Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87970 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prianto Bagus Anugrah
"ABSTRAK

Saat ini akses wisata ke Kepulauan Seribu masih dengan berbagai jenis kapal kecil yang didominasi kapal kayu dan fiber. Kapal jenis yacht yang berbahan dasar fiber menjadi pilihan bagi yang menginginkan kenyamanan dan bersifat pribadi. Pada skripsi ini, penulis menganalisis kelayakan investasi kapal yacht katamaran 20 pax dengan lambung pelat datar berbahan dasar baja sebagai pilihan baru untuk wisata penyebrangan dari Jakarta ke Kepulauan Seribu. Hasil analisis kelayakan investasi dinyatakan layak karena didapat Net Present Value > 0 dan Profitability Index > 1 dengan breakeven point pada 2.43 tahun beroperasi dan tingkat suku bunga peminjaman modal 10.5%.


ABSTRACT

Currently access to the Kepulauan Seribu is still using various types of small ships which dominated by wooden and fiber ship. Yacht with fiber based hull is a choice for those who want privacy and convenience. In this project, author analyzed the investment feasibility of 20 pax catamaran yacht with steel based flat hull as a new option for leisure ferry from Jakarta to Kepulauan Seribu. The conclusion of the investment feasibility analysis is feasible, due to acquired Net Present Value >0 and Profitability Index >1 with breakeven point 2.43 years of operations and 10.5% capital loan interest rate.

"
2014
S56680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Akbar Sumarlan
"Salah satu cara untuk memastikan tindakan yang diambil sebelum kecelakaan terjadi adalah penggunaan proses yang dikenal sebagai formal safety assessment FSA . Hal ini penting karena, antisipasi terhadap terjadinya kecelakaan lebih penting daripada membuat aturan setelah adanya kecelakaan. Terkait kasus kebakaran Kapal Zahro Express, kapal penumpang Muara Angke ke Kepulauan Seribu, merupakan hal yang penting untuk melakukan FSA pada kapal tradisional penumpang yang juga kapal penyeberangan Muara Angke-Kepulauan Seribu. Pada kapal tradisional, FSA dilakukan terhadap 4 subjek, yaitu unsur manusia, kapal, lingkungan dan manajemen. Hasil dari FSA terhadap kapal tradisional adalah daftar bahaya, analisis risiko, pilihan kontrol risiko, analisis biaya-manfaat, dan rekomendasi ke berbagai pihak terkait dalam rangka meningkatkan keselamatan. Pada penelitian ini diperoleh hasil hampir semua kapal tradisional di Kali Adem memiliki bahaya yang hampir sama. Urutan bahaya yang harus di perbaiki adalah pertama pihak manajemen atau pengelolah kapal, kedua unsur kapal, ketiga manusia, dan terakhir adalah lingkungan.

