Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57658 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nidia Tiara Putri
"Silika makro/mesopori disintesis dengan menggunkan teknik co-Micelle Emulsion Templating (co-MET).Analisis menggunakan SEM dilakukan untuk mengetahui struktur permukaan pori pada silika makro/mesopori.Berdasarkan uji SEM didapatkan ukuran pori optimum pada konsentrasi template PEG 5%. Katalis heterogen dibuat dengan mengimpregnasi AlCl3 kedalam rongga-rongga silika makro/mesopori. Berhasilnya impregnasi dibuktikan dengan uji menggunakan EDS dan FTIR. Katalis heterogen yang terbentuk digunakan untuk reaksi gliserol dengan asam heksanoat dan butanoat. Analisis produk diuji dengan menggunakan HT-GC dan HT-GCMS, %konversi optimum didapatkan pada suhu 120⁰C selama 4 jam dan konsentrasi optimum PEG 5%.

Silica macro/mesoporous synthesized by co-Micelle Emulsion Templating(co-MET) technique Analyzed by SEM doing for find out porous structure of silica macro/mesoporous. Analyzed by SEM found optimum size and diameter of porous from silica macro/mesoporous.Based on Analysis by SEM found optimum size of porous from PEG template concentration 5%.. Heterogen catalyst syntesized by impregnation AlCl3 to cavities of silica macro/mesoporous. The successful of impregnation can proven by characterization with EDS and FTIR. Heterogen catalyzed are used for reaction glycerol with fatty acid(hexanoic and butyric acid).Product characterization by HT-GC and GC-MS, optimum % conversion is 79,35% found in temperature 120⁰C periode 4 hours and optimum PEG concentration 5%.
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lauditta Indahdewi
"Sintesis silika berpori dilakukan melalui teknik co-micelle emulsion templating (co-MET) untuk digunakan sebagai pendukung katalis AlCl3. Teknik co-MET menggunakan dua template polimer, yaitu PEG 4000 dan poliakrilamida. Konsentrasi PEG divariasikan pada 2,5%, 5%, dan 10%. Silika makro/mesopori dikarakterisasi dengan BET, FTIR, SEM-EDS, dan XRD sedangkan silika yang telah diimpregnasi oleh AlCl3 dikarakterisasi dengan SEM-EDS dan FTIR untuk membuktikan terjadinya impregnasi AlCl3 pada permukaan silika. Dari karakterisasi menggunakan SEM-EDS, terlihat bahwa silika dengan template PEG 5% memberikan pori-pori yang seragam dan teratur. Silika tersebut digunakan sebagai katalis untuk reaksi esterifikasi antara gliserol dan asam lemak, yaitu asam oktanoat dan dekanoat dengan memvariasikan jenis padatan pendukung, waktu reaksi, dan suhu reaksi.
Hasil produk esterifikasi dianalisis dengan HT-GC dan HPLC untuk mengetahui besar persen konversi, kemudian HTGC-MS untuk mengetahui jenis dan komposisi produk yang dihasilkan. Kondisi optimum diperoleh pada reaksi gliserol dan asam dekanoat menggunakan katalis AlCl3 yang terimpregnasi pada SiO2 makro/mesopori dengan konsentrasi PEG 5% dengan suhu 100°C selama 6 jam yang menghasilkan persen konversi sebesar 97,6%. Produk utama yang dihasilkan adalah tricaprin sebesar 30,19% dari total keseluruhan produk.

Synthesis micro/mesoporous silica through co-micelle emulsion templating (co-MET) technique to be used as a support catalyst AlCl3. co-MET technique was conducted by two polymer templates, which is PEG 4000 and polyacrylamide. Concentrations of PEG are varying 2.5%, 5%, and 10%. The forming catalyst support was characterized by BET, FTIR, SEM-EDS, and XRD while the modified catalysts were characterized by SEM-EDS and FTIR to verify impregnation of AlCl3 on silica surface. From SEM-EDS analysis, it is shown that PEG 5% template gave uniform, ordered and interconnected macrospores. The synthesized catalyst was used for esterification reaction, between glycerol and fatty acid, which is octanoic acid and decanoic acid with varying solid support catalyst, reaction time and temperature.
