Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1807 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marlina Sopiana
"Problem epistemologi selalu berkaitan dengan perkembangan pengetahuan. Perkembangan pengetahuan dapat dilacak melalui perkembangan ilmu yang telah berkembang pesat sejak revolusi di abad ke-17. Perkembangannya tidak hanya ditandai dengan kemunculan teori-teori yang mempunyai kapasitas eksplanatoris yang luas. Akan tetapi, perkembangan ilmu pengetahuan juga dikarakterisasi oleh standar operasi yang digunakan tanpa disadari, yaitu konfirmasionisme. Penelitian ini berusaha menunjukkan bahwa konfirmasionisme sebagai metodologi gagal dalam memberikan fondasi bagi pengetahuan kita.

The problem of epistemology always concerning about the growth of knowledge. The growth of knowledge can be traced by studying the growth of scientific knowledge which already undergone a terrific development since its revolution in the 17th century. Its development not only visible by the emerging of numerous theories that has a far-ranging explanatory action but also characterized by an insensibly standard operation named confirmationism. This undergraduate thesis is an effort to remark the failure of confirmationism as a methodology in giving a solid ground to our knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranavindra Akbar Putra
"The stock market has price movements that are reflected and can be analyzed through chart patterns. This study aims to analyze what factors make the chart pattern used as one of the considerations of potential buyers or sellers of shares before making a transaction decision. This research becomes important for philosophical discourse because chart patterns are accepted as knowledge that is a consideration of transactions. Based on the idea of Thomas Reid, there is an agreement based on the meaning of a sign based on the experience of an individual, in which in this study the variable of the experience forms a sensitivity to the meaning behind a sign. The research method is carried out by the method of empiricism in forming knowledge of a sign and semiotics to see how the pattern of the stock market chart is a sign. Referring to the research conducted, a new understanding of how stock chart patterns are formed is a sign that is collectively agreed upon by individuals who are active in the stock market and has a certain meaning due to the presence of agreements, sensitivities and connections formed through experience.

Pasar saham memiliki pergerakan harga yang direfleksikan dan dapat dianalisis melalui pola grafik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor apa yang membuat pola grafik tersebut digunakan sebagai salah satu pertimbangan calon pembeli atau penjual saham sebelum membuat keputusan transaksi. Penelitian ini menjadi penting untuk diskursus filsafat karena pola grafik diterima sebagai pengetahuan yang menjadi pertimbangan transaksi. Berdasarkan gagasan Thomas Reid, adanya kesepakatan yang didasarkan pada pemaknaan terhadap suatu tanda dilatari oleh pengalaman suatu individu, yang mana di dalam penelitian ini variabel pengalaman tersebut membentuk suatu sensitivitas terhadap makna dibalik suatu tanda. Metode penelitian dilakukan dengan metode empirisme dalam membentuk pengetahuan terhadap suatu tanda dan semiotika untuk melihat bagaimana pola grafik pasar saham merupakan suatu tanda. Mengacu pada penelitian yang dilakukan, terbentuk suatu pemahaman baru tentang bagaimana pola grafik saham merupakan tanda yang disepakati secara kolektif oleh individu yang aktif di pasar saham dan memiliki makna tertentu karena adanya kesepakatan, sensitivitas dan koneksi yang terbentuk melalui pengalaman."
Depok: 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Creath
"This Institute's Yearbook for the most part, documents its recent activities and provides a forum for the discussion of exact philosophy, logical and empirical investigations, and analysis of language. This volume holds a collection of papers on various aspects of the work of Rudolf Carnap by an international group of distinguished scholars.​"
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20400797
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"John Locke (1632-1704) adalah pemikir Inggris. Filsafat Inggris mengalami masa kejayaannya di sekitar penghujung abad XVII dan selama abad XVIII. Masa kejayaan ini dimulai oleh John Locke. Locke dikenal sebagai perintis Empirisme modern. Permasalahannya adalah bagaimana Locke melihat negara dan hukum. Negara tidak mempunyai kekuasaan untuk mencabut hak-hak alam (hak-hak asasi dari pribadi manusia). Negara tidak berkuasa atas kehidupan, kesehatan, kebebasan dan milik seorang pribadi oleh karena hak-hak pribadi adalah lebih kuat daripada Negara demikian ditegaskan Locke. Kekuasaan Negara dibatasi oleh tujuan Negara, yakni melindungi hak-hak asli manusia (hak asasi manusia)."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
348 JHUSR 9 (1) 2011
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Needham, Rodney
London: Tavistock Publications, 1974
306.83 NEE r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 2015
930.101 DEB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amos, H.F. Abraham
Jakarta: Rajawali, 2005-2011
340.1 ABR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Windo Wibowo
"Rasionalisme dan empirisme merupakan dua aliran filsafat yang besar dalam periode filsafat Modern. Kedua aliran ini memiliki kecenderungan yang berbeda sekaligus bertentangan satu sama lain. Rasionalisme mengutamakan pengetahuan a priori ementara empirisme mengutamakan pengetahuan a posteriori. Di dalam filsafat Kant (_kritisisme_) ditemukan corak yang berbeda dari dua aliran itu. Dalam kritisisme Kant pengetahuan dijelaskan sebagai sintesis antara unsur a priori dan a posteriori. Dengan pemikiran Kant itu penulis dalam skripsi ini menyelenggarakan sintesis antara rasionalisme dan mpirisme yang mana notabene kedua aliran tersebut saling bertentangan.