One way of ensuring that action is taken before a accident occurs is the use a process known as formal safety assessment FSA . This is important because the anticipation of accidents is more important than making rules after an accident. Related to Zahro Express ship fire case, Muara Angke passenger ship to Kepulauan Seribu, it is important to conduct FSA on traditional passenger ship which is also crossing Muara Angke to Kepulauan Seribu. On the traditional ship FSA conducted on 4 subjects, the human element, ship, environment, and management. The results of the FSA on traditional vessels are a list of a hazards, risk analysis, risk control option, cost benefit analyzes, and recommendations to various stakeholders in order to improve safety. In this study the authors get almost all the traditional ships in Kali Adem have almost the same problem. The order of issues to be improved is first the management, the second elements is the ship, the third is human, and the last is the environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Nurrohman
"Indonesia merupakan negara dengan gugusan pulau terbanyak di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan di tiap daerah Indonesia. Berdasarkan data dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) tahun 2020 terdapat 2.924 unit rumah sakit yang terdiri dari 60 rumah sakit kelas A, 430 rumah sakit kelas B, 1.524 rumah sakit kelas C, 42 rumah sakit kelas D pratama, dan 52 rumah sakit lainnya yang belum dikategorikan. Persebaran rumah sakit di Indonesia masih belum merata. Hal tersebut dibuktikan dengan data peta persebaran rumah sakit yang masih terpusat di pulau Jawa dan sebagian pulau Sumatera sedangkan daerah bagian timur Indonesia masih sangat minim fasilitas rumah sakit. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang cocok dengan kondisi geografis Indonesia yaitu kapal ambulans. Agar kapal ambulans dapat melakukan tugasnya dengan baik maka kapal tersebut harus memiliki performa yang baik dari segi teknisnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi performa kapal yaitu bentuk lambung. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu menganalisis pengaruh bentuk lambung terhadap performa kapal ambulans. Variabel bentuk lambung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu monohull, katamaran, dan semi trimaran pelat datar. Batasan penelitian untuk performa kapal yaitu terkait dengan hambatan, stabilitas, dan olah gerak kapal. Dari hasil penelitian diperoleh hambatan total terbesar yaitu lambung semi trimaran pelat datar dengan total hambatan 90,9 kilonewton. Diikuti oleh monohull dengan hambatan total sebesar 73,8 kilonewton dan katamaran dengan hambatan total sebesar 59,3 kilonewton. Pada perhitungan stabilitas kondisi muatan penuh model lambung katamaran memiliki nilai lengan pembalik (GZ) maksimum tertinggi yaitu sebesar 2,353 meter pada sudut 20,9 derajat. Semi trimaran memiliki nilai GZ maksimum tertinggi kedua yaitu sebesar 1,472 meter pada sudut 45,5 derajat. Terakhir yaitu monohull yang memiliki nilai GZ maksimum sebesar 1,164 meter pada 40 derajat. Pada perhitungan olah gerak kapal dilakukan pada sudut datang gelombang 0°, 45°, 90°, dan 180° dengan tiga derajat kebebasan (heave, roll, dan pitch). Nilai perpindahan gerakan heaving kapal terbesar dialami oleh model lambung katamaran dengan nilai perpindahan 0,54 meter pada sudut datang gelombang 180 derajat. Nilai rotasi gerakan rolling kapal terbesar dialami oleh model lambung semi trimaran dengan nilai rotasi 8,07 derajat pada sudut datang gelombang 90 derajat. Nilai rotasi gerakan pitching kapal terbesar dialami oleh model lambung monohull dengan nilai rotasi 3,89 derajat pada sudut datang gelombang 0 derajat.

Indonesia is a country with the most islands in the world with more than 17,000 islands. This is a challenge for the government in distributing health care facilities in each region of Indonesia. Based on data from Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) in 2020 there were 2,924 hospital units consisting of 60 class A hospitals, 430 class B hospitals, 1,524 class C hospitals, 42 class D hospitals, and other 52 hospitals that have not been categorized. The hospitals in Indonesia is still not evenly distributed. This is evidenced by the map data of the distribution of hospitals which are still centered on the island of Java and Sumatra, while the eastern region of Indonesia is few hospital facilities. One of the health care facilities that suitable with the geographical conditions of Indonesia is an ambulance ship. In order for the ambulance ship to do its job well, the ship must have good performance from a technical point of view. One of the factors that affect the performance of the ship is the form of the hull. The objective of this thesis is to analyze the effect of the hull form on performance of ambulance ship. Hull form variables that used in this study were monohull, catamaran, and flat plate semi trimaran. Research limitations for ship performance are related to drag, stability, and seakeeping. From the results of the study, the largest total resistance was the flat plate semi trimaran hull with a total resistance of 90.9 kilonewtons. Followed by the monohull with a total resistance of 73.8 kilonewtons and the catamaran with a total resistance of 59.3 kilonewtons. In the calculation of the stability of the full load condition, the catamaran hull model has the highest maximum righting arm (GZ) value of 2,353 meters at an angle of 20.9 degrees. Semi trimaran has the second highest maximum GZ value of 1,472 meters at an angle of 45.5 degrees. Finally, the monohull has a maximum GZ value of 1,164 meters at 40 degrees. The calculation of ship motion is carried out at the heading angles of 0°, 45°, 90°, and 180° with three degrees of freedom (heave, roll, and pitch). The largest ship heaving displacement value is experienced by the catamaran hull model of 0.54 meters displacement at 180 degrees heading angle. The largest rotational value of the ship's rolling motion is experienced by the semi-trimaran hull model with a rotation value of 8.07 degrees at heading angle of 90 degrees. The largest ship pitching motion rotation value is experienced by the monohull hull model with a rotation value of 3.89 degrees at heading angle of 0 degrees."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernando Alvian Mait
"ABSTRAK
Dalam setiap kegiatan manusia pastilah memiliki risiko tersendiri, kecelakaan dapat terjadi kapan saja, salah satu cara untuk memastikan tindakan yang diambil sebelum kecelakaan terjadi adalah penggunaan proses analisa risiko yang terdapat  pada  formal safety assessment (FSA). Hal ini  dapar dikatakan penting karena, antisipasi terhadap terjadinya kecelakaan lebih diutamakan daripada membuat aturan setelah adanya kecelakaan. Terkait dengan kasus kebakaran Kapal Zahro Express, sebuah kapal penumpang tradisional dari Muara Angke ke Kepulauan Seribu, merupakan hal yang penting untuk melakukan analisa risiko pada kapal tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa risiko-risiko yang mungkin terjadi dan mengakibatkan kecelakaan pada kapal penyeberangan tradisional di peraian Jakarta. Proses pengambilan data dilakukan dengan cara survei langsung ke lapangan dengan melakukan studi kasus pada kapal KM Makmur Jaya 11 serta mewawancarai beberapa pihak yang dirasa dapat dijadikan acuan. Hasil yang diperoleh berupa kemungkinan dari bahaya yang dapat terjadi pada kapal penyeberangan tradisional dari Muara Angke ke Kepulauan Seribu, sehingga diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan faktor keselamatan pelayaran tradisional di Indonesia.

