Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116807 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chilvia Manzalina
"Skripsi ini memiliki judul Upaya-Upaya Pengurangan Aktivitas Anak Turun ke Jalanan (Studi Deskriptif pada Lembaga Indonesian Street Children Organization) dengan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai upaya-upaya yang dilakukan ISCO Foundation dalam mengurangi aktivitas anak-anak turun ke jalanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.
Hasil dari penelitian ini membahas mengenai bentuk-bentuk upaya yang diterapkan lembaga ISCO Foundation dalam mengurangi aktivitas anak turun ke jalanan menggunakan model Center Based. Penelitian ini menunjukkan adanya faktor-faktor pendukung seperti sarana pelayanan, sumber daya manusia lembaga, masyarakat, modal, dan jaringan kerjasama. Selain itu juga faktor-faktor penghambat seperti teknis pelayanan yang kurang baik, target pelayanan yang bermasalah, serta beberapa pihak yang tidak kooperatif untuk diajak bekerjasama.
This thesis is about intervention model in decreasing children activity on the street (Descriptive Study of Indonesian Street Children Organization) in order to describe intervention model of ISCO Foundation. This thesis used qualitative approach and descriptive research.
The results of this study are about intervention model of ISCO in decreasing children activity on street which is called community-based model. During the model is apllied, there are several supporting factors such as service facilities, human resources of ISCO, financial, society, and networking. As for inhibiting factors, there are several problems on service, the targets, and the networkings."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirda Amalia
"Tesis ini membahas tentang Pelaksanaan Program Children Educational Support dalam mengurangi prevalensi anak jalanan oleh Yayasan ISCO. Dilatarbelakangi oleh masih banyak anak miskin rentan ke jalan akibat sulitnya akses ke layanan pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara dengan 9 informan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan program sudah berjalan dengan cukup baik ditandai dengan berkurangnya anak dampingan yang turun ke jalan disebabkan adanya pemberian bantuan dalam pendidikan formal dan non formal. Hal ini menjadikan terpenuhinya kebutuhan anak miskin untuk mendapatkan pendidikan sejak usia dini sehingga intensitas untuk bekerja di jalan terminimalisir.

The thesis discusses about the implementation of children educational support in reducing prevelance of street children by ISCO Foundation. Motivated by many poor children vulnerable to be street cause the difficulty of access to educational services. This research used a qualitative approach. Collecting data using observation and interview with 9 informant.
The study results show that implementation of program has already ran fairly well characterized by reduced child beneficieris who took the streets due to provision of assistance in formal and non-formal education. This made the fulfillment of poor children needs to get an education from early age so the intensity of street work has minimized.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donna Maulana
"Penelitian ini membahas tahap proses pelaksanaan rehabilitasi sosial terhadap anak jalanan di Social Development Center for Street Children (SDC) Bambu Apus dan juga faktor penghambat pelaksanaan rehabilitasi sosial di Social Development Center for Street Children (SDC) Bambu Apus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif.
Hasil penelitian menggambarkan proses rehabilitasi sosial, meliputi tahapan pendekatan awal, assessment, rencana intervensi, pelaksanaan intervensi, pemulangan (reintegrasi), terminasi, dan juga monitoring, serta faktor penghambat pelaksanaan rehabilitasi sosial.

This research discusses the stages of the social rehabilitation process in Social Development Center for Street Children (SDC) Bambu Apus and also factors inhibiting during the implementation of social rehabilitation at the Social Development Center for Street Children (SDC) Bambu Apus. This study used a qualitative approach with descriptive research method.
The research results illustrate the social rehabilitation process, covering the early stages of the approach, assessment, intervention plan, the implementation of the intervention, repatriation (reintegration), termination, and also monitoring, as well as factors inhibiting the implementation of social rehabilitation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Syarif
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran resiliensi pada anak jalanan, serta ingin menggali faktor-faktor apa saja yang membentuk resiliensi pada anak jalanan. Pengertian resiliensi yang digunakan merujuk pada lima karakteristik resiliensi dari Wagnild (2010) yaitu meaningfulness, perseverance, equanimity, self reliance dan existential aloness. Skala sikap RS-14 (Wagnild & Young, 2009) digunakan untuk memperoleh gambaran resiliensi dan wawancara mendalam dilakukan guna mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat membentuk resiliensi pada. Penelitian ini dilakukan di jalanan ibukota Jakarta. Partisipan penelitian terdiri dari 31 orang dengan rentang usia 12-17 tahun dan untuk wawancara mendalam jumlah partisipan adalah tiga orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata partisipan mendapatkan skor resiliensi tinggi. Faktor yang mempengaruhi adalah faktor internal yaitu terutama keinginan mereka untuk memperoleh masa depan yang lebih baik, dan faktor eksternal yang juga mempunyai pengaruh besar bagi anak jalanan untuk bertahan adalah teman-teman. Sejumlah saran untuk penelitian selanjutnya juga turut disertakan.

