai perbedaan cukup besar pada kapasitansi sel hidup dan mati. Penambahan fungsi frekuensi mempengaruhi nilai kapasitansi satu unit sel. Kapasitansi satu unit sel Scenedesmus sp. berkisar dari 3,2 x 10-7 pF sampai 1 x 10-6 pF, sedangkan pada Chlorella vulgaris berkisar dari 2,56 x 10-8 pF sampai 3,23 x 10-7 pF.

Method of measuring the amount and growth of microalgae cells with parallel plate capacitor has been proven. Characteristics of microalgae cell life and death can be observed by giving the frequency function on the capacitor. This study aims to determine the growth curve, the capacitance of the unit cell and cell capacitance difference of life and death on Scenedesmus sp. and Chlorella vulgaris. The method used is to compare the capacitance value of the absorbance of the spectrophotometer and calculating the number of cells using a Neubauer chamber. Characteristics of live and dead cells were observed by giving the frequency function using a LCR meter.
Results of comparative analysis of the capacitance value of the absorbance and the calculation of the number of cells show a high degree of linearity, so that the growth curve can represent actual conditions. In the frequency range of 50 kHz to 1 MHz, a frequency of 900 kHz at Scenedesmus sp. and a frequency of 50 kHz at Chlorella vulgaris is a fairly good level of characteristics as it gives value large enough difference in capacitance cell life and death. The addition of frequency function affects the capacitance value of the unit cell. The capacitance of the unit cell Scenedesmus sp. ranging from 3,2 x 10-7 pF to 1 x 10-6 pF, whereas the Chlorella vulgaris ranging from 2,56 x 10-8 pF to 3,23 x 10-7 pF.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afreymon Fajrin
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai penghitungan jumlah sel mikroalga Spirulina Sp dengan pengukuran kapasitansi kapasitor plat paralel. Pengukuran ini dilakukan untuk melihat hubungan sel mikroalga Spirulina Sp dengan kapasitansi.
Penelitian ini menggunakan medium mikroalga Spirulina Sp sebagai bahan dielektrik untuk kapasitor yang digunakan saat pengukuran. Selain pengukuran kapasitansi juga dilakukan pengukuran absorbansi dengan metode turbidimetri dan penghitungan langsung dengan metode counting chamber. Pengukuran ini dilakukan untuk memvalidasi hasil pengukuran kapasitansi sel mikroalga spirulina. Kapasitor yang digunakan dikalibrasi menggunakan udara dan akrilik
dengan kapasitansi yang terukur masing-masing pF dan pF dengan kesalahan literatur masing-masing 6.8% dan 0.03%. Hasil yang diperoleh memperlihatkan hubungan antara nilai kapasitansi berbanding lurus dengan jumlah pertumbuhan mikroalga spirulina dan memperlihatkan hubungan antara nilai absorbansi berbanding lurus dengan jumlah pertumbuhan mikroalga spirulina. Namun, perbandingan hasil pengukuran kapasitansi dengan pengukuran
absorbansi terhadap jumlah pertumbuhan memperlihatkan hasil pengukuran
kapasitansi lebih transparansi dibandingkan dengan pengukuran absorbansi. Dari
pengukuran ini diperoleh kapasitansi satu sel mikroalga sebesar pF
dan konstanta dielektrik sebesar 1.9 dengan kesalahan relatif sebesar 9.8%.

ABSTRACT
The research was performed to measure a number of cells Spirulina Sp in term of the capacitance value using the plat paralel capacitor. The equipment used Spirulina Sp medium as a dielectric material. The measurement of absorbance using turbidimetry method and the measurement using counting chamber directly were performed besides the measurement of capacitance value. They were done to validate the measurement result of capacitance value of Spirulina Sp. The used
capacitor was calibrated in the air and Plexiglas. The capacitance value of air is pF with 6.8% error literature and Plexiglas is pF with 0.03%
error literature. The result demonstrated that the capacitance value and the absorbance value were corresponding with the increasing a number of Spirulina Sp cells. However, the comparassion of measurement result of capacitance and absorbance value to increasing a number of Spirulina Sp demonstrad that the capacitance value was more transparent than measurement of absorbance value. In conclusion the experiment demonstrated that the capacitance value of a cell’s
Spirulina Sp and the dielectric constant were pF and 1.6, respectively,
with relative error was 9.8%."
Universitas Indonesia, 2014
S58267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wamid Antaboga
"Pembuatan model perhitungan kapasitansi telah dikembangkan untuk memprediksi nilai kapasitansi per sel dari Aspergillus niger. Model ini dikembangkan dengan mengasumsikan kondisi sel yang terdistribusi adalah homogeny dalam mediumnya dan sel-sel tersebut tersusun secara parallel dan/atau seri dengan sel-sel lainnya. Data yang digunakan berdasarkan data hasil eksperimen yang dilakukan di laboratorium untuk menghitung nilai kapasitansi dari suspense sel dan sel pada kertas saring. Nilai kapasitansi per sel dari Aspergillus niger yang diprediksi sebesar 3,00 x 10-12 F dimana tidak begitu berbeda jauh dengan hasil eksperimen yaitu 2,75 x 10-12 F.

