Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102649 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fanni Rinaldi
"Kabupaten Solok sedang mengembangkan bunga krisan sebagai ikon kabupaten untuk Provinsi Sumatera Barat sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi agrowisata. Rumusan masalah penelitian ini adalah dimanakah wilayah potensial untuk dikembangkan agrowisata bunga krisan di Kabupaten Solok. Wilayah potensial agrowisata didapatkan dari hasil analisis spasial menggunakan matriks penilaian berdasarkan variabel faktor fisik, aksesibilitas, dan faktor sosial. Dari hasil analisis spasial yang dilakukan diketahui bahwa wilayah potensial pengembangan agrowisata bunga krisan di Kabupaten Solok berada di wilayah yang bersuhu rendah dengan ketinggian yang relatif tinggi dan kemiringan lereng yang kecil. Jaringan jalan di wilayah tersebut telah dilewati moda transportasi umum seperti bus dan angkot. Wilayah tersebut berada pada penggunaan tanah yang dapat dirubah dan telah memiliki salah satu fasilitas sekunder wisata. Wilayah tersebut berada di Kecamatan Gunung Talang dan Kecamatan Pantai Cermin.

Chrysanthemum has been developing as an icon of Solok for the district of West Sumatra province that has the potential to be developed into agrotourism. This study aimed to determine potential areas for development of agrotourism chrysanthemums in Solok. Agrotourism potential areas obtained from the results of spatial analysis using the assessment matrix based on variable physical factors, accessibility, and social factors. Based on results of spatial analysis method showed that the potential of Chrysanthemums agrotourism is fully developed in the area has low temperature, relatively has high elevation, and has minimum slope angle. The transportation system in that area is good because public transportation such as buses are easily accessible to that area. The area has flexible land function that can change due to temporary business, and had already the secondary tour facility. The potential areas for development of agrotourism chrysanthemums are located in the subidstrict of Gunung Talang and subdistrict of Pantai Cermin.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Adilah
"ABSTRAK
Jurnal ini menganalisis makna bunga krisan dalam film Curse of The Golden Flower karya Zhang Yimou. Berdasarkan kebudayaan Cina, bunga krisan merupakan salah satu bunga yang memiliki makna positif. Hal tersebut membuat pemunculan bunga krisan dalam berbagai adegan film Curse of The Golden Flower menjadi menarik. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk menganalisis makna simbol bunga krisan dan keterkaitannya dengan jalan cerita film. Dalam analisis, makna simbolik dari bunga krisan dalam kebudayaan Cina akan dihubungkan dengan adegan-adegan yang menampilkan bunga krisan dalam film dan melihat kesesuaiannya.

ABSTRACT
This journal analyzes the significance of the chrysanthemum flower in Zhang Yimou rsquo s Curse of the Golden Flower. According to Chinese culture, the chrysanthemum is a flower that possesses positive meanings. The appearance of chrysanthemum within several scenes of Curse of the Golden Flower makes it intriguing. The purpose of this journal is to analyze the significance of the flower and how it is connected to the storyline of the movie. The correlation between the symbolic meaning of chrysanthemum in Chinese culture and the scenes played out within the film is presented within the analysis. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang A. Permadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffa Yuki Dewanti