This study was conducted in order to get an overview of resilience in street children, and wanted to explore what are the factors that build up the resilience of street children. Definition of resiliense used refer to the five characteristics of resilience Wagnild (2010), namely meaningfulness, persevarance, equanimity, self reliance, and existential aloness. Resilience scale RS-14 (Wagnild & Young, 2009) is used to obtain a picture of resilience and in depth interviews conducted to obtain information about factors that may build resilience. The research was conducted on the sreets of the capital city of Jakarta. Study participants consisted of 31 persons, and the age range is 12-17 years and for in depth interviews participants consisted three people. The result showed that on average participants get high scores of resiliency. Factors that affect the internal factor is their own desire to get a better future, and external factors which have a major influence for street children to survive are peers. A suggestions for future research were also included.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Mirza Apriani
"Skripsi ini membahas mengenai tahapan pelayanan anak jalanan di Yabim Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tahapan pelayanan dan sumber pendukung pelayanan anak jalanan di Yabim Depok. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pendekatan personal sering digunakan pada proses pelayanan mulai dari tahap penjangkauan, masuk rumah singgah, persiapan penerimaan kegiatan, penerimaan kegiatan, dan pengakhiran pelayanan. Pada penelitian ini terlihat relawan dan peer group sebagai sumber daya manusia mempunyai peran yang penting dalam proses pelayanan.

The focus of the study is about service for street children at Yabim Depok. Qualitative method used in this research with descriptive design. The aim of this study is to know the description of the service?s step and supporting system for the street children at Yabim Depok. The result of this study shows the personal approaches usually used in the service?s step which are started from outreach?s step, joins halfway-house, preparation program acceptance, acceptance program until ends of service. In those social services, volunteer and peer groups play majoring roles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Nazmi Rifa
"Penelitian ini membahas tentang modal sosial yang terdiri dari jaringan, kepercayaan, dan norma dalam organisasi dengan studi kasus Indonesia Street Children Organization, serta menggambarkan fungsi modal sosial yang dimiliki organisasi dalam upaya penggalangan dana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial memiliki fungsi mendukung kebehasilan upaya penggalangan dana yang dilakukan oleh organisasi
This research discusses about social capital in organization which consists of networks, trust, and norms with study case Indonesia Street Children Organization, along with discussion about the function of social capital for fundraising. This research uses a qualitative approach and is a descriptive research. The result shows that social capital has supporting functions to achieve a successful fundraising."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kris Hendrijanto
"Krisis ekonomi yang berlanjut dengan krisis multidimensi yang dialami Indonesia, telah mengakibatkan melonjaknya jumlah keluarga miskin. Tekanan ekonomi yang dialami oleh keluarga miskin tersebut, menempatkan 'anak' sebagai pihak yang paling sering dikorbankan, mulai dari anak yang harus berhenti sekolah di usia dini, hingga anak yang terpaksa harus ikut bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Tak urung, jalanan menjadi pilihan yang rasional bagi anak-anak tersebut untuk mencari nafkah. Kehidupan sebagai anak jalanan menghadapkan anak-anak tersebut pada kondisi yang rawan bagi terjadinya berbagai bentuk tindak kekerasan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi berbagai dimensi dan pola kekerasan yang dialami oleh anak jalanan, berikut siapa saja pihak-pihak yang menjadi pelaku kekerasan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu sebuah pendekatan penelitian yang bertitik tolak dari paradigma fenomenologis yang objektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok sosial tertentu. Pendekatan kualitatif dipilih karena sasaran atau obyek penelitian dalam penelitian ini dibatasi, yang hal ini dimaksudkan agar penggalian data dapat dilakukan secara lebih mendalam. Interaksi antara peneliti dan .informan menjadi hal yang sangat esensial dan menjadi fokus dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian studi kasus, dengan menempatkan 3 (tiga) anak jalanan yang tinggal di Yayasan SEKAR Tanjung Priok Jakarta Utara sebagai subyek kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (depth interview), observasi, dan studi dokumentasi. Analisa data dilakukan melalui proses mulai dari pembuatan transkrip wawancara, membuat terra-tema dan sub tema berdasarkan instrumen penelitian dan pengembangannya di lapangan, kernudian mengkategorisasikan keseluruhan informasi (transkrip) berdasarkan tema yang ditetapkan dan mereduksi informasi yang tidak sesuai dengan tema-tema tersebut, sampai dengan melakukan interpretasi untuk menyimpulkan temuan-temuan di lapangan tersebut berdasarkan pertanyaan penelitian.
