Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89987 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Norman Joshua
"Skripsi ini membahas mengenai peran Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) pada masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia (1945-1950). Pesindo merupakan salah satu organisasi pemuda terbesar pada tahun-tahun awal kemerdekaan Indonesia. Dalam perkembangannya, Pesindo kemudian akan berperan besar bagi Republik Indonesia dalam perjuangan bersenjata di dalam negeri ataupun perjuangan diplomatik di luar negeri. Hal ini ditandai dengan partisipasi Pesindo dalam pertempuran, berbagai konferensi internasional, serta kegiatan Pesindo yang bersifat sosial. Pesindo sendiri kemudian menemukan ajalnya setelah terlibat dalam Peristiwa Madiun 1948 dan berintegrasi ke dalam Partai Komunis Indonesia dengan nama Pemuda Rakyat.

This graduate's thesis discusses about the role of the Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) in the Indonesian National Revolution (1945-1950). During the early years of Indonesian independence, Pesindo is one of the largest and the most wellorganized youth organization. During its development, Pesindo will play a major role in the Indonesian struggle for complete independence, whether it is by participating in combat in the country, participation in the various international conferences overseas, or by doing domestic social activities. Eventually, Pesindo will find its downfall after being implicated in the Madiun Incident of 1948. After Madiun, Pesindo integrates itself with the Communist Party of Indonesia as its youth wing, the Pemuda Rakyat."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Nurliana
"Untuk melengkapi udjian Sardjana pada Fakultas Sas_tra Universitas Indonesia , djurusan Sedjarah, saja mendapat tugas untuk:membuat sebuah skripsi. Persoalan jang saja tumbil untu.k skripsi ini adalah tentang peranan jang didjalankan oleh pemuda Indonesia dalam usaha untuk:memerdekakan Tanah Airnja. Sungguh tidak ketjil peranan jang didja1ankan oleh para pemuda itu dan dengan. skripsi ini saja ingin menundjukkan kebesaran peranan itu. 8eperti telah diketahui umum, kemerdekaan Indonesia itu didapat kembali dari tjengkraman kaum pendjajah melalui perd juangan jang lama dan luas. Bila pada mulanja perdjuangan untuk mendapatkan kembali kemerdekaan atau kebebasan itu selalu menemui kegagalan, misalnja perdjuangan jang didjalankan oleh Pangeran Diponogoro di Djawa, Tuanku Imam Bondjol dan Teuku Umar di Sumatera, Hasanudin dari Makasar, Patimura dari Ambon dan masih banjak lagi para pahlawan kemerdekaan dari daerah2 atau tempat2 lain di Indonesia - adalah disebabkan karena belum adanja rasa kesadaran sebagai bangsa jang bersatu jang harus mendapatkan kemerdekaannja kembali. Jang mendorong timbulnja perlawanan2 terhadap kaum pendjadjah adalah penderitaan jang amat sangat akibat pemerasan bangsa asing jang mendjadjah itu. Barulah kemudian pada tahun 1938 dengan berdirinja Budi Utomo tiubul kesadaran sebagai satu bangsa, walaupun pada mulanja belum luas jang diliputinja. Tetapi _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1964
S12737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hatta, 1902-1980
Djakarta: Djambatan, 1967
330.991 MOH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Yosephine
"Pengumpulan data untuk penulisan skripsi ini dilakukan dengan care Btudi kepustakaan berupa buku_buku, Surat kabar, artikel dan suxber-sumber lain yang tidak diterbitkan, seperti: arsip-arsip dan sebagainya.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui peranan pemuda dan organisasi pemuda setelah masa kemerdekaan Indonesia hingga teroapainya suatu kesepakatan untuk pembentukan negara kesatuan. Setelah Indonesia merdeka, perjuangan bangsaIndonesia terus berlanjut untuk mempertahankan kemerdekaan. Para Pemuda Indonesia bahu-membahu mengusir tentara penjajah Belanda yang bermaksud untuk menguasai Indonesia kembali. Karena itu perlu diadakan konsolidasi di antara pemuda dan organisasi pemuda untuk menyatukan tekad dan semangat perjuangan bangsa Indonesia. Adanya kongres kongres pemuda Indonesia merupakan suatu sarat untuk hal tersebut di atas. Kongres Pemuda Indonesia tahun 1950, yang merupakan Kongres Pemuda yang terakhir pada mass Revolusidalam keputusannya berhasil membentuk suatu keeamaan pendapat untuk mewujudkan negara Indonesia menjadi suatu Negara kesatuan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S12460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. A. Koesnoen
