Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nely Isdiarti
"Contractor Health Environment and Safety Management (CHESM), yang merupakan aplikasi peraturan pemerintah Indonesia BPMIGAS PTK-007 dan BPMIGAS PTK-013-K3LL sebagai upaya pencegahan kecelakaan terhadap pekerja kontraktor. Pemegang kontrak (contract owner) merupakan pihak yang memiliki tanggung jawab, fungsi, dan berperan aktif dalam pelaksanaan CHESM. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis tingkat pemahaman pengetahuan kerja (job knowledge) para pemegang kontrak serta memberikan rekomendasi perbaikan sehingga dapat mendukung penciptaan ?Zero is Attainable? di PT CI. Penelitian ini bersifat semi kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingkat pemahaman job knowledge para contract owner di PT CI tergolong rendah. Penegasan fungsi dan tanggung jawab, pelatihan secara berkala serta pemilihan pemegang kontrak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh perusahaan perlu dilakukan sehingga tujuan utama CHESM dapat tercapai.

The Contractor of Health Environment and Safety Management (CHESM) which is an application of the Indonesian Government Regulations: BPMigas PTK-007 (oil & gas procurement guideline) and BPMIGAS PTK-013-K3LL (oil & gas CSMS guideline) as an effort to prevent accidents happening to the employees of the contractor. The contract owner is the party that bears the responsibility, has the function, and plays an active role in the implementation of CHESM. The purpose of this study is to determine and analyze the level of understanding of the job knowledge of contract owners and provide recommendations to achieve "Zero is Attainable" program at PT CI. This is a semi quantitative research with a cross-sectional study design. Data was collected through questionnaires and interviews. The result of the study revealed the low level of understanding of the job knowledge of contract owners at PT CI. Affirmation of the functions and responsibilities, regular training and the selection of the owner in accordance with the contract specifications that have been determined by the company must be done in order to achieve the main objectives of CHESM.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41625
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhilaryazti
"Kecelakaan kerja menyebabkan terhentinya proses bekerja. Kondisi tidak aman di tempat kerja, atau praktik yang tidak aman dari sesama karyawan, dapat mengganggu orang dan merusak kinerja mereka. Salah satu upaya perusahaan dalam mencegah terjadinya kecelakaan adalah dengan melakukan safety inspection. Skripsi ini membahas tentang evaluasi pelaksanaan safety safety inspection di area kerja drilling oleh PT. Surveyor Indonesia – Drilling & Completion Safety Compliance Audit pada tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian semi kuantitatif. Untuk melakukan evaluasi, digunakan International Safety Rating System edisi ke-enam tahun 1996, yaitu elemen ketiga mengenai safety inspection. Kerangka konsep penelitian ini diambil dari variabel-variabel yang ada pada ISRS. Secara keseluruhan hasil penilaian safety inspection di PT. Surveyor Indonesia – DCSCA adalah 100 %, bahwa semua sasaran, target, serta pelaksanaan safety inspection sudah sesuai dengan elemen-elemen yang ada dalam International Safety Rating System.

Workplace injury causes the cessation of the work process. Unsafe conditions in the workplace, or unsafe actions from the workers, could disturb and damage the work performance. One of the company’s efforts to prevent accidents in to do a safety inspection program.This thesis discusses the evaluation of the safety inspection in area of work drilling by PT. Surveyor Indonesia- Drilling & Completion Safety Compliance Audit in 2012. This research is a semi-quantitative. To perform the evaluation, use the International Safety Rating System (ISRS) the sixth edition 1996, the third element of the safety inspection. Conceptual framework were taken from the variables that exist in the ISRS. Overall, of safety inspection at PT. Surveyor Indonesia - DCSCA is 100%, that all goals, targets, and implementation of safety inspection is in accordance with the elements that exist in the International Safety Rating System."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Pamiluto Nugroho
"CHESM (Contractor of Health Environment and Safety Management) adalah suatu bentuk CSMS (Contractor Safety Management System) dari PT CICo untuk memastikan keselamatan kerja kontraktor yang bekerja di lingkunganya. Tesis ini membahas kinerja pemilik kontrak di CICo pada saat pelaksanaan program CHESM untuk masing masing kontraknya. Penilaian kinerja ditinjau dari aspek kinerja tugas, kinerja kontekstual, kinerja adaptif dan tindakan kontra-produktif. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian ini menggambarkan bagaimana pelaksanaan CHESM oleh tiga pemilik kontrak yang berbeda-beda posisi dan struktur organisasinya di PT CICo. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa semua pemilik kontrak keahlian yang memadai untuk menjalankan tugasnya, namun kesuksesan kinerjanya sangat tergantung pada dukungan struktur organisasi, pendelegasian tugas yang jelas serta pembatasan jumlah kontrak sesuai dengan kapasitasnya untuk bisa menjalankan semua tanggungjawabnya sebagai pemilik kontrak untuk memastikan keselamatan kerja kontraktor-kontraktornya.

