Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190209 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andreas, Edberg
"Liposom sebagai sistem penghantaran obat yang baik pelu menjaga kestabilan ukurannya. Metode pengecilan ukuran liposom yang umum digunakan adalah ekstrusi dan sonikasi. Pada penelitian ini bertujuan membandingkan pengecilan ukuran dengan metode ekstrusi bertingkat dengan melewatkan suspensi liposom melalui membran polikarbonat 0,45 μm sebanyak satu siklus, dilanjutkan dengan melewatkan suspensi liposom melalui membran polikarbonat 0,22 μm sebanyak 3,6, dan 9 siklus dan metode sonikasi selama 10, 20 dan 30 menit.
Setelah dievaluasi distribusi ukuran liposom dan efisiensi penjerapan liposom, diperoleh liposom hasil ekstrusi 6 siklus dan sonikasi 10 menit mempunyai hasil yang terbaik yang kemudian digunakan dalam formulasi gel. Setelah diformulasi ke dalam gel, gel yang mengandung liposom hasil ekstrusi 6 siklus mengalami peningkatan ukuran sebesar 7,71 kali dan gel yang mengandung liposom hasil sonikasi selama 10 menit mengalami peningkatan ukuran sebesar 12,18 kali. Hal ini memperlihatkan bahwa gel yang mengandung liposom hasil ekstrusi menunjukkan hasil pengecilan yang lebih baik dibandingkan gel yang mengandung liposom hasil sonikasi.

Liposome as a good drug delivery system need to maintain a stable size. Liposome size reduction method that mostly use is extruction and sonication. The aimed of this research is to compare size reduction method using two step of extruction by extruded liposome suspension through 0,45 μm polycarbonate membrane 1 cycle and then extruded it through 0,22 μm polycarbonate membrane 3, 6, and 9 cycles and sonication method for 10, 20, and 30 minutes.
Result showed that liposome after 6 cycles extruction and 10 minutes sonication showing the best evaluation for size distribution and entrapment efficiency. These liposome was also being proceed for gel formulation. Size distribution evaluation in gel showed that liposome size after 6 cycles of extruction has increased by 7,71 times and liposome size after 10 minutes sonication has increased by 12,18 times. Gel contained liposome after extruction had a better size reduction than gel contained liposome after sonication.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Suranto
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sonikasi dengan media air terhadap serbuk timbal sebagai material aktif elektroda positif (PAM) dan hubunganya terhadap kapasitas baterai lead acid. Serbuk timbal yang dipakai merupakan standar pabrik yang di produksi dengan metode ball mill (Shimadzu). Serbuk timbal hasil sonikasi kemudian dianalisa dengan Partikel Size Analizer (PSA), X-ray diffraction ( XRD), GSAS, SEM/EDS dan Gravimetric Free Lead Test. Aglomerasi serbuk timbal terjadi pada awal proses sonikasi. Telah didapat serbuk timbal dengan ukuran nano (92 nm) pada sonikasi 600 menit. Serbuk timbal hasil sonikasi digunakan sebagai elektroda positif yang dipasangkan dengan elektroda negarif dari standar pabrik. Kapasitas mula yang dihasilkan ternyata lebih kecil dari kapasitas standar pabrik hal ini karena hilangnya komponen free lead pada serbuk timbal hasil sonikasi. Semakin kecil free lead yang terkandung dalam serbuk timbal hasil sonikasi dengan media air, PAM secara mekanik tidak stabil, proses formasi sulit dan kapasitas baterai yang dihasilkan semakin kecil. Ditemukan pula bahwa semakin besar ukuran partikel serbuk timbal sebagai bahan material aktif positif maka umur pakai baterai semakin baik.

