Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123347 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nesya Oktaviani
"ABSTRAK
Hasil identifikasi masalah organisasi menunjukkan bahwa knowledge sharing di PT ABC, sebuah perusahaan menara telekomunikasi, belum berjalan dengan maksimal. Penelitian dengan metode kualitatif dan kuantitatif dilakukan untuk melihat hubungan antara psychological capital dengan knowledge sharing yang terdiri dari dua dimensi, yaitu knowledge donating dan knowledge collecting. Pengukuran psychological capital dilakukan dengan alat ukur PCQ-24 (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007) dengan α Cronbach sebesar .868. Sementara itu, pengukuran knowledge sharing menggunakan alat ukur yang disusun oleh Van den Hoff dan De Ridder (2004) dengan α Cronbach sebesar .779 untuk skala knowledge donating dan .826 untuk skala knowledge collecting. Hasil penelitian pada 110 karyawan menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara psychological capital dengan knowledge donating (r=.145, p<.01) dan knowledge collecting (r=.278, p<.01). Lebih lanjut, dimensi psychological capital yang memiliki hubungan paling kuat dengan knowledge donating dan collecting adalah self-efficacy. Berdasarkan hasil tersebut, uji coba intervensi yang dilakukan adalah pelatihan terkait pengembangan self-efficacy anggota tim, yaitu Encouraging Knowledge Sharing at Work kepada atasan yang berperan sebagai koordinator/ potensial koordinator CoP (community of practice). Uji pengetahuan diberikan kepada 16 orang peserta pada saat sebelum dan sesudah pelatihan. Perbandingan antara hasil pre-test dengan post-test menunjukkan peningkatan skor yang signifikan setelah peserta mengikuti pelatihan (t=-7.507, p<.01).

ABSTRACT
Problem identification showed that knowledge sharing has not run effectively in PT ABC, a telecommunication tower company. The purpose of this research, which used qualitative and quantitative method, is to investigate correlation between psychological capital and knowledge sharing, which consists of two dimensions, knowledge donating and knowledge collecting. PCQ-24 (Luthans, Avolio, Youssef, 2007) was used to measure psychological capital (Cronbach?s α=.868), and Van den hoff & De Ridder (2004a) knowledge sharing questionnaire used to measure knowledge sharing (Cronbach?s α=.779 for knowledge donating scale and .826 for knowledge colletcing scale). The result from 110 respondents showed that psychological capital correlated significantly with knowledge donating (r=.145, p<.01) and knowledge collecting (r=.278, p<.01). Self-efficacy is psychological capital dimension which has the strongest correlation with knowledge donating and knowledge collecting. Training Encouraging Knowledge Sharing at Work was held as pilot intervention. Enhancing team members? selfefficacy is the training topic. Training target are the leader who acts as champion or potential champion (coordinator of Community of Practice). Pre-test and posttest was given to 16 training participants. The comparison between pre-test and post-test revealed significant improvement in participant knowledge after they participated the training (t=-7.507, p<.01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Riantini Hardigaloeh
"Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang dilakukan peneliti diketahui bahwa knowledge sharing di PT ABC belum maksimal. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara empowering leadership dengan knowledge sharing, yang terdiri dari knowledge donating dan knowledge collecting (Van den Hooff & De Ridder , 2004). Empowering leadership diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Xue, Bradley,dan Liang (2011), dengan nilai Cronbach α sebesar .956. Sementara itu, knowledge sharing diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Van den Hooff & De Ridder ( 2004) dan memiliki dua dimensi yaitu knowledge donating (Cronbach α sebesar .769) dan knowledge collecting (Cronbach α sebesar .846).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara empowering leadership dengan knowledge donating (r=.382, p < .01) dan knowledge collecting (r=.283, p < .01). Lebih lanjut, ditemukan bahwa dimensi empowering leadership yang memiliki hubungan paling kuat dengan knowledge donating adalah informing (r= .408, p < .01), sementara dimensi yang memiliki hubungan paling kuat dengan knowledge collecting adalah coaching (r= .320, p < 01). Selanjutnya dilakukan intervensi pelatihan Encouraging Knowledge Sharing At Work yang merupakan proyek uji coba di perusahaan. Hasilnya, terdapat perbedaan mean uji pengetahuan yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah diberikan pelatihan (t= -7.507, p < .01).