ABSTRACT
In every human activity must have its own risks, an accidents can happened at any time, one way to ensure that the right actions taken before an accident occurs is the use of the risk analysis process that contained in the formal safety assessment (FSA). This can be said to be important is because, anticipation of the causes of the accidens takes precedence over making rules after an accident. Regarding to the fire case of the Zahro Express Ship, a traditional passenger ship from Muara Angke to Kepulauan Seribu, is important to carry out a risk analysis on traditional vessels. This study is aims to analyze the risks that might be happened moreover might causing an accident in Jakarta waterworks. The process of the data retrieval is done by surveying directly into the field by carrying out a case study on the KM Makmur Jaya 11 vessel and interviewing several persons that it feels ca be used as a reference. The results obtained in the form of the possibility of the danger that can occur on traditional ferry from Muara Angke to Kepulauan Seribu, so it is expected to be a consideration to improve traditional shipping safety factors in Indonesia.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jihbidz Sinina
"ABSTRAK
Selama ini distribusi hewan ternak menggunakan transportasi darat maupun laut. Truck sebagai tansportasi darat masih kurang memadai untuk distibusi ternak termasuk kapal sebagai transportasi laut juga kurang memadai karena alat transportasi tersebut tidak mempunyai fasilitas, infrastruktur, serta perlakuan tehadap hewan yang kurang layak. Karena pendistribusian yang kurang layak menimbulkan stress serta penurunan berat badan pada hewan ternak. Pada skripsi ini, dilakukan penganalisisan kelayakan pada pengadaan kapal ternak atau liivestock carrier agar dapat menjadi alternatif transpotasi distribusi hewan ternak. Yang termasuk didalamnya adalah investasi, biaya operasional, dan biaya pemasukan atau penghasilan. Hasil analisis kelayakan dikatakan layak karena Net Present Value > 0 dan Profitabilty Index > 1 dengan break event point terjadi pada 3,83 tahun dan pada trip ke 148 atau pelayaran ke 296.

ABSTRACT
The distribution of livestock using ground transportation as well as the sea. Truck as transportation by land is still inadequate for the distribution of livestock includes ship as sea transport was also inadequate because they do not have transportation facilities, infrastructure, as well as taking action against treatment of animals that are less worthy. Because the distribution of livestocks was less worthy causing stress and weight loss in livestock. In this final task, carried out an analysis of the feasibility on the procurement of the ship cattle or livestock carrier so that it can be an alternative transportation distribution of farm animals. That is including investment, operating costs, and the cost of revenue or earnings. The results of the feasibility analysis is said to be feasible because Net Present Value > 0 and Profitability Index > 1 with break event point occurred at 3.83 years and on a trip to 148 or 296 cruises."
2015
S59815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwidjo Guswondo
"Untuk mengembangkan dunia maritim pada umumnya dan Pelayaran Rakyat pada khususnya, maka pengembangan kapal sebagai alat transportasi laut tidak dapat dipungkiri lagi. Pemerintah pun menyadari akan hal ini, dengan dikeluarkannya azas Cabotage melalui Keppres No. 5 Tahun 2005 mengenai alat transportasi laut berbendera Indonesia, diikuti dengan Undang undang Pelayaran No 17 tahun 2008 mengenai pemberdayaan alat transportasi diatas air. Maka pembuatan kapal, khususnya jenis kapal barang yang mengangkut komoditas sehari-hari dan berbagai barang lainnya.
Pada penelitian ini, penulis menganalisa kelayakan investasi dari kapal dengan lambung pelat rata yang diproyeksikan untuk klasifikasi usaha Pelayaran Rakyat(kapal barang dengan rute pelayaran dalam negeri). Pada analisa kelayakan investasi, digunakan metode Net Present Value, dan didapatkan hasil bahwa NPV > 0, yang merupakan suatu indikator bahwa investasi untuk pembangunan kapal dengan tingkat suku bunga peminjaman modal sebesar 15% ini layak.