Capacitor Method A simple model of calculation of capacitance have been developed to predict the capacitance of one cell for Aspergillus niger. This model have been developed under assuming condition that the cells are distributed homogently in its media and they are arranged parallel and or series among each others. The input data are based on the experimental data, which conducted in laboratorium to measure the capacitance of cell suspension and cells in filter paper. The capacitance of an Aspergillus niger is predicted 3,00 x 10-12 F which is approximately the same with the experimentally results 2,75 x 10-12 F."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadli Fatahillah
"ABSTRAK
Beberapa manfaat alga yang telah diteliti yaitu sebagai sumber makanan tambahan dan bahan baku biodiesel. Salah satu mikroalga yang mudah ditemukan di berbagai habitat air yaitu mikroalga Oscillatoria sp. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perhitungan terhadap jumlah sel. Perhitungan jumlah sel dilakukan dengan 3 (tiga) metode, yaitu metode kapasitansi dengan menggunakan kapasitor plat sejajar, metode Counting Chamber dengan menggunakan hemositometer Improved Neubauer, dan metode Optical Density dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil kapasitansi dan konstanta dielektrik udara yang didapatkan untuk validasi alat kapasitor yang telah dibuat yaitu 15,43 ± 0,67 pF dan 0,965 ± 0,003. Sehingga dapat disimpulkan alat tersebut cukup presisi untuk digunakan. Berdasarkan data yang didapatkan, dapat dibuktikan bahwa nilai kapasitansi dan absorbansi berbanding lurus dengan jumlah sel.

ABSTRACT
Some benefit from algae that has been discovered are as food source and biodiesel fuel. One of microalgae that easy to find in all water area is Oscillatoria sp. microalgae. The purpose of this research is to count the number of the cells. 3 (three) methods are used to count the number of the cells. The first one is Capacitance Method, this method using a parallel plate capacitor. The second method is Counting Chamber Method, this method using hemocytometer Improved Neubauer. The third method is Optical Density Method, this method using a spectrophotometer. The value of capacitance and air dielectric constant that had obtained are used for validating capacitor instrument. The value are 15,43 ± 0,67 pF and 0,965 ± 0,003. From this result, we can conclude the instrument is precision enough to use. The value of capacitance and absorbance are proportional with the number of the cells."
Universitas Indonesia, 2014
S58412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Christyo Wibowo
"Perhitungan jumlah sel mikro alga secara lebih teliti seringkali rumit dan tidak presisi, karena mikroalga yang tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata, kecuali dengan menggunakan mikroskop. Kapasitor dibuat sebagai alat ukur Kapasitansi suatu medium/zat. Mikroalga Scenedesmus memiliki materi genetik yang memiliki sifat dielektrik sehingga dapat diukur besar kapasitansi sel Scenedesmus tersebut. Kapasitansi Scenedesmus merepresentasikan jumlah sel secara eksak pada suatu medium. Dengan membandingkan besar kapasitansi medium yang mengandung mikroalga dengan jumlah sel melalui perhitungan dengan Counting chamber dan nilai absorbansi dengan spektrofotometer, didapati perbandingan yang sama dari besar kapasitansi, jumlah sel, dan absorbansi. Perhitungan dengan prinsip kapasitansi ini juga diharapkan dapat menghitung jumlah sel dengan lebih presisi dan dengan cara yang lebih mudah.

