Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168562 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brisbania Ayu Saraswati Bhakti
"Kemiripan pada dua kebudayaan dalam satu negara yang sama kerap terjadi, namun hal tersebut berbeda dengan kemiripan yang terdapat dalam festival Nebuta dan festival Ogoh-ogoh. Skripsi ini meneliti tentang dua negara yang berbeda dan bahkan berjauhan letaknya memiliki kemiripan kebudayaan. Penelitian dipusatkan pada masyarakat Aomori di Jepang dan Bali di Indonesia, tempat kedua festival tersebut dilaksanakan tiap tahunnya. Kedua festival ini merupakan ritual pembersihan diri. Uniknya, tujuan pembersihan diri serta bentuk prosesi yang berupa arak-arakan boneka raksasa dari kedua festival ini memiliki kemiripan satu sama lain. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dengan berlandasan konsep kebudayaan, hasil penelitian dapat mengklasifikasikan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada Festival Nebuta dan Festival Ogoh-ogoh.

The similarities between two cultures in the same country often happens, however it is different from that contained in the similarity of Nebuta festival and Ogoh-ogoh festival. This thesis examines two different countries and even farther apart who have similarities of culture. The study focused on the people of Aomori in Japan and Bali in Indonesia, where the festival is held annually. Both of these festivals is a cleansing ritual of self. Interestingly, self-purifying purposes and form of the procession which is cavalcade giant puppets in both festivals has similarities to one another. This study is a descriptive qualitative research. By using the concept of culture, the results can classify the similarities and the differences found in Nebuta Festival and Ogoh-ogoh Festival.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belo, Jane
New York: J.J. Augustin, 1953
959.86 BEL b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Cesira Putri
"Pada penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder dari beberapa website dan studi dokumen yang sudah ada. Data terdiri dari penjelasan singkat terhadap komponen musik festival di Indonesia yang terdiri dari konten, struktur media, non-mainstream dan analisis ekonomi. Data ini dibentuk dengan proses pencarian studi kasus mengenai industrialisasi musik festival yang telah ada. Metodepenelitian yang dipakaiadalahStudi dokumen untuk memperoleh data sekunder dan Forum Group Discussion (FGD) untuk data pendukung. Padaindustrialisasi musik festival di Indonesia penulis menjelaskan bahwa prediksi Theodor Adorno dalam teori Industri Budaya yang diungkapkannya, belum berlaku secara menyeluruh di semua genre musik yang ada. Musik festival non-mainstream menunjukkan adanya hasil karya seni murni yang tidak mengikuti arus industri media genre musik lainnya. Dengan adanya komunitas dan pergelaran musik festival independen, musik non-mainstream semakin memperkuat bahwa tidak semua musik dapat di industrialisasi di Indonesia. Dibuatnya jurnal iniiniadalahuntuk kepentingan memperluas dan memperkaya studi dokumen mengenai Teori Industri Budaya milik Theodor Adorno dan, informasi mengenai industri media khususnya musik, dan proses industrialisasi itu sendiri.

