Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192084 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilham Caesara Ekhananda
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan motivasi berprestasi pada Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dengan urutan kelahiran tengah. Motivasi berprestasi adalah salah satu topik dalam dunia pendidikan. Motivasi berprestasi dilihat melalui dua aspek yaitu Hope of Success (HS) dan Fear of Failure (FF). Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi perlu mengetahui konsep diri guna merealisasikannya dengan tingkah laku atau tindakan. Konsep diri merupakan salah satu hal yang dapat dilihat pada fase remaja. Urutan kelahiran yang berbeda tampak pada anak tengah sehingga menjadikannya unik dibandingkan dengan saudaranya. Responden penelitian yang mengisi alat ukur sebanyak 140 dengan rentang usia 18-24 tahun. Hasil penghitungan penelitian menggunakan pearson product moment (p<0.05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi berprestasi aspek HS dan FF pada Mahasiswa Universitas Indonesia dengan urutan kelahiran tengah.

This research conducted to know the relationship between self concept and achievement motivation in University of Indonesia Students with Middle Birth Order. Achievement motivation is one of the topics in the area of education. Achievement motivation viewed through two aspects: Hope of Success (HS) and Fear of Failure (FF). A person that have an achievement motivation needs to understand their self concept to implement to their attitude or action. Self concept is one thing that can be seen in the adolescent phase. Different birth order appears in the middle of the child so that makes it unique compared to his brother. Survey respondents who filled a total of 140 measuring instrument with an age range of 18-24 years. The results of research using the pearson product moment (p <0.05) showed that there is a significant relationship between self-concept and achievement motivation aspects of HS and FF in University of Indonesia Students with middle birth order."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitranti Anindya Ayu
"Prestasi menjadi salah satu isu penting pada remaja. Ayah berperan penting dalam pencapaian prestasi pada anak. Penelitian ini meneliti hubungan antara keterlibatan ayah dengan aspek hope for success (HS) dan fear of failure (FF) dari motivasi berprestasi pada mahasiswa Universitas Indonesia dengan urutan kelahiran sulung. Alat ukur yang digunakan yaitu Reported Father Involvement Scale (RFIS), bagian dari Father Involvement Scale (FIS) yang disusun oleh Finely dan Schwartz (2004) untuk mengukur keterlibatan ayah dan Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) yang disusun oleh Lang dan Fries (2006) untuk mengukur kedua aspek motivasi berprestasi. Subjek penelitian ini berjumlah 206 orang yang tersebar dari 12 fakultas dan 1 program studi di Universitas Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara keterlibatan ayah dan aspek hope for success (HS) (r=0,086; p>0,05; two tailed) dan fear of failure (FF) (r=-0,064; p>0,05; two tailed) dari motivasi berprestasi pada mahasiswa Universitas Indonesia dengan urutan kelahiran sulung.

Achievement is one important issue in teenagers and father has important role in the life of their children. This study focused on correlation between father involvement with achievement motivation aspects on hope for success (HS) and fear of failure (FF), in Universitas Indonesia firstborns. There are two instruments used, Reported Father Involvement Scale (RFIS), which is part of Father Involvement Scale (FIS) developed by Finely and Schwartz (2004) to measure father involvement, and Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R), developed by Lang and Fries (2006) to measure both achievement motivation aspects. The participants are 206 students from 13 faculties and 1 study program in Universitas Indonesia.
The results shown no significant correlation between father involvement with achievement motivation aspects on hope for success (HS) (r=0,086; p>0,05; two tailed), and there are no significant correlation between father involvement and fear of failure (FF) aspect (r=-0,064; p>0,05; two tailed), in Universitas Indonesia first borns.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Leofitri
"Laki-laki pada keluarga Batak Toba memiliki peran yang penting karena membawa marga keluarganya dan dituntut untuk memiliki prestasi yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbandingan motivasi berprestasi dan urutan kelahiran psikologis pada remaja laki-laki Batak Toba. Motivasi berprestasi diukur menggunakan Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) yang disusun oleh Lang & Fries (2006) menghasilkan skor motivasi berprestasi hope of success dan fear of failure. Urutan kelahiran psikologis akan menggunakan alat ukur White-Campbell Psychological Birth Order Inventory (PBOI) yang disusun oleh Campbell, White & Stewart (1991) menghasilkan kategorisasi skor urutan kelahiran yang dipersepsikan oleh individu di dalam keluarganya. Responden penelitian sebanyak 124 laki-laki bersuku Batak Toba dan berusia 18-24 tahun. Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan motivasi berprestasi hope of success pada urutan kelahiran psikologis remaja laki-laki di keluarga Batak Toba. Kemudian, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan motivasi berprestasi fear of failure pada urutan kelahiran psikologis remaja laki-laki di keluarga Batak Toba.

