Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137926 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Defi Reisna
"Produk properti perkantoran berkembang seiring permintaan pasar terhadap tempat bekerja dengan fleksibilitas tinggi, dikenal sebagai serviced office. Permintaan terhadap ruang kantor ini, berbeda dengan ruang kantor sewa umumnya, ditinjau dari segi pengembangan real estate. Kantor sewa umumnya dimulai dari improvisasi terhadap lahan dan menjadikan ruang sewa sebagai komoditi. Sementara serviced office dimulai dari improvisasi terhadap ruang dan tidak hanya menjadikan ruang sebagai komoditi tetapi juga ruang beserta fasilitas dan pelayanannya. Hal ini menjadikan pengembangan serviced office memerlukan beban biaya tersendiri dalam penyediaan fasilitas dan instalasi jaringan pendukung ruang sewa dibandingkan penyediaan ruang kantor sewa umumnya. Kondisi ini bertolak belakang dengan pasokan serviced office yang semakin meningkat dan diprediksi terus berkembang.
Meninjau fenomena tersebut, penelitian ini berupaya menginvestigasi potensi pengembangan serviced office dalam memberikan keuntungan yang lebih baik dibandingkan kantor sewa pada umumnya, dengan kondisi permintaan pasar positif. Dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, melalui simulasi perhitungan nilai IRR (Internal Rate of Return), disertai analisa tata ruang serviced office. Penelitian dilakukan terhadap 2 obyek gedung perkantoran di Jakarta. Dari simulasi perhitungan diperoleh hasil pengembangan serviced office memberikan keuntungan lebih baik dibandingan kantor sewa pada umumnya dalam tingkat huni 100%.

Office property product growing as market demand for high flexibility of working space, called as serviced office. The demand of this office space different from office rent space generally, in real estate development. Rent office generally begin from land improvement and rent space as main commodity. Meanwhile, serviced office begin from space (interior) improvement and not only space as a commodity but also space with its facilities and services. This condition cause development of serviced office require its own cost in providing facilities and networking to support rent space, compare with rent office in general. It is opposite with condition of serviced office supply, which is increasing, and predicted to continue to grow.
Based on the phenomenon, this research investigate potential development of serviced office in providing a better profit than rent office in general, with positive market. To investigate, conducted a quantitative approach by simulation of calculating the internal rate of return (IRR) and layout plan analysis. This research use two office buildings in Jakarta. The conclusion of this research is serviced office provide better profit than rent office generally in occupancy rate of 100%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramesti Andiani
"Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh imbal hasil pasar modal dan suku bunga terhadap imbal hasil REITs serta karakteristik spesifik masing-masing REITs dapat mempengaruhi paparan dari pengaruh-pengaruh tersebut. Karakteristik spesifik REITs yang diteliti adalah struktur aset, leverage, manajemen dan spesialisasi. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa imbal hasil REITs dipengaruhi oleh pasar modal, sedangkan suku bunga tidak berpengaruh. Risiko tersebut berbeda paparannya untuk masing-masing REITs berdasarkan struktur asetnya. Sedangkan karakteristik spesifik REITs lainnya tidak berpengaruh terhadap risiko dari pasar modal.

This research empirically tests the relationship between market return and interest rate with REITs return. This study also research whether specific characteristics of each REITs can affect the risk from those factors. The REITs specific characteristics that will be studied in this research are asset structures, leverage, management, and specialization. The result from this research is that REITs return have relationship with market return, whereas interest rate not affecting the return of REITs. Those risk differently affect each REITs depends on its asset structure. Other specific REITs characteristic not affect their risk from market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thauriq Anwar
"Tesis ini meneliti tentang keuntungan dari sekuritisasi Islam dibandingkan dengan sekuritisasi konvensional. Islamic-Real Estate Investment Trusts (I-REITs) adalah salah satu bentuk proses sekuritiasi yang sesuai dengan shariah compliance. Dengan menggunakan analisa treynor index dan jensen-alpha index, performa IREITs Malaysia lebih baik dibandingkan dengan benchmark. Sedangkan I-REITs jika dibandingkan dengan REITs konvensional memiliki volatilias yang lebih kecil. Equity I-REITs yang merupakan produk yang shariah compliance bisa menjadi salah satu inovasi produk di dalam pasar modal syariah Indonesia.