The resulting products were analyzed by HT-GC and HPLC to determine the percentage of conversion, and analyzed by HTGC-MS to determine structure and composition of the products. The optimum condition is obtained over reaction between glycerol and decanoid acid using catalyst AlCl3/silica with concentration of PEG of 5% with temperature of 100°C and reaction time 6 hours which is gave 97.6% of fatty acid conversion. The main product of the reaction is tricaprin which is gave 30.19% from all total products.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Andhika
"kerak silika merupakan masalah utama yang dominan terjadi pada lapangan panasbumi yang didominasi oleh brine (liquid dominated). Kerak silika tidak dapat dihilangkan baik dengan cara kimia, fisika maupun mekanik sehingga biasanya yang dilakukan adalah upaya menghambat. Untuk itulah maka dilakukan pengujian inhibitor antiscale menggunakan campuran polimer asam poliakrilat (PAA) dan asam borat (BA).
Pengujian dilakukan menggunakan pipa uji dan pipa blank. Pipa uji menmpunyai dua tempat pengambilan sampel (port) yaitu port untuk injeksi di hulu dan port sampling di hilir Sedangkan untuk pipa blank hanya terdapat pipa port sampling di hilir. Pengambilan sampel dilakukan 1 hari setelah injeksi untuk memastikan terjadi homogenisasi antara inhibitor dan brine di pipa uji. Pengambilan sampel dilakukan setiap hari dan dianalisa di lab PT Geodipa Energi Unit Dieng. Campuran inhibitor di variasikan perbandingan konsentrasi 10 ppm:8 ppm, 15 ppm:5 ppm, dan 20 ppm:3 ppm hingga didapat kondisi optimum yang mampu menghambat pencegahan pembentukan kerak silika. Setiap variasi perbandingan konsentrasi dilakukan selama 7 hari dengan pengambilan sampel sebanyak 5 kali selama 5 hari.
Setelah dilakukan pengujian maka untuk campuran asam poliakrilat dan asam borat dengan perbandingan 10 ppm dan 8 ppm memiliki efektifitas sebesar 67,22%. Sedangkan untuk perbandingan 15 ppm dan 5 ppm memiliki efektifitas 44,54%. Untuk perbandingan konsentrasi 20 ppm dan 3 ppm memiliki efektifitas 54,94%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21380
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hepy Abdiwansah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muntu, Kristina Fransiska
"Dewasa ini kebutuhan industri akan pemurnian gas terns meningkat. Proses pemumian gas tersebut umumnya berlangsung da1am kondisi temperatur tinggi dan lingkungan yang korosif. Oleh karena itu, membran keramik dikembangkan untuk memisahkan gas tertentu dari gas lainya karena sifat ketahanan dan stabi1itas yang baik terhadap temperatur tinggi dan lingkungan yang korosif. Beberapa metode telah dikembangkan untuk menghasilkan porositas yang rendah pada membran lremmik. Salah satu metode tersebut adalah metode sol-gel silika dengan pelapisan putar. Substrat membran keramik terbuat dari material dengan komposisi 70% silika 30% kaolin dengan panambahan PV A sebagai zat pengikat. Metode proses pembuatan yang digunakan adalah teknologi serbuk melalui proses kompaksi dengan baban sebesar 10 ton dan pembakamn pada temperatur 1250'C selama 330 menit. Pembuatan larutan sol-gel dilakukan dengan mencampur dan mengaduk 25 ml TEOS dan 50 ml ethanol selama 10 menit. Kemudian 20 ml HCI 0,1 M ditambahkan secara perlahan ke dalam larutan pertama sambil tetap diaduk. Campuran larutan tersebut direftux pada temperatur 80'C selama 1 jam, lalu dievaperasi untuk membentuk sol-gel. Larutan yang terbentuk kemudian dideposisikan di atas substrat yang telah terpasang di atas mesin pemutar kemudian menghjdupkan mesin tersebut dengan putaran 1000 tpm selama beberapa waktu (15, 30, 45, 60 detik)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abrar Ridwan
"Dengan semakin menipisnya cadangan energi dunia, dan rusaknya lingkungan hidup yang mengakibatkan pemanasan global, sudah semestinya untuk mencari alternatif pembuatan alat mesin pendingin yang hemat energi dan ramah lingkungan. Alat tersebut adalah mesin pendingin adsorpsi. Mesin pendingin adsorpsi memerlukan pasangan adsorbat dengan adsorben yang ideal. Proses adsorpsi dan desorpsi adalah salah satu cara atau metode yang efektif untuk membuat siklus pendingin. Adsorpsi adalah fenomena fisik yang terjadi antara molekul-molekul gas atau cair dikontakkan dengan suatu permukaan padatan, untuk itu perlu penelitian karakteristik lebih lanjut adsorbat uap-air dengan silika gel sebagai adsorben pasangannya. Karakteristik adsorpsi merupakan salah satu parameter yang menentukan kemampuan adsorben menyerap adsorbat.