"Kabupaten Bandung Barat memiliki daya tarik untuk pengembangan wilayah agrowisata karena merupakan salah satu produsen hortikultura terbesar di Indonesia dengan produksi buah sebesar 583.539 dan sayuran 677.480 Kw/tahun. Letaknya yang tidak jauh dari Kota Bandung memberikan keuntungan karena sering dikunjungi wisatawan saat mengunjungi kawasan Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran spasial mengenai pola wilayah yang memiliki potensi untuk pengembangan wilayah agrowisata serta menguji hubungan signifikansi antar indikator maupun variabel. Analisis yang digunakan adalah analisis spasial dengan mengevaluasi unsur fisiogeografis dan sosiogeografis dan analisis statistik dengan bantuan alat SPSS. Hasil menunjukan bahwa pola spasial pengembangan wilayah agrowisata di wilayah penelitian yakni di Kecamatan Lembang, Kecamatan Cisarua, dan Kecamatan Cikalong Wetan memiliki 8 tipologi. Wilayah yang paling berpotensi dengan tipologi fisiogeografis dan sosiogeografis tinggi adalah Desa Mandalamukti Kecamatan Cikalong Wetan seluas 6,049 Km2. Sedangkan, wilayah yang tidak berpotensi dengan tipologi fisiogeografis dan sosiogeografis rendah adalah Desa Ganjarsari dan Desa Puteran Kecamatan Cikalong Wetan masing-masing seluas 14,086 dan 10,325 Km2, Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua seluas 12,209 Km2, di Kecamatan Lembang terdapat Desa Cibogo seluas 3,12 Km2 , Desa Cikahuripan seluas 7,31 Km2, Desa Pagerwangi seluas 4,65 Km2, Desa Suntenjaya seluas 16,03 Km2, Desa Wangunharja seluas 7,85 Km2, Desa Wangunsari seluas 3,61 Km2. Analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara indikator aksesibilitas (sosiogeografis) dengan unsur fisiogeografis, maka akan lebih mudah untk mengembangkan wilayah agrowisata pada lokasi yang memiliki kriteria tersebut.

Bandung Barat District has an attraction for the development of agro-tourism areas because it is one of the largest horticulture producers in Indonesia, with fruit production is 583,539 Kw /year and vegetables is 677,480 Kw /year. This location not far from the Bandung city and provides benefits because it is often visited by tourists when visiting to around of Bandung area. The purpose of this study is to obtain a spatial picture of regional patterns that have the potential for developing agrotourism areas and evaluating significance relationships between indicators and variables each other. The analysis used is spatial analysis by evaluating physiogeographic and sociogeographic elements and used statistical analysis by SPSS tools. The results showed that the spatial pattern of the development of agrotourism areas in the study area, that is Lembang Subdistrict, Cisarua Sub- District, and Cikalong Wetan Sub-District had 8 typologies. The most potential area with a high physiogeographic and sociogeographic typology is Mandalamukti Village, Cikalong Wetan Sub-District with an area of 6.049 Km2. Whereas, the locations which have no potential area with low physiogeographic and sociogeographic typologies are Ganjarsari and Puteran Villages, Cikalong Wetan Sub-District, covering an area of 14,086 Km2 and 10,325 Km2, Pasirlangu Village, Cisarua District covering an area of 12,209 Km2, in Lembang Subdistrict, Cibogo Village covering an area of 3.12 Km2. Cikahuripan village covering an area of 7.31 Km2, Pagerwangi Village covering an area of 4.65 Km2, Suntenjaya Village with covering an area of 16.03 Km2, Wangunharja Village with covering an area of 7.85 Km2, Wangunsari Village with covering an area of 3.61 Km2. Statistical analysis shows that there is a significant relationship between accessibility indicators (sociogeographic) and physiogeographic elements, so it will be good to develop agrotourism areas in that locations which have these criteria."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bakhrizal Bakti
"Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Solok, Nomor 05 Tahun 1995, telah ditetapkan bahwa tugas dan wewenang sebagai pelaksana pengelolaan sampah di Kabupaten Solok di limpahkan kepada Badan Pengelola Kebersihan Dan Keindahan (BPKK) Kabupaten Solok.
Sejak mulai berdiri sampai saat ini BPKK Kabupaten Solok belum mempunyai rencana strategis dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Untuk mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang, permasalahan sampah dimasa yang akan datang di Kabupaten Solok, maka organisasi BPKK Kabupaten Solok ini dipandang sangat perlu mempunyai perencanaan strategis.