This thesis examines the advantages of Islamic securitization compared to conventional securitization. Islamic Real Estate Investment Trusts (I-REITs) are one form securitization in accordance with shariah compliance. By using analysis Treynor index and Jensen-alpha index, the performance of the I-REITs Malaysia better than the benchmark. While I-REITs when compared with conventional REITs have a smaller volatility. Equity I-REITs that are Shariah compliant products could be one product innovation in the Islamic capital market in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Satrio Priambodo
"Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) munculnya kawasan perumahan yang banyak menjadi potensi pajak karena sampai dengan batasan realestat maka penyerahan perumahannya termasuk Barang Kena Pajak. Kondisi perekonomian yang tidak memungkinkan menyebabkan Pengembang mulai menjual kaveling saja untuk mendongkrak penjualannya yang merosot.
Dalam pandangan DJP upaya menjual kaveling tersebut menimbulkan ketidakadilan antara Wajib pajak yang membeli rumah dan tanah dengan yang membeli kaveling saja. Atas pertimbangan itu, maka dikeluarkanlah Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-387/PJC2002 pada tanggal 19 Agustus 2002 yang mengatur Tentang Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas Kegiatan Membangun Sendiri yang Dilakukan Tidak Dalam Kegiatan Usaha atau Pekerjaan oleh Orang Pribadi atau Badan yang Hasilnya Digunakan Sendiri atau Digunakan Pihak Lain. Keputusan Dirjen Pajak tersebut merupakan pelaksana dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 554/KMK.04/2000 jo Keputusan Menteri Keuangan Nomor 320/KMK.0312002 tanggal 28 Juni 2002.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme Pengenaan PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri di Kawasan realestat, apakah ada potensi pajak yang hilang akibat mekanisme tersebut, bagaimana Dasar Pengenaan Pajak yang seharusnya serta pemenuhan azas keadilan dalam kebijakan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan melakukan studi kasus pada PT ABC yang merupakan pengembang perumahan di kawasan Jabotabek. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Data yang diolah berupa data kualitatif dari hasil wawancara dan data sekunder tentang jenis kaveling yang terjual serta biaya pembangunan dari pengembang tahun 2002.
Dari hasil penelitian dapat diperoleh gambaran bahwa mekanisme Pengenaan PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri di Kawasan Realestat berbeda saat pemungutan dengan saat penjualan kaveling sehingga menimbulkan potensi pajak yang hilang. Oleh karena itu, sebaiknya tidak dibedakan karena pembeli kaveling cepat atau lambat akan membangun rumahnya. Adapun DPP yang dapat digunakan adalah biaya pembangunan rumah sejenis oleh Pengembang atau NJOP PBB. Kebijakan Pajak diatas juga menimbulkan rasa ketidakadilan bagi Wajib pajak maupun PKP."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T 12304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Gumilang Raksamala Basmara Putra
"Dalam teknologi konstruksi dikenal rumah prefabrikasi yaitu rumah yang sebagian besar komponennya seperti dinding, atap, kamar mandi, serta elemen strukural balok dan kolom dirancang dan diproduksi di pabrik dengan perakitan dilakukan di lokasi pembangunan. Berdasarkan pengalaman di berbagai negara produk rumah prefabrikasi telah berhasil memasuki pasar komersial. Rumah prefabrikasi menunjukan nilai investasi yang lebih baik dibanding dengan rumah konvensional. Dengan teknologi prefabrikasi proses pembangunan rumah dapat lebih cepat dan hemat dengan kualitas workmanship lebih baik.
Hingga kini Indonesia masih mengalami permasalahan perumahan antara lain berupa housing backlog sebesar sekitar 13 juta unit. Rumah prefabrikasi berpotensi mempercepat mengatasi permasalahan perumahan di Indonesia, namun demikian pengembangan rumah prefabrikasi di Indonesia selama ini belum dapat diterima pasar, baik dari pihak produsen maupun konsumen.
Tulisan ini membahas hasil penelitian tentang penyebab kurang berkembangnya rumah prefabrikasi dalam bisnis real etate di Indonesia, melalui metode komparasi, yaitu membandingkan rumah prefabrikasi dan rumah konvensional dalam hal 1 tingkat produktivitas, 2 tingkat preferensi konsumen dan 3 performa investasinya. Data dikumpulkan melalui metode survey, wawancara dan penyebaran kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun tingkat produktivitas dalam hal mutu dan waktu lebih tinggi, rumah prefabrikasi memperlihatkan produktivitas rendah dalam hal biaya karena membutuhkan biaya produksi lebih tinggi dibanding rumah konvensional. Di samping itu kurang berkembangnya bisnis rumah prefabrikasi di Jabodetabek disebabkan oleh rendahnya tingkat preferensi konsumen terhadap produk ini antara lain karena fleksibilitas yang kurang dan penampilan yang kaku atau monoton. Selain itu investasi pengembangan rumah prefabrikasi dalam jumlah kecil menujukkan NPV dan IRR yang rendah. Dengan pendekatan investasi yang lebih tepat antara lain berupa pembangunan secara massal dalam jumlah memadai, fleksibilitas yang baik, penampilan yang variatif rumah prefabrikasi berpeluang dapat diterima oleh pasar bisnis real estate di Indonesia khususnya di Jabodetabek.

