Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhitya Muakbar
"Pengurangan hambatan kapal sangat penting untuk mengurangi konsumsi bahan bakar. Hambatan-hambatan tersebut adalah hambatan gesek dan hambatan sisa, tetapi yang dominan dalam hambatan kapal merupakan hambatan gesek. Pengurangan hambatan kapal dapat dilakukan dengan menggunakan permukaan riblet. Struktur riblet yang paling umum ditemukan di alam adalah struktur riblet yang terputus-putus atau yang tersegmentasi (segmented riblet). Struktur riblet dengan perbedaan perbandingan tinggi dan jarak antar dinding (h/s ratio) menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian, struktur riblet mampu mengurangi hambatan total kapal hingga 14%.

Drag reduction is the most crucial step in order to reduce the use of gas for ships. The ship?s resistances consist of frictional resistance and residual resistance, but in the first one is more dominant in most drag cases. This has caused many researchers to find a way to reduce frictional resistance and one of many ways to do so is by applying a grooved structured surface, mostly known as riblets. Riblets can reduce the shear stress that any object makes when moving in fluid. There are many types of riblets in nature but mostly these types are segmented grooved structures rather than continuous ones. Given that riblet surfaces consist of aligned structures like walls, thus the main focus of this research is to analyze the difference in drag reduction by a riblet surface on ship hull when the ratio of riblet`s walls height and their distance with each other is varied. The result shows that a riblet surfaced ship?s hull can reduce drag up to 14 percent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41550
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Rochman Aditama
"Hambatan kapal merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu kapal. Nilai hambatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya bentuk lambung, tingkat streamline dan kekasaran lambung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian kekasaran khusus pada lambung kapal agar terjadi pengurangan hambatan kapal. Kapal model penyeberangan sungai yang di design buat daerah Muara Gembong digunakan dalam penelitian ini. Dimensi kapal model yaitu Loa = 0,985 m B = 0,29 m dan T = 0,065 m. Kapal tersebut dibuat bervariasi kekasaran permukaan lambungnya dengan memberi tempelan ribblet. Ribblet yang digunakan yaitu setengah lingkaran, segiempat, dan segitiga. Metode tes yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu uji tarik. Motor listrik digunakan untuk menarik kapal model tersebut. Tegangan tali yang merupakan hambatan total kapal model di ukur menggunakan load cell anemometer yang dihubungkan dengan data akusisi. Penggunaan ribblet setengah lingkaran dapat mengurangi hambatan kapal sebesar 2% pada Fr = 0,20. Penggunaan ribblet segiempat dan segitiga juga dapat mengurangi hambatan kapal sebesar 1% masing- masing pada Fr = 0,20 dan Fr =0,21.

Ship drag is the basic at designing a ship. Amount of drags affected by a lot of factors, such as the hull shape, streamline level, and roughness of the hull. The goal of this research is to know the effect of riblet at ship hull for reducing ship drag. Cross-river ship model that designed for Muara Gembong used at this research. The dimention of the ship are Loa = 0,985m B = 0,29 m and T = 0,065. The Ship has variaton of roughness at the hull. Each ribblets has different shape, half-circle, rectangle, and triangle. The method that used at this is pulling test. The generator used to pull the ship model. The rope stress that defined as drag sum of the ship model measured by load cell anemometer that connected with aquitition data. By using half-circle ribblet can reduce the amount of ship drag to 2% at Fr = 0,20. By using rectangle ribblet and triangle ribblet can reduce the amount of ship drag to 1% at each Fr = 0,20 and Fr = 0,21."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Supriadi
"Desired higher ship speeds can be achieved using many performance enhancement techniques. One of the techniques is drag reduction of ships’ hulls by imbuing their surfaces with hydrophobic properties This paper presents an alternative method of fabricating micro-riblets using laminate transfer molding to modify painting morphology for micro-riblets’ replication on ships’ hulls. A performance test of these micro-riblets is also performed. The results show that micro-riblets can be replicated from the pattern to the ships’ hulls. The geometries of micro-riblets are verified, which shows good agreement with the pattern. The performance of the fabricated micro-riblets was verified to decrease drag on the ship. As a result, ships’ speeds increased under similar propulsion power. The significant effect of micro-riblets is obtained with these higher speeds."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:6 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dwi Candra
"Hambatan kapal merupakan salah satu masalah krusial yang solusinya masih dicari sampai dengan saat ini. Microbubble Drag Reduction System (MBDRS) merupakan salah satu metode yang menjanjikan dikarenakan cara penerapannya yang mudah yaitu dengan cara menginjeksikan udara ke bagian bawah kapal. Udara yang diinjeksikan ke bagian bawah kapal diharapkan dapat memodifikasi properti lapisan batas yang turbulen yang nantinya kan mengurangi nilai hambatan gesek yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek dari microbubble yang diinjeksikan kepada kapal model tipe SPB dengan dimensi utama L = 2000 mm, B = 521.6 mm dan T = 52.5 mm. Lokasi dan rasio injeksi paling optimum untuk tiap kecepatan didapat dengan cara melakukan uji tarik terhadap kapal model dengan penempatan alat injeksi pada 0.35L dari midship dan -0.025L dari midship pada rentang Fn 0.11-0.31 dan rasio injeksi antara 0.2-0.6. Hambatan yang terjadi pada kapal diukur secara presisi menggunakan load cell transducer. Hasil pengujian yang didapatkan menunjukkan bahwa penempatan injektor pada lokasi 0.35L dari midship menghasilkan nilai hambatan total yang paling rendah dibandingkan posisi -0.025L dengan rasio injeksi optimal untuk tiap kecepatan yang berbeda.