In this study, the authors used secondary data from multiple websites and study of existing documents. The data consist of a brief description of the components of the music festival in Indonesia, which consists of content, media structure, non ? mainstream, and economic analysis. These data formed the search process case studies on industrialization music festival that has been there.The research method used is the study of documents to obtain secondary data and Focus Group Discussion ( FGD ) for supporting data. At the music festival in Indonesia industrialization author explains that the predictions of Theodor Adorno Culture Industry in theory it expresses, not apply fully in all genres of music available. Non - mainstream music festival showed works of fine art that does not follow the flow of other musical genres of the media industry. With the community festivals and musical performances of independent, non-mainstream music reinforces that not all music can be in industrialization in Indonesia. This journal is made for the benefit of expanding and enriching the study of documents belonging to the Cultural Industry Theory made by Theodor Adorno and, information about the media industry, especially music, and the process of industrialization itself.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Diah Sartika
"[ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang Festival Janadriyah di Arab Saudi. Metodologi yang digunakan adalah metodologi kualitatif. Festival Janadriyah merupakan festival budaya terbesar di Arab Saudi bahkan di Jazirah Arab dan puncak dari berbagai festival budaya di Arab Saudi. Ciri khas dari festival ini adalah balap unta yang selalu diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah dan negara. Festival ini diselenggarakan oleh Garda Nasional Arab Saudi. Peserta dari festival ini adalah seluruh provinsi yang memamerkan dan menampilkan budaya dan tradisi masing-masing. Selain itu, terdapat beberapa organisai pemerintah dan perusahaan ternama. Negara asing juga ikut berpartisipasi dalam festival ini sebagai peserta kehormatan. Terdapat tiga bagian utama dalam rangkaian acara festival ini, yaitu pameran seni dan budaya, balap unta, dan pameran sejarah Kerajaan Arab Saudi. Pameran lain dari beberapa organisai pemerintahan dan perusahaan ternama di Arab Saudi. Festival ini sangat menarik dan bertujuan untuk melestarikan budaya dan sejarah Arab Saudi.ABSTRACT This journal discusses Janadriyah Festival in Saudi Arabia. The methodology used was a qualitative methodology. Janadriyah Festival is the biggest cultural festival in Saudi Arabia throughout Arabian Peninsula. It is also the culmination of all cultural festivals in Saudi Arabia. The distinctive feature of this festival is camel race which is always followed by thousands of participants from different regions and countries. The festival is organized by the National Guard of Saudi Arabia. The participants of the festival are all provinces which exhibits and showcases each culture and tradition. There are also several government organizations and leading companies which taking part in this event. Foreign countries also participated in this festival as honorary participants. There are three main parts of the series of events in this festival, they are exhibition of art and culture, camel race, and exhibition of history of the Kingdom of Saudi Arabia Exhibition from some government organizations and leading companies in Saudi Arabia are also there. This festival is not only interesting and but it also preserves the culture and history of Saudi Arabia., This journal discusses Janadriyah Festival in Saudi Arabia. The methodology used was a qualitative methodology. Janadriyah Festival is the biggest cultural festival in Saudi Arabia throughout Arabian Peninsula. It is also the culmination of all cultural festivals in Saudi Arabia. The distinctive feature of this festival is camel race which is always followed by thousands of participants from different regions and countries. The festival is organized by the National Guard of Saudi Arabia. The participants of the festival are all provinces which exhibits and showcases each culture and tradition. There are also several government organizations and leading companies which taking part in this event. Foreign countries also participated in this festival as honorary participants. There are three main parts of the series of events in this festival, they are exhibition of art and culture, camel race, and exhibition of history of the Kingdom of Saudi Arabia Exhibition from some government organizations and leading companies in Saudi Arabia are also there. This festival is not only interesting and but it also preserves the culture and history of Saudi Arabia.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sahira
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas Festival Budaya Negara Qatar. Berbagai macam festival yang terdapat di negara Qatar, di antaranya Festival Garangaou, Festival Qatar Comedy, Festival Halal Qatar, Festival Qatar Masters dan Festival Budaya Doha. Festival ini telah menjadi icon dan tradisi tahunan rutin yang selalu dilaksanakan oleh masyarakat Qatar. Festival-festival ini berjalan dengan sangat meriah. Wisatawan yang berkunjung ke negara Qatar diwajibkan menonton setiap perayaan dari festival ini karena sayang sekali jika dilewatkan begitu saja. Begitu juga dengan para masyarakat Qatar yang sangat antusias dalam menyambut dan mempersiapkan perayaan festival ini. Festival ini menjadi ciri khas tersendiri bagi masyarakat Qatar khususnya anak-anak dan para remaja. Kebudayaan Qatar sangat terpengaruh oleh budaya Arab karena Qatar memang berasal dari Arab. Masyarakat Qatar sangat bangga untuk menunjukkan kekayaan budaya mereka. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya berbagai macam acara pertunjukkan budaya yang biasanya diadakan oleh beberapa organisasi. Pertunjukan budaya ini menampilkan berbagai macam aspek budaya tradisi dan kebiasaan yang khas dari negara tersebut. Budaya Qatar sendiri merupakan hasil kombinasi beberapa warisan budaya. Hal ini dikarenakan ada banyak orang dari berbagai bangsa dan negara yang datang dan menetap di Qatar dengan membawa serta budaya mereka. Hasil dari penelitian ini adalah agar masyarakat asing dapat mengetahui keberagaman festival unik yang diselenggarakan pada setiap tahun di negara Qatar.

