Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136065 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ery Nugraha
"ABSTRAK
Adaptasi petani sawah skala kecil terhadap risiko iklim memiliki peranan penting untuk memperkuat penghidupan petani agar mampu mengurangi kerugian dari risiko iklim. Tujuan penelitian adalah mengetahui bentuk penghidupan petani sawah skala kecil memanfaatkan sumberdaya, atribut penghidupan yang sensitif terhadap kelangsungan hidup petani dan hubungan antara atribut penghidupan sensitif dengan adaptasi petani sawah skala kecil terhadap risiko iklim. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghidupan petani sawah skala kecil memiliki keterbatasan dari aset sumberdaya manusia dan aset keuangan. Beberapa atribut penghidupan sensitif memiliki hubungan signifikan dengan adaptasi internal dan eksternal petani terhadap risiko iklim.

ABSTRAK
Adaptation of small-scale paddy field farmers toward climate risk has an important role to strengthen farmers’ livelihoods to be able reduce sufferers from climate risks. The purpose of the study is to determine the characteristic of small-scale paddy field farmers’ livelihoods using their resources, recognize livelihood attributes contribute for farmers’ livelihood status, and identify the relationship between sensitive attributes with farmers’ adaptation toward climate risks. The study uses a quantitative research approach. The results showed that small-scale paddy field farmers have limitations on their livelihoods particularly on human resource assets and financial assets. Livelihood sensitive attributes have a significant relationship with farmers’ internal and external adaptation toward climate risks.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan
"ABSTRAK
Manusia dalam mengelola sumberdaya alam (tanah) akan selalu dihadapkan pada alternatif-alternatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal melalui cara berproduksi, sehingga teknologi pertanian diperlukan untuk: meningkatkan produksi pertanian dan sekaligus mempengaruhi pendapatan petani. Penerapan teknologi dibidang pertanian khususnya dalam budidaya sayur-mayur meliputi cara bercocok tanam pemakaian benih, pemupukan, pengolahan tanah, pengendalian hama dan penyakit, irigasi serta penanganan pasca panen.
Tingkat penerapan yang dilakukan petani akan bervariasi. Bagi petani tani yang berorientasi pasar akan memilih jenis sayuran (commercial crops) dan mernpengaruhi penerapan teknologinya. Dalam pemanfaatan sumberdaya alam tanah di Kecamatan Pacet, petani sayurmayur meningkatkan usaha taninya .dengan intensifikasi dan daya tarik pasar. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sumberdaya alam tanah. Luas lahan pertanian yang digarap oleh petani sayur-mayur bervariasi, Cara mengelola usaha taninya beraneka ragam. Pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan teknologi akan mempunyai dampak terhadap produksi, pendapatan dan kelestarian sumberdaya alam serta kualitas lingkungan. Oleh karenanya sebelum melihat kualitas lingkungan lebih jauh perlu kiranya menelaah beberapa hal diantaranya penggunaan sumberdaya alam tanah dengan penerapan teknologi sebagai upaya peningkatan pendapatan petani melalui hasil produksi yang dicapai oleh petani sayur mayur.