Ship's resistance is one of the crucial problems that the solution is still being sought. Microbubble Drag Reduction System MBDRS which is applied by injecting air into the bottom of the hull is one of several promising active methods that have been developed because it is easy to apply. The injected air bubbles to the bottom if the ship are supposed to modify the turbulent boundary layer properties which in turn can lower the skin friction. The purpose of this study is to identify the effect of injected micro bubbles on a self propelled barge SPB 90 m type model with main dimensions L 2000 mm, B 521.6 mm and T 52.5 mm. The most optimum location and injection ratio at each speed can be obtained by conducting a towing test on a 2 meters air injected self propelled barge ship model in the after bow 0.35L and after midship 0.025L sections at Fn range between 0.11 to 0.31 and injection ratio between 0.2 to 0.6. The influence of micro bubbles injection location and bubble velocity will also be investigated. The ship model resistance was precisely measured by a load cell transducer. The test results show that after bow injection area gives the lowest drag reduction compared to the after midship injection area with different optimum injection ratio for each speed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Yusuf Perdana
"Hambatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam bidang teknologi transportasi laut. Salah satu metode yang dapat mengurangi hambatan pada kapal adalah dengan metode Microbubble atau yang dikenal dengan Microbubble Drag Reduction MBDR. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dari penggunaan microbubble. Salah satunya adalah lokasi injeksi. Dalam tulisan ini kami mempelajari tentang lokasi injeksi microbubble yang efisien pada kapal model tongkang sepanjang 200 cm. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh para peneliti. Kami membandingkan dua lokasi yaitu lokasi after bow dan lokasi 5 cm after midship. Hasil pengujian menunjukkan bahwa lokasi after bow merupakan lokasi injeksi paling efektif pada kapal model.

Resistance are one of the most important factors in marine transportation technology. One method that can reduce the resistance on ship is Microbubble method or known as Microbubble Drag Reduction MBDR. Many factors that can affect the efficiency of microbubble. One of them is the location of the microbubble injector. In this paper we learn about the location of efficient microbubble injector on a barge ship model with 200 cm long. Based on research ever undertaken by the previous researchers. We compare with two locations that is after the bow and 5 cm after the midship. The test results show that the after the bow location is the most effective injector location on the barge ship model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mathias Bimo P.
"Peningkatan kecepatan kapal dengan daya yang sama merupakan peningkatan efektivitas dan memberikan konservasi energi dalam perjalanan kapal. Dewasa ini telah dipelajari bahwa kecepatan kapal dapat ditingkatkan dengan melakukan biomimetic kulit ikan hiu pada lambungnya. Modifikasi yang lebih dikenal dengan teknologi mikro-riblet ini, memiliki bentuk pola bilik ndash; bilik yang dapat mengarahkan aliran disekitar kapal menjadi aliran turbulen yang teratur. Dalam aplikasinya micro-riblet akan memberikan luasan basah tambahan pada kapal yang dapat meningkatkan hambatan kapal, namun dengan manfaat riblet dalam resistance reduction dan melakukan pengujian riblet berdiameter 220 m dan 150 m didapatkan ukuran riblet dengan efisiensi optimum pada diameter 220 m dengan range efektivitas kecepatan 6.4 -11.4 , dibandingkan diameter 150 m. dengan range efektivitas kecepatan 3 -7.