Our goal in this research was to determine the effect of sonication leady oxide with distilled water as positive active material (PAM) and relation to the lead acid batteries capacity. Industrial product leady oxide (ball mill method) was used as raw material in this research. The prepared leady oxide was characterized and analyzed by particle size analyzer (PSA), X-ray diffraction (XRD), GSAS, SEM/EDS and Gravimetric Free Lead Test. Agglomeration occurs at the beginning of sonication. Been obtained the nanostructure leady oxide with particle size 92 nm at 600 minutes sonication. It's sonication results are used as positive electrode which coupled with industrial negatives plates. The resulting initial capacity is smaller than Industrial product because loss of free lead components on leady oxide sonication results. The lack of free lead components in leady oxide as a result of water solvent sonication, cause PAM is mechanically unstable and difficult to form, and hence the plates have lower capacity. It was also obtained that larger particle size of leady-oxide , the life cycle of the battery is getting better.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina
"Propolis dikenal akan kandungan senyawa aktif berupa Flavonoid yang menunjukkan aktivitas antimikroba, antioksidan, antiinflamasi, dan antitumor. Namun, senyawa aktif tersebut memiliki stabilitas dan ketersediaan hayati terbatas yang mempengaruhi efek terapeutiknya. Maka, dilakukan enkapsulasi ekstrak propolis ke dalam liposom untuk mempertahankan karakteristik fungsionalnya. Enkapsulasi propolis ke dalam liposom dilakukan melalui thin film hydration, freeze thaw dan sonikasi. Sonikasi dilakukan untuk meratakan dan memperkecil ukuran liposom hingga diperoleh karakteristik yang ideal untuk meningkatkan kemampuan persebaran obat di dalam tubuh. Pada penelitian ini, diberikan variasi terhadap durasi sonikasi yang beragam dari 20, 30, hingga 40 menit untuk mengetahui pengaruhnya terhadap karakteristik liposom. Setiap variasi sampel tersebut akan melalui pengujian efisiensi enkapsulasi berbasis kandungan flavonoid, penentuan karakteristik liposom menggunakan Particle Size Analyzer (PSA), serta pengujian gugus fungsi menggunakan Fourier transform infrared (FTIR). Melalui uji ANOVA, diperoleh pengaruh yang signifikan antara durasi sonikasi terhadap efisiensi enkapsulasi dan karakteristik liposom. Jika dibandingkan, sampel C2 yang melalui sonikasi 30 menit memiliki karakteristik liposom yang terbaik, dimana ukuran partikel dan indeks polidispersitasnya masing-masing sebesar 115,667 ± 3,800 nm dan 0,309 ± 0,059. Sampel ini juga menunjukkan efisiensi enkapsulasi yang tinggi, yaitu mencapai 97,887 ± 0,025%.

Propolis is known for its active compounds in the form of Flavonoids which exhibit antimicrobial, antioxidant, anti-inflammatory, and antitumor activities. However, these active compounds have limited stability and bioavailability which affect their therapeutic effect. Thus, encapsulation of propolis extract into liposomes was carried out to maintain its functional characteristics. Propolis encapsulation into liposomes was carried out through thin film hydration, freeze thaw and sonication. Sonication was carried out to reduce and homogenize the size of the liposomes in order to improve drug delivery. In this study, various sonication durations were varied from 20, 30, and 40 minutes to determine the effect on liposome characteristics.  Each variation of the sample will be tested for encapsulation efficiency based on total flavonoids, determination of liposome characteristics using a Particle Size Analyzer (PSA), and functional group testing using Fourier transform infrared (FTIR). Through the ANOVA test, a significant effect was obtained between sonication duration on encapsulation efficiency and liposome characteristics. The C2 sample that was sonicated for 30 minutes had the best liposome characteristics, where the particle size and polydispersity index were 115.667 ± 3.800 nm and 0.309 ± 0.059, respectively. This sample also showed high encapsulation efficiency, which reached 97.887 ± 0.025%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laue, Kurt
Ohio: American Society of Metals, 1981
671.34 LAU e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Silvia Marinda
"Kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana. Pada penelitian ini digunakan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikril hidrazil) untuk mengetahui nilai IC50 dari hasil fraksinasi diklorometana. Liposom adalah suatu sistem pembawa obat yang dapat meningkatkan efektivitas penghantaran obat terutama pada kosmetik karena berbahan utama lipid yang mudah terhidrasi dalam kulit.
Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi hasil fraksinasi diklorometana kulit manggis ke dalam 4 formula liposom yang berbeda kemudian dihitung efisiensi penjerapan berdasarkan aktivitas antioksidan supernatan dengan metode peredaman DPPH. Selanjutnya liposom diformulasikan ke dalam gel untuk melihat stabilitas secara fisik. Nilai IC50 dari hasil fraksinasi diklorometana sebesar 17,47 ppm. Efisiensi penjerapan liposom diperoleh dari keempat formula sebesar 39,89; 57,09; 64,80; dan 74,33%. Sediaan gel liposom secara fisik terbukti stabil dalam berbagai suhu penyimpanan dan cycling test.

The mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) has been proved rich in compounds of xanthone that have very high potential of antioxidant activity, especially the fractionation of dichloromethane. The method was used in this study the reduction of DPPH (2,2-Diphenyl-1-pikril hidrazil) to determine the IC50 value of the fractionation of dichloromethane. Liposome is a drug carrier system that can enhance the effectiveness of drug delivery, especially in cosmetics because it's made from the lipid that easily hydrated into the skin.
The aim of this study to formulate the fractionation of dichloromethane from mangosteen pericarp into four different liposome formulas then the entrapment efficiency was calculated based on antioxidant activity of the supernatant by the method of DPPH reduction. Subsequently, the liposome was formulated into gel dosage form to know the physical stability. IC50 values of the fractionation of dichloromethane was 17,47 ppm. The entrapment efficiency of liposomes were obtained from the four formulas respectively 39,89; 57,09; 64,80; and 74,33%. Liposome gel was physically proved that stable in a wide range of temperature storage and cycling test.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43794
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pulan Widyanati
"Kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) terbukti mengandung xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi dan menentukan penetrasi formula gel liposom xanton fraksi diklormetana ekstrak kulit buah manggis dibandingkan dengan gel xanton fraksi diklormetana ekstrak kulit buah manggis tanpa dibuat liposom serta daya antioksidan. Pembuatan liposom dengan metode hidrasi lapis tipis. Penetapan antioksidan dengan metode DPPH, sedangkan penetapan kadar α-mangostin dengan metode KLT densitometri. Nilai IC50 dari hasil fraksinasi diklorometana ekstrak kulit buah manggis sebesar 37,53 ppm. Kadar α-mangostin dalam fraksi diklormetana ekstrak kulit buah manggis adalah 49,059%±0,8%. Penetrasi α-mangostin secara in vitro sediaan gel liposom memberikan hasil lebih tinggi sebesar 35,33±1,208 μg cm-2 jam-1 dibandingkan sediaan gel fraksi diklormetana kulit buah manggis tanpa dibuat liposom yaitu 8,398±0,018 cm-2 jam-1. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gel liposom xanton hasil fraksinasi diklormetana ekstrak kulit buah manggis dapat berpenetrasi melalui kulit secara in vitro lebih baik dibandingkan dengan gel xanton yang tidak dibuat liposom.

The mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) has been proved rich in compounds of xanthone that have very high potential of antioxidant activity, especially the fractionation of dichloromethane. This study aimed to make formulation and to investigate the in vitro penetration by using liposome xanthone gel dichloromethane fraction of mangosteen pericarp compare non-liposome one and investigate the antioxidant activity. Liposomes were made by thin layer hidration method. The antioxidant activity was determined by DPPH method. Alfa mangostin was determined by TLC denstitometry. The IC50 values of dichloromethane fraction is 37.53 ppm. The concentration of α-mangostin in dichloromethane fraction is 49.059±0.8%. The in vitro penetration of α-mangostin of liposome gels had higher penetration (35.33±1.208 μg cm-2 jam-1) than non-liposome gel (8.398±0.018 μg cm-2 jam-1). Liposome xanthone gel dichloromethane fraction of mangosteen pericarp had better penetration than non-liposome one.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T34611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apep Qosim
"Minyak alga Botryococcus braunii merupakan sumber energi terbarukan. Kandungan minyak pada alga ini mencapai 75% biomassa keringnya. Kondisi pengekstrakan yang optimal dibutuhkan untuk mendapatkan minyak yang maksimal. Telah dilakukan penelitian tentang pengekstrakan minyak alga ini dengan metode sonikasi. Pelarut yang dicoba adalah air, n-hexane, methanol dan alkohol. Sedangkan, frekuensi sonikasi yang dipakai adalah + 40 kHz. Waktu sonikasi divariasikan pada saat proses ekstraksi, yaitu 15, 30 dan 45 menit. Hasilnya, pelarut yang bisa menghasilkan minyak adalah n-hexane, methanol dan alkohol. Minyak yang dihasilkan n-hexane sebesar 3%. Sedangkan dengan methanol, minyak yang didapatkan sebesar 21.25%. Untuk variasi waktu sonikasi 15, 30 dan 45 menit dengan pelarut methanol, minyak yang didapatkan adalah 21.25%, 13.75% dan 7.5%.

