Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184340 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wintria Julia Nandy
"Photovoltaic sebuah teknologi yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik dapat menjadi jawaban atas berkurangnya energi fosil sebagai bahan utama penghasil listrik konvensional. Photovoltaic sebagai energi terbarukan memiliki kelebihan tidak menimbulkan emisi karbon yang dapat menjadi penyebab pemanasan global. Penggunaan photovoltaic khususnya di Indonesia sebagian besar masih berupa panel yang disusun oleh sel-sel solar dengan daya tertentu. Panel photovoltaic tersebut hanya menjadi sebuah alat penghasil listrik terhadap bangunan.
Photovoltaic dapat dikembangkan menjadi bagian arsitektural dari suatu bangunan. Salah satu alternatif ialah menggabungkannya dengan glass facade yang disebut dengan Photovoltaic Glazing (PV Glazing). Unsur penyusun yang sama antara sel solar dan kaca yaitu silika merupakan salah satu faktor utama dapat bergabungnya kedua material ini. Material kaca yang memiliki konduktivitas yang cukup besar menjadi suatu masalah bagi iklim di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keoptimalan pemasangan PV terhadap glass facade dalam menghasilkan daya listrik dan kontribusinya dalam mereduksi sinar yang masuk ke dalam bangunan. Bangunan yang dijadikan studi kasus adalah Fakultas Ilmu Keprawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dengan façade kaca orientasi selatan dan Manufacture Research Centre Universitas Indonesia (MRC UI) façade kaca orientasi barat. Penentuan studi kasus mewakili orientasi arah glass façade dan terhindar dari bayangan bangunan sekitar. Penelitian memakai simulasi software PVsyst untuk mengetahui daya dan perangkat yang dibutuhkan dari masing masing sampel yang selanjutnya dianalisa menggunakan parameter Performance Ratio, Solar Fraction, Missing Energy dan Energi yang Tersedia. Untuk melihat tingkat reduksi PV Glazing pada penelitian memakai simulasi Ecotec dan perhitungan Heat Transfer.
Biaya pemasangan PV Glazing yang sangat tinggi membuat teknologi PV ini dikategorikan teknologi yang mahal. Dengan melihat kepada kebutuhan listrik kedua studi kasus pada penelitian ini, dengan menggunakan PV Glazing FIK UI dapat menghemat Rp 63,076,350 per tahunnya dan MRC UI Rp 23,859,937.29 per tahunnya dibandingkan dengan listrik konvensional PLN.

Photovoltaic a technology that could converts sunlight into electrical energy can be the answer of a diminished fossil energy as the principal ingredient electricitygenerating conventional. Photovoltaic as renewable energy has an excess of it does not cause of emission carbon that can be the cause of global warming. The use of photovoltaic especially in indonesia most are still in the form of a panel that was compiled by solar cells with specific resources. Photovoltaic panel was only become an instrument electricity-generating toward the building.
Photovoltaic can be developed to become architectural part of an building. One alternative is combining to glass facade which is called by photovoltaic glazing (pv glazing). A constituent of the same element between solar cell and glass that is silica is one of the main factors integration both of this material. Glass that has sizeable conductivity can be a problem for the climate in Indonesia. The research is done for to know optimal mounting PV against glass facade in producing electrical power and contribution in reducing array entering the building.
A building used as case study are Faculty of Nursing University of Indonesia with south façade glazing orientation and Manufacturing Research Centre, University of Indonesia with west façade glazing orientation.. The determination of the case studies represents the orientation direction glass facade and spared from the shadow of local buildings. Research using software PVsyst ssimulation to know the required devices and power of each sample, then analyzed using the Performance parameters, Solar Fraction, Missing Energy and available energy. To see the level of reduction of PV Glazing on research, using software Ecotec simulation and calculation of heat transfer.