ABSTRACT
This journal discusses Qatar State Cultural Festival. A variety of festivals are found in the country of Qatar, including the Garangaou Festival, Qatar Comedy Festival, Qatar Halal Festival, Qatar Masters Festival and the Doha Cultural Festival. This festival has become a regular icon and annual tradition that is always implemented by the people of Qatar. The festivals run very lively. Tourists who visit Qatar are required to watch every celebration of this festival because it is too bad to pass up. So also with the people of Qatar who are very enthusiastic in welcoming and preparing for this festival celebration. This festival is a distinctive feature for the people of Qatar, especially children and teenagers. Qatar culture is deeply influenced by Arab culture because Qatar is originally from Arabia. The people of Qatar are very proud to show their cultural treasures. This can be proved by the existence of various cultural performances that are usually held by several organizations. This cultural show displays various aspects of traditional culture and customs of the country. Qatar 39 s culture itself is the result of a combination of several cultural heritages. This is because there are many people from different nations and countries who come and settle in Qatar by bringing with them their culture. The result of this research is that foreign people can know the diversity of unique festivals held every year in the country of Qatar."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdu Rauf
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor hubungan festival musik dengan pengunjungnya yakni program quality, information quality, facility quality, souvenir quality, dan environment quality terhadap satisfaction pengunjung terhadap festival musik tersebut dan pengaruh dari satisfaction, perceived value, motivation, group norm, dan social identity terhadap revisit intentions pada festival musik tersebut serta penelitian ini dilakukan pada festival musik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode PLS-SEM dengan data primer yang dikumpulkan peneliti melalui kuesioner yang disebar di internet. Penelitian ini menemukan bahwa program quality, information quality, facility quality, souvenir quality, dan environment quality memiliki pengaruh positif terhadap satisfaction. Penelitian ini juga menemukan bahwa motivation tidak memiliki pengaruh terhadap revisit intentions. Selanjutnya, satisfaction, perceived value, group norm, dan social identity memiliki pengaruh positif terhadap revisit intentions
.This study aims to determine the effect of relationship between music festival and visitors which are program quality, information quality, facility quality, souvenir quality, and environment quality toward satisfaction of visitors and effect of satisfaction, perceived value, motivation, group norm, and social identity toward revisit intentions of music festival in Indonesia. This study useing PLS-SEM by collecting data with online administered questionnaire. The results of this study show that program quality, information quality, facility quality, souvenir quality, and environment quality have a positive influence on satisfaction. The results of this study also show that motivation has no effect on revisit intentions. In the other hand, satisfaction, perceived value, group norm, and social identity have a positive influence on revisit intentions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurun Ala
"Apa yang kamu lakukan pada hari pertama setelah patah hati?” Itu adalah pertama kalinya bagi Rania. Pertama kalinya ia memiliki hubungan spesial dengan seorang lelaki. Juga pertama kalinya ia merasakan patah hati oleh seorang lelaki. Hari-hari setelah patah hati dihabiskannya mengurung diri di kamar, membaca artikel-artikel seputar move-on, bertanya-tanya apa yang salah, mengapa takdir sedemikian menyakitkan untuknya. Biah, sahabat Rania, juga tak bisa berbuat banyak untuk menghibur Rania.