CHESM (Contractor of Health Environment and Safety Management) is a PT CICo’s CSMS (Contractor Safety Management System) to ensure the safety of their contractors while working in their working areas. This thesis is to review the performance of contract owners in PT CICo when performing CHESM program for their contracts. This performance evaluation is accessed form its task performance, contextual performance, adaptive performance and counter-productive behavior. This research is a quantitative research.
This research explain how three contract owners from different position and organization structur perform their CHESM roles. The research shows that all contract owners have a capability to run their job meeting the company’s target, but its performance will be better if they are supported with the organization design, clear delegation procedures among the parties and amount of their contracts is limted based on their capacity to perform totally their task as a contract owner ensuring their contractors safely while working in PT CICo.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Indra Pehulisa
"Secara alami, produksi minyak dan gas (migas) akan mengalami penurunan
(decline). Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan tingkat produksi
migas sekaligus meningkatkan produksinya. Salah satu upaya adalah dengan
melakukan pemboran sumur baru. Kegiatan pemboran merupakan suatu kegiatan
yang memiliki Risiko Bahaya kategori Tinggi. Mitigasi harus dilakukan untuk
mengurangi potensi bahaya dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.Ruang
lingkup penelitian ini mencakup seluruh kegiatan utama yang ada pada suatu
kegiatan pemboran. Analisa risiko ditinjau dari aspek manusia, peralatan,
lingkungan dan citra perusahaan. Metode Bow Tie dilakukan untuk melihat dan
menganalisa risiko yang ada pada kegiatan pemboran di PT Pertamina EP. Untuk
mendukung data penelitian, juga dilakukan pengambilan data berupa kuesioner
dari para pekerja yang terlibat di kegiatan pemboran PT Pertamina EP. Secara
umum sudah dilakukan mitigasi untuk kegiatan pemboran di PT Pertamina EP
sehingga operasi pemboran tersebut berada pada kondisi aman. Beberapa
masukan hasil penelitian ditujukan untuk meningkatkan keamanan operasi
pemboran PT Pertamina EP

Naturally, oil and gas production will decline. Some efforts have to do to keep oil
and gas production rate as well as to increase the production. One of them is
drilling new well. Basically, hazards in drilling activities are categorized as High
Risk. Mitigation should be done to reduce the potential hazards and prevent
accidents.The scope of this study covers all the major events that exist in a drilling
activities. Analysis of risk in terms of aspects of human, equipment, environment
and corporate image. Bow Tie method is performed to see and analyze the risks
involved in drilling activity in the PT Pertamina EP. To support research data,
also conducted a questionnaire data collection from the workers involved in the
drilling activities of PT Pertamina EP. In general, mitigation has been carried out
for drilling activities at PT Pertamina EP so that the drilling operations are in safe
condition. Some input the results of research aimed at improving the safety of
drilling operations of PT Pertamina EP.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Nusa Patria
"Tren penggunaan tenaga kerja kontraktor sebagai pelaksana kerja terus meningkat, terutama pada sektor migas. Hal ini juga memperbesar tingkat resiko kesehatan dan keselamatan kerja yang dihadapi oleh kontraktor, sehingga diperlukan sebuah program untuk mengelola Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lindung Lingkungan pada perusahaan kontraktor. PT Z telah menjalankan program ini yang dinamakan Contractor Health, Environment and Safety Management (CHESM). Data tahun 2010-2011 menunjukkan kecenderungan peningkatan pada rating CHESM kontraktornya, yang dapat diartikan bahwa perusahaan kontraktor yang digunakannya semakin baik dalam melakukan pengelolaan K3LL di dalam perusahaannya. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas program ini dalam meningkatkan kemampuan kontraktornya itu, perlu dilakukan evaluasi mengenai pelaksanaan program tersebut oleh PT Z. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif dengan tujuan utama untuk mendeskripsikan suatu keadaan secara objektif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi lapangan, studi literatur dan telaah dokumen. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat kesenjangankesenjangan dalam pelaksanaan tahapan-tahapan program, yang mempengaruhi efektifitas dari program itu sendiri. Kesenjangan lebih banyak terjadi pada saat pelaksanaan tahapan program di lapangan.

