Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azhari
"Tesis ini membahas Pengalokasian risiko yang sesuai antara Pemerintah dan Swasta dengan pola Public Private Partnership pada infrastruktur jalan tol di Indonesia. Faktor-faktor risiko dikategorikan berdasar siklus hidup proyek mulai dari Studi kelayakan, Pengadaan, Disain, Pelaksanaan, Operasional & Pemeliharaan, dan Penyerahan aset. Penelitian dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui survey kuesioner, selanjutnya diolah dengan metode statistik menggunakan uji validitas dan realibilitas, dilanjutkan dengan penggunaan matrik tingkat risiko dan penggunaan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam pengalokasian risiko yang sesuai antara Pemerintah dan Swasta.

This thesis discuss an appropriate risk allocation between Government and Private sector with scheme of Public Private Partnership on toll road infrastructure in Indonesia. Risk factors categorized based on lifecycle project started from Feasibility study, Procurement, Design engineering, Construction, Operation & Maintenance and Asset Transfer. This research is done by collecting data through quisionaire survey, then processed with statistical method (validity and realibility test), risk level matrix and using Analitycal Hierarchy Process (AHP) in allocating appropriate risk between Goverment and Private."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42567
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridho Fakhrin
"Berdasarkan data RPJMN tahun 2015-2019, realisasi pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia mengalami keterlambatan sebesar 49% atau sepanjang 904 km dari rencana total. Salah satu penyebab keterlambatan adalah akibat dari faktor kelembagaan. Studi kasus pada penelitian ini adalah Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi serta melakukan pengembangan fungsi kelembagaan pada Pembangunan JTTS berdasarkan risiko yang paling dominan. Analisis risiko dilakukan berdasarkan fungsi, peran, tugas, dan tanggung jawab dari setiap stakeholder yang dilakukan pada Tahap Pendanaan, Tahap Perencanaan Teknik, dan Tahap Pelaksanaan Konstruksi. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui survei kuesioner, selanjutnya diolah menggunakan metode statistik yaitu uji homogenitas, uji kecukupan data, uji validitas, dan uji reliabilitas, serta dilanjutkan dengan penilaian risiko menggunakan matriks risiko. Hasil dari analisis didapatkan 28 risiko yang paling dominan dari 20 stakeholder yang ada pada JTTS. Pengembangan fungsi kelembagaan dilakukan dengan merubah sistem pendanaan yang semula menggunakan pendanaan perusahaan (corporate finance) menjadi pendanaan proyek (project finance). Sehingga, dalam melaksanakan Pembangunan JTTS digunakan pendanaan yang didapatkan dari sponsor/investor. Sedangkan, anggaran Pemerintah dapat lebih difokuskan untuk membiayai pembebasan lahan.

Based on the 2015-2019 RPJMN data, the realization of toll road infrastructure development in Indonesia experienced a delay of 49% or 904 km of the total plan. One of the causes of delays is the result of institutional factors. The case study in this research is the construction of the Trans Sumatra Toll Road (JTTS). The purpose of this study is to evaluate and develop institutional functions in JTTS development based on the most dominant risk. Risk analysis is carried out based on the functions, roles, duties, and responsibilities of each stakeholder which is carried out at the Funding Stage, Technical Planning Stage, and Construction Implementation Stage. This research was conducted by collecting data through a questionnaire survey, then processed using statistical methods, namely homogeneity test, data adequacy test, validity test, and reliability test, and continued with risk assessment using a risk matrix. The results of the analysis are 28 of the most dominant risks of the 20 stakeholders in JTTS. The development of institutional functions is carried out by changing the funding system which originally used corporate finance to become project finance. Thus, in carrying out the JTTS development, funding obtained from sponsors/investors is used. Meanwhile, the Government's budget can be more focused on financing the land acquisition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Anindita
"Jumlah emisi CO2 di dunia terus meningkat, di mana kontributor terbesarnya adalah pembakaran bahan bakar fosil dan sektor transportasi. Di Indonesia, sektor transportasi menyumbangkan emisi sebesar 27% dari total keseluruhan emisi CO2 sehingga pemerintah Indonesia mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2050. Namun, pengisian daya mobil listrik memakan waktu yang lama sehingga dibutuhkan alternatif lain yang dapat melakukan pengisian daya mobil listrik dalam waktu yang cepat. Stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dapat menjadi solusi karena hanya membutuhkan waktu ± 5 menit untuk menukar baterai kosong dengan baterai yang telah terisi penuh. Selain itu juga, dibutuhkan energi baru dan terbarukan untuk menghasilkan listrik, yaitu dengan menggunakan energi surya karena intensitas radiasi matahari yang tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas mengenai analisis risiko investasi pembangkit listrik tenaga surya pada atap SPBKLU di rest area jalan Tol Trans Jawa. Mobil listrik yang digunakan berkapasitas 58 kWh dengan jenis baterai Li-ion. Simulasi PLTS menunjukkan bahwa lokasi tempat SPBKLU akan dibangun adalah rest area KM626A di Waduan dengan daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebesar 31,569 MWh/tahun. Biaya penukaran untuk sekali penukaran baterai mobil listrik adalah Rp50.000 dengan biaya listrik Rp2.446/kWh. Nilai parameter kelayakan investasi proyek pembangunan PLTS atap pada SPBKLU untuk mobil listrik yang dihasilkan adalah net present value (NPV) sebesar Rp11.044.951.738, internal rate of return (IRR) sebesar 23,659%, profitability index (PI) sebesar 2,28, dan payback period (PBP) selama 4 tahun 6 bulan. Dengan derajat keyakinan nilai parameter investasi lebih dari 50% pada simulasi Monte Carlo, menandakan bahwa proyek investasi layak untuk dijalankan. Komponen yang paling berpengaruh terhadap nilai parameter investasi NPV, IRR, PBP, dan PI adalah biaya dan banyak listrik yang digunakan, juga biaya dan banyaknya pertukaran baterai mobil listrik.