Bandung: Sumur Bandung, 1966
345.598 KOE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Misbach Y. (Misbach Yusa) Biran, 1933-2012
Jakarta: Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga, 2009
791.437 Mis p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pramoedya Ananta Toer, 1925-2006
Jakarta: Lentera Dipantara, 2003
810.9 PRA r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reid, Anthony, 1939-
Victoria: Longman, 1974
959.8 REI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdi
"ABSTRAK
Latar belakang berdirinya Partai Sosialis Indonesia (PSI) karena perbedaan kebijakan politik di dalam Partai Sosialis (PS) antara kelompok Amir Sjarifuddin yang lebih cenderung memihak blok komunis dengan kelompok Sutan Sjahrir yang menentang politik memihak tersebut. Sosialisme PSI disebut juga dengan sosialisme kerakyatan. Masyarakat yang dicita-citakan oleh PSI adalah masyarakat Sosialis, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Sejak mulai berdirinya bentuk organisasi PSI adalah partai kader, akan tetapi karena kebutuhan untuk pemilihan umum sifat partai kader PSI makin lama makin bergeser ke arah partai massa. Namun demikian PSI tetap mengalami kekalahan dalam pemilihan umum 1955. Penyebab utama kekalahan partai PSI dalam pemilihan umum karena kelemahan partainya sebagai partai kader, penyebab lain karena terjadinya kecurangan-kecurangan dalam proses pemilihan umum oleh partai-partai yang berkuasa.
Peranan kepolitikan PSI selama masa revolusi sampai pemilihan mumun pertama (1948-1955) dapat dilihat di pemerintahan dan di Lembaga Perwakilan Rakyat. Di pemerintahan PSI mewakili dalam empat Kabinet dari enam Kabinet yang pernah terbentuk pada masa itu. Di Lembaga Perwakilan Rakyat, mulai dari KNIP sampai DPRS PSI menjadi partai terkemuka, jumlah kursinya dalam lembaga tersebut menduduki posisi ketiga di bawwh POI dan Masyumi. Peranan kepolitikan PSI yang lebih konkret terlibat dari sikap PSI terhadap perundingan-perundingan yang dilangsungkan antara Indonesia-Belanda, seperti terhadap Persetujuan Renville, Pernyataan Roem-Royen, dan Konperensi Meja Bundar. Mengenai tuduhan PKI terhadap PSI yang menyatakan bahwa PSI terlibat dalam Peristiwa 17 Oktober 1952, tidak diketemukan bukti-bukti yang kuat tentang tuduhan tersebut. Oleh karena itu tuduhan tersebut tidak lain hanyalah strategi PKI untuk memojokkan PSI dalam percaturan kepolitikan nasional. Peranan politik PSI pada periode {1948-1955) selain di tingkat nasional juga di daerah-daerah. Peranan tewreebut dapat dilihat dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh cabang-cabang PSI di daerah-daerah di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan daerah-daerah lainnya.
Peranan kepolitikan PSI pasta pemilihan umum (1955-1960) dapat dilihat dari perjuangannya di DPR dan di Konstituante. Selain itu peran politik PSI yang tidak kalah pentingnya adalah peranan politik luar negeri yang dimainkannya, karena kebijakan politik luar negeri PSI pada dasarnya juga mencerminkan kebijakan politik luar negeri Pemerintah dan bangsa Indonesia. Peristiwa PRRIPermesta di awal tahun 1958 telah mempercepat berakhirnya peran kepolitikan PSI. Pembubaran PSI oleh Pemerintah tahun 1960 dihubungkan dengan keterlibatan beberapa pemimpin PSI dalam peristiwa PRRI-Permesta tersebut. Akan tetapi penyebab utama dibubarkannya PSI karena partai PSI selalu mengkririk dengan keras konsepsi Presiden dengan sistem Demokrasi Terpimpinnya. Setelah PSI dibubarkan, PSI masih memperlihatkan peranan kepolitikannya dengan membentuk Liga Demokrasi bersamasama dengan partai-partai politik lainnya. Para tokoh-tokoh PSI bersama-sama dengan politisi partai lainnya dalam Liga Demokrasi memperjuangkan dan menyuarakan tuntutan demokrasi terhadap Pemerintah. Liga demokrasi pun dibubarkan oleh Pemerintah karena dianggap bertentangan dengan sistem Demokrasi Terpimpin. Dengan berakhirnya Liga Demokrasi maka berakhir pulalah peranan kepolitikan PSI di pentas kepolitikan nasional karena tidak mempunyai wadah lagi.