Mounting cost of PV glazing very high makes this categorized technology is very expensive. By looking to the need for electricity both of case study in this research, by using PV glazing, FIK UI can save Rp 63,076,350 per year and MRC UI Rp 23,859,937.29 per year compared with electricity conventional PLN.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Irawati
"Saat ini pemanfaatan energi terbarukan ke dalam sistem ketenagalistrikan terus meningkat. Meningkatnya penetrasi energi terbarukan ke dalam sistem tenaga listrik skala kecil atau stand alone system, berpotensi menimbulkan gangguan pada kestabilan dan kualitas sistem. Hal ini terjadi karena karakteristik energi terbarukan yang intermittent atau tidak stabil, tidak dapat dikendalikan atau diatur, tergantung pada keadaan alam atau cuaca. Namun saat ini telah dikembangkan teknologi yang tepat untuk mengatasi masalah stabilitas dan keandalan, yaitu sistem Jaringan Listrik Mikro Cerdas. Sistem Jaringan Listrik Mikro Cerdas adalah suatu sistem pembangkitan, penyaluran, dan penggunaan energi listrik yang bersumber dari energi terbarukan.
Dalam penelitian ini dibahas tentang perancangan sistem Jaringan Listrik Mikro Cerdas dari energi matahari. Sistem ini terdiri dari 1,280 kWp modul PV, 12x75AhC10, PV Inverter, dan Bidirectional Inverter, dengan beban berupa simulasi dari Programmable RLC Load. Sistem ini diuji kinerjanya untuk kemudian dilakukan optimasi dengan menambahkan generator set sebagai sumber energi cadangan. Optimasi dari sistem Smart Microgrid terisolasi ini mampu meningkatkan stabilitas dan kualitas daya sistem. Untuk umur sistem 15 tahun, harga energi dari sistem ini berkisar Rp.2.934,-/kWh, lebih murah dari yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah (Rp.3.000,0/kWh).

Nowadays the used of renewable energy into power system continuously increase. The increasing penetration of renewable energy into the power system of small-scale or stand-alone systems, have the potential to cause disruption in the stability and quality of the system. This happens because the intermittent or unstable characteristics of renewable energy, its can not be controlled or regulated, depending on the nature or weather. But nowadays has developed technology that is appropriate to address the issues of stability and reliability, the system is Smart Microgrids. Smart microgrids system is a system of generation, distribution, and use of electrical energy from renewable energy sources.
This study discussed the system design of Smart Microgrids from solar energy. This system consists of 1,280 kWp of PV modules, 12x75AhC10, PV Inverter, and Bidirectional Inverter, with the burden of the simulation of programmable RLC Load. The system was tested for its performance and then will be optimization by adding generator set as a backup energy source. Optimizing result of this Smart Microgrid isolated system is able to improve system stability and power quality. For systems lifetime 15 years, the cost of energy from this system ranged Rp.2.934, -/kWh, cheaper than government regulation cost (Rp.3.000,0/kwH).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Arif Wicaksono
"Kebutuhan masyarakat akan energi terus bertumbuh setiap tahunnya. Penggunaan energi di Indonesia masih di dominasi oleh penggunaan energi tak terbarukan yang berasal dari fosil, khususnya minyak bumi dan batu bara, namun seiring berjalannya waktu, ketersediaan energi fosil semakin menipis dan untuk mengantisipasinya energi baru terbarukan (EBT) merupakan alternatif terbaik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah PT.XYZ telah memiliki bisnis proses yang sesuai dengan arah pengembangan energy baru terbarukan dan melakukan pembaharuan proses bisnis PT. XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode analisa yang digunakan adalah business process value added analysis dan cause effect analysis. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dibutuhkan pembaharuan proses bisns untuk renewable energy berfokus kepada pembenahan proses procurement sebagai strategi operasi dalam meningkatkan efektivitas perusahaan dan Penerapan metode vertical integration disarankan untuk mendapatkan efisiensi dan optimasi pada biaya, mutu dan waktu pelaksanaan pada proyek renewable energy.