Rationalism and empiricism are two huge philosophies in the Modern age. Those twoschools of thought either have different dispositions and contraries each other. Rationalism raises the a priori knowledge meanwhile empiricism raise the a posteriori knowledge. In Kant_s philosophy (_criticism_) was found different pattern than those two schools of thought. In Kant_s criticism knowledge was explained as a synthesis between the a priori and a posteriori elements. With those of Kant_s thought, the author in this thesis organizing synthesis between rationalism and empiricism in which those two school of thought are basically in contradiction each other. Key words: A posteriori, a priori, empiricism, epistemology, criticism, rationalism, sensibility, understanding, Vernunft."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S16075
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ferdian Astrino Pratama
"Skripsi akan membahas fenomena terbentuknya kelompok intra partai politik dan bagaimana peran dalam politik dalam negeri. Secara spesifik akan mengkaji bagaimana kelompok Euro-Skeptis dalam Partai Konservatif Inggris. Penelian ini dipandu dengan pertanyaan penelitian bagaimana kelompok EuroSkeptis pada Partai Konservatif turut serta memberi pengaruh pada proses Referendum Inggris 2016. Teori yang digunakan untuk menjelaskan kasus yang diangkat adalah konvergensi partai dan diferensiasi kebijakan oleh Budge dkk.
untuk menjelaskan penyebab antar partai politik terdapat persamaan dan perbedaan kebijakan yang diambil, teori dimensi organisasi dan motivasi faksionalisme oleh Kim Eric Bettcher untuk menjelaskan faktor dorongan terbentuknya kelompok intra partai, dan teori hubungan partai politik dengan faksionalisme oleh Frank Belloni dan Dennis Beller untuk menjelaskan pola hubungan faksi dengan partai politik tempatnya berada.
Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif, pengumpulan data melalui studi literatur berdasarkan keterkaitan dengan teori yang pilih dan menarik kesimpulan dari data yang telah didapat berdasarkan pada panduan pertanyaan penelitian.
Temuan dari penelitian ini adalah kelompok intra partai mempunyai kemampuan untuk mengubah keadaan politik baik dalam maupun luar partainya. Kemampuan kelompok intra ini untuk mengakses sumber daya materil maupun materil dapat menarik semakin banyak pendukung ke kelompok tersebut sebagai modal untuk mempengaruhi proses pembuatan kebijakan partainya. Pada kondisi di mana pimpinan partai tidak mampu mengendali kelompok intra ini, maka posisi pimpinan partai dapat diambil alih oleh kelompok intra tersebut sebagai awal untuk melakukan perubahan yang lebih besar.

Thesis will discuss the phenomenon of the formation of intra groups political parties and how it role in domestic politics. Specifically it will examine how the Euro Skeptics group in the British Conservative Party. This study is guided by research questions on how the Euro Skepticism of the Conservative Party contributes to the process of the British Referendum 2016. The theories used to explain the case are party convergence and policy differentiation by Budge et al.
To explain the causes of inter political parties there are similarities and differences in policy taken, the theory of organizational and motivation dimensions of factionalism by Kim Eric Bettcher to explain the factors of encouragement of intra party groups, and the political party and factionalism by Frank Belloni and Dennis Beller to explain the pattern of relationships Factions with the political parties in which they are formed.
This research will use qualitative research methods, data collection through literature study based on the relevance of selected theories and drawing conclusions from the data that have been obtained based on the research question guides.
The findings of this study are that intra party groups have the ability to change the political situation both within and outside their party. The ability of these intra groups to access material and non material resources can attract more supporters to the group as part of power to influence their party 39 s policy making process. In conditions where party leaders are unable to control this intra group, party leadership positions can be taken over by the intra group as a beginning to make larger changes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>