Di dalam penelitian ini silika gel merek Merck KGaA digunakan sebagai adsorben dan uap-air menjadi adsorbatnya. Pengujian kapasitas penyerapan uap-air terhadap silika gel sebagai adsorben pasangannya dilakukan dengan alat uji adsorpsi kinetik untuk mengetahui karakteristik adsorpsi. Alat uji adsorpsi kinetik dirancang dan dibuat dengan metode volumetrik dapat digunakan mengukur tekanan dan temperatur per detik. Perhitungan data unjuk kerja alat uji adsorpsi kinetik mengunakan persamaan gas ideal untuk menghitung kapasitas dan laju penyerapan. Dari hasil uji dengan alat adsorpsi kinetik, kapasitas penyerapan uap-air terhadap silika gel (SiO2) 0,197 mg/gadsorben pada tekanan 39,083 mbar dengan temperatur 30°C dan 0,296 mg/gadsorben pada tekanan 38,925 mbar dengan temperatur 32°C sedangkan pada kondisi isotermal temperatur 35°C memiliki kapasitas penyerapan 0,9 mg/gadsorben.

By distinction of the world resource energi, and environmentally break down could be impact to global warming and. It need to look for the alternative one to make the environmentally ? friendly of refrigeration machine and power saver, that called adsorption refrigeration. The adsorption refrigeration need the ideal adsorbent and adsorbate pair. The adsorption and de-sorption process is one of the effective method to generate the refrigeration cycle. The adsorption is physical phenomena that occurs between gas molecules or liquid that contact over the surface, hence it is important to study the characteristic of water vapor towards silika gel and its adsorbate. The adsorption characteristic is the parameter to determine the capable of adsorbent to adsorb adsorbate.
In this study the silika gel Merck KGaA type used as adsorbent and water vapor as its adsorbate. The experimental of water vapor capacity adsorption over the silika gel carried out by adsorption kinetic apparatus. The adsorption kinetic apparatus designed by volumetrik method, that could be used to measure pressure and temperatur persecond. The calculation data performance of this adsorption kinetic using the gas ideal equation. From the experimental data found the capacity of adsorption is 0,197 mg/gradsorben for 30°C and 0,296 mg/gradsorben for isotermal of 32°C and the biggest capacity is 0,9 mg/gradsorben at isotermal 35°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41229
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulato
"ABSTRAK
Abu sekam padi ternyata menandung senyawa silika cukup
tinggi. Hasil analisa rnenunjukkan kandun?an SiO2 93%, PH=8,
kadar air 2,70%, luas permukaan butiran 68 m2/gr pada ukuran
butir - 325 Mesh. Abu dengan sifat demikian terbukti dapat
dipakai Sebagai bahan penguat komposit karet alam.
Campuran abu - karet dapat dikerjakan dengan mudah di
dalam gilingan ?open mill?. Pada penambahan abu sebanyak 40-
60 phr kedalam karet dapat rnenghasilkan viskositas kompon
antara 40 sampai 60 satuan 1ooney, suatu harga yang umum di
pakai di dalam pengolahan komposit.
Campuran abu - karet (kompon) ternyata jugs mudah dima
sak (vulkanisasi), terbukti dan waktu pematangan optimurnnya
(optimum cure) yang pendek yaitu 21 menit. Padahal untukme
masak campuran silika sintesis - karet cnernbutuhkan waktu 74
menit. Dalam hal waktu pernatangan awal (scorch time) campur
an abu - karet adalah 8 menit.
Bila nilai tegangan putus dan modulus 300% dipakai in
dikator untuk menilai kekuatan dan komposit karet, maka se-
cara umum kekuatan kornposit abu - karet rnasih lebih rendah
daripada kekuatan komposit silika sintesis-karet. Komposit
abu - karet hanya marnpu mencapai nilai tegangan putus dan mo
dulus 300% masing-masing 157 kg/cm2 dan 57 kg/rn2 sedangkan
komposit silika sintesis karet mencapai 210 kg/cm2 dan 77 kg/
cm2. Dan ui dengan SEM (Scanning Electron Microscope) di
ketahuf bahwa interaksi abu-karet masih be].um efektif ter
bukti adanya gejala ?dewetting? pada bidang antar mukanya.