Global CO2 emissions caused by burning fossil fuels and the transportation sector have continuously increased. In Indonesia, the transportation sector accounts for 27% of the total greenhouse gas emissions. Therefore, the government has hastened the utilization of electric vehicles to achieve net-zero emissions by 2050. However, charging an electric car is a time-consuming process. Thus, public electric vehicle battery swapping stations (SPBKLU) are needed to combat that issue because they can swap the electric vehicle battery for approximately five minutes. Furthermore, renewable energy for electricity generation is also needed. Because of the high number of solar radiation and irradiance in Indonesia, solar PV system can be used as a source of electricity. In order to implement this technology in Indonesia, investment risk analysis of solar PV systems on the rooftop of a SPBKLU in a rest area of Trans Java Toll Road is required to determine the feasibility of the investment. The batteries for electric cars are Li-ion batteries with a capacity of 58 kWh. Solar PV simulation shows that the location where the SPBKLU will be built is in KM626A rest area in Waduan with energy generated by solar PV of 31,569 MWh/year. Each battery swap cost Rp50.000 and Rp2.446/kWh. The value of investment feasibility parameters are net present value (NPV) of Rp11.044.951.738, internal rate of return (IRR) of 23,659%, profitability index (PI) of 2,28 and payback period (PBP) for 4 years 6 months. With certainty levels over 50% using Monte Carlo Simulation, this indicates that the investment project is feasible. The most influential components of the investment parameter value (NPV, IRR, PBP, and PI) are the cost and amount of electricity used, as well as the cost and number of electric car battery swapping."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Mulyana
"Pengoperasian pipa transmisi minyak mentah sering mengalami kegagalan disebabkan oleh faktor korosi eksternal, dan internal dari kandungan spesifik minyak yang dialirkan. Dari trending kegagalan operasional tersebut, perusahaan operator pipa harus menyiapkan Sistem manajemen risiko yang dirancang untuk memperkirakan tingkat risiko untuk mencegah dan mitigasi kegagalan pipa tersebut. Berdasarkan tingkat risiko pipa minyak mentah onshore diameter 20” yang tertanam dan telah beroperasi melebihi umur pakai nya didapati kegagalan yang disebabkan faktor eksternal dan lingkungan. Beberapa ancaman yang mungkin berpotensi menyebabkan kegagalan terkait kondisi lingkungan teridentifikasi dari adanya temuan korosi karena kondisi tanah dan korosi dari permukaan luar pipa.  Analisis Risiko yang telah dilakukan dengan menghitung nilai PoF dan CoF menggunakan metodologi yang sesuai dengan metode Risk Based Inspection yang dikembangkan untuk setiap segmen jalur pipa darat. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak asesmen resiko yang menghasilkan PoF, CoF, tingkat risiko, status integritas, dan kerugian yang diharapkan untuk memberikan rekomendasi pencegahan kegagalan yang bergantung pada waktu. Dari hasil analisis RBI diperoleh karakteristik pemeriksaan (jadwal, metode dan tingkat efektivitas). Inspeksi interval empat tahun harus dilakukan dengan kisaran jumlah segmen inspeksi antara 800 hingga 1500 segmen.