Teori-teori yang diperlukan untuk memperluas wawasan peneliti sebelum turun ke lapangan dan sebagai dasar pijakan teoritis bagi pelaksanaan analisis terhadap hasil penelitian ini meliputi teori tentang anak jalanan (pengertian anak jalanan, karakteristik anak jalanan, dan faktor penyebab menjadi anak jalanan), serta teori tentang kekerasan (pengertian kekerasan, kekerasan terhadap anak, dimensi-dimensi kekerasan, pola kekerasan, pelaku kekerasan, dan faktor penyebab terjadinya kekerasan, serta hak-hak dan kebutuhan anak). Selanjutnya, teori yang dikemukakan oleh Galtung menjadi teori utama yang digunakan untuk menganalisis tentang dimensi dan pola kekerasan, berikut pelaku kekerasan terhadap anak jalanan, sebagaimana yang menjadi tujuan penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis penelitian, dapatlah disimpulkan bahwa anak jalanan memang hidup dalam situasi yang penuh dengan kerawanan. Mereka seringkali menjadi korban dari berbagai bentuk tindakan kekerasan, baik kekerasan yang bersifat personal maupun struktural, baik yang menampakkan dimensi fisik maupun psikologis, baik yang ada obyek maupun tanpa obyek, serta baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kekerasan personal atau disebut juga dengan kekerasan langsung adalah kekerasan yang menyangkut pribadi (person), karena baik subyek maupun obyek- dari kekerasan tersebut adalah manusia konkrit. Kekerasan personal memiliki sifat dinamis, mudali diamati, memperlihatkan fluktuasi yang hebat yang dapat menimbulkan terganggunya 'realisasi jasmani dan mental aktual' seseorang berada di bawah 'realisasi potensialnya'. Adapun kekerasan struktural atau disebut juga dengan kekerasan tidak langsung adalah kekerasan yang terjadi karena munculnya situasi-situasi negatif seperti ketimpangan-ketimpangan dalam sumber daya, pendapatan, kepandaian, pendidikan dan monopoli kekeasaan pada sekelompok orang tertentu yang mengakibatkan terjadinya kemiskinan atau ketidakadilan sosial. Situasi seperti itu menyebabkan sekelompok orang tertentu berada pada posisi sub-ordinat, tersisih, termarginalkan, dan tereksploitasi, sedemikian hinga realisasi aktualnya berada di bawah realisasi potensialnya. Penelitian ini juga berhasil memetakan bahwa terdapat pihak-pihak yang dapat menjadi pelaku kekerasan terhadap anak jalanan. Pihak-pihak tersebut terdiri atas; orang tualkeluarga anak jalanan, anak jalanan yang lain (sesama anak jalanan), masyarakat umum, dan pemerintah (aparat). Oleh karena itu, tesis ini mengakhiri tulisannya dengan memberikan rekomendasi terhadap pihak-pihak tersebut, dengan harapan keberadaan anak jalanan maupun tindakan kekerasan yang terjadi terhadapnya dapat diminimalisir di waktu-waktu ke depan.

Economic crisis which is continued by multidimensional crisis that is suffered by Indonesia, has increased quantity of poverty family. The economic pressure which is suffered by that poverty family, put children as injured party, start on children which must stop their school in young age, until children which must work to increase family's income. For sure, street is a rational choice for that children to get income. Living as street children make them very anxious for many violence. This research is aimed to identify all dimension and violence model which is suffered by street children, and also who do the violence.