Male in Batak Toba’s family have an important role because they inherit the family name and demanded to have high achievements. This research is aimed to find comparisons of achievement motivation and psychological birth order in male adolescence of Batak Toba tribe. In this research, achievement motivation measured with Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) developed by Lang & Fries (2006), which will result achievement motivation score in hope of success and fear of failure. Next, the researcher measured the psychological birth order with White-Campbell Psychological Birth Order Inventory (PBOI) developed by Campbell, White & Stewart (1991) which will give the categorization of respondent’s birth order that perceived by the individual in his family. Respondents in this research are 124 male adolescence, aged 18-24 and have Batak Toba’s tribe. The research found that there are differences of achievement motivation hope of success in psychological birth order male adolescence Batak Toba’s tribe and there is no difference of achievement motivation fear of failure in psychological birth order male adolescence Batak Toba’s tribe."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shita Harfiana
"[Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara self-esteem dan motivasi berprestasi pada mahasiswa perantau di Universitas Indonesia. Partisipan penelitian berjumlah 71 orang mahasiswa laki-laki dan perempuan yang berusia antara 18-23 tahun. Self-esteem adalah sikap positif atau negatif seseorang terhadap dirinya sendiri. Motivasi berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan
sesuatu dengan baik atau meraih kesuksesan yang dibuktikan dengan kegigihan dan usaha dalam menghadapi kesulitan. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Pengukuran self-esteem menggunakan
alat ukur Rosenberg Self-Esteem Scale sementara motivasi berprestasi diukur menggunakan Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dan motivasi
berprestasi pada mahasiswa perantau di Universitas Indonesia (r= .340, p < 0.01). Hasil tersebut membuktikan bahwa self-esteem dan motivasi berprestasi memiliki peran penting pada kesuksesan akademis seseorang dan juga aspek kehidupan yang lain terutama pada mahasiswa perantau di Universitas Indonesia.

This study was conducted to find the relationship between self-esteem and achievement motivation among migrant students at Universitas Indonesia. Participants study of 71 students between the ages of 18-23 years. Self-esteem is a positive or negative attitude toward a particular object, namely, the self. Achievement motivation is the need to perform well or the striving for success, evidenced by persistence and effort in the face of difficulties. The study was a correlational study using a quantitative approach. Self-esteem was measured by -esteem Scale (RSES) and achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). The result showed a significant relationship between self-esteem and achievement motivation (r= .340, p < 0.01). The result proved that self-esteem and achievement motivation has an important role in academic performance as well as other aspects of life, especially among migrant students at Universitas Indonesia., This study was conducted to find the relationship between self-esteem and
achievement motivation among migrant students at Universitas Indonesia.
Participants study of 71 students between the ages of 18-23 years. Self-esteem is a
positive or negative attitude toward a particular object, namely, the self.
Achievement motivation is the need to perform well or the striving for success,
evidenced by persistence and effort in the face of difficulties. The study was a
correlational study using a quantitative approach. Self-esteem was measured by
􀀵􀁒􀁖􀁈􀁑􀁅􀁈􀁕􀁊􀂶􀁖􀀃 􀀶􀁈􀁏􀁉-esteem Scale (RSES) and achievement motivation was
measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). The result showed a
significant relationship between self-esteem and achievement motivation (r= .340,
p < 0.01). The result proved that self-esteem and achievement motivation has an
important role in academic performance as well as other aspects of life, especially
among migrant students at Universitas Indonesia.]
