Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bryan Oscareino Malik
"Sistem off-grid merupakan salah satu solusi untuk daerah yang masih terisolasi dari jaringan listrik interkoneksi sehingga kebutuhan konsumen akan listrik dapat terpenuhi melalui adanya sistem pembangkitan sendiri untuk daerah tersebut. Sebagai salah satu sistem yang berkembang maka diperlukan adanya penelitian lebih lanjut terhadap sistem ini khususnya terhadap aspek kualitas daya sistem. Penelitian ini akan mempelajari distorsi harmonik tegangan yang berasal dari sumber pembangkit sehingga dapat dianalisa salah satu aspek kualitas dayanya. Dengan adanya penelitian distorsi harmonik sumber maka dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memilih sumber pembangkit yang bekerja secara efisien dan kontinu untuk sistem off-grid yang lebih baik.

Off grid system is one of the solution for the isolated and unreachable area by interconnection system, so that consumer?s demand of electricity could be fulfilled with their own energy generation system in the area. The new developed system need to be analyzed especially in the term of power quality. This observation will study the harmonics voltage distortion caused by energy generator source so at least one of the power quality aspect could be analyzed. Harmonics voltage observation hopefully could become one of the consideration in choosing the best power supply that could work efficiently and continuesly for the better off grid system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukluk Khairiyati
"Pada tesis ini dilakukan pengukuran dan analisis ketidakpastian resistor standar 1 Ω tipe Fluke 742A. Analisa ketidakpastian meliputi ketidakpastian parameter ukur rasio Jembatan Komparator Arus Searah dan ketidakstabilan suhu resistor yang diuji. Pengukuran kesalahan parameter ukur rasio jembatan DCC tipe Guildline 6675A dilakukan menggunakan metode generik dan metode basis resistansi yang merupakan metode pengujian yang dikembangkan. Pengukuran koefisien suhu resistor standar 1 Ω uji dilakukan pada rentang suhu 18 oC hingga 28 oC. Pengukuran resistor standar ini dilakukan dengan menurunkan nilai resistor standar 1 Ω tipe Thomas yang tertelusur pada sistem QHR di Puslit KIM-LIPI kepada resistor standar termaksud.
Diperoleh hasil pengukuran kesalahan parameter ukur rasio jembatan DCC dengan metode generik untuk rasio 0,1:1 hingga 10:1 adalah (0,14 ± 1,68) ppm, sedangkan dengan metode basis resistansi untuk rasio kombinasi hubung paralel atau seri-paralel dan untuk rasio hubung seri masing-masing sebenar (1,19 ± 1,81) ppm dan (-0,44 ± 0,15) ppm. Nilai koefisien suhu resistor standar akibat perubahan suhu didapat a=1,66 ppm/ oC dan b = -0,031 ppm/ oC2. Menggunakan nilai-nilai tersebut ketidakpastian resistor standar 1 Ω tipe fluke 742A sebesar 1,00002048 Ω dengan ketidakpastian sebesar 0,000000146 Ω.

Measurement and uncertainty analysis of standard resistor (Fluke-742A) 1 Ω type is reported. The uncertainty analysis consists of the uncertainty of Direct Current Comparator Bridge (DCC Bridge) and temperature instability of the resistor under test. The error measurement of the ratio measure parameter of 6675A DCC Bridge-Guildline was done using generic method and base resistor method which is a developed measuring method. Measurements of coefficient temperature of standard resistor under test it for temperature range of 18 oC to 28 oC. The measurement of the standard resistor was done using DCC Bridge by disseminating the standard resistor value of 1 Ω Thomas type that is traceable to QHR Puslit KIM-LIPI to the standard resistor referred.