PSI ternyata tidak hanya dibubarkan,, tetapi para pemimpinnyapun ditahan dan dlasingkan oleh penguasa pada awal athun 1962. Penahanan dan pengasingan para pemimpin PSI dihubungan dengan tuduhan mengadakan rapat rahasia di Bali yang bertujuan untuk menggulingkan Pemerintah, dan tuduhan terlibat dalam usaha percobaan pembunuhan Presiden Soekarno di Ujung Pandang. Akan tetapi semua tuduhan tersebut harsyalah skenario yang dibuat oleh PKI untuk melenyaikan pengaruh PSI dalam kehidupan politik Indonesia, karena setelah diadakan pemeriksaan tuduhan tersebut tidak terbukti kebenarannya.
Selama memainkan peranan kepolitikannya, hubungan PSI dengan partai-partai lainnya seperti dengan PNI, Masjumi, NU, dan partai-partai lainnya cukup baik. Kendatipun pada masa-masa tertentu dan pada masalah-masalah tertentu terjadi perbedaan pandangan antara PSI dengan partai-partai tersebut, namun masih dalam taraf yang wajar dan tidak sampai menimbulkan konflik seperti yang terjadi antara PSI dengan PHI. Suatu kesimpulan yang dapat ditarik dari tesis ini adalah bahwa PSI telah memainkan peranan kepolitikannya yang cukup penting dan berarti di pentas percaturan kepolitikan nasional selama periode 1048-1960. Dalam memainkan peran kepolitikannya itu terjadi konfllk antara PSI dengan PKI, dan PKI berhasil mendekati dan mempengaruhi Presiden Soekarno. Nampaknya Presiden Soekarno terlalu percaya pada fitnahan yang dilakukan oleh PKI terhadap PSI, dan selanjutnya PKI dan Presiden Soekarno berhasil menyingkirkan PSI dari percaturan kepolitikan nasional.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofian Purnama
"Tesis ini membahas peran Usmar Ismail sebagai pelopor film Indonesia yang bercirikan keindonesiaan dan realita yang terjadi di masyarakat, khususnya melalui tiga film karya Usmar Ismail yang bertema revolusi Indonesia, yang dibuat antara tahun 1950?54; Darah dan Doa (1950), Enam jam di Jogja (1951), Lewat Djam Malam (1954). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode sejarah yang bertumpu pada studi pustaka dan interpretasi terhadap tiga film Usmar Ismail.
Penelitian ini menunjukan bahwa Usmar Ismail adalah pelopor bagi film-film Indonesia yang menghadirkan realitas masyarakatnya dalam film dan tidak hanya bertujuan sebagai film hiburan yang umum terdapat dalam film Indonesia pada masa sebelum tahun 1950-an. Ketiga film Usmar Ismail yang dikaji dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber sekunder bagi penelitian sejarah revolusi Indonesia, khususnya dalam melihat aspek keseharian pada masa revolusi dan dampak revolusi bagi rakyat Indonesia.

This thesis discusses the role of Usmar Ismail as the pioneer of Indonesian movies that characterized by features of Indonesianess and happening realities that took place within the common people, especially through Usmar Ismail?s works with Indonesian revolution as their theme, made between 1950-54; Darah dan Doa/Blood and Prayer (1950), Enam Jam di Jogja/Six Hours in Jogja (1951), Lewat Djam Malam/Pass The Curfew (1954). This research is a qualitative research utilizes historical method that relies on literature study and interpretation towards those of three Usmar Ismail?s movies.
The research shows that Usmar Ismail is indeed the pioneer for Indonesian movies that presented her society's reality in the movie and not solely aimed for entertainment purposes as can be found in Indonesian movies before the 1950's. The three Usmar Ismail's movies that has been reviewed in this research can be used as the secondary source for Indonesian revolution research, particularly in seeing the daily life aspect in the revolution days and the impact of revolution for Indonesian people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28676
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>