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Sari
"[ABSTRAKbr
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan motivasi berprestasi pada mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di Universitas Indonesia. Menurut Scheier dan Carver (1985) optimisme adalah keyakinan secara umum bahwa akan terjadi sesuatu yang baik. Menurut Atkinson (dalam Passer, 2007) motivasi berprestasi adalah keinginan yang positif untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam suasana persaingan untuk memperoleh sukses dengan standar yang tinggi. Secara keseluruhan, 247 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner optimisme dan motivasi berprestasi. Pengukuran optimisme menggunakan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver dan Bridges (1994), sedangkan motivasi berprestasi diukur menggunakan alat ukur Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) oleh Lang dan Fries (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimisme dan motivasi berprestasi memiliki korelasi positif yang signifikan (r=0,15, p=0,018) Hasil korelasi antara optimisme dan dimensi-dimensi motivasi berprestasi menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara optimisme dan motivasi berprestasi dimensi hope of success (r=0,216, p=0,001) dan tidak tidak terdapat korelasi antara optimisme dan motivasi berprestasi dimensi fear of failure (r=0,025, p=0,701).;This research was conducted to investigate the correlation between optimism and achievement motivation among college student with Bidikmisi scholarship at Universitas Indonesia. According to Scheier and Carver (1985) optimism is general expectation the good thing will happen. According to Atkinson (in Passer, 2007) achievement motivation is a positive desire to accomplice task and complete successfully with standars of excellence. Overall, 247 Bidikmisi student was participated in this research by filling out the questionnaire optimism and achievement motivation. Optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheier, Carver and Bridges (1994), while achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) constructed by Lang and Fries (2006). The result show that there is a significant positive relationship between optimism and achievement motivation (r=0,15, p=0,018) hope of success aspect (r=0,216, p=0,001) and there is no relationship between optimism and achievement motivation fear of failure aspect (r=0,025, p=0,701)., This research was conducted to investigate the correlation between optimism and achievement motivation among college student with Bidikmisi scholarship at Universitas Indonesia. According to Scheier and Carver (1985) optimism is general expectation the good thing will happen. According to Atkinson (in Passer, 2007) achievement motivation is a positive desire to accomplice task and complete successfully with standars of excellence. Overall, 247 Bidikmisi student was participated in this research by filling out the questionnaire optimism and achievement motivation. Optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheier, Carver and Bridges (1994), while achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) constructed by Lang and Fries (2006). The result show that there is a significant positive relationship between optimism and achievement motivation (r=0,15, p=0,018) hope of success aspect (r=0,216, p=0,001) and there is no relationship between optimism and achievement motivation fear of failure aspect (r=0,025, p=0,701).]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Suralaga
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban tentang hubungan antara sikap orang tua terhadap anak berbakat dan "Task Commitment" siswa berbakat dengan prestasi belajar. Penelitian dilaksanakan pada dua SMU unggulan (SMU Plus) di Jakarta, yaitu SMUN 70 dan SMUN 68.
Subyek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik "Purposive Sampling" yaitu memilih anak berbakat berdasarkan data skor inteligensi (IQ ? 120) dam Tes Inteligensi Kolektif Indonesia -- Tinggi (TIKI-T) dan skor kreativitas (CQ 110) dari Tes Kreativitas Verbal (TKV- Konstruksi Utami Munandar). Dan 655 siswa kelas II, jumlah subyek yang berbakat adalah 63 orang (9,6%).
Sikap orang tua diukur dengan instrumen "Skala Sikap Orang Tua Terhadap Anak Berbakat" yang disusun sendiri, sedangkan "Task Commitment" siswa diukur dengan "Skala Pengikatan Diri Anak Berbakat Terhadap Tugas" konstruksi Yaumil Achir yang dimodifikasi. Sebelum digunakan, kedua alat ukur tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Skala sikap orang tua meliputi dimensi penerimaan terhadap keberbakatan, harapan tentang prestasi anak, perlindungan terhadap anak, pemberian tanggung jawab dan sikap pengasuhan. Skala "Task Commitment" Anak Berbakat meliputi dimensi kemampuan mengarahkan perilaku ke tujuan yang nyata, menetapkan "goal" di atas rata-rata, belajar dengan disiplin dan rencana, belajar secara mandiri serta ketangguhan/ keuletan.
Data prestasi belajar diambil dari nilai Rapor Catur Wulan 1, yaitu nilai rata-rata seluruh bidang studi. Diteliti pula nilai per bidang studi yang diperoleh melalui Ulangan Umum Bersama (UUB), yaitu nilai Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi dan PPKN.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara sikap orang tua terhadap anak berbakat pada dimensi perlindungan terhadap anak dengan prestasi belajar Bidang Studi Bahasa Inggris. Pada dimensi lainnya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap orang tua dengan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan pula bahwa ada hubungan positif antara "Task Commitment" siswa secara umum dan perdimensi dengan prestasi belajar, namun hubungan tersebut tidak signifikan.