Masalah pokok yang diteliti adalah sampai sejauh mana petani sayur-mayur di kecamatan Pacet dapat menetapkan teknologi, sehingga meningkatkan pendapatan melalui hasil produksi yang dicapai.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan teknologi terhadap peningkatan pendapatan petani sayur-mayur melalui hasil produksi yang dicapai petani.
Penelitian ini diharapkan berguna untuk :
a. Informasi bagi program-program penerapan teknologi di bidang hortikultura.
b. Informasi bagi petani untuk mempertimbangkan Cara mengelala usahataninya dalam mempertimbangkan kemampuan sumberdaya yang ada.
c. Penelitian lebih lanjut di bidang pertanian dan lingkungan dalam hal pemanfaatan sumberdaya alam dengan teknologi pertanian serta mempertimbangkan kualitas lingkungan.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak atas 7 desa dengan melihat jumlah luas lahan secara proporsional. Jumlah sampel 140 terdiri dari 80 responden petani melakukan usaha tani wortel ( Daucus carota), 30 responden petani bawang dawn (Allium spp) dan 30 responden petani Saledri ( Apium graveolens).
Analisis data dilakukan dengan uji statistik, menggunakan analisis regresi uji berganda.
Hasil penelitian menunjukkan:
1. Penerapan teknologi berpengaruh nyata terhadappeningkatan pendapatan melalui hasil produksi yang dicapai.
2. Uji statistik menunjukkan faktor--faktor teknologi yang mempengaruhi terdiri dari faktor pemakaian pupuk, pemakaian pestisida, pemakaian benih, irigasi dan penanganan pasca panen.
Persamaan Regresi .
Untuk tanaman Wortel (Daucus carota)
Y = 2,13456 + 0,369959 XI + 0,462322 X2 +0,394431 X3 + 0,064532 X5 + 0,0760109 X6
Untuk tanaman Bawang daun (Allium spp)
Y = 1,965571 + 0,07.885 XI + 0,348343 X2 + 0,198559 X3 + 0,00 602 X5 + 0,0376B0 X6
Untuk tanaman Saledri (Apium graveolens)
Y = 1,873622 + 0,037401 XI + 0,096426 X2 + 0,08299 X3 + 0,015858 X5 + 0,001076 X6
3. Faktor sumberdaya fisik ( jenis tanah, PH. tanah, topografi dan iklim ) pada daerah penelitian memenuhi persyaratan untuk bercocok tanam sayuran, dalam hal ini juga sesuai dengan usahatani yang dilakukan responden.
4. Teknologi pengeridalian hama dan penyakit yang dilakukan petani dengan menggunakan pestisida, seluruhnya menggunakan bahan kimia (insektisida kimia).
5. Pemakaian pupuk dan pestisida mempunyai kecendrungan melebihi standar yang dianjurkan.
Dari peninjauan lapangan dan hasil penelitian dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Perlu adanya penyuluhan pertanian bagi petani hortikultura secara intensif, khususnya penerapan pemakain pupuk dan pestisida.
2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dalam hal yang sama dengan menggunakan lebih banyak lagi jenis usaha tani dari daerah yang berbeda, agar memberikan gambaran pada berbagai jenis komoditi hortikultura. Untuk daerah penelitian ini perlu adanya penelitian kualitas lingkungan, yang dalam hal ini menyangkut kualitas sumberdaya alam tanah, akibat penggunaan teknologi oleh para petani sayur mayur.