The Calculation of the number of microalgae cells thoroughly was often considered as a complicated and imprecise process, because microalgae could not be seen directly by the eye, but using a microscope. Capacitors was created as a tool to measure capacitance of a medium/substance. Microalgae Scenedesmus contained genetic material which has dielectric properties, that could be measured the value of capacitance of the Scenedesmus cells Capacitance of Scenedesmus represented the exact number of cells in a medium. By the comparing the value of medium containing microalgae capacitance with the cell number by calculating the calue of Counting Chamber and Absorbance with a spectrophotometer, the same ratio was found from the capacitance value, cell number, and absorbance. Calculation using capacitance principle was also expected to count the number of cell with more precision and easier way."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Istiqamah Zada
"Kultivasi alga selain dapat mereduksi CO2, juga menghasilkan produk biomassa yang bermanfaat. Dalam memproduksi biomassa Chlorella di dalam suatu fotobioreaktor, dibutuhkan parameter hidrodinamika yang benar agar didapat hasil biomassa yang optimal. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan dan simulasi fotobioreaktor kolom gelembung untuk kultivasi alga Chlorella. Pola aliran untuk fasa gas dan fasa cair dimodelkan dengan menggunakan konsep dispersi dengan mempertimbangkan konveksi, difusi, lapisan batas dan laju perpindahan massa antarfasa.
Simulai menggunakan program dilakukan guna mengetahui pengaruh dari parameter hidrodinamika terhadap konsentrasi alga. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin tinggi reaktor kolom gelembung mengakibatkan turunya hold up fasa gas dan kenaikan koefisien perpindahan massa. Berbeda dengan laju superfisial gas umpan, semakin besar laju superfisial gas umpan hold up fasa gas meningkat dan terjadi penurunan koefisien perpindahan massa.

Cultivation of algae in addition to reducing CO2, biomass also produces useful products. In producing Chlorella biomass in a photobioreactor, the correct hydrodynamic parameters required in order to obtain optimal biomass yield. This research is modeling and simulating a bubble column photobioreactor for the cultivation of algae Chlorella. Flow regim for gas phase and liquid phase are modeled by using the concept of dispersion taking into account convection, diffusion, boundary layer and mass transfer rate.
Simulations using program was conducted to determine the effect of hydrodynamic parameters on the concentration of algae. Simulation results show that the higher the resulting bubble column reactor hold downs and rise up the gas phase mass transfer coefficient. Unlike the superficial gas feed rate, where the greater the rate of superficial feed gas hold up increased gas phase and a decrease in the mass transfer coefficient.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosep Saeful Gunawan
"Metode penghitungan jumlah dan pertumbuhan sel mikroalga dengan kapasitor plat sejajar terbukti dapat dilakukan. Yaitu dengan mengukur kapasitansinya dalam sebuah medium yang dijadikan bahan dielektrik. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan penghitungan jumlah sel dengan kamar hitung dan pengukuran absorbansinya dengan spektrofotometer. Untuk mengetahui apakah kapasitor mampu membedakan antara sel hidup dan sel mati, dilakukan pengukuran kapasitansi mikroalga Pediastrum sp. dengan LCR meter pada beberapa frekuensi yang berbeda. Pertumbuhan jumlah sel Pediastrum sp. pada fase hidup eksponensialnya sebanding dengan peningkatan absorbansi. Pemberian frekuensi yang berbeda mengakibatkan adanya perubahan nilai kapasitansi sampel sel Pediastrum sp terukur. Kapasitor dapat membedakan nilai kapasitansi sel hidup dan sel mati. Pada rentang frekuensi 100-700 kHz sel hidup Pediastrum sp. mengalami dispersi. Adapun sel mati mengalami dispersi pada frekuensi 550?700 kHz. Penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai spektrum dielektrik sel hidup dan sel mati berguna untuk mengetahui karakteristik sel hidup dan sel mati, yang dengannya pembuatan alat ukur jumlah sel secara eksak berbasis kapasitansi dapat dikembangkan.