Based on researcher?s problem identification, it was found that knowledge sharing at PT ABC hasn?t been run effectively. This study was conducted to see any relationship between empowering leadership and knowledge sharing, which consist of knowledge donating and knowledge collecting (Van den Hooff & De Ridder , 2004). Empowering leadership was measured by scale that had been adapted from Xue, Bradley,dan Liang (2011), with Cronbach α .956. Meanwhile, knowledge sharing was measured by an adapted scale from Van den Hooff & De Ridder (2004). The scale has two dimensions, knowledge donating (Cronbach α .846), and knowledge collecting (Cronbach α .769).
Result showed there was a significant and positive relationship between empowering leadership and knowledge donating (r=.382, p < .01) and also knowledge collecting (r=.283, p < .01). Further analysis showed that informing dimension from empowering leadership had the strongest correlation with knowledge donating (r=.408, p < .01), while coaching dimension had the strongest correlation with knowledge collecting (r=.320, p < .01). Based on these results, Encouraging Knowledge Sharing At Work training intervention was conducted as a pilot project in the company. The result showed there was a significance improvement in participants? knowledge before and after training was conducted (t=-7.507, p < 0.01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivirza Rubyetha Krizzia
"Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan knowledge sharingyang dilakukan pada 112 karyawan di PT ABC. Berdasarkan teori yang digunakan, knowledge sharing memiliki dua dimensi, yaitu knowledge donating dan knowledge collecting. Alat ukur knowledge sharing menggunakan alat ukur dari Van Den Hooff dan De Ridder (2004), dengan α=.771 untuk knowledge donating dan α=.854 untuk knowledge collecting. Sedangkan, untuk iklim organisasi menggunakan alat ukur dari Bock, Zmud, Kim, dan Lee (2005) dengan α=.795.
Hasil uji korelasi dengan metode Spearman menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan knowledge donating (r=.345;p<.01) dan iklim organisasi dengan knowledge collecting (r=.288;p<.01). Lebih lanjut, diketahui bahwa knowledge donating memiliki hubungan paling kuat dengan dimensi affiliation pada iklim organisasi (r=.345; p<.01) dan knowledge collectingmemiliki hubungan paling kuat dengan dimensi innovativeness pada iklim organisasi (r=.366;p<.01).
Berdasarkan temuan, peneliti merancang intervensi pelatihan Encouraging Knowledge Sharing at Work for Leader. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan iklim organisasi pada dimensi affiliation dan innovativenessuntuk mendorong knowledge sharing.Uji coba pelatihandiberikan kepada 16 orang atasan, dalam hal ini senior staff/ section headyang berperan sebagai agent of change.Hasil evaluasi tahap pembelajaran menunjukkanadanya peningkatan pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah pelatihan (t=-7.507; p<.01).

This study aimed to investigate the relationship between organizational climate and knowledge sharing conducted on 112 employees at PT ABC. Based on theory, knowledge sharing has two dimensions, namely knowledge donating and knowledge collecting. Knowledge sharing was measured using instrument from Van Den Hooff and De Ridder (2004), with α=.771 for knowledge donating and α=.854 for knowledgecollecting. Whereas, organizational climate was measured using instrument from Bock, Zmud, Kim, and Lee (2005) with α=.795.
The results of this study using Spearman correlation showed a positive and significant relationship between organizational climate with knowledge donating (r=.345;p<.01) and organizational climate with knowledge collecting (r=.288;p<.01). Furthermore, knowledge donating has the strongest relationship with dimension of affiliation on organizational climate (r=.345;p<.01) and knowledge collecting has the strongest relationship with dimension of innovativenesson organizational climate (r=.366;p<.01).