People's need for energy continues to grow every year. Energy use in Indonesia is still dominated by the use of non-renewable energy derived from fossils, especially oil and coal, but over time, the availability of fossil energy is running low and to anticipate this, new renewable energy (EBT) is the best alternative. The purpose of this research is to find out whether PT. XYZ already has a business process that is in accordance with the direction of developing new and renewable energy and renewing the business process of PT. XYZ. This study uses a qualitative approach. The analytical methods used are business process value added analysis and cause effect analysis. Methods of data collection is done by observation and interviews. The results of the study indicate that it is necessary to redesign the business process for renewable energy focusing on improving the procurement process as an operating strategy in increasing the effectiveness of the company and the application of the vertical integration method isrecommended to obtain efficiency and optimization of cost, quality and implementation time in renewable energy projects."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Edwin Apriansyah
"Perkembangan energi baru terbarukan sudah menjadi perhatian bagi kebutuhan listrik pada saat ini. Fotovoltaik dapat menjadi pilihan untuk sumber energi terbarukan. Pada simulasi ini, untuk mengetahui nilai dari harmonisa maka dilakukan dengan memvariasikan nilai dari berbagai kapasitas Fotovoltaik mulai dari 5 MWp, 10 MWp, 15 MWp, dan 20 MWp pada sistem tenaga listrik Lombok pada 3 titik pada Gardu Induk Kuta, dan Gardu Induk Paokmontong. Studi ini dilakukan dalam sistem dengan kemampuan kapasitas 123 MW dengan berbagai pertimbangan berupa manajemen jaringan yang diperkirakan hingga 35% dari produksi listrik dengan simulasi ETAP 12.6.0. Analisis ini menghasilkan nilai tertinggi untuk THD-I pada kapasitas 5 MWp sebesar 2,5% dan THD-v terbesar pada kapasitas 20 MWp sebesar 0,25%. Hasil yang didapatkan bahwa nilai pada tiap skenario yang dibuat, nilai yang dihasilkan masih dibawah standard yang telah ditetapkan untuk harmonisa pada sistem.

Renewable Energy is starting to grow rapidly, the use of solar energy in Indonesia has a good development. According to the grid code issued by the national utility company, the maximum standard harmonic limit is 5%. Harmonic is mostly caused by non-linear loads that form a distorted sine wave, which leads the equipment to become hotter faster, adding losses and reducing the equipment lifetime. The simulation method uses ETAP software to obtain values ​​from Total Harmonic Distortion (THD) on the 20kV and 150 kV Beta substations sides with several scenario simulations of photovoltaic power plant integration with a capacity from 5 to 20 MWp with multiple of 5. This study was carried out in a system with a capacity of 123 MW with various considerations in the form of network management which is estimated to be up to 35% of electricity production with ETAP 12.6.0 simulation. This analysis produces the highest value for THD-I at a capacity of 5 MWp at 2.5% and the largest THD-v at a capacity of 20 MWp at 0.25%. The results obtained that the value of each scenario that the value generated is still below the standards for harmonics in the system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Wany Ellyza
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai kebijakan pembangunan PLTH Pandasimo, kerjasama antara Kementerian Riset dan Teknologi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul. Kebijakan ini sebagai salah satu implementasi dari Undang-undang no. 30 Tahun 2007 tentang Energi yang mengarah pada terwujudnya kemandirian energi. Kondisi ekonomi masyarakat Pandansimo yang terganggu karena tidak adanya pasokan listrik menjadi alasan dikeluarkannya kebijakan ini. Karena pada dasarnya setiap Kebijakan Pemerintah dibuat dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, namun apakah semua kebijakan-kebijakan energi tersebut benar-benar dibuat untuk kesejahteraan masyarakat atau hanya sekedar untuk menciptakan kegiatan demi mendapatkan anggaran dan apakah kebijakan-kebijakan tersebut benar-benar diarahkan untuk mencari sumber energi baru dan terbarukan guna mengurangi dan menghilangkan ketergantungan kita pada energi fosil?. Hal ini lah yang penulis kaji dalam tulisan ini dengan menggunakan metode Regulatory Impact Analysis (RIA) dan berdasarkan analisis manfaat dan biaya yang dilakukan, kebijakan Pembangunan PLTH ini layak untuk dilakukan dan di terapkan kembali di daerah-daerah yang benar-benar membutuhkan energi listrik, terutama daerah terpencil yang sulit dari jangkauan listrik.