This research use qualitative approach, it is a research approach which is based on phenomenological paradigm that it's objectivity is built on formulation about certain situation as being felt by person or any social community. A qualitative approach is choused because of target or object of research in this research is limited, in order to gather data can be done deeper. Interaction between researcher and informant is being very essential and being focus of research. This research use case study research type, which put 3 (three) street children that live in Yayasan SEKAR Tanjung Priok, North Jakarta as case subject. Data gathering is done by depth interview, observation and documentation study. Data analyzing is done by process, start on making interview transcript, making themes and sub theme base on research instrument and its field improvement, and then categorizing all information (transcript) base on decided theme and information reduction which not correspond with the themes, until interpretation to summarize data in the field by research question.
Theory which is needed to extend the researcher knowledge before to go to field and as base of theoretical stepping for implementation of analyze by result of this research including the theory about street children (definition, characteristic, and cause factor its become to the street children), and also theory about violence (definition of violence, violence for the street children, violence's dimension, violence's pattern, violence perpetrator, and cause factor of violence, also rights and child requirement). Hereinafter, theory which is opened by Galtung has become the major theory which is used to analyze about dimension and violence's pattern, following violence perpetrator to street children, as becoming this research target.
Pursuant to result of analyze the research, inferential that the street children it is true live in the situation which is full of crisis. They oftentimes have become the victim from various form of violence action, including of violence having the character of personal and also structural, both of looking at physical dimension and psychological, both of there is object and without object, and also both of willful and do not willful. Personal violence or referred as also direct violence is violence which is concerning personal, because of both of subject and also object from the violence is human real. Personal violence have a dynamic quality, it is easy to perceived, showing good fluctuation which can generate annoying of 'physical realization and the actual of mentality' somebody under its 'potential realization'. As for structural violence or referred as also indirect violence its happened because of negative situations appearance like lameness in resource, income, cleverness, education and the power monopolies at certain community which is resulting both of poverty and social injustice. Its condition have caused it certain community to be at sub-ordinate position, excluded, marginal, and exploited, thus the actual realization its under the potential realization. This research also succeed to map the presence of violence perpetrator to the street children, that are; their parent or their family, other street children, public society, and government. Therefore, this thesis terminate its article by giving recommendation to all of them with expectation that the existence of street children and also violence action that happened for them can be minimized to the future."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Amanda Sari
"Setiap anak berhak mendapatkan kehidupan layak untuk pengembangan fisik, mental, spiritual, moral dan sosial serta dilindungi dari eksploltasi ekonomi. Pada kenyataannya, tidak semua anak beruntung mendapatkan hal tersebut dalam proses tumbuh kembangnya. Anak jalanan timbul akibat kesenjangan ekonomi yang semakin meluas dan perkembangan kota-kota yang pesat karena tuntutan untuk meraih pendapatan.
Berdasarkan data diketahui bahwa persentase tertinggi anak jalanan berada pada usia sekolah. Hal ini cukup meresahkan mengingat usia sekolah merupakan dasar dari mereka untuk mengembangkan berbagai kemampuan dasar yang dibutuhkan seperti keterampilan dasar sekolah, berpikir kreatif dan logis, penilaian moral, hubungan ternan sebaya serta aktlf berpartisipasi dalam kegiatan yang dinamis.
Anak jalanan meluangkan sekitar 68 % waktunya di jalan untuk bekerja, bermain bahkan ada yang tidur di jalan. Dalam membina hubungan dengan ternan anak jalanan dlketahui memiliki hubungan yang kuat dan kompak di dalam kelompok. Dengan lingkungan sosial tersebut maka anak jalanan ingin dilihat gambarannya dalam konteks kompetenSi sosial, yaknl aspek yang penting dalam perkembangan sosial-emosi anak uSia sekolah dalam membina dan mempertahankan hubungan sosial.
Subyek penelitian adalah (X)N, yakni anak jalanan yang memiliki pekerjaan di jalanan dan kembali pada kelumga setlap hari atau akhir minggu; dan CDF, yakni anak jalanan yang memlliki ikatan keluarga yang kurang dekat bahkan terpisah-pjsah, mereka bahkan tidur dan tinggal di jalanan. Dengan berbagai risiko yang dialami anak jalanan, dan pemalakan, dltangkap aparat, hingga risiko obat IErlarang dan penyimpangan seksual, maka kompetenSi soSial dikaitkan dengan mekanisme coping terhadap sumber stres yang dialaminya. Berdasarkan aspek-aspek kompetenSi sosial, subyek dlgolongkan sebaQal anak yang memiliki kompetensi soSial balk dan buruk dan dikaitkan dengan mekanisme coping atau cara-cara yang dilakukan dalam menghadapj sumber stress.