ABSTRACT
People will always face many alternatives in the management of natural resources (land & water) in order to obtain the maximum result through production, thus the agricultural technology is needed to increase agricultural products and thus influence the farmers income. The technology application in agriculture especially in horticulture, includes agronomic practices, seeds usage, fertilization, land utilization, pest control and diseases, irrigation and post cropping handling. The level of technology application is varied. Farmers which are market oriented will choose types of vegetables (commercial crops) and influence the technology application.
In using the natural resources in Sub - district of Pacet, the vegetables farmers increase their business by intensification and market attraction. This is because of the limited land. The agricultural land area which is tilled by vegetables farmers is varied. The influence resulted from usage of technology will affect production, income and conservation of natural resources and environment quality. Therefore, prior to further seeing the environment quality, it is appropriate to study several things, among others are soil natural resource usage and technology application as an effort to increase
farmers income through crop production achieved by farmers. The principal problem to be researched is the extent to which the vegetables farmers in Sub district of Pace apply technology, thus increase their income through the production crops achieved.
The purpose of the research is to determine and analyze the influence of technology application to increase the vegetable farmers through production crops achieved.
The research is expected useful for :
a. Information for technology application in horticulture
b. Information for farmers to consider the management of farming business in the existing resource ability.
c. Further research in agriculture and environment in the case of resource usage with agricultural technology and consider the quality of environment.
The data collection is done by interview using questionnaires.
The sampling technique, the data will be collected randomly from 7 villages by considering the land acreage proportionately. The number of samples is 140 which consist, of 80 respondent, with plant carrot (Daucus carota), 30 respondents of leek ( Allium spp ) and 30 respondents of celery farmers (Apium graveolens).
Data analysis was done by statistical test using multiple-test regression analysis.
The test result shows :
1. The technology application influences significantly the income through crop productions achieved.
2. The statistical test indicates of fertilization, pesticides usage, seeds, irrigation and post crop handling.
The regression equation :
For carrot ( DaL.LCUs carota )
Y = 2,13456 + 0,369959 X1 -1- 0,462322 X2 + 0,394431 X3 + 0,064532 X5 + 0,076009 X6
For leek ( Allium spp )
Y = 1,965571 + 0,073985 X1 + 0,348343 X2 + 0, 198559 X3 + 0,002602 X5 + 0,037680 X6
For Celery ( Apium graveolens )
Y = 1,873622 + 0,037401 XI + 0,096426 X2 + 0,08299 X3 + 0,015858 X5 + 0,001076 X6
3. Resource of physical factors ( types of soil, soil pH, topography and climate) in the research region satisfy the conditions of vegetable cultivation, in this case is also suitable for agribusiness conducted by repondents.
4. The pest control technology and disease used by the farmers by using pesticides, all respondents uses chemicals (chemical insecticides).
5. Usage of fertilization and pesticides have the tendency to exceed the standard suggested.
Out of the field study and research can be suggested several points .
1. Agricultural extension is necessary for horticulture intensification especially for application of fertilizer and pesticides.
2. It is necessary to do further research in the same aspect; more agribusiness types in different areas, in order to provide illustration in various types of horticultural commodities. For this. research area it is necessary to do an environment quality research, which in this case involves quality of natural resource (soil), due to application of technology by vegetable farmers.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiska Noviliyanti
"Perubahan lingkungan yang semakin nyata saat ini memiliki dampak yang cukup serius terhadap pertanian di Indonesia, tak terkecuali pertanian jahe di Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Hal ini merangsang para petani untuk melakukan adaptasi dalam teknik budidayanya sebagai bentuk penyesuaian dan penyelesaian terhadap permasalahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dinamika lingkungan terhadap pertanian jahe di Kecamatan Mande dan menganalisis upaya adaptasi dalam menghadapi dinamika lingkungan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan Social-Ecological System (SES) yang memiliki sudut pandang bahwa perilaku adaptif yang dilakukan dapat dipengaruhi oleh ikatan sosial dan sosial-ekologis yang mengikat hubungan antar-manusia dan lingkungan. Analisis yang dilakukan adalah analisis perbandingan dan deskriptif spasial yang didapatkan dari hasil pengolahan data jenis tanah, topografi, curah hujan, suhu, dan kodifikasi dari hasil wawancara mendalam. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perubahan curah hujan menyebabkan tanaman jahe menguning dan rimpang jahe menjadi busuk, sedangkan perubahan suhu yang terjadi menyebabkan pertumbuhan jahe terhambat dan kualitas jahe menurun. Jenis tanah gleisol yang tersebar di wilayah timur Kecamatan Mande merupakan tanah yang paling tidak sesuai untuk ditanami jahe karena sifatnya yang selalu jenuh air sehingga jahe mudah busuk. Sedangkan faktor topografi yaitu wilayah dengan ketinggian kurang dari 200 Mdpl dan lereng yang sangat curam atau lebih dari 30% juga dapat menghambat pertumbuhan jahe karena ketinggian yang sangat rendah memiliki suhu yang terlalu tinggi, sedangkan lereng yang sangat curam tidak dapat menahan air yang cukup untuk tanaman jahe. Selain itu, Terjadinya dinamika lingkungan fisik yang termanifestasikan pada perubahan curah hujan dan suhu menyebabkan terjadinya dinamika pada lingkungan sosial melalui kegiatan adaptasi yang dilakukan oleh petani. Dari enam jenis adaptasi, terdapat dua jenis adaptasi yang paling banyak dilakukan oleh para petani jahe di Kecamatan Mande, yaitu adaptasi berbasis pasar dan adaptasi reaktif, sedangkan jenis adaptasi yang paling sedikit dilakukan yaitu adaptasi institusional.