The error measurement value of the ratio measure parameter using generic method at the ratio of 0.1:1 to 10:1 was , whereas, the error measurement result using base resistor method at the ratio of parallel or series-parallel circuit combination and the ratio of series circuit were and respectively. The coefficient temperature values of standard resistor ​​regarding temperature changes ware a=1,66 ppm/ oC and b = -0,031 ppm/ oC2. Based on the measurement, the value of standard resistor of 1 Ω Fluke 742A type was 1,00002048 Ω with the uncertainty of 0,000000146 Ω.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rustandi
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfahmi Akmal
"Listrik yang di masa depan kemungkinan besar menjadi sebuah komoditas akan mengubah sistem listrik yang ada di seluruh dunia. Setiap pemilik rumah akan berupaya untuk turut serta dalam pasar listrik tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah pengaturan beban agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal bagi pemilik rumah tersebut. Pengaturan tersebut harus memerhatikan harga listrik yang di masa depan akan menjadi dinamis. Pada skripsi ini, penentuan harga listrik diasumsikan menggunakan real time pricing (RTP). Selain itu, seringnya terjadi mati listrik (blackout) di Indonesia akan menjadi pertimbangan dalam rancangan sistem ini sehingga rumah pintar tersebut tidak akan mengalami mati listrik.

Electricity that is becoming a comodity will change the existing electrical system. Every house owner will be eager to join the electricity market. Thus, a load management is needed to give a maximum profit for the house owner. The load management must consider the electricity price that is becoming dynamic. In this work, it is assumed that the pricing used is real time pricing (RTP). In the other hand, the high frequency of blackout occuring in Indonesia will become a consideration in the design of this system so that the owner of the house will not experience it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Jonathan Martin Marojahan
"Dalam sistem tenaga listrik banyak terdapat beban listrik non-linear, salah satu beban non-linear adalah konverter. Konverter dapat ditemukan dalam aplikasi transmisi HVDC, seperti pada rancangan sistem HVDC Sumatra Jawa. Beban non linier tersebut dapat menyebabkan distorsi harmonik. Distorsi harmonik merupakan suatu gejala dalam sistem tenaga listrik yang mengakibatkan perubahan tegangan, arus dan bentuk gelombang yang ada di dalam sistem. Pengaruh distorsi harmonik terhadap nilai arus dan tegangan tersebut, juga mempengaruhi unjuk kerja beberapa komponen listrik lainnya, salah satunya komponen pengukur nilai arus maupun tegangan.
Dalam sistem tenaga listrik, komponen proteksi atau rele proteksi yang ada menggunakan komponen listrik yang mengukur nilai arus dan tegangan. Oleh karenanya sebuah rele proteksi dapat terpengaruh oleh distorsi harmonik sehingga mengganggu unjuk kerja rele proteksi tersebut. Namun distorsi harmonik dapat dikurangi dengan keberadaan filter pada sistem tenaga listrik.

In a power system there are many non-linear loads; one example of non-linear loads is converter. Converters can be found in HVDC transmission applications, such as Java-Sumatra HVDC system design. The non-linear load can cause harmonic distortion. Harmonic distortion is a phenomenon in electric power systems resulting in changes in voltage, current and waveforms in the system. Effect of harmonic distortion on the current and voltage values also affected the performance of some other electrical components, for example components that measure values of current and voltage.
In electric power system, component of protection or protection relays use components that measure values of current and voltage. Therefore a protection relay can be affected by harmonic distortion and interfere the protection relay operation. However, harmonic distortion can be reduced by the presence of the filter on the power system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrul Fatah
"Energi listrik sebagian besar masih menggunakan bahan bakar fosil yang semakin menipis jumlahnya. Pemborosan energi listrik harus segera diatasi agar tercipta pemakaian yang lebih hemat dan efisien. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis potensi pemborosan energi listrik pada beban penerangan sebuah perusahaan tekstil. Penelitian ini menggunakan data pola perilaku konsumsi energi penerangan serta teknologi peralatannya untuk mengetahui besar penggunaan energi. Potensi pemborosan energi dihitung dengan mengurangi penggunaan energi dengan perilaku penghematan energi serta penggantian teknologi lampu yang digunakan. Pada skenario pertama dilakukan penggantian teknologi lampu yang lebih hemat energi didapatkan potensi penghematan energi sebesar 10.011,96 kWh/bulan. Sedangkan pada skenario kedua dilakukan perbaikan pola perilaku pemakaian energi penerangan didapatkan potensi penghematan pemborosan energi sebesar 1.720,80 kWh/bulan. Adapun pada skenario ketiga merupakan gabungan dari kedua skenario didapatkan potensi penghematan energi sebesar 10.968,48 kWh/bulan.