The trends using contractors manpower to carry out the work inclines from time to time, especially in oil and gas sector. This condition gives greater risks to the health and safety of contractor’s manpower, so that they need a special program to manage the health and safety of contractor’s manpower. PT Z has run this program which is called Contractor Health, Environment and Safety Management (CHESM). There was a tendency the inclination of CHESM rates of the contractors which mean the contractors have managed HES better in their working activities. It is necessary to evaluate the realization of PT Z program to know how far the effectiveness of the program in increasing the contractors ability. The Author manages descriptive research using qualitative method to describe the situation objectively as the main reason. The primary and secondary data are collected by interviewing employees, field observation, library studies and document analyses. Based on the result of the research, it is found the gaps between the theories and the realization of the program stages. It really influences the effectiveness of the program. The gaps happen more when they carry them out in the field.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Wahyudi
"Pemeliharaan adalah kegiatan untuk mempertahankan kondisi suatu aset seperti kondisi ketika aset tersebut diciptakan. Selama ini pemeliharaan selalu menjadi warga kelas dua dalam industri. Bagaimana jika pemeliharaan ini menjadi salah satu proses inti dalam suatu jenis industri? Salah satu jenis industri ini adalah industri penyewaan infrastruktur BTS. PT. X adalah perusahaan yang bergerak dalam industri jenis ini. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang sangat ketat, maka PT. X mau tak mau harus terus menerus memperbaiki layanan pemeliharan yang ditawarkan kepada konsumen. Salah satunya dengan melakukan perbaikan proses bisnis. Perbaikan proses bisnis menjadi bahasan dalam penelitian ini. Penelitian bertujuan untuk mengusulkan perbaikan proses bisnis yang terjadi di departemen maintenance PT.X. Caranya dengan melakukan pemetaan proses bisnis sederhana terhadap proses yang terjadi di maintenance, melakukan analisis, dan mendesain ulang proses menggunakan rekayasa ulang proses bisnis atau atau simplifikasi proses. Penggunaan simplifikasi atau rekayasa ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tiga proses utama dalam Departemen maintenance adalah penanganan keluhan pelanggan, pemeliharaan rutin, dan pemeliharaan perbaikan. Melalui pareto chart masalah ditemukan bahwa masalah utama pada proses pemeliharaan perbaikan dan penanganan komplain adalah kehilangan grounding. Kemudian dilakukan desain ulang proses yang ditekankan untuk mengurangi waktu siklus penanganan kecurian grounding pada kedua proses. Hasilnya pada proses pemeliharaan perbaikan terdapat penurunan waktu penyelesaian masalah sampai sebesar 49% dari waktu siklus awal dan pada proses penanganan komplain penurunan mencapai 29% dari waktu siklus awal. Pemeliharaan rutin sendiri tidak memerlukan perbaikan karena mempunyai pencapaian proses yang baik.

Maintenance is an activity to maintain condition of an asset as it was build. For all decades, maintenance is often treated as ?second class citizen? in Industry. How if maintenance become one of the core process in one of industry? We can make sure that only company that provides superior maintenance is left. BTS infrastructure provider is one of this type of industry. PT.X is a company that runs in this type or industry. To survive in the competition, PT. X must improve their maintenance service provide for their customer. One of many ways is with doing business process improvement. Business process improvement is main theme in this research, while the aims is to propose Improvement in Business Process in Maintenance Department of PT.X by conducting business process mapping, analyze that map, and redesign the process using business process reengineering or simplification. The use of this methods (BPR) and simplification is based on company needs. Three main process in Maintenance Department are Complaint Handling, Routine maintenance, and corrective maintenance. According to the pareto chart, the main problem for complaint handling and corrective maintenance is grounding losses. This was the aim of improvement of the two processes. The result is there?s decrease in cycle time of complaint handling process by 29% and reducing corrective maintenance cycle time by 49%. Routine maintenance itself is needn?t any improvement of process because it is good enough in process achievement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Shaqiena Lukman
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari bagaimana cara mengoptimalisasi tingkat persediaan material dengan pengaplikasian persediaan pengaman safety stock yang optimal untuk dapat mengakomodir jadwal pemboran yang dapat berubah-ubah. Kegiatan pemboran merupakan pekerjaan yang beresiko tinggi dan memerlukan biaya besar sehingga optimasi tingkat persediaan material sangat penting dalam kelangsungan proses tersebut. Tujuan sebenarnya adalah untuk menentukan jumlah dari persediaan yang mendukung service level yang tinggi dan memaksimalkan kinerja keuangan perusahaan. Service level digunakan dalam manajemen persediaan untuk mengukur kinerja kebijakan persediaan dan menunjukkan kemungkinan tidak terjadinya stockout. Safety stock adalah persediaan untuk mencegah terjadinya stockout. Perusahaan memilih untuk menjaga tingkat Safety stock sebagai penyangga terhadap variabilitas permintaan yang mengakibatkan kurangnya efisiensi dan modal kerja yang tinggi. Pengoptimalan tingkat persediaan memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan perputaran persediaan.Material pemboran yang akan menjadi objek penelitian dipilih dengan menggunakan klasifikasi ABC yang selanjutnya diklasfikasikan kembali frekuensi penggunaannya. Perhitungan selanjutnya adalah penentuan biaya pengadaan dan persediaan dari material. Perhitungan tingkat persediaan menggunakan metode min-max. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode min-max adalah jumlah pemesanan kembali Q , titik pemesanan kembali ROP/Min, tingkat persediaan maksimum Max dan persediaan pengaman SS.