Environmental changes that are increasingly evident today have a serious impact on agriculture in Indonesia, including ginger farming in Mande District, Cianjur Regency. This stimulates farmers to make adaptations in their cultivation techniques as a form of adjustment and resolution to the problems that occur. This study aims to analyze the impact of environmental dynamics on ginger farming in Mande District and analyze adaptation efforts in the face of environmental dynamics using qualitative methods. This research uses the Social-Ecological System (SES) approach, which has a point of view that adaptive behavior can be influenced by social and social-ecological ties that bind human and environmental relationships. The analysis conducted was a comparative and descriptive spatial analysis obtained from the results of processing data on soil type, topography, rainfall, temperature, and codification of the results of in-depth interviews. The results of this study reveal that changes in rainfall cause ginger plants to turn yellow and ginger rhizomes to rot, while changes in temperature cause ginger growth to be inhibited and ginger quality to decline. The gleisol soil type in the eastern part of Mande sub-district is the least suitable for ginger cultivation because it is always water-saturated, making ginger easily rotten. Topographical factors such as areas with altitudes of less than 200 meters above sea level and very steep slopes of more than 30% can also inhibit the growth of ginger because very low altitudes have too high temperatures, while very steep slopes cannot retain enough water for ginger plants. In addition, the dynamics of the physical environment manifested in changes in rainfall and temperature cause dynamics in the social environment through adaptation activities carried out by farmers. Of the six types of adaptation, there are two types of adaptation that are most widely practiced by ginger farmers in Mande District, namely market-based adaptation and reactive adaptation, while the least type of adaptation is institutional adaptation."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriana Sawitri
"ABSTRAK
Dewasa ini ditemukan beragam permasalahan dalam hal implementasi kebijakan
penyaluran dana desa. Oleh karena itu, sebuah penelitian mendalam atas
implementasi kebijakan tersebut perlu dilakukan. Desa Pasirhaur digunakan
sebagai objek dalam penelitian ini atas dasar dua alasan utama; Desa Pasirhaur
merupakan salah satu dari beberapa desa yang dikategorikan tertinggal berdasarkan
data tahun 2005-2011, selain itu Desa Pasirhaur memiliiki kondisi infrastruktur
yang kurang memadai. Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan post positivitis dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui observasi serta wawancara mendalam yang didasari oleh
indikator yang berasal dari operasionalisasi konsep. Penelitian ini mengahasilkan
sebuah analisa bahwa terdapat masalah dalam kebijakan penyaluran dana desa
melalui regulasi yang dikeluarkan serta ketidak siapan pemerintah dalam mengatur
kebijakan tersebut. Selain itu, berdasarkan hasil analisa dari implementasi
kebijakan penyaluran dana desa di Desa Pasirhaur Kecamatan Cipanas Kabupaten
Lebak ditemukan berbagai ketidaksesuaian implementasi yang berimpliklasi
terhadap terhambatnya penyaluran dana desa.