Untuk meningkatkan mutu SMU unggulan (SMU Plus) dan pelayanan siswa berbakat disarankan agar diupayakan terns peningkatan kualitas guru dan proses belajar mengajamya. Penambahan waktu belajar hendaknya lebih diarahkan untuk membantu perkembangan dan memenuhi kebutuhan siswa secara individual, antara lain dengan mendorong siswa melakukan penelitian-penelitian, baik penelitian survai maupun eksperimental. Kepada siswa yang teridentifikasi sebagai berbakat dan orang tua mereka perlu diberikan pemahaman tentang keberbakatan dan upaya pengembangannya. Pelayanan Bimbingan Konseling juga perlu lebih ditingkatkan.
Temuan dalam penelitian menunjukkan bahwa calon siswa SMU yang mempunyai NEM SMP tinggi tidak selalu diikuti dengan prestasi belajar yang tinggi pula di SMU. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor situasional siswa pada saat evaluasi belajar dilaksanakan. Karena itu sistem penerimaan siswa berdasarkan NEM saja perlu dipertimbangkan kembali.
Dalam penelitian selanjutnya perlu diupayakan antara lain : pengambilan subjek yang lebih luas, penyusunan instrumen yang lebih baik, serta pengukuran aspek-aspek lain yang mungkin mempengaruhi prestasi belajar siswa berbakat. Dapat pula dilakukan perbandingan antara "task commitment" siswa berbakat dengan siswa berkemampuan normal yang berprestasi tinggi.
Lebih lanjut perlu juga dilakukan penelitian terhadap orang-orang yang sudah bekerja untuk melihat apakah ada hubungan antara prestasi akademis dengan prestasi kerja.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fadlin Ananta
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara social comparison dan motivasi berprestasi pada mahasiswa di Indonesia. Partisipan penelitian ini adalah 488 mahasiswa program sarjana dan diploma dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Social comparison diukur dengan menggunakan INCOM oleh Gibbons dan Buunk (1999). Motivasi berprestasi diukur dengan menggunakan AMS-R oleh Lang dan Fries (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa social comparison dimensi ability tidak berkorelasi secara signifikan dengan motivasi berprestasi dimensi hope of success, namun berkorelasi secara positif dan signifikan dengan dimensi fear of failure. Social comparison dimensi opinion berkorelasi secara positif dan signifikan dengan motivasi berprestasi dimensi hope of success dan dimensi fear of failure. Dari hasil tersebut, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan untuk melihat pengaruh antara kedua variabel itu.

This study was conducted to investigate the correlation between social comparison and achievement motivation among college students. The participants were 488 undergraduate and diploma students from various universities in Indonesia. Social comparison was measured by INCOM, constructed by Gibbons and Buunk (1999). Achievement motivation was measured by AMS-R, constructed by Lang and Fries (2006). The results show that social comparison?s ability dimension is not significantly correlated with hope of success dimension of achievement motivation, but positively and significantly correlated with the fear of failure dimension. Social comparison's opinion dimension is positively and significantly correlated with achievement motivation's hope of success dimension and fear of failure dimension. Based on these findings, further research is suggested to find the effect between these two variables.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhien Citra Ganeshty
"Mahasiswa di perguruan tinggi menemui tantangan maupun kemunduran akademik sehari-hari yang harus mereka hadapi. Tantangan dan kesulitan akademik di perguruan tinggi berbeda dari jenjang pendidikan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan perspektif Self-Determination Theory dan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi dari motivasi external regulation, introjected regulation, identified regulation, dan motivasi intrinsik dalam memprediksi academic buoyancy. Sampel penelitian adalah 463 mahasiswa S1 Universitas Indonesia perempuan = 75. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis statistik Regresi Berganda.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motivasi yakni menggunakan The Academic Self-Regulation Scale Vansteenkiste, Sierens, Soenens, Luyckx, Lens, 2009, sedangkan untuk mengukur academic buoyancy digunakan alat ukur Academic Buoyancy Scale Martin Marsh, 2008. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi introjected regulation, maka semakin rendah academic buoyancy. Selain itu, semakin tinggi motivasi identified regulation dan motivasi intrinsik, maka semakin tinggi pula academic buoyancy. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa motivasi yang berasal dari dalam diri individu dapat memprediksi perilaku yang adaptif dalam menghadapi tantangan dan kemunduran akademik sehari-hari.

College students meet academic challenges and setbacks on a daily basis that they have to face. Those academic challenges and difficulties are different than the previous education levels. This research is using Self Determination Theory perspective and aimed to examine the contibution of motivation external regulation, introjected regulation, identified regulation, and intrinsic motivation to predict academic buoyancy. The sample of this study is 463 undergraduate college students in University of Indonesia female 75 The research method of this study is quantitative method, with statistical analyses of Multiple Regression.