Researcher designed training intervention Encouraging Knowledge Sharing At Work For Leader. Training is aimed to improve the organizational climate on dimensions affiliation and innovativeness to encourage knowledge sharing. Pilot project was given to 16 employee, in this case the senior staff/ section head as the agent of change. Evaluation phase 2 (learning)shown there was a significant increase in knowledge before and after training (t=-7.507; p<.01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Kharisvan
"ABSTRAK
Tesis ini membahas peran knowledge sharing dan readiness for change dalam memoderasi pengaruh psychological capital dan role overload terhadap readiness for change pada karyawan di perusahaan negara PT Agrifood Orysree. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang dilakukan secara online. Responden yang terlibat dalam penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu seluruh karyawan yang menjabat dan menyadari perusahaan harus berubah. Responden yang terlibat sebanyak 167 orang dari lintas generasi X, generasi Y, dan Baby Boomers. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini Role Overload Scale untuk mengukur role overload, Readiness for Change Survey untuk mengukur readiness for change, Knowledge Sharing Questionnare untuk mengukur knowledge sharing, serta Psychological capital Scale untuk mengukur psychological capital. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa knowledge sharing dan readiness for change memoderasi secara parsial psychological capital dan role overload terhadap readiness for change dan readiness for change. Readiness for change dan readiness for change juga memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan knowledge sharing

ABSTRACT
This study examines the antecedents of readiness for change in organization especially logistics food company PT Agrifood Orysree. The conceptual model of the study proposes the effect of psychological capital, role overload and knowledge sharing to readiness for change in organization "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkiana Shadewi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh perilaku berbagi pengetahuan terhadap perilaku kerja inovatif pada konsultan di PT. XYZ, suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi sumber daya manusia. Untuk mengukur perilaku kerja inovatif, peneliti menggunakan skala perilaku kerja inovatif, sementara perilaku berbagi pengetahuan diukur menggunakan skala perilaku berbagi pengetahuan. Secara kuantitatif, hasil analisis statistik yang dilakukan menunjukkan bahwa perilaku berbagi pengetahuan merupakan variabel penting yang dapat secara signifikan memprediksi perilaku kerja inovatif R2 = 0.58, F 2, 17 = 11.81, p < 0.01. Selanjutnya, melalui pendekatan kualitatif, peneliti mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kemunculan perilaku berbagi pengetahuan.
Berdasarkan hasil wawancara, ditemukan adanya sejumlah faktor yang memfasilitasi individu untuk menampilkan perilaku berbagi pengetahuan. Di sisi lain, ditemukan pula sejumlah faktor yang menghalangi kecenderungan individu dalam menampilkan perilaku berbagi pengetahuan. Mengacu pada hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif yang telah diperoleh, peneliti kemudian menyusun rancangan intervensi berupa aktivitas komunitas praktisi yang bertujuan untuk mewadahi proses berbagi pengetahuan sehingga dapat meningkatkan perilaku kerja inovatif.

The purpose of this study is to see the effect of knowledge sharing behavior on innovative work behavior among consultant at PT. XYZ, a company engaged in human resource consulting services. Innovative work behavior was measured using innovative work behavior scale, while knowledge sharing behavior was measured using knowledge sharing behavior scale. Quantitatively, statistical analysis results showed that knowledge sharing behavior is an important variable that can significantly predict innovative work behavior R2 0.58, F 2, 17 11.81, p 0.01 . Furthermore, through a qualitative approach, researcher identify several factors that influence the propensity of individuals in knowledge sharing behavior.
Based on the interview results, the researcher found several factors that facilitate individual 39 s knowledge sharing behavior. On the other hand, there are also several factors that hinder individual rsquo s tendency to display knowledge sharing behavior. Based on quantitative and qualitative results, the researchers then designed an intervention in the form of community of practices activity aim to organize knowledge sharing process which in turn will improve innovative work behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Oktaviani
"ABSTRAK
Pada perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi, pengelolaan pengetahuan merupakan proses yang penting dalam perusahaan, karena inti dari produk yang dijual adalah pengetahuan itu sendiri. Group SAP merupakan bagian dari PT ABC, yang merupakan perusahaan konsultan teknologi dan informasi di Indonesia, telah menyadari pentingnya mengelola pengetahuan para konsultan SAP yang dimilikinya. Salah satu proses pengelolaan pengetahuan yang telah dijalankan adalah berbagi pengetahuan. Tujuan proses ini adalah untuk membantu para konsultan SAP mencari solusi terbaik bagi pelanggan berdasarkan pengalaman yang telah lalu.