ABSTRACT
Nowadays, a number of problems emerged on the implementation of village fund
distribution policy. Therefore, an in-depth study on the implementation of this
policy is required. Pasirhaur Village was chosen as the object of this study due to
two main reasons; Pasirhaur village is one of the few villages that categorized as
left-behind village based on 2005-2011 data, moreover, Pasirhaur Village?s
infrastructure condition is inadequate. This study uses post positivitis approach
with descriptive design. Data collected through observation and in-depth
interviews based on the indicators derived from implementation of the concept. The
study resulted an analysis that there are problems in the policy of fund distribution
through regulations issued by the village and the unpreparedness of the government
in regulating the policy. In addition, based on the results of the analysis of the
implementation of the policy of fund distribution in Pasirhaur village in the village
of Cipanas District of Lebak, a series of implementation discrepancies was found,
which then implied to the delay of fund distribution to the village."
2016
S64600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvanya Rosaline Dewi Andini
"

Sustainability Livelihood Approach merupakan sebuah pendekatan yang digunakan untuk mengukur upaya sebuah keluarga untuk melanjutkan sumber mata pencahariannya. Salah satu sumber penghidupan yang saat ini menghadapi masalah adalah menjadi petani pemilik kebun teh. Kebun teh yang dikelola oleh petani secara individu merupakan sebuah fenomena yang dapat ditemukan di beberapa kabupaten di Jawa Barat, salah satunya di Kabupaten Sukabumi.  Sebagai pemilik kebun teh, petani juga memiliki berbagai sumber penghidupan yang lain. Berdasarkan aset kepemilikan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengembangan sumber penghidupan rumah tangga petani pemilik kebun teh.  Pemberian bobot pada setiap aset dari pendekatan SLA dilakukan berdasarkan kondisi geografis lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan yang telah ditetapkan persyaratannya (purposive sampling). Petani yang bertempat tinggal dekat dengan jalan utama memiliki sumber penghidupan dari kegiatan non-pertanian, yang dapat menopang pengelolaan kebun teh. Sedang petani yang memiliki jarak sosial yang dekat dengan pengambil keputusan, mampu mengembangkan kegiatan pertanian lain selain kebun teh, dan juga kebun tehnya.  Petani dengan kepemilikan aset alam yang rendah menghadapi kesulitan untuk melakukan diversifikasi kegiatan ekonomi di dalam desa. Pilihan untuk mempertahankan kebun tehnya adalah dengan melakukan migrasi, bekerja di luar desa. Berdasarkan fakta tersebut maka kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa jarak yang dekat, baik jarak fisik maupun sosial, memberi kesempatan petani untuk dapat terus mengelola kebun tehnya, serta membentuk strategi penghidupan sehari-hari.

 

 

 

 


The Sustainability Livelihood Approach is a method in measuring the efforts of a household to continue its livelihood. One livelihood that is currently facing problems is being a farmer who owns a tea garden. Tea gardens managed by farmers households are a phenomenon that distributes in several districts in West Java, one of which is Sukabumi. As a tea garden owners, farmers also have various other livelihood sources. Based on ownership assets this study aims to determine the livelihood strategy pattern of tea garden owners. The weighting of each asset from the SLA approach is based on the geographical conditions of the research location. Data collection was carried out by in-depth interviews with informants whose requirements had been determined (purposive sampling). Farmers who liveclose to the main road, support their tea garden by their livelihoods from non-agricultural activities. Meanwhile, farmers who have a close social distance to decision-makers can develop other agricultural activities apart from their tea gardens and also their tea gardens. Farmers with low ownership of natural assets face difficulties to diversify economic activities within the village. The choice to maintain the tea garden is to migrate, by working outside the village. Based on these facts, the conclusions of this study indicate that close distances, both physical and social distance, provide oppurtunities for farmers to be able to continue managing their tea gardens, as well as form a daily livelihood strategy.

 

 

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Moh. Nurgiri
"[Skripsi ini mengaji akses Petani Desa Nunuk atas lahan sawah. Akses atas lahan sawah sebagai perwujudan kemampuan petani untuk mendapatkan manfaat dari lahan sawah menjadi fokus kajian sebab petani sangat menggantungkan hidupnya
pada penghasilan yang diperoleh dari lahan sawah. Sementara itu, luas lahan yang tersedia di dalam wilayah administrasi Desa Nunuk sangat terbatas dan telah
dimiliki oleh petani-petani kaya. Manfaat dari lahan sawah diperoleh melalui dua cara. Pertama, dengan cara menggarap lahan sawah melalui strategi yang diatur dalam pranata perolehan hak garap lahan sawah. Kedua, dengan cara menjadi tenaga kerja atau buruh tani di lahan sawah petani penggarap yang diatur dalam pranata pengaturan kerja yang berlaku. Akses buruh tani atas lahan sawah dipengaruhi oleh keputusan petani penggarap dalam menentukan pengaturan kerja di lahan sawah garapannya. Petani memilih strategi yang paling rasional untuk memperoleh akses atas lahan sawah. Pilihan rasional petani tersebut tidak hanya
dipengaruhi pertimbangan dalam hal ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada dalam konteks sosial-budaya masyarakat setempat.