The measurement of motivation was using The Academic Self Regulation Scale Vansteenkiste, Sierens, Soenens, Luyckx, Lens 2009, and the measurement of academic buoyancy was using Academic Buoyancy Scale Martin Marsh, 2008. The results indicate that the higher introjected regulation, the lower academic buoyancy. Furthermore, the higher identified regualtion and intrinsic motvation, the higher academic buoyancy. The implication of this study is that intrinsic motivation which derived from within oneself can predict adaptive behavior in the face of everyday academic challenges and setbacks.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumarni Sityati
"Penelitian ini membahas tentang determinan yang mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menggali determinan yang mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8 Yogyakarta. Prestasi belajar sebagai variabel terikat diambil untuk mata pelajaran matematika siswa kelas IX dengan tolok ukur nilai raport siswa. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 249 siswa. Alat analisis data yang digunakan yaitu regresi berganda dengan metode stepwise.
Hasil penelitian menemukan bahwa determinan yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar matematika siswa kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8 Yogyakarta adalah waktu belajar di rumah, penghargaan yang diterima dari orangtua, sikap atau tindakan guru jika ada siswa yang mendapat nilai jelek, sikap atau tindakan guru jika ada siswa yang tidak mengerjakan tugas matematika, sikap atau tindakan kepala sekolah jika ada siswa yang tidak disiplin, dan pendidikan terakhir ibu. Pengaruh dari indikator-indikator tersebut terhadap pencapaian prestasi belajar matematika siswa sebesar 60,3 %.

This research is subject to determinants those influence to Learning Achievement In Mathematics of Students Grade IX in SMPN 5 Yogyakarta and SMPN 8 Yogyakarta. This research use quantitative paradigm to find determinants those influence to Learning Achievement In Mathematics Students Grade IX in SMPN 5 Yogyakarta and SMPN 8 Yogyakarta. Learning achievement, as dependent variable, is used for mathematics of students on grade IX with value of record card as a measurement tool (instrument) . Total sample that used in this research is 249 students. Data analysis uses multiple regression with stepwise method.
The research found that determinants influence to learning achievement in mathematics of students on grade IX in SMPN 5 Yogyakarta and SMPN 8 Yogyakarta are time for study at home, appreciation from the parents, reaction of the teacher when the student get a bad score in mathematics, reaction of the teacher when the student do not furnish mathematics task in time, reaction of the headmaster to the undisciplined student, and the last is education from the mother. Influence of the determinants to learning achivement in mathematics is 60,3%."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27800
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumarni Styati
"Penelitian ini membahas tentang determinan yang mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menggali determinan yang mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8 Yogyakarta. Prestasi belajar sebagai variabel terikat diambil untuk mata pelajaran matematika siswa kelas IX dengan tolok ukur nilai raport siswa. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 249 siswa. Alat analisis data yang digunakan yaitu regresi berganda dengan metode stepwise.
Hasil penelitian menemukan bahwa determinan yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar matematika siswa kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8 Yogyakarta adalah waktu belajar di rumah, penghargaan yang diterima dari orangtua, sikap atau tindakan guru jika ada siswa yang mendapat nilai jelek, sikap atau tindakan guru jika ada siswa yang tidak mengerjakan tugas matematika, sikap atau tindakan kepala sekolah jika ada siswa yang tidak disiplin, dan pendidikan terakhir ibu. Pengaruh dari indikator-indikator tersebut terhadap pencapaian prestasi belajar matematika siswa sebesar 60,3 %.

This research is subject to determinants those influence to Learning Achievement In Mathematics of Students Grade IX in SMPN 5 Yogyakarta and SMPN 8 Yogyakarta. This research use quantitative paradigm to find determinants those influence to Learning Achievement In Mathematics Students Grade IX in SMPN 5 Yogyakarta and SMPN 8 Yogyakarta. Learning achievement, as dependent variable, is used for mathematics of students on grade IX with value of record card as a measurement tool (instrument). Total sample that used in this research is 249 students. Data analysis uses multiple regression with stepwise method.
The research found that determinants influence to learning achievement in mathematics of students on grade IX in SMPN 5 Yogyakarta and SMPN 8 Yogyakarta are time for study at home, appreciation from the parents, reaction of the teacher when the student get a bad score in mathematics, reaction of the teacher when the student do not furnish mathematics task in time, reaction of the headmaster to the undisciplined student, and the last is education from the mother. Influence of the determinants to learning achivement in mathematics is 60,3%."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T 28353
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>