Instead of technical operation of the operation of the crude oil transmission pipeline often fails due to external and internal corrosion factors due to the specific content of the oil being delivered. From the trend of operational failures, the pipeline operator company must prepare a risk management system designed to estimate the level of risk to prevent and mitigate the failure of the pipeline. Based on the risk level of the onshore crude oil pipe with a diameter of 20” which is embedded and has been operating beyond its service life, it is found that failure is caused by external and environmental factors. Several threats that may have the potential to cause failure related to environmental conditions were identified from the findings of corrosion due to soil conditions and corrosion of the outer surface of the pipe. Calculations were conducted using risk asesment software which results PoF, CoF, risk level, integrity status, and expected loss to provide recommendations for time dependent failure prevention. Based on RBI analysis result, characteristic of inspection (schedule, method and effectivity level) was obtained.  Furthermore, four years interval inspection should be conducted with amount range of inspection segment between 800 to 1500 segments
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Akbar
"Pemanfaatan gas bumi sebagai sumber energi mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya memiliki dampak terhadap berkembangnya industri LNG di Indonesia. Kegiatan utama dalam industri LNG adalah mengolah gas bumi yang didapat melalui proses eksplorasi kedalam bentuk cair hingga dikirimkan ke pembeli LNG dimana pada tiap fase rantai proses LNG tersebut memiliki sejumlah risiko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi risiko-risiko pada rantai proses LNG yang paling kritikal dan pemilihan mitigasi risikonya dengan menggunakan metode RFMEA dan AHP.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa risiko operasional merupakan risiko yang paling utama pada rantai proses LNG dimana kebocoran pipa gas menjadi faktor risiko yang paling kritikal dan menempatkan detektor gas di tempat yang tepat serta pemeriksaan jalur pipa gas secara berkala merupakan usulan mitigasi risiko yang paling diusulkan untuk mengelola dan mengendalikan risiko paling kritikal tersebut.

Utilization of natural gas as one of energy resources which improving significantly every year has impacted to the growth of LNG industry in Indonesia. The main activity in LNG industry is to liquify the natural gas obtained from exploration process into its liquid form until the LNG is delivered to LNG Buyer where in each phase of the LNG supply chain has certain several risks. The objective of this research is to identify any possible risk at LNG supply chain which categorized as critical and its mitigation proposal by using RFMEA and AHP methods.
Based on this research, it was found that Operation risk is the most important risk in LNG process chain where gas pipeline leakeage become the most critical risk factor. Two risk mitigations mostly proposed to manage and control such critical risk were place the gas detector in the right place and regularly check gas pipeline.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dawina Isack
"Penelitian ini membahas tentang analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja di PT X yang memproduksi perhiasan bernilai jual tinggi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dan mengacu pada AS/NZS 4360:2004 tentang Manajemen Risiko. Penelitian ini menggunakan skala pengukuran nominal dan ordinal. Untuk perhitungan tingkat risiko mengacu pada formula matematika Fine (William T. Fine, 1971) yang menggunakan faktor konsekuensi, probability dan exposure. Dari penilaian tingkat risiko tertinggi dibahas lima bahaya yaitu proses kerja yang menggunakan Asam sulfat, bahaya ergonomi, penggunaan mesin laser, Silicone Mold Release dan bahan abrasif pada proses poles.