Most of the electrical energy is still using fossil fuel dwindling in number. Electrical energy waste must be overcome in order to create a more efficient use. This study was conducted to analyze the potential waste of electrical energy on lighting load in a textile company. This study used patterns of behavior data and the lighting equipment technology to learn the energy consumption. Waste energy potential calculated by reducing energy usage with energy saving behavior and replacement lamp technology used. The first scenario is to replace lamps by more efficient lamps that can save potential energy equal to 10,011.96 kWh/month. While in the second scenario is to improve lighting energy usage behavior that can save potential energy equal to 1720.80 kWh/month. The third scenario is a combination of both scenarios obtained potential energy savings of 10,968.48 kWh/month."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhasmar Syamsu
"Penggunaan kompensator var statik (KVS) pada sistem daya ac sebagai pengendali daya reaktif terutama digunakan untuk pengendalian level tegangan atau aliran daya kondisi tunak. Pengendalian daya reaktif oleh KVS yang menggunakan komponen elektronika daya (thyristor) ini dilakukan dengan membangkitkan atau menyerap daya reaktif yang bergantung pada kondisi operasi dari sistem daya ac. Pembangkitan dan penyerapan daya reaktif dilakukan dengan mengatur sudut penyalaan (a) dari thyristor melalui pengaturan sinyal kontrol dari rangkaian pengontrol thyristor. Pengaturan sudut penyalaan (a.) dari thyristor ini memungkinkan pengendalian susceptance dari KVS (output daya reaktif) dari kapasitif maksimum ke induktif maksimum dan sebaliknya pada tegangan jaringan yang diberikan. Dengan karakteristik response kendali yang cepat dan terus-menerus (continue), KVS juga bermanfaat untuk memperbaiki unjuk kerja dinamik sistem daya ac; yakni mempertinggi stabilitas transien dan meredam osilasi daya dari sistem daya. Makalah ini akan membahas suatu pemodelan dari KVS, yang kemudian dilanjutkan dengan simulasi dari model tersebut sehingga dapat dipergunakan untuk menganalisis fungsi dari KVS tersebut sebagai pengendali tegangan, perbaikan stabilitas transien dan peredaman osilasi daya dari sistem daya ac. Analisis unjuk kerja basil simulasi dari pemodelan ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perancangan suatu KVS dan pemelihan jenis konfigurasi KVS yang sesuai dengan kondisi operasi sistem tenaga listrik. Simulasi dari KVS dilakukan dengan perangkat lunak electromagnetic transients program (EMTP). Dari beberapa jenis konfigurasi KVS, pembahasan akan dilakukan hanya untuk jenis thyristor-controlled reactor (TCR) dan jenis konfigurasi thyristor-controlled reactor dengan capacitor bank (TCR-FC)."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"PENGEMBANGAN MODUL CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT SCINTIGRAFI
UNTUK TIROID SC-12. Telah dilakukan pembuatan modul catu daya tegangan tinggi perangkat
scintigrafi untuk tiroid SC-12. Modul catu daya tegangan tinggi digunakan untuk memasok tegangan
operasi sistem deteksi perangkat scintigrafi. Perangkat scintigrafi untuk tiroid SC-12 didesain
berdimensi ringkas dan mempunyai konsumsi daya listrik rendah. Agar tujuan tercapai, bagian
elektronik peralatan, harus berdimensi kecil dan berdaya listrik rendah. Pada perangkat scintigrafi
konvensional, tegangan tinggi dihasilkan menggunakan transformator step-up dan pelipat tegangan.
Tranformator ini berdimensi besar dan banyak menghasilkan panas. Untuk mengurangi dimensi
modul tegangan tinggi, pada perangkat scintigrafi untuk tiroid SC-12 memanfaatkan EMCO CA20N
yang mempunyai dimensi kompak dan berdaya listrik rendah untuk menghasilkan tegangan tinggi.
Komponen ini dapat menghasilkan hingga -2000 Vdc dengan maksimum arus keluaran sebesar 0,5
mA. Karena sistem deteksi memerlukan ?1000 Vdc untuk tegangan operasi maka tegangan
masukan EMCO CA20N harus diatur sehingga tegangan keluaran menjadi -1000 Vdc juga.
Tegangan keluaran catu daya tegangan tinggi dihasilkan dari tegangan keluaran EMCO CA20N
setelah dilewatkan melalui tapis RC. Hasil pengujian menunjukkan bahwa modul catu daya tegangan
tinggi mempunyai beban minimum ≥ 744 kOhm dan riak (ripple) ≤ 0,4 V pada tegangan keluaran ?