Untuk dapat menyusun rencana strategis BPKK Kabupaten Solok, dilakukan penelitian operasional dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Penyusunan strategi ini dilaksanakan melalui tiga tahap. Tahap I (input stage) terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan internal dari BPKK yang dilakukan oleh Decision Making Consensus Group (DMCG), yang terdiri dari Kepala dan seorang staf Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), Kepala BPKK serta seorang pejabat dari Dinas Kesehatan dan Dinas Kependudukan/KB & Tenaga Kerja Kabupaten Solok. Kemudian pada Tahap II (matching stage), DMCG melakukan identifikasi alternatif strategi dengan analisis Matriks Internal-Ekstemal (1E) dan Matriks SWOT. Setelah itu dilanjutkan dengan Tahap III (decision stage) untuk menentukan prioritas strategis terpilih dengan menggunakan metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Berdasarkan hasil analisis Matriks SWOT memperlihatkan BPKK berada dalam kuadran Weaknesses-Opportunities (WO), dimana pada kondisi yang demikian BPKK dapat meminimalkan kelemahan internalnya dengan memanfaatkan peluang yang ada. Sedangkan pada analisisis dengan Matriks IC, inemperlihatkan posisi BPKK pada Sel V ( Hold and Maintain ), yang berarti BPKK masih punya peluang untuk melakukan pertumbuhan atau pengembangan organisasinya.
Melalui analisa kedua matriks tersebut, maka strategi prioritas yang tepat untuk digunakan oleh BPKK Kabupaten Solok di dalam pengembangan organisasi sesuai dengan tugas dan fungsi yang diembannya adalah sebagai berikut ; 1). Strategi Penetrasi Pasar, 2). Strategi Perluasan Pasar dan, 3). Strategi Diversifikasi Terkait.
Secara umum ada tiga komponen kegiatan yang dapat dijalankan didalam penerapan strategi tersebut yaitu ; a). Melakukan peningkatan penjualan dan pemasaran, b). Melakukan peningkatan kemampuan operasi dan c). Melakukan pembenahan/peningkatan infrastruktur pendukung.
Sebagai saran, agar perencanaan strategis BPKK yang telah dibuat ini dapat dioperasionalkan maka perlu adanya rekomendasi dan dukungan dari Kepala Daerah dan DPRD Kabupaten Solok, setelah itu baru dilakukan sosialisasi kepada pihak terkait untuk menjalin koordinasi didalam pelaksanaannya.

Chief Executive's (Bupati's) of Solok District Decree No.: 05, 1995, had given the responsibility and authority of waste management at Solok District to the Cleanliness and Beauty Management Board (BPKK).
Since it was founded, the Board has not had Strategic Planning to conduct its tasks and functions yet. To anticipate the future environmental cleanliness, especially in waste problems at Solok District, this Strategic Plan would be a necessity for Solok District organization of BPKK.
In order to build a Strategic Planning of this Board, this operational research had been conducted using qualitative and quantitative analyses. These strategies were built in three steps. First (input stage), consists of external and internal environmental analyses of BPKK through Decision Making Consensus Group (DMCG). People in this group include Head and one staff of District Financial Management Board (BPKD), head of BPKK and Head of District Health Office and Head of District Demographic/ Family Planning and Manpower Office. On the second stage (matching stage), DMCG identified alternative strategies by Internal-External Matrix and SWOT Matrix analyses. Finally, the third step (decision stage) was selecting the strategic priority, using Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) method.
Based on the result of SWOT Matrix Analysis, BPKK is positioned at Weaknesses-Opportunities (WO) quadrant, which means BPKK could minimize its internal weaknesses using the opportunities. Meanwhile, the result of IE Matrix shown a position of BPKK was at Cell five (Hold and maintain), it means that the Board still the opportunity to grow and develop its organization.
Both matrix analyses resulted in the priority strategies for organization development of BPKK, related to the tasks and functions, are as follows : 1). Market Penetration Strategy 2). Market Development Strategy and 3). Related Diversification Strategy.
In general, there are three of actions that can be done to apply the strategies: a). Increasing sales and marketing efforts b). Enhancing operational abilities, and c). Improving supporting infrastructures.