Sebuah toko buku kecil yang baru buka di samping rumah, rupanya mampu menjadi pelarian Rania. Ia pun mengajak Biah ke toko buku itu, melihat-lihat koleksi buku, dan berkenalan dengan pemiliknya, Tama. Rania yang mulanya tidak hobi membaca buku, tiba-tiba mampu menamatkan banyak bacaan. Tama mengizinkan Rania membaca semua koleksi di toko bukunya. Setiap selesai membaca buku, Rania dan Tama duduk di toko buku itu dan mendiskusikannya. Rania bersyukur atas hadirnya Tama dan toko bukunya dalam kehidupan Rania. Setelah ayah dan ibunya bercerai, Rania tinggal dengan ayahnya. Tidak banyak hal yang bisa dilakukan Rania saat tinggal bersama ayahnya.
Kini, ada Tama di sebelah rumahnya. Namun ternyata Rania tidak benar-benar tahu siapa Tama. Satu persatu hal yang tidak Rania ketahui tentang Tama muncul. Rania mulai meragukan arti kehadiran Tama untuknya. Ia mulai takut patah hati kembali.
Selling Point:
Festival Hujan merupakan karya dari penulis Seribu Wajah Ayah, Azhar Nurunala. Festival Hujan diterbitkan oleh Penebit Grasindo tahun 2023. Festival Hujan bercerita tentang seorang perempuan yang patah hati. Hari-hari pertama patah hati, ia banyak membaca artikel tentang menyembuhkan patah hati. Rupanya toko buku di seberang rumahnya yang lebih membantunya. Buku-buku menjadi pelarian patah hatinya. Hujan di sore hari dan secangkir kopi turut pula menjadi saksi Rania dan Tama menghabiskan waktu mereka di toko buku itu. Festival Hujan merupakan novel yang tidak tebal.
Ditulis dengan gaya khas Azhar Nurunala, Festival Hujan—seperti Tuhan Maha Romantis dan Seribu Wajah Ayah—ringan untuk diikuti alur ceritanya. Hal-hal dalam novel juga sangat dekat dan melekat dalam kehidupan sehari-hari. Desain kover Festival Hujan juga terlihat menawan sehingga sangat layak untuk dikoleksi."
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2024
813 NUR f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Wirastomo
"Kota Tua Jakarta di tengah fungsinya seba gai tempat hidup manusia dalam melakukan kegiatan kota, juga menjadi tempat kegiatan-kegiatan perayaan. Hal ini terjadi karena Kota Tua Jakarta berisi oleh peninggalan-peninggalan arsitektur kolonial dan kebudayaannya pada masa itu sehingga menarik minat manusia untuk melakukan kegiatan wisata, salah satunya kegiatan perayaan. Tempat kegiatan perayaan yang berlangsung di ruang-ruang terbuka umun dan frekuensi kegiatannya yang tidak berlangsung setiap hari menimbulkan permasalahan perancangan sehingga perlunya ada sebuah usulan mengenal ruang yang bersifat fieksibel yang mampu menampung kegiatan perayaan, sekaligus dapat berfungsi kembali sebagai ruang kehidupan keseharian manusia di Kota.

Jakarta Old Town (Kota Tua Jakarta) has been a place for daily-urban-living. It also a place for festival activities. This is because Jakarta Old town is fulfilled by colonial architecture heritage which attracted people to do activities there, festival activity is one of them. The Festival activities are placed in public and outdoor areas and happen only on special occasions. That will cause a architectural problem which has to be solved with a flexible place that has two functions, a place for festival and every-day-living.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24279
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miqdad Haqqony
"Tesis ini membahas implementasi kebijakan festival anggaran oleh Pemerintah Kabupaten Batang pada 2016. Festival anggaran merupakan ittikad keterbukaan Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Batang 2012-2017, Yoyok Rio Sudibyo-Sutadi, yang diimplikasikan dengan membuka akses yang luas kepada masyarakat untuk mengetahui anggaran daerah Kabupaten Batang dan kebijakan yang telah diimplementasikan berbasis anggaran tersebut. Tidak hanya itu, festival anggaran juga memuat gaji yang diterima oleh Bupati dan Wakil Bupati selaku pimpinan Pemerintah Kabupaten Batang. Festival anggaran sendiri diinisiasi berbekal ide dan janji Bupati Batang Yoyok Rio Sudibyo, untuk melaporkan penggunaan anggaran secara berkala, dan kemudian dirumuskan bersama beberapa perwakilan masyarakat yang tergabung dalam organisasi masyarakat sipil. Festival anggaran kemudian juga dapat menjadi saluran partisipasi masyarakat guna memberikan saran maupun kritik terhadap anggaran dan implementasi kebijakan Pemerintah Kabupaten Batang.