"
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lengky Angling Kusuma Wardhana
"Katalis berperan penting dalam berbagai industri kimia, katalis terus mengalami pengembangan untuk meningkatkan aktivitas dan selektifitasnya. Salah satunya dengan cara pencangkokan katalis pada pendukung katalis yang memiliki luas permukaan tinggi dan selektifitas tinggi seperti misalnya Silika berpori. Sintesis silika berpori telah dilakukan dengan metode co-MET menggunakan TEOS sebagai sumber silika dan surfaktan. Silika hasil sintesis dari setiap jenis template dan variasi konsentrasinya di karakterisasi dengan menggunakan FTIR, XRD, BET, SEM dan TEM. Semakin tinggi konsentrasi surfaktan yang digunakan, Silika berpori yang dihasilkan semakin baik. Silika berpori yang baik dihasilkan dari template CTAB pada konsentrasi 161 mM karena mempunyai luas permukaan 642,402 m2/gram, volume total 1,253 cc/gram dan diameter pori rata - rata 7,803 nm. Sedangkan dari template SDS pada konsentrasi 160 mM dengan Luas permukaan 216,028 m2/gram, volume total 0,975 cc/gram dan diameter pori rata - rata 18,058 nm. Silika berpori terbaik dari masing ? masing template di aplikasikan sebagai pendukung katalis Nikel melalui cara impregnasi basah dengan berat yang di impregnasikan sebesar 10 dan 20% w/w kemudian di karakterisasi dengan FTIR dan AAS. Reaksi Hidrogenasi benzena dilakukan dalam Atmospheric Fixed Bed Reactor dengan katalis yang telah disiapkan. %konversi Sikloheksana terbesar dihasilkan oleh pendukung katalis silika template CTAB dengan konsentrasi Nikel 20% yaitu sebesar 40,23%.

Catalysts have an important role in chemicals industrial, catalysts run into develop to improve the activity and selectivity. One of them by grafting catalyst in the catalyst support which has a high surface area and high selectivity, that is porous Silica. Synthesis of porous silica was prepared by co-MET using TEOS as a source of silica and surfactant. Silica resulting from the synthesis of each template type and concentration variations will characterization using FTIR, XRD, BET, SEM and TEM. The higher the concentration of surfactant used, the resulting porous silica getting better. Good porous silica contained in a template at a concentration of 161 mM CTAB with a surface area 642,402 m2/gram, total volume 1,253 cc/gram, and avarage of pore diameter 7,803 nm. While the SDS template at a concentration of 160 mM with a surface area 216,028 m2/gram, total volume 0,975 cc/gram, and avarage of pore diameter 18,058 nm. The best of Porous silica from each template is applied as Nickel catalyst supports by wet impregnation with weight in the graft by 10 and 20% w/w later in the characterization by FTIR and AAS. Benzene hydrogenation reaction was did in Atmospheric Fixed Bed Reactor with a catalyst which has been prepared. % Conversion generated by the biggest Siklohekasana catalyst support of silica template with a concentration of CTAB Nickel 20% amounting to 40,23%."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufan Medina Setiawan
"Silika berpori disintesis melalui teknik co-Micelle/Emulsion Templatting (co-MET) dengan menggunakan template surfaktan kationik Cetyil Tetra Ammonium Bromide (CTAB). Silika yang digunakan berasal dari Tetra Etil Orto Silikat (TEOS) dengan variasi berat akrilamida sebesar 1,5 g ; 2 g ; 2,5 g ; 3 g ; 3,5 g dan tanpa poliakrilamida. Silika hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan instrument FTIR, XRD, SEM-EDS, dan BET. Pada silika dengan berat akrilamida 2,5 gr ; 3 gr dan 3,5 gr terbentuk pori yang merata. Silika berpori dijadikan pendukung katalis AlCl3 melalui teknik impregnasi dan diuji optimasinya dengan reaksi esterifikasi asam asetat dan etanol yang dilihat dari luas daerah kromatogram GC-MS. Persen konversi yang didapat dari reaksi esterifikasi dengan menghasilkan etil asetat adalah 28,19% ; 49,99% dan 19,84% untuk penggunaan katalis dengan berat akrilamida 2,5 g; 3 g dan 3,5 g.