1000 Vdc. Ini berarti modul catu daya tegangan tinggi ini mempunyai tegangan keluaran yang stabil
dan mempunyai riak keluaran yang kecil.
DEVELOPMENT OF HIGH VOLTAGE POWER SUPPLY MODUL FOR SC-12 THYROID
EXAMINATION SCINTIGRAPHY EQUIPMENT. The high voltage power supply modul for SC-12
Scintigraphy for thyroid examination equipment has been built. The high voltage power supply modul
is used to supply operating voltage of scintigraphy?s detection system. The SC-12 Scintigraphy for
thyroid examination equipment is design to have compact dimension and low electrical power
consumption. In order to achieve the goal, the electronic parts of the equipment should be small in
dimension and low power consumption. In conventional scintigraphy equipments high voltage is
generated using step-up transformator and voltage multiplier. The transformator has bulky dimension
and produce a lot of heat. To reduce high voltage modul?s dimension, in the SC-12 scintigraphy for
thyroid examination equipment utilize EMCO CA20N series which have not only compact dimensions
but also low power consumptions to produce high voltage. It can produces up to ?2000 Vdc with
maximum output current 0.5 mA. Since the detection system needs ?1000 Vdc for operating voltage,
the EMCO CA20N input voltage has to be adjusted so that its output is ?1000 Vdc too. The high
voltage power supply output voltage is produced from EMCO CA20N output voltage after passing
through a RC filter. The test result shows that the high voltage power supply modul output has load
minimum ≥ 744 kOhm and ripple ≤ 0.4 V at -1000 Vdc. It means that the high voltage power supply
modul has output voltage which is stable and low ripples."
Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN)-BATAN, 2016
621 JPN 10:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Pradina
"Sistem proteksi pada sistem tenaga listrik dilakukan dengan tujuan untuk melindungi setiap elemen yang terdapat pada sistem dan mengamankan dengan secepat mungkin dari kemungkinan gangguan yang bisa saja terjadi. Sitem Proteksi meminimalisir kerusakan akibat terjadinya gangguan dan membatasi pengaruh apabila terjadi gangguan. Salah satu peralatan proteksi utama yang digunakan pada sistem transmisi dan sistem distribusi tenaga listrik adalah rele, yaitu rele arus lebih dan gangguan tanah. Dengan koordinasi rele yang baik, diharapkan sistem proteksi yang terwujud pada suatu sistem tersebut menjadi sensitif, selektif, handal, dan ekonomis. Pada penelitian ini dilakukan revisi pada sistem proteksi di Gardu Induk Utama Pematang, yaitu dengan mengganti rele elektromekanikal dengan rele mikroprosesor. Karena pada penyetelan rele yang lama urutan kerja dari koordinasi antar relenya masih belum baik, maka dengan adanya penyetelan rele yang baru menggunakan rele mikroprosesor ini dapat membuat sistem koordinasi kerja antar rele menjadi lebih baik. Hal ini dapat dilihat pada penyetelan waktu tunda yang dapat dibuat menjadi sekecil mungkin pada rele mikroprosesor sehingga koordinasi rele dan alat pemutus tenaga dapat berjalan dengan lebih baik. Dengan digunakannya rele mikroprosesor yang dapat memberikan rentang waktu tunda yang cukup besar, maka dapat dilihat bahwa koordinasi kerja rele di gardu induk pematang dapat berjalan lebih baik. Hal ini dapat dilihat pada saat diberikan simulasi arus gangguan dengan melihat koordinasi rele dari kurva TCC.