This research is about the risk analysis of occupational safety and health in PT X, a company manufacturing high end jewelry in Indonesia. The research is composed with descriptive and analytical writing and it refers to AS/NZS 4360:2004 regarding Risk Management. The research uses nominal and ordinal scale of measurement. For the calculation on the level of risk, it refers to mathematical formula of Fine (William T. Fine, 1971) that uses assessment factors: Consequence, Probability and Exposure. After assessing the level of risk, there are top five hazards that are further elaborated namely: the use of Sulfuric Acid, ergonomic hazard, the use of lasers, Silicone Mold Release and abrasive materials for polishing process."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almas Kurnia L
"Proses pengadaan material pada proyek adalah proses pengadaan material dari luar proyek guna terlaksananya proyek. Risiko-risiko yang tidak dilakukan tindakan selama proses pengadaan dapat menyebabkan penyimpangan biaya proyek sehingga kinerja biaya proyek tidak tercapai. Maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa risiko pada tahap pengadaan proyek EPC yang berpengaruh pada biaya proyek. Dalam penelitian ini digunakan data primer hasil dari kuesioner terhadap responden yang kemudian dianalisa dengan menggunakan qualitative risk analysis untuk memperoleh risiko dengan level tertinggi untuk setiap fasenya dari 30 faktor risiko. Dari hasil penelitian ini, diperoleh 6 faktor risiko tertinggi dari 3 fase pada pengadaan proyek EPC.

Material procurement processes is the process of carry resource from outside for success of project. Unmitigated risk on the processes will result the discrepancy of Cost Performance Index. Therefore, this research will analyse all the associated risk on the Procurement Process that take effect to Cost Performance Index. The study uses primary data from questionnaires ‎and analysed using Qualitative Risk Analysis to generate the highest level of risk for all procurement phases from 30 risk factors. Form the study, 6 highest risk factors coming from 3 phases of Procurement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Astari
"Saat ini operator telekomunikasi menghadapi berbagai tantangan yang mempengaruhi profit. Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut operator memerlukan strategi yang tepat. Strategi kepeminpinan biaya dapat direalisasikan dalam efisiensi capex dan opex. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan efisiensi penggunaan biaya investasi BTS tanpa mengesampingkan kualitas layanan. Untuk tercapainya laba bersih yang diharapkan, dibutuhkan perancangan ambang batas kapasitas sebagai pedoman ekspansi BTS. Investasi yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan laba bersih. Sebaliknya investasi yang terlambat dapat menyebabkan rendahnya Quality of Experience (QoE). Perhitungan ambang batas menggunakan teori Probabilistic Risk Analysis Discrete Random Variables, dengan membandingkan probabilitas tingkat pengembalian investasi dan risiko antar alternatif agregasi utilisasi menggunakan mean 80%, mean 90%, peak 80%, dan peak 90%. Hasil analisis menunjukkan berdasarkan analisis probabilitas tingkat pengembalian investasi dan tingkat risiko, maka agregasi mean dengan threshold 90% lebih baik.

Nowadays, the operators have faced some challenges which impact to net profit. To overcome the challenges, operators need proper strategy. Cost leadership strategy can be realized in efficient capex and opex. This research is purposed to make BTS investment cost efficient without set the quality of service aside. To get the expected profit, operators need to design the capacity threshold as BTS expansion guidance. Over investment can cause net profit decrement. Otherwise, late investment can cause low Quality of Experience (QoE). Threshold design uses Probabilistic Risk Analysis Discrete Random Variables theory, with comparing return of investment probability and risk between alternatives using mean 80%, mean 90%, peak 80%, dan peak 90%. The result shows that base on return of investment probability and risk, mean aggregate with threshold 90% is better than others.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faizurrahman
"Analisis risiko pada aktivitas pekerjaan WBS Green Retrofitting berbasis GBCI dan Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 pada Aspek EEC dan Aspek IHC masih belum dilakukan. Pelaksanaan Green Retrofitting merupakan konsep yang relatif baru di negara berkembang, sehingga sehingga risiko proyek Green Retrofitting kemungkinan lebih besar dan kompleks dibandingkan risiko pada proyek konvensional. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh estimasi biaya pada pekerjaan Green Retrofitting yang dipengaruhi oleh faktor risiko yang dominan. Penelitian menggunakan metode regresi linier, melalui aplikasi SPSS. Diketahui beberapa risiko dominan yang berpengaruh terhadap biaya Green Retrofitting adalah kelangkaan material serta fluktuasi harga material Green Products.

Risk analysis on green retrofitting WBS work activities based on GBCI and PUPR Regulation Number 21 of 2021 on EEC and IHC aspects has not yet been carried out. The implementation of Green Retrofitting is relatively a new concept in developing countries, so that the risks of Green Retrofitting are likely to be greater and more complex than those of conventional projects. This study aims to identify the effect of cost estimation on Green Retrofitting work which is influenced by the dominant risk factors. This research uses linier regression method, through the SPSS application. It is known some of the dominant risks that affect the cost of Green Retrofitting are material scarcity and fluctuations in the price of Green Product’s materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>