This thesis discusses the implementation of the Budget Festival policy by the Batang District Government in 2016. The Budget Festival is as a form of transparancy from the Mayor and Vice Mayor of Batang District 2012-2017, Yoyok Rio Sudibyo and Sutadi, by opening broad access to the public to find out the Regional Budget of Batang Regency and policies that have been implemented based on the budget. The Budget Festival also includes the salaries received by the Mayor and Vice Mayor as leaders of the Batang District Government. The budget festival itself was initiated with the ideas and promises of the Mayor of Batang District, Yoyok Rio Sudibyo, to report on the use of the budget periodically, and to formulate the budget with several community representatives who are members of civil society organizations. The Budget Festival can also be a channel for community participation to provide advice and criticism of the budget and the implementation of the policies of the Government of Batang District."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T51872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rachma Fitriah
"Latar belakang penelitian ini adalah untuk memaparkan perayaan Festival Cap Go Meh secara jelas mulai dari sejarah festival, rangkaian perayaan festival, serta hidangan khas yang disajikan pada saat Festival diselenggarakan. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa Festival Cap Go Meh yang diselenggarakan di Cina dan Jakarta sama namun sebenarnya kedua festival yang berlainan tempat ini memiliki perbedaan. Selain itu latar belakang dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa eksistensi Festival Cap Go Meh masih ada hingga sekarang dan justru meningkat sehingga patut dilestarikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah manfaat praktis yang dapat memberikan sumbangan pemikiran, berupa pengetahuan mengenai rangkaian perayaan Festival Tahun Baru Imlek dengan Festival Cap Go Meh sebagai festival penutup yang sangat meriah dan manfaat teoritis yang diharapkan dari hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca sebagai bahan pemikiran dan penulisan yang nantinya dapat membawa data spesifik dalam mencari penjelasan nyata yang lebih mendalam. Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Festival Cap Go Meh merupakan rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang meriah dan penuh akan budaya Cina. Perayaan Festival Cap Go Meh di Jakarta telah banyak mengalami akulturasi dengan tradisi Cina, Jawa, dan Betawi. Hasil dari akulturasi Festival Cap Go Meh yang berkembang hingga saat ini justru membuktikan bahwa eksistensi festival ini terus ada hingga sekarang. Hambatan yang pernah ditemui, menjadi batu loncatan dan kebangkitan sehingga festival ini patut dilestarikan.

The background of this research is to expose what is Lantern Festival, including festival history, the event and show in festival, also special culinary festival. Many people think that Lantern festival in Jakarta and China identically same, but the fact is that the both festival have differences. Beside that, the background of this research is to prove the existences of Lantern Festival in Jakarta and to prove that we should preserve this festival to enrich Jakarta’s culture. There are two benefits of this research, first, practical benefit which contribute ideas for the development of knowledge about Lantern Festival, one of the biggest festivals in Chinese Culture. Second, theoretical benefit of this research are expected to open and bring the specific deeply explanation about this analysis. Based on this research, it can be concluded that Lantern Festival in Jakarta is the result of the acculturation between Chinese, Java, and Betawi. This festival is developing until nowadays, it’s proved the existence of Lantern Festival in Jakarta. Some obstacles that ever exist were altered to be the trigger and support to be a better festival.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>