Metode kualltatif dipilih pada penelillan lni untuk menghasllkan data deskriptif yang menggambarkan tema-tema dan dimensi kehidupan soSial. Teknik yang dlgunakan adalah wawancara dengan pedoman umum dan observasi. Subyek penelitlan adalah anak jalanan usia sekolah 9 -12 tahun dan memiliki kategorl CON dan COF. Jumlah subyek4 orang dengan 2 kasus pada maslng·masing kategori.
Berdasarkan analisis antar kasus maka gambaran yang diperoleh; pada kedua kategon anak jalanan menonjol pada aspek perkembangan sosial seperti berhubungan dengan orang lain, mampu bekerja sama dan empai. Hal lain yang menojol adalah penggunaan uang sehan-hari. Perbedaan pada CON dan COF, seat ini CON masih bersekolah sehingga mereka leblh menguasai keterampilan dasar sekolah dan konsep waktu. Selain itu CON menjaga kebersihan dan bertanggung jawab pada sekolah dan orangtua. Pada COF, kemampuan membaca hanya dipergunakan untuk hal praktis sehan-hari seperti membaca petunjuk lalu lintas, nomor kendaraan dan arah lalu lintas.
Konsep seharl-harl di jalanan pada COF seperti mengenal minuman keras, obat-obat terlarang, hubungan seksual serta penyakltnya dan penyimpangan seksual. Dalam hubungannya dengan keluarga, anak jalanan mengalami kekerasan di dalam keluarga. Pada penggunaan uang, CON digunakan untuk menghidupi ekonomi keluarga sementara COF berlsiko untuk digunak an pada hal-hal yang tidak balk, seperti minuman keras atau ganja. Dari sisi orangtua, mereka umumnya memiliki kehidupan ekonomi yang suiit sehingga kurang dapat mengawaSi anak satu persatll, rentan terhadap kekerasan domestik serta mengharapkan anak bekerja. Interaksi anak jaian dengan orang dewasa berperan dalam menjaga anak terhadap perlakuan buruk orang lain. Hubungan COF mendukung solidaritas di dalam kelompoknya.
Kemampuan ber-empati pada COF leblh ditujukan pada ternan-ternan, sedangkan pada CON juga dengan orangtua. Ternan bagi anak jalanan merupakan sosok yang pentlng untuk bekerja, bermain, namun mereka umumnya tidak memiliki sa habet tetap. Risiko di jalanan lebih iuas pada anak laki-aki dan khususnya pula pada COF yang tinggal di jalanan. InformaSi yang dimiliki menyangkut masalah penyalahgunaan obat terlarang dan penyimpangan seksual.
Dalam menghadapi hambatan ftsik di jaian, anak biasanya menggunakan mekanisme coping untuk tindakan yang nyata. Jika terbentur masalah, mereka cenderung melakukan supresi. Begitu pula dalam menghadapi hambatan sosial, mereka menghadapl secara nyata kea.rali jika dalam kondiSi tidak berdaya maka mereka berkonsentrasi untuk mencan jalan keluar. Hambatan personal nampaknya dipengaruhi oleh faktor pribedi seperti anak yang takut menghadapi risiko, dan jenis kelamin yakni anak perempuan leblh sensitif pada kornentar orang lain atas dirinya.
Dari keempat anak jalanan maka kedua CON dapat digotongkan memiliki kompetensl sosial yang baik, sementara itu kedua COF memiliki kompetensi sosial yang buruk. Dalam kaitannya dengan mekanisme coping temyata tldak ada mekanisme khusus yang digunakan untuk masing-maSing kornpetensi sosial. Nampaknya hal ini tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi.
Saran yang dapat diberlkan pada penelitlan adalah studi lebih mendalam mengenai setiap aspek kompetensi SI)Sial seperti empatl, prososial dan kerjasama. Ada baiknya jika digabungksn antara penelitlan kualitatif dan kuantitatif. Cross-check dapat dilakukan dengan orang-orang yang terlibet dalam penanganan anak jalanan termasuk guru dan orangtua. Selaln itu hubungan kedekatan yang erat sebelum wawancara dlmulal dan observasi partisipatif dapat memperkaya hasil yang didapat. Untuk saran praktis, maka COF dapat diajak berdiskusi mengenai manfaat sekolah dan untuk merealisaslkan program pendidikan ini dapat bekerja sama dengan berbagal plhak. Dengan bantuan paramedis, psikolog dan ahli agama, anak diajak untuk membahas masalah penyalahgunaan obat terlarang dan masalah seksual."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Dimas H.S.