Oil from the Botryococcus braunii algae is a renewable energy source. Oil content in this algae can reach 75% of its dry biomass. Optimal extraction conditions are required in order to obtain the maximum oil content. Research on algae oil extraction using sonication is done using distilled water, n-hexane, methanol and alcohol as solvents. Meanwhile, the sonication frequency used is + 40 kHz. Sonication time is varied during the extraction process, with 15-, 30-, and 45- minute intervals used. The results find that the solvents that can produce algae oil are n-hexane, methanol and alcohol. Oil yielded by the n-hexane solvent amounts to 3%. While with methanol, the amount of oil obtained is 21.25%. For sonication time variation with methanol solvent, the amount of oil obtained using 15-, 30-, and 45-minute intervals are 21.25%, 13.75% and 7.5% respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenas, Desy Muliana
"Liposom merupakan sistem pembawa obat yang dapat meningkatkan efektivitas penghantaran obat berbahan utama lipid agar mudah terpenetrasi dalam kulit. Ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama fraksi diklorometana. Fraksi diklorometana digunakan dalam formulasi liposom dan dibuat liposom triplo. Presipitat yang telah dipisahkan dari supernatan akan digunakan untuk membuat krim liposom 5%, 10%, dan 15%.
Tujuan penelitian untuk menguji daya penetrasi α-Mangostin dalam krim liposom. Ketiga formulasi krim liposom dan krim fraksi diklorometana diuji daya penetrasinya secara in vitro dengan alat sel difusi Franz menggunakan membran abdomen tikus galur Sprague-Dawley. Jumlah kumulatif α-Mangostin yang terpenetrasi dari krim liposom 5%, 10%, 15% dan krim fraksi ialah 1,65 ± 2,22; 3,95 ± 0,13; 8,27 ± 0,14; dan 3,44 ± 0,27 μg/cm2. Presentase jumlah α-Mangostin yang terpenetrasi dari krim liposom 5%, 10%, 15% dan krim fraksi ialah 1,43 ± 1,92 %; 1,72 ± 0,06 %; 2,4 ± 0,04 %; dan 0,24 ± 0,02 %. Fluks dari krim liposom 5%, 10%, 15% dan krim fraksi ialah 0,058 ± 0,07; 0,088 ± 0,04; 0,349 ± 0,25; 0,22 ± 0,046 μg/cm2.jam.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa krim liposom 15% memiliki daya penetrasi terbaik bila dibandingkan dengan krim liposom 5%, krim liposom 10%. krim fraksi diklorometana yang dibuat menunjukkan kestabilan fisik. Uji aktivitas antioksidan dengan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikril hidrazil) dilakukan untuk mengetahui nilai IC50 dari krim liposom masing-masing konsentrasi. Aktivitas antioksidan terbaik pada sampel penetrasi SDF krim liposom 10% dengan nilai AEAC 187,861 ppm. Krim liposom telah yang telah diuji menunjukkan stabilitas fisik pada berbagai suhu penyimpanan, uji mekanik dan cycling test.

Liposome is a drug carrier system that can enhance the effectiveness of drug delivery which is made from the lipid that easily penetrated into the skin. The methanol extract of mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) has been proved rich in xanthone compounds that have very high potential of antioxidant activity, especially the fractionation of dichloromethane (FD). The aim of this study to test the penetration ability of liposomal cream throughout mouse's skin. The FD has been used in making liposome as triploid. The precipitate of liposome with the best entrapment efficiency of liposome (77,09%) is used in making liposomal cream (LC) with 5%, 10% and 15% concentration.
The liposome had been made as triploid and the precipitate of the liposome with the best entrapment efficiency will be used in LC. The three dosage forms and FD cream was examined their physical stability and penetration ability by in vitro Franz Diffusion Cell test using Sprague-Dawley rat abdomen skin as diffusion membrane. Total cumulative penetration of α-mangostin from 5%, 10% and 15% (LC) and FDC were 1,65 ± 2,22; 3,95 ± 0,13; 8,27 ± 0,14; and 3,44 ± 0,27 μg/cm2. The percentage of penetrated α-mangostin from 5%, 10% and 15% LCs and DFC were 1,43 ± 1,92 %; 1,72 ± 0,06 %; 2,4 ± 0,04 %; dan 0,24 ± 0,02 % respectively. Flux of α-mangostin from 5%, 10% and 15% LCs and DFC were 0,058 ± 0,07; 0,088 ± 0,04; 0,349 ± 0,25; 0,22 ± 0,046 μg/cm2hour, respectively.