ABSTRACT
This thesis discusses about the policy of Hybrid Energy Turbin at Pandasimo, joint cooperation between the Ministry of Research and Technology and the Regional Government of Bantul. This policy as one of the implementation of Law no. 30 Year 2007 on Energy which leads to the realization of energy independence. Economic conditions Pandansimo disturbed in the absence of power supply is the reason the issuance of this policy. Because basically every government policy created with the aim to achieve the welfare of the community, but if all that energy policies are really made for the welfare of society or just to create activities to get their budgets and whether these policies actually directed to seek new and renewable energy sources in order to reduce and eliminate our dependence on fossil energy?. This is what the authors studied in this paper using the Regulatory Impact Analysis (RIA) and based on the analysis of benefits and costs are conducted, PLTH Development policy is feasible to do and applied back in the areas that really need electric energy, particularly difficult remote areas of electric range.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aldrin Julianto
"Energi listrik yang memiliki kualitas daya yang baik dan andal menjadi faktor yang sangat vital untuk mendukung iklim dunia industri yang kompetitif. Pada sektor industri yang memiliki sistem tenaga listrik off grid, sangat penting untuk mengetahui seberapa optimal dan andal sistem tenaga listrik untuk mengantisipasi penambahan beban di masa mendatang. Selain itu dengan memperhatikan perkembangan penetrasi penggunaan energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang semakin meluas dapat mempengaruhi stabilitas sistem tenaga listrik karena sifat intermitensi dan ketersediaannya yang tidak bisa diperkirakan. Hilangnya daya PLTS secara mendadak dapat mengakibatkan permasalahan stabilitas karena penurunan frekuensi pada sistem dan dibutuhkan respon yang cepat dari pembangkit listrik yang ada pada sistem untuk menghindari pemadaman total. Metode yang dilakukan pada penelitian ini dengan membuat pemodelan sistem tenaga listrik menggunakan perangkat lunak Electrical Transient Analyzer Program (ETAP) lalu melakukan simulasi untuk mengetahui mode operasi optimal, dilanjutkan dengan memproyeksikan penambahan beban di masa mendatang yang masih dapat disuplai oleh sistem, serta menghitung berapa penetrasi optimal dari PLTS yang dapat diintegrasikan pada sistem tenaga listrik di industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tenaga listrik di industri masih dapat mengantisipasi penambahan beban sampai dengan 80% dari cadangan putarnya dan stabilitas pada sistem masih terjaga dengan baik saat integrasi PLTS dilakukan sebesar 16% dari total beban sehingga sistem tenaga listrik offgrid pada industri tetap terjaga keandalan dan stabilitasnya saat diintegrasikan dengan PLTS.