Protection system in electric power systems is done with the aim to protect any element that is present on the system and secure with as quickly as possible from possible distractions that could have happened. Protection system?s minimize the damage from the disturbance and limit the influence in the event of a failure. One of the main protective equipment used in the transmission system and distribution systems of electric power was relay, that is more current and disturbance of the soil. In a good relay coordination, the expected protection system that is embodied in a system becomes sensitive, selective, reliable, and economical. This research was carried out on the revision of the protection system in Pematang Main Substation by replacing the term with microprocessor relay. This is done by way of doing revisions on setup time and pick up current in coordination with the goal of keeping relay who works for the better. This research will compare the coordination of existing at the time and relay resetting so that it can be seen the difference. Because in a long sequence of relay setup work of relay coordination is still not good, then the new relay setup uses microprocessor relay. This relay is able to make the system coordination of relay will be better. This can be seen in the setup time delay that can be made to be as small as possible on the microprocessor relay so coordination between relay and circuit breaker will be better. Microprocessor relay can provide a range of time delay that is large enough, it can be seen that the coordination works better. Relay coordination can be seen by given the current fault simulation by looking at the curve of the TCC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asril Irsadi
"Berdasarkan data dari IRENA Indonesia 2017, Indonesia memiliki potensi tenaga surya sebesar 532,6 GW atau 74,34% dari potensi sumber energi terbarukan yang dimiliki Indonesia berasal dari tenaga surya. Namun pemanfaatannya masih sangat jauh sekali dari potensi yang ada. Total kapasitas Solar Photovoltaic (Solar PV) atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang terpasang bervariasi sekitar 42 MW sampai 80 MW di akhir 2012.
Berdasarkan data dari RUPTL PLN 2018 – 2027, tarif dasar listrik (TDL) rata - rata untuk wilayah Indonesia di tahun 2008 sampai 2017 menunjukkan tren peningkatan hampir di setiap tahun. Di sisi lain, berdasarkan data dari web irena.org, harga beberapa modul Photovoltaic (PV) mengalami tren penurunan dari tahun ke tahun pada periode 2010 – 2015.
Konsep Peer-to-Peer (P2P) dapat diterapkan di Indonesia sebagai suatu model bisnis yang mampu membantu memaksimalkan pemanfaatan tenaga surya di Indonesia. Dengan menerapkan P2P, masyarakat tidak hanya membeli energi listrik tetapi dapat menjualnya ke orang lain sehingga bisnis ini tidak hanya menguntungkan bagi suatu kelompok perusahaan tetapi tiap individu juga dapat merasakan manfaatnya.
Pada penelitian ini dilakukan simulasi proses perhitungan jual beli listrik dengan konsep P2P dengan menggunakan software Homer dan Microsoft Excel. Kemudian untuk menentukan kelayakan model tersebut dilakukan peramalan terhadap TDL dengan nilai LCOE terhadap sistem yang menggunakan Solar PV secara global. Ketika nilai LCOE tersebut sudah dibawah dari TDL maka dapat ditentukan berapa persen sistem penyedia P2P dan juga PLN yang menyediakan grid untuk mendistribusikan energi listrik antar peers serta sebagai backup karena sistem yang disimulasikan tidak menggunakan baterai dapat memperoleh keuntungan. Selanjutnya akan didapatkan formula untuk menghitung total biaya atau tarif yang harus dikeluarkan masing – masing pelanggan untuk membeli listrik dari sistem P2P ini.

Based on data from Indonesia 2017, Indonesia has a solar power potential of 532.6 GW or 74.34% of Indonesia’s potential renewable energy resources derived from solar power. But its utilization is still very far from the potential that exists. The total capacity of installed Solar Phtovoltaic (Solar PV) or solar power plants varies from around 42 MW to 80 MW at the end of 2012.
Based on data from the RUPTL PLN 2018 – 2027, the average basic of electricity tariff for Indonesia in 2008 to 2017 shows an increasing trend almost every year. On the other hand, based on data from the irena.org website, the prices of several Photovoltaic (PV) Modules have experienced a downward trend every year in the period 2010 – 2015.
The Peer-to-Peer (P2P) concept can be applied in Indonesia as business model that can help maximize the utilization of solar power in Indonesia. By implementing P2P, people do not only buy electricity but also can sell it to other people so that this business is not only profitable for a group or companies but each individual can also get the benefit.
In this study, a simulation process of electricity purchasing using the P2P concept was carried out using Homer and Microsoft Excel software. Then to determine the feasibility of model was did the forecasting of TDL with LCOE value that also using Solar PV system globally. When the LCOE value is already below the TDL, it can be determined how many the percentage of the P2P system provider and also PLN that provides a grid to distribute electrical energy between peers and as a backup because the simulated system that does not use batteries can take the profit. Furthermore, a formula will be obtained to calculate the total cost or tariff that each customer must spend to buy electricity from this P2P system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>