The enhancement of ship speed with the same power can give energy conservation in a ship rsquo trip. Nowadays, it has been studied that application of shark skin biomimetic can enhance the ship speed. This modification, better known as micro riblet technology, has a straight pattern that can turn flow around the ship to become well run turbulent flow. In its application, micro riblet gives more wetted surfaced area in the ship rsquo s surface that will increase the ship resistance, but with the benefit of the micro riblet pattern in resistance reduction and riblet trials with the diameter size of 220 m and 150 m it is found the optimum efficiency of micro riblet size with 220 m of diameter and 6.4 11.4 of speed effectiveness range in compared to 150 m with 3 7 of speed effectiveness range."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reski Septiana
"Dalam hal transportasi fluida menggunakan pipa, penurunan koefisien gesek adalah aspek yang penting karena berkaitan dengan penghematan energi. Transportasi fluida tidak hanya menggunakan pipa bulat namun pipa lain seperti pipa persegi juga digunakan, khususnya untuk sistem ducting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan perbedaan drag reduction yang dihasilkan oleh Agar dengan ketebalan coating 1mm dan 3mm. Pipa persegi dengan diameter hidrolis yang sama tanpa Agar coating digunakan sebagai pembanding. Fluida kerjanya adalah air. Konsentrasi Agar untuk coating-nya 5%. Penelitian dilakukan di aliran laminar dan transisi. Hasilnya menunjukkan semakin tebal coating Agar, maka semakin besar pengurangan hambatan gesek akan didapatkan.

Drag reduction in fluid transport is an important thing to discuss, related to energy saving. The most common pipe which is used in fluid transport is circular pipe. But in ducting system, rectangular pipes are also used. The goal of this research is to compare drag reductions of Agar coating 1mm and 3mm. Rectangular pipe with the same hydrolic diameter is used as a comparison. Working fluid is water. Agar concentration is 5%. This research focused in laminar and transition flow. The research?s results were obtained drag reduction about 15% of 3mm and 9% of 1mm Agar coating."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar
Jakarta: UI-Press, 2009
PGB 0327
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Talahatu, Marcus Alberth
"Usaha para peneliti untuk menciptakan alat transportasi air (kapal) yang hemat energi terus dilakukan hingga saat ini. Modifikasi geometri, dimensi dan jumlah lambung merupakan suatu hal yang penting dalam usaha pengurangan hambatan kapal. Penggunaan Jenis kapal berlambung banyak katamaran dan trimaran mencapai angka 40% dari total kapal yang berlayar. Hambatan total kapal terdiri atas hambatan gesek dan hambatan sisa. Hambatan gesek merupakan fungsi dari geometris, perubahan tekanan, kekasaran permukaan dan coating pada permukaan lambung. Hambatan sisa fungsi dari gaya seret gelombang yang terbentuk oleh masing-masing lambung kapal. Dengan kemajuan ilmu material, diciptakan berbagai macam cat yang dapat berfungsi sebagai pelindung dinding kapal dan sebagai pengurang koefisien gesek. Kulit ikan belut yang mengandung lendir merupakan biopolimer yang ramah lingkungan dan tidak beracun.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui efek variasi pelekatan biopolimer kulit belut (Monopterus Albus) pada lambung model kapal monohull, katamaran asimetris dan trimaran asimetris terhadap hambatan total model kapal dengan variasi bilangan Froude. Model kapal monohull, katamaran dan trimaran dengan pendekatan displacement yang sama dan diberikan variasi posisi pelekatan kulit belut pada lambung model kapal ditarik dengan variasi kecepatan pada kolam percobaan. Variasi sarat dan trim digunakan pada percobaan ini.
Pengukuran tegangan tali pada kecepatan kapal konstan (tercapainya terminal velocity) dilakukan dengan load cell transducer yang terhubung ke data akusisi. Percobaan dilakukan dengan teliti dan dilakukan pengulangan secepat mungkin untuk menghindari degradasi biopolimer lendir belut. Percobaan dilakukan pada air tawar dan perubahan temperatur seminimal mungkin (dijaga konstan). Hasil menunjukkan pelekatan biopolimer pada monohull menghasilkan drag reduction sebesar 8 % pada bilangan Re = 20.000. Pada kapal katamaran asimetris, S/L = 0,2 terjadi drag reduction sebesar 6 % pada bilangan Froude = 0,45. Pada kapal trimaran asimetris, S/L = 0,2 dan R/L = 0,0 terjadi drag reduction sebesar 10.4 % pada bilangan Froude = 0,35. Dimungkinkan efek biopolymer mempengaruhi distribusi kecepatan pada lapisan terluar (outer layer) sehingga laju kecepatan kapal bertambah.