To develop maritime world in general, and Pelayaran Rakyat in particular, so development of ship as a sea transportation is undeniable. The government also realize about it, by way of implementation of the Cabotage principality with Keppres No. 5 Tahun 2005 about Indonesian Flagged Sea Transportation Fleet, that follow by Undang-Undang Pelayaran No 17 tahun 2008 about utilizing of sea transportation fleet on the water. So, the making of ship, especially general cargo ship that carry daily commodity and other variety goods.
On this research, we analyze the stability and investment feasibility from the flat hull ship that will gonna be classified as Pelayaran Rakyat(general cargo ship with local sea voyage). In this analysis, we can get conclusion that this investment is feasible, because with Net Present Value Method we get the NPV is bigger than 0, so this investment is feasible.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51009
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vincencius
"Kapal merupakan salah satu armada transportasi yang memiliki peranan penting dalam industri pariwisata. Keamanan dan kenyaman merupakan unsur penting yang harus dimiliki setiap moda transportasi, tak terkecuali kapal laut. Dalam perancangan, kapal dirancang sedemikian rupa agar memenuhi segala peraturan yang ada sehingga kapal dapat dan layak untuk berlayar. Perancangan suatu kapal juga harus memperhatikan seluruh aspek yang terkait, salah satunya adalah aspek ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan ekonomi pengadaan Kapal Penumpang 94 Pax, Muara Angke – Pulau Tidung apakah menguntungkan/layak atau tidak, dan mencari tahu seberapa besar pendapatan yang diperoleh selama kapal dioperasikan. Analisa kelayakan dilihat dari beberapa sisi yaitu ekonomi mikro, profitability indicator, perbandingan keuangan dan analisa sensitivitas. Profitabilty Indicator yang digunakan adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP), dan metode Benefit Cost Ratio (BCR). Analisa sensitivitas dilakukan hanya pada aspek-aspek yang memiliki pengaruh besar terhadap keberlangsungan proyek, seperti kenaikan biaya investasi, tarif penumpang, jumlah penumpang dan sumber pendanaan. Dalam penelitian ini sebagian besar data merupakan asumsi-asumsi dan telah direncanakan agar senyata mungkin.

Ship is one of the transport fleet that has an important role in the tourism industry. Safety and comfort are important elements at the transportation mode, one of the mode is ship. In design, the boat is designed in such a way as to meet all existing rules so that ships can and deserve to sail. The design of a ship must also consider all relevant aspects, one of them is the economic aspect. The purpose of this study is to determine the economic feasibility of the provision of passenger ship 94 Pax, Muara Angke – Tidung Island, whether it is advantage or not, and find out how much income earned during the ship used. The feasibility analysis can be observed from several sides of the micro-economics, profitability indicators, financial comparisons and sensitivity analysis. Profitabilty Indicator which used are Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP), and methods of Benefit Cost Ratio (BCR). Sensitivity analysis is performed only on those aspects which have a major impact on the sustainability of the project, such as the increase in investment costs, passenger fares, passenger ammount and sources of funding. In this research most of the data and assumptions are planned to be as real as possible."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Imaad Al Hamas
"Kepulauan seribu yang merupakan bagian dari DKI Jakarta, memiliki potensi yang sangat besar. Segala macam usaha harus dilakukan untuk mengembangkan sektor wisata bahari ini. Konsep pengembangan wisata bahari harus dilakukan secara intergrasi dan berkelanjutan demi terciptanya wisata bahari bertaraf internasional yang dapat menjadi icon DKI jakarta di mata nasional maupun internasional. Pada skripsi ini, penulis membuat sebuah konsep pengembangan dimana terdapat pengembangan pokok wisata sebagai atraksi wisatawan, sehingga meningkatnya ketertarikan, dan juga membutuhkan transportasi yang dapat menyeimbangi hal tersebut, dalam skripsi penulis merancang fast ferry catamaran berkapasitas 200 penumpang demi menunjang transportasi wisata bahari Kepulauan Seribu.