In the housing construction technology, prefabrication is known as a process in where a house with all its components such as walls, ceilings, bathrooms, and all the structural beam and column elements are designed and produced in a factory while its assemblage is done in its assigned site. Based on the experience in various countries, prefabricated houses has succeeded in entering the commercial market due to its benefits of faster construction time and its ability to save money through better workmanship quality. Thus, prefabricated houses show a leading investment value compared to conventional houses.
Until this day, Indonesia is still undergoing through various housing problems such as a housing backlog of about 13 million units. Prefabricated housing has potential to accelerate the overcoming of housing issues in Indonesia. However, prefabricated housing developments in Indonesia has not been accepted by the housing market from both the producer and consumer side.
This paper will discuss about the research of the cause behind the underdevelopment of prefabricated housing in the real estate business in Indonesia, while also calculating its level of productivity and feasibility. The methods used in this research are surveys, interviews and a simulation of the project rsquo s feasibility calculation.
The preliminary result stated that prefabricated houses have not been developed in Indonesia due to the low flexibility, monotone design quality, and relatively higher price. Furthermore, prefabricated houses have higher productivity in terms of cost, quality and time. With the right approach such as mass construction of an adequate amount of housing, better flexibility, and various designs, prefabricated houses have the potential to be a part of the real estate business in Indonesia especially in Jabodetabek.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Ritmelina Marhani
"Rendahnya realisasi penerimaan pajak terkait penerimaan pajak dari pengalihan hak kepemilikan bangunan pada bisnis jual beli real estate di wilayah kerja KPP Pratama Cibinong disebabkan karena banyak terjadi penyelundupan pajak (tax evasion) yang dilakukan oleh berbagai pihak khususnya Wajib Pajak Properti. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi serta menganalisis implementasi strategi yang dilakukan oleh KPP Pratama Cibinong dalam meningkatkan penerimaan pajak dari bisnis jual beli real estate. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan paradigma post-positivisme dan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan untuk meningkatkan penerimaan pajak dari bisnis jual beli real estate adalah ekstensifikasi pajak dengan melakukan kegiatan canvassing dalam menambahkan jumlah wajib pajak serta perluasan basis pajak dengan pemanfaatan data yang diperoleh dari ILAP dan intensifikasi pajak yang salah satunya dengan memanfaatkan teknologi drone dalam melakukan pembuktian ketidakpatuhan yang dilakukan oleh Wajib Pajak. Implementasi strategi dilakukan oleh KPP Pratama Cibinong. Dalam pelaksanaannya, KPP Pratama Cibinong mengalami kendala atas besarnya cakupan wilayah kerja, sehingga teknologi drone menjadi salah satu strategi khusus yang dapat menangani salah satu kendala tersebut. Kontrol dan evaluasi yang dilakukan oleh KPP Pratama Cibinong dengan instansi vertikal DJP ialah dengan monitoring dan evaluasi secara berkala.

The low realization of tax revenue related to tax revenue from the transfer of building ownership rights in the business of buying and selling real estate in the working area of?? Cibinong Primary Tax Office is caused by abundant leakage in tax revenue as well as tax evasion by various parties, particularly Property Taxpayers. This study aims to analyze the strategies and implementation strategies in increasing tax revenue from the business of buying and selling real estate in the working area of ?? Cibinong Primary Tax Office. This study applies quantitative approach with post-positivism paradigm. The data collection technique applied is in-depth interview. The findings of the study show that the strategy applied to increase tax revenue from the business of buying and selling real estate is tax extensification and intensification. The strategy implementation was done by Cibinong Primary Tax Office. In practice, Cibinong Primary Tax Office has contraints on the size of the working area, so the drone technology becomes one of the special strategies that can handle one of these obstacles. Other than that, the utilization of drone applied as one of the government’s effort in implementing smart governance that can handle tax evasion issues."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virenti Sastria
"Penulisan ini dibuat untuk menganalisa perbandingan dan penialian kesesuaian pembukuan akuntansi yang dilakukan oleh PT CFD baik pada proses pengakuan pendapatan dan beban, dan penyajian aktiva real estate pada laporan keuangan PT CFD dengan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan yang telah dilakukan oleh PT CFD sesuai dengan PSAK 44 : Akuntasi Aktivitas Pengembang Real Estate, namun, terdapat kesalahan pada klasifikasi asset perusahaan dan kapitalisasi beban yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat.