In order to operational this BPKK strategic planning, there is a need of recommendation and support from Bupati and District Parliament (DPRD). After ward socialization to the related sectors should be done to build coordination of the delivery of the programs.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faris
"Kepulauan Karimunjawa menjadi daerah yang memang sangat berpotensial untuk budidaya rumput laut. Namun pada kenyataannya semakin lama potensi itu turun dikarenakan hasil budidaya yang tidak maksimal karena suatu penyakit. Upaya yang mungkin dapat dilakukan yaitu apakah wilayah sekitar Pantai Karimunjawa mempunyai kualitas air yang sesuai maupun potensial. Dalam kesesuaian diukur dari segi kondisi fisik maupun kimia dari suatu air. Kondisi dari potensialnya budidaya rumput laut dimana diukur berdasarkan jarak, aksesibilitas, lokasi, maupun penggunaan tanah sekitar. Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah menganalisis sebaran budidaya rumput laut berdasarkan kesesuaian dan menganalisis wilayah yang berpotensi untuk lokasi pengembangan budidaya rumput laut. Kondisi fisik air yang digunakan seperti suhu permukaan laut, arah maupun kecepatan arus laut, dan TSS (Total Suspended Solid). Kondisi kimia air yang digunakan seperti salinitas dan oksigen terlarut. Data – data ini diperoleh dari citra Landsat 8 (OLI), citra MODIS, dan penggunaan algoritma. Pengolahan data selanjutnya akan di analisis secara overlay dimana hasilnya akan berupa persebaran dari wilayah kesesuaian yang terdiri atas wilayah sesuai, cukup sesuai, dan tidak sesuai. Analisis yang kedua juga menggunakan analisis spasial deskriptif dalam menentukan wilayah yang berpotensial, cukup potensial, maupun tidak potensial. Hasilnya menunjukan bahwa wilayah yang terbagi atas tiga klasifikasi dalam pengambilan titik validasi. Klasifikasi titik validasi pertama dimana cukup sesuai untuk dibudidaya namun secara jarak, aksesibilitas, lokasi dan penggunaan tanah sekitar memiliki daerah yang potensial. Klasifikasi titik validasi yang kedua dimana memiliki wilayah kesesuaian yang sesuai, cukup sesuai, maupun tidak sesuai namun secara potensialnya merupakan wilayah yang cukup potensial. Klasifikasi ketiga dimana daerah wilayah secara kesesuaian merupakan wilayah yang sesuai namun secara potensial wilayah ini merupakan wilayah yang tidak potensial

Karimunjawa Islands are become an area that is indeed very potential for seaweed cultivation. However in reality the longer of the potential become more decrease because the cultivation results are not optimal due to an illness. Possible efforts can be made, namely whether where the area around Karimunjawa Beach has suitable and potential water quality. In conformity measured in terms of physical and chemical conditions of a water. The conditions of potential seaweed cultivation are measured by distance, accessibility, and the use of surrounding land. So from that the purpose of this study was to analyze the distribution of seaweed cultivation based on suitability and analyze the potential areas for seaweed cultivation. The physical conditions of water used such as sea surface temperature, wave direction, speed of ocean currents, and TSS (Total Suspended Solid). The chemical conditions of water used such as salinity and dissolved oxygen. These data are obtained from Landsat 8 (OLI) imagery, MODIS imagery, and the use of algorithms. The processing of the data will then be analyzed in an overlay where the results will be in the form of a distribution from the area of suitability which consists of suitable appropriate area, quite appropriate, and not appropriate. The second analysis also uses descriptive spatial analysis in determining potential, quite potential, or not potential areas. The results show that the regions are divided into three classifications in taking validation points. The classification of the first validation point is quite suitable for cultivation but in terms of distance, accessibility, the use of surrounding land has a potential area. The second classification of validation points has an appropriate, sufficiently suitable, or inappropriate area of suitability, but potentially is a potential area. The third classification in which the area of the suitability is an appropriate area, but potentially this region is a potential area"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendri Herman
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang model kejadian penyakit TB paru berbasisi wilayah di Kabupaten Solok, dimana model teoritis kejadian penyakit TB paru yang terbentuk dilakukan pengujian dengan data TB paru yang ada di Kabupaten Solok. Penelitian ini adalah jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain penelitian crossectional. Hasil penelitian setelah dilakukan analisis structural equation modelling pada model menyatakan bahwa model kejadian penyakit TB paru yang paling cocok dengan data adalah model respesifikasi. Penelitian ini menyarankan agar model respesifikasi kejadian penyakit TB paru ini di jadikan sebagai acuan dalam mengambil langkah kebijakan penanggulangan penyakit TB paru di Kabupaten Solok, model kejadian penyakit TB paru ini juga dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengembangan penelitian lebih lanjut, seperti pendekatan analsis spasial untuk melihat sebaran kasus dengan pengembangan model melalui analisis SEM.