Porous silica synthesized through co-Micelle/ Emulsion Templatting (co-MET) technique using template cationic surfactant Cetyil Tetra Ammonium Bromide (CTAB). Silica used from Tetra Ethyl Ortho Silicate (TEOS) with acrylamide weight variation of 1.5 g; 2 g; 2.5 g; 3 g; 3.5 g and without polyacrylamide. Silica synthesized were characterized using FTIR, XRD, SEM-EDS and BET. Silica produced with weight of acrylamide 2,5 g; 3 g and 3,5 g having pores diverse. Porous silica succesfully used as AlCl3 catalyst support by impregnation technique and tested optimization by esterification reaction of acetic acid with ethanol, which was analyzed using GC-MS. Percent conversion obtained from the esterification reaction is 28.19%; 49.99% and 19.84% for catalyst with weight of acrylamide 2.5 g; 3 g and 3.5 g."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zafella Kathya Galstaun
"Asam HCl pekat teknis mengandung sejumlah Fe sebagai anion [FeCl4]- yang seringkali tidak dikehendaki untuk aplikasi di industri. Pada penelitian ini, kadar Fe yang sangat tinggi dalam limbah asam HCl pekat teknis akan dikurangi dengan metode adsorpsi dan penukaran ion menggunakan silika gel macro-sphere. Silika gel macro-sphere berpori disintesis dengan metode sol-gel dengan katalis asam dimana dilakukan variasi waktu perendaman etanol (8, 12, dan 18 jam), variasi lama kalsinasi (4, 5, 6, 7, dan 8 jam), juga impregnasi dengan Na2S. Water-glass Na2SiO3 digunakan sebagai prekusor silika, surfaktan Alkil Poliglikosida (APG) digunakan sebagai template pori, dan HCl digunakan sebagai katalis asam. Silika gel macro-sphere berpori dikalsinasi pada suhu 350oC. Analisis TGA dilakukan untuk menentukan temperatur kalsinasi, sedangkan karakterisasi dengan FT-IR untuk mengetahui gugus-gugus yang terdapat pada silika gel macro-sphere berpori, dan BET untuk menentukan luas permukaan, diamter pori, dan volume porinya. Analisis XRF untuk mengetahui kandungan unsur-unsur dalam silika gel macro-sphere berpori, dan analisis AAS untuk menentukan kadar besi dalam limbah HCl pekat teknis sebelum dan sesudah proses adsorpsi dan penukaran ion. Pada penelitian ini, dengan metode perendaman dalam limbah HCl pekat teknis, kemampuan penukar anion besi dari silika terimpregnasi Na2S adalah 21,1548 mg/g, dan kemampuan adsorpsi besi dari silika tanpa impregnasi ialah 19,4389 mg/g. Dengan metode kolom, kapasitas penukaran ion dari silika terimregnasi Na2S adalah 16,865 mg/g, dan kapasitas adsorpsi silika tanpa impregnasi ialah 6,32 mg/g.

Used concentrated HCl of techinical grade contains iron as anion [FeCl4]- which is not desired for industrial applications. In this research, high concentration of iron in used concentrated HCl of techinical grade is reduced by adsorption and ion exchange methods using macro-sphere silica gel. Porous macro-sphere silica gel was synthesized by sol-gel method with acid catalyst modified by varying the period of immersion time in ethanol (8, 12, and 18 hours), varying the duration of calcination time (4, 5, 6, 7, and 8 hours). Furthermore, the silica gel was impregnated with Na2S for ion exchange application. Water-glass, Na2SiO3, was used as the precursor of silica, Alkyl Polyglucoside (APG) non-ionic surfactant serves as porous template, and HCl was used as acid catalyst. The synthesis of porous macro-sphere silica gel involves calcination at temperature of 350oC. TGA analysis was used to determine calcination temperature, while FT-IR analysis was used to identify the chemical bond functional groups of porous macro-sphere silica gel. BET analysis was used to determine the surface area, pore size, and pore volume of the silica gel, and XRF analysis was used to obtain the elements contained in it. AAS analysis was used to identify the content concentration of iron in the synthesized macro-sphere silica gel, and in the used concentrated HCl of technical grade, before and after the adsorption and ion exchange processes. In this research, with immersion method in used concentrated HCl of techinical grade, the capacity of silica macro-sphere as an ion exchanger is 21,1548 mg/g, and the capacity of silica macro-sphere as an adsorbent is 19,4389 mg/g. With column method, the capacity of silica macro-sphere as an ion exchanger is 16,865 mg/g, and the capacity of silica macro-sphere as an adsorbent is 6,32 mg/g."
2015
S61476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>