Namun, knowledge sharing yang dilakukan oleh group SAP belum optimal. Hal ini terlihat dari presentase kehadiran kegiatan knowledge sharing, di mana tidak semua peserta yang diundang menghadiri kegiatan tersebut. Selain itu, pemanfaatan KnowldgeHub, yang merupakan knowledge repository yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses pengetahuan yang dimiliki organisasi, masih rendah. Untuk itu, perlu dilakukan evaluasi mengenai knowledge sharing capability konsultan SAP. Dengan adanya penelitian ini, organisasi dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi kemampuan berbagi pengetahuan para konsultan SAP, sehingga organisasi dapat menentukan program yang perlu dijalankan agar knowledge sharing bisa berjalan secara optimal.
Penelitian dilakukan kepada 70 konsultan SAP PT ABC. Pengolahan data statistik menggunakan teknik analisis PLS dengan bantuan software SmartPLS 3.2.1. Faktor-faktor yang secara empiris terbukti mempengaruhi knowledge sharing capability adalah organizational reward, social network, trust, personality, end-user focus, altruism dan IT apliaction usage. Sementara itu, faktor awareness, knowledge self-efficacy, top management support dan ICT infrastructure tidak secara signifikan mempengaruhi knowledge sharing capability. Pada penelitian ini didapatkan nilai R2 sebesar 0.701, yang berarti tujuh variabel eksogen secara moderate menjelaskan 70.1% variansi dari variabel dependen (knowledge sharing capability), dimana sisanya sebesar 29.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian ini.

ABSTRACT
Knowledge management is an important process in consulting firm, because the core of the product of consulting firm is the knowledge itself. SAP group is a part of PT ABC, which is an information communication and technology consulting firm in Indonesia, have realized the importance of knowledge management. One of knowledge management process that has been implemented in PT ABC is knowledge sharing. The purpose of this process is to help SAP consultants looking for the best solutions for customers based on their past experience in industry.
However, knowledge sharing undertaken by SAP group has not been optimal. The evident of this statement came from the attendance percentage of knowledge sharing activities, where not all the participants were invited attended the event. In addition, the use of KnowldgeHub, as a knowledge repository to store and access the knowledge of organization, is still low. Based on these conditions, there should be an evaluation of knowledge sharing capability of SAP consultant. Given this research, organizations can determine the factors that affect the ability to share the knowledge of SAP consultants, so that the organization can determine which program should be run in order to optimize the knowledge sharing in organization.
The study was conducted at 70 SAP consultants of PT ABC. Statistical data processing uses PLS analysis techniques using software SmartPLS 3.2.1. Based on the results of statistical data processing, it is known that the individual, organizational and technological aspects affect knowledge sharing capability of SAP consultant. Factors that are empirically proven affecting knowledge sharing capability is organizational rewards, social networks, trust, personality, end-user focus, altruism and IT apliaction usage. Meanwhile, the factor such as awareness, knowledge self-efficacy, top management support and ICT infrastructure does not significantly affect knowledge sharing capability. The value of R2 of this study is 0.701, which means seven exogenous variables are moderate explain 70.1% variance of the dependent variable (knowledge sharing capability), where the remaining of 29.9% is influenced by other variables that are not described in this research model.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nazila Dwi Rahmawati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kesiapan karyawan untuk berubah melalui knowledge sharing sebagai variabel mediasi di Kantor Pusat PT Iwan Tirta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui survei menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada karyawan non-manajerial Kantor Pusat PT Iwan Tirta yang berjumlah 39 karyawan. Analisis hasil penelitian dilakukan melalui analisis deskriptif melalui visualisasi nilai mean dan frekuensi serta menggunakan tabulasi silang terhadap karakteristik responden dan masing-masing variabel penelitian. Selain itu, analisis inferensial juga dilakukan untuk melihat pengaruh dan menguji hipotesis penelitian melalui uji regresi linier sederhana dan berganda serta uji mediasi melalui tahapan uji kausal dan sobel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kesiapan untuk berubah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa knowledge sharing secara parsial memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap kesiapan untuk berubah.