This study aims to find out how to optimize the level of material inventory with optimal application of safety stock to accommodate the varying drilling schedule. Drilling activity is a high risk job and requires substantial cost, therefore, optimization of material inventory is critical for the process continuity. The actual objective is to determine the value and the mix of inventory that support a high service level and that maximizing the companies rsquo financial performance. Service level is used in inventory management to measure the performance of inventory policies and represents the probability of not being stock out. Safety stock is inventory that is carried to prevent stock outs. Safety stock determinations are not intended to eliminate all stock outs, just majority of them. Companies choose to keep safety stock level high as a buffer against demand variability resulting in inefficiencies and high working capital requirements. Safety stock optimization enables companies to achieve savings and increase inventory turns.The selection of the drilling material that will be the research object uses ABC classification which further being re classified by the usage frequency. The next calculation is to determine material setup cost and holding cost, which will be used in the next calculation, which is inventory calculation method by using min max method. The calculation result using the min max method is the total of re orders Q, re order point ROP Min , maximum inventory level Max, and safety stock SS. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52040
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Ardianty
"Industri MIGAS memiliki resiko yang sangat tinggi dalam kegiatan operasionalnya, termasuk diantaranya kegiatan pemboran yang merupakan kegiatan yang dilakukan baik pada tahap eksplorasi maupun pada tahap eksploitasi. Sebelum melaksanakan kegiatan pemboran kontraktor minyak harus terlebih dahulu melakukan identifikasi bahaya dan analisis resiko untuk mengetahui bahaya-bahaya apa saja yang dapat dan analisis resiko yang dilakukan sesual dengan kajian dan tahapan yang ada pacta standard OSHA.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui potensi-potensi bahaya apa saja yang dapat timbul dari kegiatan pemboran khususnya sumur S-10 yang terletak di lapangan A milik PT X serta tingkat resiko dan setiap potensi bahaya yang mungkin timbul dan kegiatan tersebut Dari studi ini selanjutnya diharapkan dapat memberikan rekomendasi langkah-langkah kontrol yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya.

Oil and gas industry is the high risk operation. Because of safety reason, oil and gas company should have a good system to Identify and analyze all potential hazards and risks before execute their activities especially in drilling activities.
The objective of this research are to examine the validity of all supporting data such as well interpretation data, drilling equipment performance and well location condition. The approach of this study is to evaluate all potential hazards and calculate the level of its risk which is exist on drilling activities especially at S-10 Well, Filed-A that can practically use to determine the control action to avoid incidents and/or accidents in a workplace.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T11519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Saepul Dahlan
"Operasi Pemboran dan Kerja Ulang PT XYZ terus melakukan inovasi program keselamatan kerja untuk menurunkan tingkat kecelakaan kerja agar mendekati nihil, namun kecelakaan kerja masih terjadi yang salah satu penyebabnya diakibatkan oleh perilaku pekerja yang tidak selamat (unsafe action). Inovasi untuk menurunkan jumlah unsafe action adalah penggunaan CCTV real time 24/7 yang terintegrasi (iCCTV) ke ruang kontrol yang dilengkapi dengan observer yang secara langsung memberikan pengawasan, umpan balik dan coaching kepada pekerja di lapangan yang diobservasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa gambaran tren unsafe action setelah pemakaian iCCTV terhadap waktu pada kasus berulang, segmen waktu kerja, penghentian kerja, tipe bahaya, jenis pekerjaan dan status tindak lanjut dari temuan kasus. Metode penelitian yang digunakan adalah case study restrospektif dengan mengunakan data sekunder yang diambil dari hasil pengamatan unsafe action selama kurun waktu Maret 2018 sampai dengan Desember 2019, serta data primer hasil wawancara observer. Jenis penelitian ini adalah semi kuantitatif dari studi kasus pelaksanaan iCCTV pada Unit Pemboran dan Kerja Ulang PT XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penggunaan iCCTV terjadi penurunan tren jumlah unsafe action terhadap waktu pada kasus berulang, segmen waktu kerja, penghentian kerja, tipe bahaya, jenis pekerjaan dan status tindak lanjut temuan kasus. Kesimpulannya adalah bahwa penggunaan iCCTV menurunkan tren unsafe action pekerja Pemboran dan Kerja Ulang PT XYZ melalui mekanisme pengawasan, umpan balik dan coaching yang bersesuaian dengan teori Efek Hawthorn, Teori ABC, serta kurva Bradley DuPont.