This thesis examines farmers’ access to paddy fields in the village of Nunuk, Lelea District, Indramayu Regency. Access to paddy fields as the ability of farmers to benefit from the paddy fields becomes the focus of study because farmers rely heavily on the revenue generated from the paddy fields. Meanwhile, the available paddy fields is limited and is owned by wealthy farmers. Benefits of paddy fields are obtained in two ways. First, by way of cultivating paddy fields with the access set in the institution of right to cultivate. Second, by way of labour or farm-working in paddy fields, set up in a working arrangements. Farmworkers’ access to paddy fields will be affected by the decision of farmers in determining occupational settings in their paddy fields. Farmers would choose the most rational strategy to gain access to paddy fields. Farmers’ rational choice determining strategy to gain access to paddy fields are not only based in economic
terms, but also influenced by factors that existing in their socio-cultural environment., This thesis examines farmers’ access to paddy fields in the village of Nunuk,
Lelea District, Indramayu Regency. Access to paddy fields as the ability of
farmers to benefit from the paddy fields becomes the focus of study because
farmers rely heavily on the revenue generated from the paddy fields. Meanwhile,
the available paddy fields is limited and is owned by wealthy farmers. Benefits of
paddy fields are obtained in two ways. First, by way of cultivating paddy fields
with the access set in the institution of right to cultivate. Second, by way of labour
or farm-working in paddy fields, set up in a working arrangements. Farmworkers’
access to paddy fields will be affected by the decision of farmers in
determining occupational settings in their paddy fields. Farmers would choose the
most rational strategy to gain access to paddy fields. Farmers’ rational choice
determining strategy to gain access to paddy fields are not only based in economic
terms, but also influenced by factors that existing in their socio-cultural
environment.]
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Dwi Puspita
"Keberadaan lahan pertanian semakin hari semakin terancam karena adanya kebutuhan lahan untuk kegiatan manusia yang mendorong alih fungsi lahan. Kecamatan Karangtengah merupakan salah satu kecamatan dengan laju pertumbuhan penduduk terbesar kedua di Kabupaten Cianjur yaitu 2,3% dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Cianjur yang merupakan inti (core) perkembangan kota di Kabupaten Cianjur. Faktor tersebut dapat mengancam alih fungsi lahan pertanian sawah di Kecamatan Karangtengah akibat adanya persaingan untuk memperoleh ruang untuk memenuhi berbagai kepentingan dan kebutuhan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan pertanian sawah tahun 2015, 2019, dan 2023 serta mengestimasi luas lahan pertanian sawah tahun 2031 di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah lereng, jarak dari jalan, jarak dari permukiman, jarak dari sungai, dan jarak dari pasar. Sedangkan Cellular Automata dan Artificial Neural Network dipilih sebagai metode untuk untuk mengestimasi luas lahan pertanian sawah pada tahun 2031. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2015 hingga 2023 terus terjadi penurunan luas lahan pertanian sawah yang diiringi dengan peningkatan penggunaan lahan lainnya. Pada tahun 2031 lahan pertanian sawah di Kecamatan Karangtengah diestimasi juga akan mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2023 disertai adanya ketidaksesuaian LSD dan terjadi defisit beras di beberapa desa. Adapun faktor alih fungsi lahan sawah yang paling berpengaruh adalah jarak dari jalan dan jarak dari permukiman.