Up to present time researchers are still continuously attempting to create energy saving water transportation vehicles (ships). Geometry, dimensions and number of hulls modification is an important effort to reduce the resistance of ship. The use of multi-hull ships such as catamaran and trimaran has reached 40% of total sailing ships. Total ship resistance consists of frictional resistance and residual resistance. Frictional resistance is the function of geometrics, pressure changes, surface roughness and coating of the hull surface. Residual resistance is the function of wave dragging force created by individual hull. With the advancement of material science various kind of paints have been created that could act as hull protection and as frictional coefficient reducer. Eel skin contents mucus that is environmentally friendly and non-toxic.
The objective of the research is to investigate the effects of Monopterus Albus biopolymer attachment variations on monohull, asymmetric catamaran, and asymmetric trimaran model hulls to ship model total resistance with variation of Froude numbers. Monohull, catamaran, and trimaran ship models with same displacement approach were attached with eel skin at various positions on their hulls, the ship models were towed with various speeds on the test basin. Variation of drafts and trims were applied on the experiment. The tensions of the towing string at constant ship speed (at the terminal velocity) were measured using load cell transducer which was connected to data acquisition. The experiment was conducted very carefully and repetitions were carried out very quickly in order to avoid the degradation of Monopterus Albus biopolymer. The experiment was carried out on fresh water with very little changes of temperatures (kept constant).
The results showed the attachment of biopolymer on monohull produced 8% of drag reduction at Re number = 20.000. On asymmetric catamaran with S/L = 0.2 produced 6% drag reduction at Fr = 0.45. On asymmetric trimaran with S/L = 0.2, and R/L = 0.0 produced 10.4% drag reduction at Fr = 0.35. These results are due to the effect of biopolymer in distributing the velocity at the outer layers that increase the velocity of the ships.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
D1453
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Kurniawan
"Penelitian tentang pengaruh Microbubble terhadap Drag Reduction pada model kapal telah dilakukan. Cara yang digunakan adalah Uji Tarik model kapal dengan metode Towing yang dilakukan di kolam renang umum. Microbubble dihasilkan dari proses elektrolisa yaitu pemisahan senyawa air menjadi gelembung - gelembung hidrogen dan oksigen pada elektroda berupa kawat tembaga yang dililitkan di lambung model kapal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan gaya tarik antara model kapal yang dilapisi microbubble dan tanpa dilapisi microbubble. Selama percobaan data yang diambil adalah kecepatan, waktu dan gaya tarik, dengan variasi yang diberikan adalah kecepatan dan beban (sarat).
Setelah percobaan dilakukan hasil yang didapatkan adalah gaya tarik dari model kapal dengan microbubble lebih rendah dibandingkan dengan model kapal tanpa microbubble, artinya terjadi peningkatan drag reduction dari model kapal, sehingga hambatan dari model kapal tersebut dapat dikurangi oleh adanya microbubble. Penggunaan microbubble lebih efektive pada kecepatan rendah, semakin tinggi kecepatan model kapal maka perbedaan gaya tarik yang terjadi semakin kecil. Sehingga aplikasi dari microbubble tersebut sangat cocok diterapkan pada kapal dengan kecepatan rendah seperti kapal kargo dan kapal minyak. Hasil lain dari percobaan tersebut adalah semakin banyak microbubble yang dilapiskan pada lambung model kapal, maka semakin tinggi drag reduction yang dicapai.

Research about influence of Microbubble to Drag Reduction at ship model has been done. Experiment method is ship model towing test in public swimming pool. Microbubbles are produced from electrolysis process that is segregation of water becomes hydrogen and oxygen at copper wire as electrode that girded in hull of ship model.
This research aim to know difference of strain between ship models with microbubbles and without microbubbles. Taking data is speed, time and strain, with variation speed and load.
After experiment is done, the result is strain from ship model with microbubble lower than ship model without microbubble, that mean there are improvement of drag reduction value, so ship model resistance can reduce. Usage of microbubble is more efektive at a low speed, increasingly speed of ship model make difference of strain smaller. Microbubble aplication is very compatible applied at ship slow speed like cargo ship and tanker. The other result from experiment is more microbubble superimposed at ship model hull, excelsior drag reduction reached.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38033
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>