Drilling and workover operations continuesly innovate in its safety programs to reduce accidents to near zero. In reality, accidents are still occurred which one of the root causes is unsafe action. Innovation to reduce the number of unsafe action is through the usage of 24/7 integrated real time CCTV (iCCTV) transmitted to a control room that is manned with observers who directly provide supervision, feedback and coaching to the observed workers in the field. This study aims to analyze the trend of unsafe action after the implementation of iCCTV versus time on recurrent cases, work time segment, work stop, hazard types, work types and unsafe case finding follow-up action status. The research method is case study retrospective using secondary data that were taken from unsafe action observations during period of March 2018 to December 2019 and primary data from observers interview. This research type is semi quantitative from a case study of the iCCTV implementation in the PT XYZ Drilling and Workover. After the implementation of iCCTV, the results showed that the trend of unsafe action is decreasing for recurrent case, work time segment, work stop, hazard types, work types and unsafe case finding follow up action status. As conclusion, the implementation of iCCTV reduce the unsafe action trends through supervision, feedbacks and coaches mechanism that is in alignment with Hawthorne Effect, ABC Theory, and Bradley DuPont Curve."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanto Putra
"Penelitian ini membahas tentang Kerja Sama Pengembangan Sistem Manajemen Rekod di Departemen Knowledge Management PT Rekayasa Industri yang mendeskripsikan proses kerja sama yang melibatkan tim konsultan dan tim PT Rekayasa Industri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi ini, dengan para informan yang ditentukan berdasarkan purposive sampling ini dilakukan pada Mei 2013-Desember 2013. Hasil temuan penelitian menunjukkan, bahwa pada dasarnya pengembangan Sistem Manajemen Rekod di PT Rekind, didasarkan pada kebutuhan praktis yaitu pertimbangan beban ekonomi yang timbul untuk penyimpanan rekod di offsite storage. Proses kerja sama di PT Rekind, antara tim konsultan dengan tim PT Rekind berlangsung dalam tiga tahapan, yaitu tahap pra kerja sama, tahap proses kerja sama, dan tahap pasca kerja dan menghasilkan kesimpulan sementara hasil kerja sama. Setiap individu dari anggota tim yang saling bekerja sama memiliki pemahaman dan kepentingan yang berbeda-beda terhadap pengalamanan kerja sama pengembangan sistem manajemen rekod. Kerja sama yang berlangsung melalui proses interaksi, merupakan arena untuk saling berbagi dan berharap untuk mendapatkan pengetahuan baru, membangun hubungan sosial yang sinergis dan, saling menukar modal yang dimiliki. Hasil dari kerjasama pengembangan sistem manajemen rekod berupa seperangkat produk tools sistem manajemen rekod yang terdiri atas kebijakan/policy, prosedur, dan petunjuk teknis (works instruction) Sistem Manajemen Rekod.

This study discusses the development cooperation Record Management System in the Department of Knowledge Management PT Rekind. This research uses qualitative approach with phenomenological method. The method for a collect of data is interviews, observation, focus groups discussion and document analysis. The informants choosen with purposive sampling was conducted in May 2013 - December 2013. This research found, basically the Record Management System development in PT Rekind, over which the practical needs of economic considerations in offsite storage costs. The process of cooperation in the development of the record management system, involve between the consultant team and team of PT Rekind take place in three phases, namely pre cooperation, stage of the process of cooperation, collaboration and the post explaining the tentative conclusions in collaboration. Each individual team members working together and understanding different interests of the cooperation of experience developing record management system, cooperation takes place through a process of interaction, an arena for sharing and hope to gain new knowledge, build synergistic relationships and social capital exchange. Results of development cooperation records management system a set of tools record management system which consists of a policy, procedures, and works instruction Record Management System."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T39248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>