Kepulauan seribu that are part of DKI Jakarta where has a huge potential. All kinds of effort must be done to develop this marine tourism sector. A development concept of marine tourism must be applied in integrated manner and sustainable to make marine tourism as an international tourism and become an icon of DKI Jakarta which is well-known in national and international level. A development concept is written in this final project with main tourism development as tourist attractions in order to increase the interest of tourist which also need supporting means such as transportation. Therefore a design of fast ferry catamaran which has the capacity of 200 passengers to support the transportation of kepulauan Seribu marine tourism is presented.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shidqy Rhaditya
"Nelayan tradisional pengguna kapal kayu hampir tidak mendapatkan penghasilan dari hasil laut pada bulan Januari, Februari, dan Desember diakibatkan oleh cuaca yang kurang mendukung serta musim ikan yang sepi. Keunggulan catamaran convertible pelat datar 5m adalah memiliki daya muat yang lebih banyak dibandingkan perahu nelayan tradisional dan dapat dengan mudah berubah fungsi dari kapal nelayan menjadi kapal wisata. Perencanaan ini bertujuan menciptakan cara agar nelayan tradisional mendapatkan penghasilan yang lebih menentu, dengan menciptakan sistem operasi kapal dual fungsi. Kapal hasil desain dengan beberapa software, jenis catamaran pelat datar yang memiliki deck convertible dari flat deck menjadi seat deck. Perbandingan dilakukan antara penghasilan nelayan tradisional pengguna perahu nelayan sesuai hasil survei, dengan estimasi penghasilan nelayan jika menggunakan kapal catamaran convertible. Kesimpulan, penghasilan bersih nelayan dapat bertambah 280.72% menggunakan catamaran convertible. Penggunaan kapal catamaran convertible hanya untuk menangkap ikan saja, tanpa penggunaan jasa penyeberangan, menghasilkan penurunan pendapatan sebesar 63.11%.

Traditional fishermen using their conventional wooden boat mostly don't get income from fishing in january, february, and december. The main cause of the problem is bad weather, which then causes fishermen to have severe dificulties in catching fish. The 5m flat hull convertible catamaran can hold more load on its deck compared to the fishermen’s conventional wooden boat, and it is able to be easily converted from fishing boat mode to tour boat mode. The motive of this planning is to find a way for the traditional fishermen to get more stable income by creating a dual-functioned ship operating system. The prototype is designed on several softwares, it is a flat hull catamaran with convertible deck; from flat deck to seat deck. Comparison is done between the income of a fisherman using the conventional fishing boat, calculated with survey data, and the estimated income of a fisherman using the convertible catamaran. The conclusion is; the fisherman using the convertible catamaran could gain up to 280.72% of profit compared to the conventional operation use. Usage of the boat for fishing only causes profit decline of 63.11%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Putro Pratomo
"ABSTRAK
Industri perkapalan merupakan industri yang selalu berkembang mengikuti zaman. Salah satu permasalahan dari industri perkapalan adalah biaya pembuatan kapal yang besar, dikarenakan bentuk lambung kapal pada umumnya yang memerlukan proses bending untuk menyesuaikan dengan bentuk kapal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, didesain tipe kapal yang menggunakan lambung kapal dari pelat datar untuk mengurangi biaya produksi kapal. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis stabilitas dari rancangan kapal cepat yang menerapkan lambung kapall dengan pelat datar. Pengerjaan tugas akhir ini dilakukan dengan simulasi melalui aplikasi Maxsurf.

ABSTRACT
Shipbuilding industry is an industry that is always evolving over time. One of the problems of the shipbuilding industry is a large shipbuilding costs, due to hull shape that requires the bending process to adjust to the shape of the ship. To overcome these problems, a type of vessel designed using the hull of a flat plate to reduce the production cost of the ship. The purpose of this thesis is to analyze the stability of the designed fast ship that applies a flat surface hull. This final project is carried out by simulation through the Maxsurf application."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>