The existence of agricultural land is increasingly threatened day by day due to the need for land for human activities that drive land conversion. Karangtengah is one of the sub-districts with the second highest population growth rate in Cianjur Regency, which is 2.3 and directly adjacent to Cianjur Sub-district, the core of urban development in Cianjur Regency. These factors can endanger the conversion of paddy fields in Karangtengah Sub-district due to competition for space to meet various human interests and needs. The purpose of this research is to analyze the changes in paddy field agricultural land use in 2015, 2019, and 2023, as well as estimate the paddy field agricultural land area in 2031 in Karangtengah Sub-district, Cianjur Regency. The variables used in this study are slope, distance from roads, distance from settlements, distance from rivers, and distance from markets. Cellular Automata and Artificial Neural Network are chosen as the methods to estimate the paddy field agricultural land area in 2031. The research results show that from 2015 to 2023, there has been a continuous decrease in the area of paddy field agricultural land accompanied by an increase in the use of other types of land. In 2031, the paddy field agricultural land in Karangtengah Sub-district is also estimated to experience a decrease compared to 2023, along with a mismatch in rice self-sufficiency in several villages. The most influential factors in the conversion of paddy field land are the distance from roads and the distance from settlements.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelin Asmarani
"Tanah merupakan faktor terpenting dalam pertanian yang memiliki kemampuan sebagai media pertumbuhan tanaman. Kemampuan tanah berhubungan erat dengan kesuburan tanah yang menggambarkan produktivitas tanah dalam menghasilkan produksi pertanian yang optimal. Kecamatan Cugenang berada di Kabupaten Cianjur yang memiliki hasil pertanian tanaman pangan yang melimpah, selain itu di Kecamatan Cugenang juga terjadi perubahan penggunaan lahan serta bencana yang dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan dan menganalisis kemampuan tanah dan pengelolaan lahan pertanian padi sawah serta menganalisis hubungan antara keduanya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis spasial, statistik, dan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan sampel tanah, wawancara petani, serta data sekunder yang bersumber dari instansi terkait. Data yang terkumpul akan diolah dengan uji statistik dan teknologi geospasial menggunakan ArcGIS 10.8 untuk memvisualisasikan kemampuan tanah dan pengelolaan lahan sawah secara geografis. Hasil analisis spasial dengan menggunakan teknik overlay menunjukkan bahwa mayoritas lahan sawah di Kecamatan Cugenang dominan oleh tingkat kemampuan tanah sedang dan rendah, sedangkan lahan sawah dengan kemampuan tinggi berada di wilayah dataran tinggi Kecamatan Cugenang. Pengelolaan lahan sawah di Kecamatan Cugenang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu menggunakan dua metode berupa konservasi vegetatif dan pemupukan serta tiga metode berupa konservasi vegetatif, mekanik, dan pemupukan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kemampuan tanah dengan pengelolaan lahan.

Soil as a medium for plant growth is the most important factor in agriculture. Soil capability is closely related to soil fertility which describes soil productivity in producing optimal agricultural production. Cugenang District is located in Cianjur Regency, which has abundant rice crops. Cugenang District also experiences changes in land use and disasters that can decrease the land's ability. This study aims to map and analyze the capability of the soil and land management of paddy fields and the relationship between the two. This quantitative research uses spatial, statistical, and descriptive analysis. Data were collected by observation, soil sampling, interviews, and secondary data sourced from related institutions. The collected data will be processed using statistical tests and geospatial technology using ArcGIS 10.8 to visualize soil capability and land management of paddy fields geographically. The weighted overlay technique's spatial analysis results show that most paddy fields have medium and low soil capability. Meanwhile, high soil capability for paddy fields is mostly found in high areas of Cugenang District. The land management of paddy fields is classified into two combinations. The first combination is between vegetative conservation and fertilization. The second combination is between vegetative conservation, mechanics conservation, and fertilization. Statistical test using chi-square shows a strong relationship between soil capability and land management."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiyya Ulfa
"Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki riwayat kejadian longsor tertinggi di Indonesia. Salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang sering terjadi longsor adalah Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur. Pada dua tahun terakhir telah terjadi dua kali pergerakan tanah di daerah yang berbeda di Desa Cibanteng.
Penelitian ini bertujuan memprediksi besar risiko kerugian bencana longsor pada masa akan datang sehingga bantuan saat terjadi longsor dapat dioptimalkan. Untuk memprediksi besar risiko kerugian digunakan variabel bahaya, kerentanan dan kapasitas kebencanaan longsor. Masing-masing variabel memiliki beberapa indikator tertentu yakni penggunaan tanah, lereng, dan kepadatan penduduk. Penghitungan risiko kerugian dilakukan menggunakan metode overlay masing-masing variabel.
Hasil penelitian adalah berupa prediksi risiko kerugian sebesar Rp. 10,1 milyar. Besar risiko kerugian tersebut didapat dari nilai bangunan, jaringan jalan, jaringan listrik dan produktivitas pertanian. Penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah risiko bencana longsor mendominasi dibagian selatan Desa Cibanteng.