Method of measuring the amount and growth of microalgae cells with parallel plate capacitor has been proven to do by measuring its capacitance in a medium that is used as a dielectric material. Then the results are compared with the number of cells counted by counting chamber and its absorbance. To prove whether the capacitor can distinguish living and dead cells, capacitance of Pediastrum sp. measured by LCR meter at several different frequencies. Growth of Pediastrum sp. at exponential life phase is proportional to the increase in absorbance. Giving different frequencies resulted a change in its capacitance. Capacitor can distinguish live cells and dead cells. In the range 100-700 kHz living cells Pediastrum sp. dispersed and the dead cells dispersed at 550-700 kHz. More in-depth research on the dielectric spectra of living and dead cells is useful to know the characteristics of living cells and dead cell, so that the manufacture of measurment tools capacitance-based of exact number of cell can be developed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana
"Didalam menentukan jumlah sel di dalam suspensi yang berisi sel Aspergillus niger, dapat dilakukan dengan mengukur harga kapasitansi suspensi tersebut. Secara eksperimental dapat dibuktikan bahwa harga kapasitansi berbanding lurus dengan jumlah sel. Fenomena menarik yang lain yaitu, melalui eksperimen sederhana ini dapat ditentukan harga kapasitansi per sel Spora Aspergillus niger. Untuk membuktikan fenomena ini secara eksperimental, pengukuran kapasitansi per sel dilakukan menggunakan kertas saring. Hasil yang diperoleh menunjukkan sel tersusun dominan paralel dengan kapasitansi per sel antara (0,58 ± 0,03) - (2,75 ± 0,1) pF.

In order to predict the number of cells in suspension containing cell of Aspergillus niger, could be conducted by means of measuring its capacitance. Experimentally could be proved that capacitance of cells is equal to the number of cells itself. Another interesting phenomenon is, through this simple experiments one could be predicted the capacitance of one cell. To prove this phenomenon experimentally, the capacitance of one cell was conducted by measuring capacitance of through filter paper. The final result shown that cells are dominantly arranged in parallel and the prediction values of capacitance per sel antara (0,58 ± 0,03) - (2,75 ± 0,1) pF."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29371
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Naufal Rianidjar
"Pemanasan global menjadi momok yang menakutkan bagi manusia, seiring dengan meningkatnya konsumsi energi primer berbahan bakar fosil yang menimbulkan gas efek rumah kaca. Hal ini mendorong para peneliti di seluruh dunia untuk merubah kebiasaan tersebut ke energi baru terbarukan (EBT). Namun, EBT baik itu fotovoltaik (PLTS) maupun pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) keduanya memiliki sifat intermittent sehingga dibutuhkan alat penyimpanan energi untuk menanggulangi sifat intermittent. Salah satu alat penyimpan energi adalah Kapasitor Lithium Ion (KLI). Penyimpanan energi jenis ini mempunyai karakteristik densitas daya dan energi spesifik yang berada diantara baterai lithium ion dan kapasitor konvensional, sehingga diharapkan mampu memiliki kapasitas mendekati Baterai Lithium Ion dengan densitas daya yang dimiliki mendekati Kapasitor konvensional. Salah satu alternatif bahan material yang dapat digunakan untuk pembuatan KIL yaitu, sampah organik, khususnya dalam penelitan ini ampas tebu. Hasil penggilingan tebu berupa ampas kasar kemudian di olah menjadi karbon aktif dengan memperhatikan variasi suhu aktivasi KOH. Karbon aktif pada skripsi ini memiliki luas permukaan mencapai 2136,66 m2/g terjadi pada suhu aktivasi 800°C. Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui prediksi machine learning didapatkan nilai kapasitansi dengan suhu aktivasi 800oC, 700oC dan 600oC masing-masing sebesar 141,214 F; 80,955 F dan 102,855 F dengan MAE sebesar 28,11. Suhu aktivasi memiliki peran penting dalam penentuan hasil luas permukaan dan kapasitansi pada Kapasitor Lithium Ion.

Global warming is a frightening specter for humans, along with the increased consumption of fossil fuel-based primary energy that causes greenhouse gases. This prompted researchers around the world to change these habits to renewable energy (EBT). However, both photovoltaic (PLTS) and wind power plants (PLTB) both have intermittent characteristic so, that energy storage system are needed to cope with intermittent characteristic. One of the energy storage devices is Lithium Ion Capacitors (KIL). This type of energy storage has specific power and specific energy characteristics that are between lithium ion batteries and conventional capacitors, so it is expected to be able to have a capacity close to Lithium Ion Batteries with power density that are close to conventional capacitors. One alternative material that can be used for the manufacture of KIL is organic waste, especially in this research is sugarcane bagasse. The results of sugarcane milling in the form of coarse pulp then processed into activated carbon with temperature variation in KOH activation. Activated carbon in this thesis has a surface area of 2136.66 m2 / g which occurs at an activation temperature of 800 ° C. Based on the results obtained through machine learning prediction, the capacitance values with activation temperatures of 800 oC, 700 oC and 600 oC were 141.214 F; 80,955 F and 102,855 F with MAEs of 28.11. Activation temperature has an important role in determining the results of surface area and capacitance in Lithium Ion Capacitors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>