The need of power system quality and stability is one of the most important thing to increase productivity and competitiveness in industrial process. Some industries have off grid electrical power systems, therefore it is important to know how optimal and reliable the electrical power system to supply load requirements in the future. Since power generation connected to system is limited, so the flexibility of power system in industry is low. In addition, rapid development of penetration of renewable energy source such as solar photovoltaic has an impact of power system stability and quality because of its intermittent, availability, and grid related problems. So when the electrical power from solar photovoltaic is suddenly lost, a frequency instability phenomenon will occur and it will be needed fast response of conventional synchronous generator to prevent power system blackout. The objective of this research was to study power system optimization in industry in terms of quality and stability by considering future load demand and penetration rate of solar photovoltaic by modeling and simulation using Electrical Transient Analyzer Program (ETAP) software then perform a simulation to find out the optimal operating mode, projecting additional future loads that can still be supplied by the system, and calculating the optimum penetration of PV can be integrated into power system. The results showed the power system can still anticipate additional loads of up to 80% of its spinning reserve and power system quality and stability is still well maintained when the PV integration is carried out at 16% of the total load."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aero Bestari Wangsaputra
"Permintaan akan energi, khususnya energi listrik, di Indonesia semakin tinggi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat dan sektor industri. Namun, ketersediaan bahan bakar fosil yang digunakan untuk menghasilkan listrik semakin terbatas, serta polusi yang dihasilkan oleh proses konversi dari bahan bakar fosil tersebut. Indonesia memiliki potensi energi surya sebesar 207,8 GWp Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, potensi tersebut dapat dioptimalkan dengan instalasi PLTS atap pada bangunan dengan konsumsi listrik tinggi. Gedung MRPQ Universitas Indonesia dengan konsumsi listrik yang relatif tinggi dijadikan sebagai lokasi studi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui konfigurasi dan skema paling optimal berdasarkan Net Present Cost (NPC) dan beberapa parameter ekonomi seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period. Pada HOMER, dilakukan simulasi dengan konfigurasi On-Grid dan Off-Grid. PLTS On-Grid disimulasikan dengan variasi penambahan generator set, sedangkan PLTS Off-Grid disimulasikan dengan variasi jenis baterai Lead Acid dan Lithium Ion. Hasil simulasi HOMER dan analisis menunjukkan bahwa penambahan generator set pada sistem PLTS On-Grid optimal menghasilkan NPC yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem tanpa generator set. Kemudian, penggunaan baterai jenis Lithium Ion pada sistem PLTS Off-Grid optimal menghasilkan NPC yang lebih rendah dibandingkan dengan baterai jenis Lead Acid. Dengan demikian, PLTS On-Grid tanpa generator set merupakan konfigurasi paling optimal berdasarkan NPC dan layak untuk diimplementasikan berdasarkan NPV, IRR, dan Payback Period.

The demand for energy, especially electrical energy, in Indonesia is increasing and has become an integral part of the needs of society and the industrial sector. However, the availability of fossil fuels used to generate electricity is increasingly limited, as well as the pollution generated by the conversion process of these fossil fuels. Indonesia has a solar energy potential of 207.8 GWp. However, this potential has not been optimally utilized. Therefore, this potential can be optimized by installing rooftop solar power plants (PLTS) on buildings with high electricity consumption. The MRPQ building of the University of Indonesia with relatively high electricity consumption was used as the study site. The research aims to determine the most optimal configuration and scheme based on Net Present Cost (NPC) and several economic parameters such as Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period. In HOMER, simulations were performed with On-Grid and Off-Grid configurations. On-Grid PLTS is simulated with variations in the addition of generator sets, while Off-Grid PLTS is simulated with variations in the types of Lead Acid and Lithium Ion batteries. HOMER simulation results and analysis show that the addition of a generator set to the optimal On-Grid PLTS system results in a higher NPC compared to the system without a generator set. Then, the use of Lithium Ion batteries in the optimal Off-Grid PLTS system results in a lower NPC compared to Lead Acid batteries. In summary, On-Grid PLTS without a generator set is the most optimal configuration based on NPC and feasible to implement based on NPV, IRR, and Payback Period.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Fadilla Aprilyani
"Studi ini dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan kestabilan dan memberikan gambaran atas nilai ekonomis pada suatu standalaone microgrid yang dilengkapi dengan pembangkit listrik energi baru terbarukan dan pengaplikasian energy storage. Standalone microgrid yang disimulasikan merupakan pengembangan dari rangkaian inisial microgrid di Negara Estonia. Pengembangan salah satunya dilakukan dengan aplikasi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yaitu solar PV dilengkapi dengan battery storage. Simulasi kestabilan dilakukan dengan memberikan fault atau gangguan pada bagian PV dan dengan skenario baterai dan diesel generator aktif untuk digunakan. Hasil uji simulasi menunjukkan bahwa kestabilan tetap terjaga setelah terjadi gangguan karena baterai dan diesel generator berhasil melakukan back up terhadap kebutuhan daya pada beban. Selain itu, pengujian tekno-ekonomis juga dilakukan guna memberikan gambaran biaya dan konfigurasi paling optimal yaitu dengan memiliki cost of energy dibawah $0,173 dan diperoleh dari simulasi COE paling optimal sebesar $0,058. Selain itu, simulasi juga menunjukkan bahwa sistem jaringan mikro paling optimal menggunakan seluruh komponen (PV, Baterai, Konverter, Diesel Generator) dengan sistem pengendalian Cycle Charging dengan penurunan biaya sebesar 75%.