ABSTRAK
This thesis discusses a model-based incidence of pulmonary TB disease in Solok region, where the theoretical model of pulmonary TB disease incidence formed testing with pulmonary TB of data that exist in Solok. This research is a kind of quantitative analytical study with cross-sectional research design. The results of the study after the structural equation modeling analysis on the model states that the model of pulmonary TB disease events that best fits the data is the model respesifikasi. This study suggests that the model respesifikasi incidence of pulmonary TB disease is in use as a reference in taking steps pulmonary TB disease prevention policy in Solok, pulmonary TB disease incidence models can also be used as a basis for the development of further research, such as the analysis of spatial approaches to see distribution of cases with the development of the model through SEM analysis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Harry Kiswanto
"Sektor pertanian merupakan salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Bantul. Sektor ini memiliki peran penting terhadap perekonomian Kabupaten Bantul, karena merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB. Khususnya pada Kecamatan Dlingo yang telah ditetapkan menjadi kawasan strategis sosio-kultural dalam RTRW Kabupaten Bantul. Begitu juga kecamatan yang berada di sebelah selatan Kecamatan Dlingo yaitu Kecamatan Imogiri terdapat beberapa agrowisata yang sedang tahap pembangunan. Maka tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis wilayah kesesuaian lahan untuk pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan Dlingo dan Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Metode yang dipakai ialah analisis deskriptif dari hasil overlay ketiga peta dengan melihat variebel fisik dan sosial. Kemudian dilihat dari kelengkapan fasilitas yang ada pada wilayah keseseuaian. Adapun variebel fisik yang dipakai ilalah kemiringan lereng, dan jenis tanah dalam kepekaan terhadap erosi, serta variabel sosial terdiri dari pegginaan lahan dan fasilitas pendukung pariwisata. Hasil menunjukkan bahwa wilayah potensi pengembangan agrowisata berpotensi dikembangkan di Kecamatan Imogiri dibanding Kecamatan Dlingo. Wilayah potensi pengembangan tersebut tepatnya berada di tiga desa yaitu Desa Selopamioro, Desa Kebonagung, dan Desa Sriharjo. Wilayah tersebut juga sudah didukung dengan adanya agrowisata dan wisata alam yang menjadi daya tarik di tiga desa tersebut dan telah terdapat fasilitas sekunder dan kondisional yang lengkap.