West Java is a province with highest landslide history in Indonesia. One of the area that landslide frequently occurred is Cibanteng Village, Sukaresmi Subdistrict, Cianjur District. In last two years, slow earthflow or as known as creep occurred in difference area of Cibanteng Village.
The aim of this research is to know how much the detriment risk affected by landslide in the future, so that the help when landslide occurred can be optimalized. This research use some variables such as hazard, vulnerability and capacity variables to determine the detriment risk. All variables also have the certain indicator such as landuse, slope, and population density.
By the research, the accumulation of detriment risk is about IDR 10,1 billion. This detriment is gained from building value, road value, electricity and agriculture productivity in IDR. By the result of research, it is known that landslide risk areas are dominated in south of Cibanteng Village.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Yogatama
"Penelitian ini membahas tentang tingkat kerentanan letusan Gunung Gede pada daerah sekitar Gunung Gede dan juga tingkat risiko bencana letusan Gunung Gede di Kecamatan Cipanas dengan menghitung pengaruh faktor bahaya, kerentanan dan kapasitas. Untuk menghasilkan kelompok desa rentan yang memiliki kemiripan data digunakan metode K-Means Cluster. Terdapat 44 desa/kelurahan di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi yang berada di wilayah bahaya letusan Gunung Gede. Desa yang memiliki tingkat kerentanan tinggi memiliki karateristik lokasi berbatasan langsung dengan lokasi puncak Gunung Gede sehingga faktor bahaya menjadi faktor utama tingginya tingkat kerentanan disuatu desa, karateristik ini dimiliki oleh desa-desa di Kabupaten CIanjur. Kerentanan tinggi juga ditemukan pada daerah - daerah yang tidak berbatasan langsung dengan lokasi Gunung Gede namun memiliki tingkat kerentanan tinggi dikarenakan faktor kerentanan sosial,ekonomi dan fisik yang lebih tinggi dibandingkan desa lain, karateristik ini dimiliki oleh desa-desa di Kabupaten Sukabumi yang berbatasan langsung dengan Kota Sukabumi. Nilai perkiraan kerugian akibat letusan Gunung Gede di Kecamatan Cipanas diperkirakan sebesar Rp 251,29 MilIar. Risiko letusan gunung gede dengan kelas risiko tinggi memiliki karateristik kerugian yang tinggi akibat bahaya letusan dan memiliki tingkat kerentanan tinggi. Desa dengan risiko rendah memiliki karateristik sebagian besar variabelnya memiliki nilai dibawah rata-rata dan juga memiliki kapasitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan desa lain.

This study discusses the vulnerability of the eruption of Mount Gede in the area around Mount Gede and also the level of risk of the eruption of Mount Gede in District Cipanas with calculate the influence of factors hazards, vulnerabilities and capacities. The generate of susceptible vilages that have similar data using KMeans Cluster. There are 44 villages in Cianjur and Sukabumi district who are in the danger zone eruption of Mount Gede. Villages that have a high of vulnerability has a characteristic location immediately adjacent to the location of the summit of Mount Gede, so the main danger factor to the high level of vulnerability factors sector in the village, this characteristic is owned by the village - the village in Cianjur. And also high vulnerability was found in the area - areas not directly adjacent to the location of Mount Gede, but has a high degree of vulnerability due to the vulnerability factors of social, economic and physical higher than other villages, this characteristic is owned by the village - the village in Sukabumi district directly adjacent to the Sukabumi City. Estimated value losses due to the eruption of Mount Gede in Cipanas district is estimated at Rp 251.29 billion. The risk of big volcanic eruptions with a high risk class has a characteristic high losses due to the danger of the eruption and has a high of vulnerability. Villages with a low risk of having most of the characteristics variables have a value below the average and also has a higher capacity than the other villages."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42618
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>