Studi ini dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan kestabilan dan memberikan gambaran atas nilai ekonomis pada suatu standalaone microgrid yang dilengkapi dengan pembangkit listrik energi baru terbarukan dan pengaplikasian energy storage. Standalone microgrid yang disimulasikan merupakan pengembangan dari rangkaian inisial microgrid di Negara Estonia. Pengembangan salah satunya dilakukan dengan aplikasi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yaitu solar PV dilengkapi dengan battery storage. Simulasi kestabilan dilakukan dengan memberikan fault atau gangguan pada bagian PV dan dengan skenario baterai dan diesel generator aktif untuk digunakan. Hasil uji simulasi menunjukkan bahwa kestabilan tetap terjaga setelah terjadi gangguan karena baterai dan diesel generator berhasil melakukan back up terhadap kebutuhan daya pada beban. Selain itu, pengujian tekno-ekonomis juga dilakukan guna memberikan gambaran biaya dan konfigurasi paling optimal yaitu dengan memiliki cost of energy dibawah $0,173 dan diperoleh dari simulasi COE paling optimal sebesar $0,058. Selain itu, simulasi juga menunjukkan bahwa sistem jaringan mikro paling optimal menggunakan seluruh komponen (PV, Baterai, Konverter, Diesel Generator) dengan sistem pengendalian Cycle Charging dengan penurunan biaya sebesar 75%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnold Layuk Mairi
"Listrik merupakan kebutuhan setiap negara, tetapi penggunaan batu bara dalam menghasilkan energi listrik masih tinggi. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki ketergantungan terhadap penggunaan batu bara dalam menghasilkan listrik. Untuk mengatasi penggunaan batu bara dalam menghasilkan energi listrik, diperlukannya transisi batu bara ke energi yang terbarukan. Pemanfaatan gelombang laut dengan floating oscillating water column adalah salah satu langkah di Indonesia dalam menghasilkan listrik yang ramah lingkungan, dikarenakan Indonesia merupakan negara maritim. Tujuan penelitian ini adalah melakukan optimalisasi pada floating oscillating water column untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan di Indonesia, dengan menggunakan perairan Laut Manokwari. Metode untuk optimalisasi floating oscillating water column adalah memberikan konsep penambahan massa pada floating oscillating water column, dengan diberikannya 2 extension chamber. Melalui simulasi numerik dengan software ANSYS, didapatkan daya yang dihasilkan oleh floating oscillating water column yang telah ditambahkan 2 extension chamber lebih besar 4,32x daripada floating oscillating water column yang tidak ditambahkan extension chamber. Penambahan massa yang diberikan pada floating oscillating water column, akan meminimalkan terjadinya losses pada heave floating oscillating water column, sehingga terjadi optimalisasi dalam menghasilkan daya. Selain itu, extension chamber pada floating oscillating water column dapat menghasilkan daya-nya sendiri, sehingga menjadi daya tambahan dalam menghasilkan listrik yang ramah lingkungan.