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of organizational culture on employee readiness to change through knowledge sharing as a mediating variable at the Head Office of PT Iwan Tirta. This study uses a quantitative approach with data collection methods through surveys using questionnaires distributed to non-managerial employees of PT Iwan Tirta Head Office, totaling 39 employees. The analysis of the research results was carried out through descriptive analysis through visualizing the mean and frequency values ​​and using cross tabulation on the characteristics of respondents and each research variable. In addition, inferential analysis was also carried out to see the effect and test the research hypotheses through simple and multiple linear regression tests and mediation tests through causal and sobel test stages. The results of this study indicate that organizational culture has a significant effect on readiness to change. This study also shows that knowledge sharing partially mediates the influence of organizational culture on readiness to change."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldira G. Meyer
"Penelitian tesis ini dilakukan terhadap asesor di perusahaan PT. ABC Indonesia sebagai penyedia jasa layanan asesmen profesional. Untuk mempertahankan citra dan keunggulan kompetitifnya sebagai organisasi dengan layanan berbasis pengetahuan, PT. ABC Indonesia perlu dengan mengelola keterikatan kerja asesor. Sebagai karyawan lepas, keterikatan kerja dan minat berbagi pengetahuan asesor yang rendah berdampak pada kualitas kerja dan kehandalan kerjanya. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah mengoptimalkan kegiatan berbagi pengetahuan. Untuk itu perlu diketahui faktorfaktor yang mempengaruhi keterikatan kerja asesor dan pola jejaring interaksi sosialnya.
Hasil penelitian menunjukkan faktor pendorong yang positif terhadap keterikatan kerja asesor adalah faktor kerjasama dan hubungan baik dalam lingkungan kerja, dan faktor peluang untuk mendapatkan kesempatan pengembangan yang tersusun dalam perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu ditemukan pula bahwa pola jejaring interaksi asesor cenderung berkelompok dalam komunitasnya sendiri saja.
Tesis ini memberikan sebuah rekomendasi intervensi untuk meningkatkan keterikatan kerja asesor dengan melakukan optimalisasi program berbagi pengetahuan yang lebih terencana dan terstruktur sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja dan kehandalan asesor.

Thesis research was conducted on the assessor in the company of PT. ABC Indonesia as a provider of professional assessment. To maintain the image and competitive advantage as an organization with knowledge-based services, PT. ABC Indonesia need to manage the work of assessors engagement. As a freelance employee, their low level of work engagement and interest in sharing knowledge impacts on the quality of work and its reliability. One intervention that can be done is to optimize knowledge sharing activities. It is necessary to know the factors that influence the work engagement and the patterns of social interaction networks of assessors.
The results showed a positive motivating factor for engagement to the work of assessors is a factor of cooperation, and a good relationship within the work environment, and the factor of chance to get a structured development opportunities in the short-term planning and long term. In addition it was found that the patterns of interaction networks assessors tend to cluster in their own community only.
This thesis gives a recommendation of interventions to increase engagement with the work of assessors perform the optimization of knowledgesharing program that is more planned and structured so as to improve work quality and reliability of assessors.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31403
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sedih Yuvi Ade
"Penelitian menguji peran konstruk tentang organizational citizenship behavior (OCB) di industri kemasan. Melalui metode penelitian kuantitatif, kuesioner dipakai dan dibagikan kepada 369 responden di PT. Unipack Indosystems. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa organizational commitment dan knowledge sharing memberi efek mediasi terhadap POS dan OCB. Lebih daripada itu, tujuan penelitian ini menguji perceived organizational support untuk menumbuhkan organizational commitment dan memotivasi knowledge sharing dalam organisasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa keikutsertaan karyawan dalam knowledge sharing hanya akan terjadi ketika dirasa akan meningkatkan reputasi.

This research examined the role of organizational citizenship behavior (OCB) construct in a packaging industry. Using a quantitative research, a questionnaire was developed and distributed to 369 employees at PT. Unipack Indosystems. Results suggested that role of organizational commitment and knowledge sharing play as mediating effects in the relationships between perceived organizational support (POS) and OCB. Further, this paper also examined the role of POS in fostering organizational commitment and facilitating knowledge sharing in the organization. Findings showed that the employee contribute to their knowledge sharing only when they perceive that it would enhance their reputation."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T46285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
MDB 10(1-2)2011
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>