This writing is made to analyze the comparisons and appropriateness of accounting bookkeeping conducted by PT CFD both in the process of recognizing income and expenses, and presenting real estate assets in the financial statements of PT CFD with PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities.
From the results of the analysis that has been done, it can be concluded that the revenue recognition that has been carried out by PT CFD is in accordance with PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities, however, there are errors in the classification of company assets and expense capitalization that are directly related to real estate development activities.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Puspitaningtyas Faeni
"ABSTRAK
Dengan semakin majunya perekonomian Indonesia, maka semakin meningkat
pula taraf hidup masyarakat Indonesia. Hal tersebut mempunyai dampak yang positif
yaitu dengan semakin peka pula masyarakat Indonesia akan keinginan untuk
meningkatkan kwalitas hidup mereka. Perubahan hidup tersebut dapat dilihat dari
semakin meningkatnya kwalitas akan sandang, pangan, papan dan keamanan. Para
pengembang melihat kebutuhan akan papan atau tempat tinggal yang Iayak sebagai
peluang dalam industri properti. Sebagai akibatnya dimana-mana bermunculan proyek
proyek properti sehingga sampai suatu titik dimana persediaan melebihi akan
permintaan (over supply) dan pasar properti pada akhimya menjadi jenuh. Oleh karena
selama ini target market properti adalah warga negara Indonesia, pemerintah mencoba
untuk membuka peluang pasar baru dengan memberikan kepastian hukum kepada
warga negara asing untuk membeli properti di Indonesia. Maka pada tahun 1996
dikeluarkanlah Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1996
tentang Pemilikan Rumah Tempaf Tinggal Atau Hunian OIeh Orang Asing Yang
Berkedudukan Di Indonesia. Penelitian kami lakukan untuk melihat apakah peraturan
tersebut dapat mempengaruhi peningkatan kepemilikan properti oleh warga negara
asing di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan secara signifikan.
Setelah melakukan penelitian Iapangan, ternyata peraturan pemeritah tersebut
tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kepemilikan
Properti oleh warga negara asing di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu:
. kurangnya sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat, terutama warga
negara asing dan departemen-departemen yang terkait;
. warga negara asirig menganggap peraturan-peraturan di Indonesia
mempunyai prosedur yang berbelit-belit dan dapat memakan biaya
administrasi yang besar, sehingga di kalangan warga negara asing banyak
terjadi penyelundupan hukum;
. semenjak tahun 1997 keadaan politik, ekonomi, sosial dan budaya Indonesia
mengalami kekacauan sehingga berpengaruh pada keamanan nasional dan
mengakibatkan kriminalitas meningkat sangat tajam. Rasa tidak aman ¡ni
yang mengakibatkan banyak warga negara asing yang pada akhimya pulang
atau diminta untuk pulang oleh pemerintah di negaranya;
. pergolakan politik di Indonesia dianggap oleh warga negara asing dapat
menciptakan ketidakpastian hukum;
Saran untuk permasalahan tersebut di atas adalah pemerintah harus berperan
aktif dalam mensosialisasikan peraturan dan mencoba untuk menjaga agar keadaan
politik, ekonomi, sosial dan budaya Indonesia tetap stabil sehingga tercipta keamanan di
Indonesia. Warga negara asing yang berkeinginan untuk membeli properti di Indonesia
hendaknya mencari nformasi sejelas-jelanya mengenai kepemilikan properti bagi
Warga negara asing. Agen pemasaran properti juga diharapkan dapat membantu
melakukan usaha-usaha pemasaran dan memfokuskan target marketnya kepada warga
negara asing baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.

"
2001
T1813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinto Mustika Sari
"Tujuan penelitian ini adalah untuk berusaha menerapkan teori dan metode yang dikembangkan oleh Dominic Dodd dan Ken Favaro (2007) dalam bukunya "The Three Tension:Winning The Strugle to Perform Without Compromise", pada perusahaan real estate yaitu PT Bakrieland Development Tbk. Three tensions yang dianalisis dalam penelitian ini adalah : profitability vs. revenue growth; results today vs. results tomorrow; and the performance of the company as a whole vs. the performance of each part of the company.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa PT Bakrieland Development Tbk masih memiliki kesulitan- kesulitan dalam mengelola ketiga tensions dengan baik, yang tercermin dari skor batting average yang dicapai perusahaan sebesar 0 persen untuk ketiga tensions tersebut dan Total Shareholder Return perusahaan yang masih lebih rendah dari Total Shareholder Return IHSG Property & Real Estate.

The objective of this research is to apply the theory and method developed by Dominic Dodd and Ken Favaro (2007) in their book The Three Tensions: Winning the Struggle to Perform without Compromise, in a real estate company, PT Bakrieland Development Tbk. The three tensions analyzed in this research are: profitability vs. revenue growth; results today vs. results tomorrow; and the performance of the company as a whole vs. the performance of each part of the company.
The results of this research show that PT Bakrieland Development Tbk still has difficulties in managing the three tensions well, which are reflected from the batting average score reached by the company, which is 0% for the three tensions and Total Shareholder Return of the company that is still lower than Total Shareholder Return of the JCI for Property & Real Estate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34648
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>