The agricultural sector is one of the development priorities in Bantul Regency. This sector has an important role in the economy of Bantul Regency, because it is one of the sectors that provides the largest contribution to GRDP. Especially in Dlingo District which has been designated as a socio-cultural strategic area in the RTRW of Bantul Regency. Likewise, the sub-district which is in the south of Dlingo District, namely Imogiri District, there are several agro-tourism which are in the development stage. So the purpose of this study is to analyze the land suitability area for the development of agro-tourism areas in Dlingo District and Imogiri District, Bantul Regency. The method used is descriptive analysis of the overlay results of the three maps by looking at physical and social variables. Then it is seen from the completeness of the existing facilities in the suitability area. The physical variables used are the slope of the slope, and the type of soil in terms of sensitivity to erosion, as well as the social variables consisting of land use and tourism support facilities. The results show that the potential area for agro-tourism development has the potential to be developed in Imogiri District compared to Dlingo District. The potential development areas are located in three villages, namely Selopamioro Village, Kebonagung Village, and Sriharjo Village. The area has also been supported by the existence of natural tourism which is an attraction in the three villages and there are complete secondary and conditional facilities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yun Fitra Ayu
"Perpustakaan umum berkewajiban memberikan pelayanan informasi yang tepat dan merata kepada seluruh masyarakat melalui kegiatan perpustakaan keliling. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi pengembangan layanan perpustakaan keliling di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diambil melalui observasi, wawancara dan dokumen kegiatan perpustakaan keliling. Hasil dari penelitian sebagai berikut: (1) perpustakaan keliling di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Solok Propinsi Sumatera Barat perlu menambah titik layanan dan menambah jumlah kunjungan setiap tahunnya; (2) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan perlu meningkatkan kepedulian terhadap aktivitas perpustakaan keliling dengan kebijakan yang mendukung pengembangan perpustakaan keliling. Bentuk kebijakan yang dilaksanakan selama ini adalah memberikan anggaran tiap tahun untuk penyelenggaraan perpustakaan keliling, kebijakan dalam sarana dan prasarana perpustakaan keliling, fasilitas perpustakaan keliling, dan koleksi yang dilayankan"
Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2023
020 JPK 3:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Musfira
"Bumi secara alami telah menyediakan sumber daya alam yang berlimpah untuk kesejahteraan manusia, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Di dalam bumi sangat banyak kandungan sumber daya alam yang diperlukan oleh manusia seperti mineral, migas, geothermal, air tanah dan sebagainya. Ketersedian air bersih merupakan hal yang penting dan vital bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan air sangat luas bagi kehidupan manusia, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan pertanian. Sumber air yang digunakan biasanya air tanah (ground water) dan air yang disediakan oleh perusahaan air minum. Air tanah merupakan salah satu air yang mudah didapatkan dan relatif murah, tetapi tidak semua daerah mudah mendapatkan air tanah karena kurangnya infonnasi dimana dan pada kedalaman berapa potensi air tanah tersebut berada.
Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan air tanah di suatu daerah adalah metode geolistrik. Metode geolistrik yang penulis gunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah metode self potensial dengan judul Deteksi air bawah tanah menggunakan metode self potensial di daerah Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur. Semoga infonnasi dari penelitian ini bennanfaat untuk pengelola Agrowisata dan masyarakat disekitarnya. Bumi secara alami telah menyediakan sumber daya alam yang berlimpah untuk kesejahteraan manusia, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Di dalam bumi sangat banyak kandungan sumber daya alam yang diperlukan oleh manusia seperti mineral, migas, geothermal, air tanah dan sebagainya. Ketersedian air bersih merupakan hal yang penting dan vital bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan air sangat luas bagi kehidupan manusia, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan pertanian.
Sumber air yang digunakan biasanya air tanah (ground water) dan air yang disediakan oleh perusahaan air minum. Air tanah merupakan salah satu air yang mudah didapatkan dan relatif murah, tetapi tidak semua daerah mudah mendapatkan air tanah karena kurangnya informasi dimana dan pada kedalaman berapa potensi air tanah tersebut berada. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan air tanah di suatu daerah adalah metode geolistrik. Metode geolistrik yang penulis gunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah metode self potensial dengan judul Deteksi air bawah tanah menggunakan metode self potensial di daerah Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur. Semoga infonnasi dari penelitian ini bermanfaat untuk pengelola Agrowisata dan masyarakat disekitarnya.

Earth naturally has provided an abundance of natural resources for human welfare, both renewable and non renewable. Inside the womb of the earth so many natural resources that are needed by humans, such as minerals, oil and gas, geothermal, groundwater, and so forth. The availability of clean water is essential and vital for human life. Extensive water use for human life, both for household and agricultural needs. Sources of water used is usually the ground water (ground water) and water provided by water companies. Ground water is one of the easily available water and relatively cheap, but not all areas easy to obtain ground water due to lack of information on where and at what depth of soil water potential is located.
One method used to determine soil moisture content in one region is geoelectric method. Geoelectrical methods that writers use to complete this final project is a potential method of self with the title of underground water detection using selfpotential method in the area of East Jakarta Agro Cilangkap. Hopefully the information from this study is useful for managers Agro and surrounding communities.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29486
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>