Penetration ability of 15% LC is higher than FDC, 5% and 10% LCs. The method was used in this study the reduction of DPPH (2,2-Diphenyl-1-pikril hidrazil) to determine the IC50 value of LC. IC50 values of the FD was 17.47 ppm. The best antioxidant activity with AEAC value 187.861 ppm is penetration sample of 10% LC."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T45533
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Citra Dewi
"Gel adalah suatu sediaan yang baik sebagai sabun mandi, karena mudah dibilas dan memiliki penampilan fisik yang baik. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah formulasi gel sabun mandi yang mengandung fraksi diklorometana dari ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dengan konsentrasi yang bervariasi, yaitu 0,03; 0,08 dan 0,13% memiliki aktivitas antioksidan dan kestabilan fisik. Penentuan aktivitas antiokidan fraksi dan sediaan gel dilakukan dengan menggunakan metode peredaman radikal DPPH. Uji kestabilan fisik dilakukan dengan pengamatan gel yang disimpan pada tiga suhu yang berbeda, yaitu suhu rendah (4±2oC), suhu kamar (29±2°C) dan suhu tinggi (40±2°C).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 rata-rata dari fraksi diklorometana kulit buah manggis sebesar 14,09 ppm, dan gel 0,13% fraksi diklorometana kulit buah manggis memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi yaitu 17379,32 ppm bila dibandingkan dengan gel 0,03% fraksi diklorometana kulit buah manggis (31576,08 ppm), gel 0,08% fraksi diklorometana kulit buah manggis (20890,62 ppm) dan gel vitamin C sebagai blanko positif (52904,46 ppm). Sediaan gel sabun mandi yang mengandung fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,03; 0,08 dan 0,13% stabil secara fisik pada suhu rendah (4±2°C), suhu kamar (29±2°C) dan suhu tinggi (40±2°C)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Genita Savitri Ekandari
"Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton dan derivatnya yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Fraksi diklorometana dari ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi fraksi diklorometana kulit buah manggis ke dalam tiga formula gel sabun pembersih wajah dimana tiap formula kemudian dilakukan pengukuran aktivitas antioksidan dan uji stabilitas fisik pada tiga suhu penyimpanan yang berbeda, yaitu suhu rendah (4±2oC), suhu kamar (27±2oC), dan suhu tinggi (40±2oC). Formula gel sabun pembersih wajah mengandung konsentrasi fraksi diklorometana berturut-turut adalah 0,05; 0,10; dan 0,15%. Aktivitas antioksidan ditetapkan melalui metode peredaman DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Nilai IC50 gel sabun pembersih wajah yang mengandung fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,05; 0,10; dan 0,15% berturut-turut adalah 25.905,999; 17.410,61; dan 15.965,87 ppm. Gel sabun pembersih wajah yang mengandung fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,15% memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dibanding gel sabun pembersih wajah dengan fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,05 dan 0,10%. Sediaan gel sabun pembersih wajah secara fisik terbukti stabil dalam suhu rendah dan suhu kamar.

The mangosteen pericarp Garcinia mangostana L has been proved rich in xanthone and its derivatives that have very high potential of antioxidant activity Dichloromethane fraction from methanol extract of mangosteen pericarp has very strong antioxidant activity The aim of this study is to formulate the dichloromethane fraction into three formulas of facial wash gel and then measuring the antioxidant activity and also the physical stability test in three different storage temperatures low 4 2oC room 27 2oC and high temperature 40 2oC Each formula of facial wash gel containing different concentration of dichloromethane fraction 0 05 0 10 and 0 15 Antioxidant activity was determined by DPPH 2 2 diphenyl 1 picrylhydrazyl radical scavenging method The IC50 values of facial wash gel containing 0 05 0 10 and 0 15 dichloromethane fraction facial wash gel were 25 905 999 17 410 61 and 15 965 87 ppm respectively Facial wash gel containing 0 15 dichloromethane fraction has the strongest antioxidant activity than 0 05 and 0 10 dichloromethane fraction facial wash gel Facial wash gels were physically proved that stable in low and room temperature."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>