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai ruang gerak dan aktivitas anak jalanan untuk memahami seperti apa ruang aktivitas anak jalanan dalam kaitannya sebagai working children. Penyusunan skripsi dengan melakukan studi kasus lewat pengamatan dan wawancara tidak terstruktur dengan anak jalanan untuk mendapatkan pandangan subjektif dari mereka dan saya pribadi. Hasil penulisan memperlihatkan bahwa anak jalanan tidak ada niat mengambil alih kontrol ruang ¬ruang bekerja mereka, mereka hanya memasuki teritori tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Faktor-faktor yang menyebabkan ruang-ruang tersebut berpengaruh terhadap pergerakan dan aktivitas anak jalanan saat bekerja adalah affordances ruang tersebut, karakter teritori, serta jaminan akan pemenuhan kebutuhan dasar di ruang tersebut.

ABSTRACT
The focus of this study is street children's movement space and activities to understand street children's activity spaces as working children. The data were collected by means of observation and unstructured interview with street children, to get subjective point of view from street children and me. The study give understanding that street children have no purpose to control the spaces they work. Working spaces of street children give important affect to their self-development. Important things that affects street children's movements and activities when they work are affordances of the spaces, characteristic of territories, and insurances of basic needs."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S874
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Ajiningtyasasih
"Secara umum, angka putus sekolah anak-anak jalanan cukup tinggi. Namun, beberapa dari mereka memiliki persistensi/kegigihan yang tinggi dan dapat menyelesaikan pendidikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang berperan penting dalam membentuk persistensi/kegigihan siswa serta mendeskripsikan upaya dan tantangan yang dihadapi oleh Sekolah Nonformal Pusat Kegiatan Anak (PKA) Sahabat Anak dalam menjaga dan meningkatkan kegigihan siswanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan studi dokumentasi dengan melibatkan empat alumni yang telah melanjutkan pendidikan ke sekolah formal, dua orang guru, dan dua orang staf pendidikan dan satu voluntir di Sekolah Nonformal PKA Sahabat Anak. Studi ini menemukan bahwa tujuan yang ingin dicapai, keterlibatan siswa (student engagement), dukungan sosial dari orang tua dan orang terdekat, reward dan fasilitas yang diberikan sekolah merupakan faktor yang berperan penting dalam membangun persistensi/kegigihan siswa di Sekolah Nonformal PKA Sahabat Anak. PKA Sahabat Anak berupaya membangun ketekunan siswa binaan dengan terus memberikan dukungan motivasional pada siswa, melakukan evaluasi triwulan, pelatihan orang tua, dan kunjungan rumah. Namun pengaruh dari lingkungan sosial, rendahnya motivasi internal siswa serta kurangnya keterlibatan orang tua menjadi tantangan besar bagi upaya tersebut. Pekerja sosial akan memainkan peran kunci dalam menangani masalah ini.

In general, the dropout rate of street children is quite high. However, some of them have high persistence and can complete their education. This study aims to describe the factors that play an important role in forming student persistence and to describe the efforts and challenges faced by the Sahabat Anak Non-formal School Pusat Kegiatan Anak (PKA) Sahabat Anak in maintaining and increasing student persistence. This research uses a qualitative approach with descriptive research type. Data collection techniques used were in-depth interviews and documentation studies involving four alumni who have continued their education to formal schools, two teachers, and two educational staff and one volunteer at PKA Sahabat Anak Non-formal School. This study found that the student goals, student engagement, social support from parents and the closest person in their life, rewards and facilities provided by the school are factors that play an important role in forming student persistence in PKA Sahabat Anak Non-formal Schools. PKA Sahabat Anak strives to increase the persistence of their students by continuously giving motivational support to students, conducting quarterly learning evaluations, parent’s meetings & trainings, and home visits. However, the influence of the social environment, students' internal motivation and lack of parental involvement are major challenges for this effort. Social workers will play a key role in addressing this issue.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>