Countries are still dependent on the use of coal to generate electricity. To overcome the use of coal in generating electrical energy, it is necessary to transition from coal to renewable energy. The utilization of ocean waves with a floating oscillating water column is one of the steps in Indonesia in producing environmentally-friendly electricity because Indonesia is a maritime country. The purpose of this research is to optimize the floating oscillating water column to produce environmentally friendly electricity in Indonesia, using the waters of the Manokwari Sea. The method for optimizing the floating oscillating water column is to provide the concept of adding mass to the floating oscillating water column, by providing 2 extension chambers. Through numerical simulation with ANSYS software, the power generated by a floating oscillating water column with 2 extension chambers added is 4.32x larger than a floating oscillating water column without an extension chamber. The addition of mass given to the floating oscillating water column will minimize the occurrence of losses in the heave floating oscillating water column, resulting in optimization of power generation. In addition, the extension chamber on the floating oscillating water column can generate its power, so that it becomes additional power in generating environmentally-friendly electricity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayara Nabila
"Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang memanfaatkan energi matahari (energi surya) menjadi salah satu sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Dalam performa kerjanya, PLTS dipengaruhi oleh tingkatan solar iradiasi dari matahari dan temperature lingkungan sekitar. Selain faktor utama tersebut, terdapat faktor eksternal lain diantaranya cuaca, bayang-bayang, debu, dan yang lainnya. Fenomena bayang-bayang dapat terjadi disebabkan karena adanya awan, kabut, pepohonan, bangunan-bangunan tinggi, dan yang lainnya. Bayang-bayang yang mengenai permukaan modul surya ini menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan kinerja PLTS dalam hal keluaran dari PLTS tersebut diantaranya tegangan, arus, dan efisiensi. Pada PLTS yang terpasang dalam jaringan listrik (on-grid), banyak kriteria yang perlu diperhatikan untuk memastikan PLTS cukup aman dan tidak mengganggu kinerja sistem. Salah satu kriteria tersebut adalah kestabilan tegangan dimana dapat didefinisikan sebagai kemampuan sistem untuk mempertahankan tegangan pada semua bus dalam sistem setelah mengalami gangguan. Pada tugas akhir ini, sebuah sistem di Lombok didesain untuk melakukan uji kestabilan tegangan ketika diintegrasikan dengan PLTS. PLTS yang diintegrasikan divariasikan shadingnya diantaranya 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Perubahan shading akan mengakibatkan karakter tegangan masing-masing dimana semakin besar shading maka semakin besar ketidakstabilan yang dihasilkan.

Solar Power Generation is one of renewable energy type that utilizes solar energy to become one of the alternative energy sources that are environmentally friendly. In its work performance, PLT is influenced by the level of solar iradiance from the sun and ambient temperature. Apart from these main factors of solar cell performance, there are other external factors including weather, shadows, dusts, and others. Shadow phenomenon could occur due to the presence of clouds, fog, trees, high-rise buildings, and so on. The shadow which fall on the surface of the solar module is a major factor that reduce the performance of solar power plant in terms of the output of the solar power plant such are voltage, current and efficiency. In solar power plant which is installed in the elctricity network (on-grid), many components need to be considered to ensure that solar power plant is safe enough and does not interfere with system performance. One of those components is the voltage stability which can be defined as the ability of the system to maintain the voltage obtained by all buses in the system after experiencing interference. In this thesis, a system in Lombok is designed to test the voltage stability when intergrated with the solar power plant. Solar power plant which is integrated to the system varied by shading pattern such 20%, 40%, 60%, 80%, and 100%. The changes in shading phenomenon will result in the character of each output such voltage where the greater the shading, the greater the instability of the results"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>